حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي رَزِينٍ عَنْ أُمِّهِ قَالَتْ كَانَتْ
أُمُّ الْحُرَيْرِ إِذَا مَاتَ أَحَدٌ مِنْ الْعَرَبِ اشْتَدَّ عَلَيْهَا
فَقِيلَ لَهَا إِنَّا نَرَاكِ إِذَا مَاتَ رَجُلٌ مِنْ الْعَرَبِ اشْتَدَّ
عَلَيْكِ قَالَتْ سَمِعْتُ مَوْلَايَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ هَلَاكُ الْعَرَبِ
قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي رَزِينٍ وَمَوْلَاهَا طَلْحَةُ بْنُ مَالِكٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ
حَدِيثِ سُلَيْمَانَ بْنِ حَرْبٍ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] dia berkata; telah
menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada
kami [Muhammad bin Abu Razin] dari [ibunya] dia berkata; "Apabila salah
seorang penduduk Arab meninggal dunia, maka [Ummu Hurair] akan bersedih
karenanya, lalu dikatakan kepadanya; "kenapa Kami selalu melihatmu
bersedih, jika ada salah seorang penduduk arab yang meninggal dunia?."
Dia menjawab; "karena aku mendengar mantan [budakku] (yang telah merdeka
olehku) berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Diantara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adl orang-orang Arab binasa.
Muhammad bin Abu Razin berkata; bekas budaknya adl Thahah bin Malik. Abu
Isa berkata; Hadits ini adl hadits gharib, kami hanya mengetahui hadits
tersebut dari hadits Sulaiman bin Harb. [HR. Tirmidzi No.3864].
Seorang mukmin tidak di benarkan membenci Arab karena bagaimanapun
alasannya Islam tidak mungkin di pisahkan dengan Arab. Namun akhir
-akhir ini muncul kampanye sangat aneh dari kaum liberal dengan menolak
arab atau yang mereka sebut Arabisasi.
Sebagian kaum Nahdliyyin karena di dasari anti wahabi dan tidak paham
lalu ikut mengkampanyekan anti arab. Menurut sebagian mereka Islam itu
memang lahir di Arab, Tapi Arab belum tentu Islam, Maka Arabisasi harus
di tolak. Seharusnya jika dasar pernyataan ini adalah anti wahabi, Maka
justru sangat tendesius karena pernyataan bernada sama juga bisa di
nyatakan “Wahabi memang lahir di Arab tapi tidak semua orang arab itu
wahabi”, Maka pernyataan anti wahabi adalah anti arab harus ditolak
secara permanen dan ilmiah.
Banyak para ulama kita yang menulis kitab khusus untuk menjelaskan
“keutamaan arab” terutama berpijakan sesuai dengan hadits dari
Rasulullah SAW, diantaranya;
1. Al Imam Ibnu Hajar al Haitami menulis kitab yang beliau namai ” ﻣﺒﻠﻎ ﺍﻷﺭﺏ ﻓﻲ ﻓﺨﺮ ﺍﻟﻌﺮﺏ “.
2. Al Imam Ibnu Qutaibah menulis kitab ” ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻭﺍﻟﺘﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﻋﻠﻮﻣﻬﺎ”,
3. Al Imam Al – Iroqi menulis kitab “ﻣﺤﺠﺔ ﺍﻟﻘﺮﺏ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ ”
4. Al Imam Al Haitsami juga menulis kitab yang berjenis hampir sama dengan Al Imam Al Iraqi,
5. Dari mazhab hambali ada ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣَﺮﻋﻲ ﺍﻟﺤﻨﺒﻠﻲ ﻓﻲ ﻛﺘﺎب ” ﻣﺴﺒﻮﻙ ﺍﻟﺬﻫﺐ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ”,
6. Al Imam At Tirmizi yang Syarah kitabnya adalah ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻷﺣﻮﺫﻱ ﺷﺮﺡ ﺟﺎﻣﻊ
ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ yang dikarang oleh ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻛﻔﻮﺭﻱ
juga mempunyai pembahasan tersendiri dalam ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ.
Dan masih banyak para ulama yang menjelaskan tentang keutamaan Arab
sebagai tempat lahirnya Islam. Sebaiknya kita simak beberapa hadits yang
di nukil oleh Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami;
ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻬﻤﺎ – ﻗﺎﻝ:ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻟﻤﺎ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺍﺧﺘﺎﺭ ﺍﻟﻌﺮﺏ، ﺛﻢ
ﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻗﺮﻳﺸﺎ، ﺛﻢ ﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﻗﺮﻳﺶ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﺛﻢ ﺍﺧﺘﺎﺭﻧﻲ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ،
ﻓﺄﻧﺎ ﺧﻴﺮﺓ ﻣﻦ ﺧﻴﺮﺓ
“Saat Allah menciptakan makhluknya, Dia memilih Arab, Dan dari Arab
Allah memilih Quraish, Dan dari Quraish Allah memilih Bani Hasyim, Maka
Aku (Muhammad) adalah pilihan dari hasil pemilahan.”
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﺪﺭﻙ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺠﻢ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻷﻭﺳﻂ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ
ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻭﺧﻠﻖ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺎﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺑﻨﻲ
ﺁﺩﻡ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﺁﺩﻡ ﺍﻟﻌﺮﺏ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻣﻀﺮ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﻣﻀﺮ ﻗﺮﻳﺸﺎ،
ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﻗﺮﻳﺶ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻧﻲ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﻓﺄﻧﺎ ﺧﻴﺎﺭ ﺇﻟﻰ ﺧﻴﺎﺭ، ﻓﻤﻦ
ﺃﺣﺐ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﺒﺤﺒﻲ ﺃﺣﺒﻬﻢ، ﻭﻣﻦ ﺃﺑﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﺒﺒﻐﻀﻲ ﺃﺑﻐﻀﻬﻢ
“Allah menciptakan makhluk dan memilih darinya Bani Adam, Allah memilih
dari Bani Adam itu Arab, dan darinya Allah memilih mudor, dan dari mudor
Allah memilih Quraish, dan darinya memilih bani hasyim, Allah memilih
nabi dari bani hasyim, Maka aku adalah pilihan dari pemilahan. Maka
barangsiapa mencintai Arab maka dengan sebab mencintaiku aku mencintai
mereka, Barangsiapa membenci Arab maka dengan membenciku aku membenci
mereka.
Hadits -hadits lain sangat banyak untuk di sebutkan di antaranya;
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺎﻥ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻳﺎ ﺳﻠﻤﺎﻥ؛ ﻻ ﺗﺒﻐﻀﻨﻲ ﻓﺘﻔﺎﺭﻕ ﺩﻳﻨﻚ . ﻗﻠﺖ: ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﻴﻒ ﺃﺑﻐﻀﻚ
ﻭﺑﻚ ﻫﺪﺍﻧﺎ ﺍﻟﻠﻪ! ﻗﺎﻝ : ﺗﺒﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﺘﺒﻐﻀﻨﻲ ﻗﺎﻝ : ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﻏﺮﻳﺐ ﻭﻗﺎﻝ
ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ: ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ ﻭﻟﻢ ﻳﺨﺮﺟﺎﻩ.
Berkata nabi kepada shahabatnya Salman Al Farisi ra (orang persia bukan
arab) : Wahai Salman! Janganlah kamu membenciku yang menjadikan kamu
memisahi agamamu!, Maka Salman ra pun bertanya: Wahai Rosulullah!
Bagaimana mungkin aku membencimu bahkan melalui dirimulah saya
mendapatkan hidayah? Maka nabi menjawab: Jika kamu membenci Arab maka
sama saja dengan membenciku.
Lihatlah bagaimana Rosulullah menyamakan kebencian terhadap Arab sama
dengan membenci Nabi. Maka pada hakikatnya orang -orang liberal yang
hari ini kampanya Anti Arab mereka sedang kampanye Anti Nabi.
Na’uzubillah.
Beberapa hadits tentang keutamaan Arab justru di anggap hadits lemah
oleh sebagian ulama Wahabi karena kebencian mereka terhadap nasab.
Wahabi kadang terlalu berlebihan dalam hal nasab karena sikap mereka
yang seakan membenci nasab Ahlu bait keluarga nabi. Sebuah sikap yang
sangat berlawanan dengan kaum syiah yang terlalu mendewakan Ahlu Bait.
Maka sikap terbaik adalah sikap ASWAJA yang tawasuth dengan mencintai
Ahlu Bait menurut haknya dan tidak berlebihan serta menjauhkan diri dari
sikap wahabi dengan kebencian mereka terhadap nasab Ahlu Bait Nabi.
ﺣﺒﻮﺍ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻟﺜﻼﺙ: ﻷﻧﻲ ﻋﺮﺑﻲ، ﻭﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﻋﺮﺑﻲ، ﻭﻛﻼﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﺮﺑﻲ (ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﺪﺭﻙ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻓﻲ ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ
ﻋﺒﺎﺱ )
“Cintailah Arab karena 3 perkara; Karena aku orang arab, dan Al Quran berbahasa Arab serta Lisan penduduk surga berbahasa Arab.”
Akhirnya berikut hadits terakhir tentang kebencian arab adalah sikap
kaum munafik. yaitu suatu sikap yang di miliki kaum liberal zaman ini
yang menampakkan keimanan mereka dalam luarnya tapi menyembunyikan
kekafiran dalam hati mereka;
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﺣﺐ ﻗﺮﻳﺶ ﺇﻳﻤﺎﻥ ﻭﺑﻐﻀﻬﻢ ﻛﻔﺮ، ﻭﺣﺐ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺇﻳﻤﺎﻥ ﻭﺑﻐﻀﻬﻢ ﻛﻔﺮ، ﻓﻤﻦ ﺃﺣﺐ
ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﻘﺪ ﺃﺣﺒﻨﻲ، ﻭﻣﻦ ﺃﺑﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﻘﺪ ﺃﺑﻐﻀﻨﻲ
“Mencintai Quraish adalah keimanan dan membenci mereka adalah kekufuran,
MENCINTAI ARAB ADALAH KEIMANAN DAN MEMBENCI ARAB ADALAH KEMUNAFIKAN.”
barangsiapa mencintai arab mereka telah mencintaiku dan siapa membenci
arab mereka telah membenciku.”
ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ( ﻻ ﻳﺒﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺇﻻ ﻣﻨﺎﻓﻖ ) ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ
Riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal “TIDAK ADA YANG MEMBENCI ARAB KECUALI MUNAFIK”.
Kerusakan arab juga merupakan tanda dekatnya hari kiamat;
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ( ﺇﻥ ﻣﻦ ﺍﻗﺘﺮﺍﺏ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﻫﻼﻙ ﺍﻟﻌﺮﺏ ) ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ
“Sesungguhnya dari tanda dekatnya hari kiamat adalah kerusakan arab”.
Sesungguhnya siapa saja yang luas pandangannya dan peneliti yang cermat
serta mengetahui perbandingan di antara umat-umat, niscaya dia akan
mengukuhkan bahwa bangsa Arab pada masa itu adalah bangsa yang paling
beruntung nasibnya dibandingkan dengan umat-umat yang lain dan yang
paling jauh buminya dari konflik dan peperangan. Dalam diri mereka masih
terdapat akhlak yang luhur, seperti kefasihan lidah, ketabahan jiwa,
kesabaran, menepati janji, dermawan, dan ketinggian harga diri. Mereka
sama sekali tidak mau tunduk pada kekuasaan yang sewenang-wenang dan
tidak mau terbelenggu dalam perbudakan.
Bangsa Arab meskipun telah tercemari oleh penyakit-penyakit rohani,
tetapi kumannya tidak sampai pada ulu hati mereka dan tidak merusak
kecerdasan akal mereka. Demikian pula, meskipun mereka telah terjerumus
dalam penyembahan berhala, tetapi mereka tidak sampai mengagungkan
berhala (sesembahan) itu seperti pengaguman umat-umat lain terhadap
sesembahan mereka.
Misalnya, seorang Arab Badui di antara mereka membuat patung sembahannya
dari tepung. Kemudian jika orang Arab Badui itu merasa lapar, maka dia
memakan patung sembahannya itu dan memberi makan temannya dengan
patungnya itu. Hal itu menunjukkan secara jelas bahwa di dalam hatinya
tidak ada sedikit pun penghormatan kepada patung itu. Sebab, jika tidak
demikian, maka tentulah dia tidak akan memotong-motong patung itu dengan
tangannya sendiri lalu memakannya.
Di antara sifat-sifat keistimewaan yang menampakkan keutamaan bangsa
Arab dari semua bangsa lain, dan sesungguhnya lebih layak Rasul
kemanusiaan (yang diutus kepada seluruh manusia) berasal dari mereka
(dan memang itulah terjadi), adalah Allah swt. Telah mengutus Nabi-Nya,
Muhammad saw, dari mereka. Demikian pula Allah telah menurunkan penutup
syariat-syariat sebelumnya dengan bahasa mereka. Bahasa mereka itu
(Arab) dapat dijadikan bahasa pemersatu di antara kaum Muslim.
Barang siapa yang mengatakan bahwa bangsa Arab itu dahulunya dalah
bangsa yang paling buruk keadaannya dibandingkan dengan bangsa-bangsa
lainnya, maka sesungguhnya dia adalah seorang yang dungu dan tidak
mengetahui sejarah yang benar, atau dia bingung dalam membedakan antara
yang paling jelek dengan yang jelek, yang paling buruk dengan yang
buruk. Atau, dia berpura-pura buta tentang sunnatullah dalam pengutusan
para rasul-Nya dan menulikan kedua telinganya dari pendengaran nash-nash
tentang pilihan ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi saw.
وَكَذَٲلِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةً۬ وَسَطً۬ا لِّتَڪُونُواْ شُہَدَآءَ
عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدً۬اۗ وَمَا
جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِى كُنتَ عَلَيۡہَآ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن
يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ
لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ
لِيُضِيعَ إِيمَـٰنَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬
Dan demikian [pula] Kami telah menjadikan kamu [umat Islam], umat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan
agar Rasul [Muhammad] menjadi saksi atas [perbuatan] kamu. Dan Kami
tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu [sekarang] melainkan agar
Kami mengetahui [supaya nyata] siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
membelot. Dan sungguh [pemindahan kiblat] itu terasa amat berat,
kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Al-Baqoroh 143).
Surat At-Taubah
وَمِمَّنۡ حَوۡلَكُم مِّنَ ٱلۡأَعۡرَابِ مُنَـٰفِقُونَۖ وَمِنۡ أَهۡلِ
ٱلۡمَدِينَةِۖ مَرَدُواْ عَلَى ٱلنِّفَاقِ لَا تَعۡلَمُهُمۡۖ نَحۡنُ
نَعۡلَمُهُمۡۚ سَنُعَذِّبُہُم مَّرَّتَيۡنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ
عَذَابٍ عَظِيمٍ۬ (١٠١) وَءَاخَرُونَ ٱعۡتَرَفُواْ بِذُنُوبِہِمۡ خَلَطُواْ
عَمَلاً۬ صَـٰلِحً۬ا وَءَاخَرَ سَيِّئًا عَسَى ٱللَّهُ أَن يَتُوبَ
عَلَيۡہِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ (١٠٢) خُذۡ مِنۡ
أَمۡوَٲلِهِمۡ صَدَقَةً۬ تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيہِم بِہَا وَصَلِّ
عَلَيۡهِمۡۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ۬ لَّهُمۡۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ (١٠٣) أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقۡبَلُ
ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَأۡخُذُ ٱلصَّدَقَـٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ
هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ (١٠٤) وَقُلِ ٱعۡمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ
عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُ ۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ
عَـٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّہَـٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ
تَعۡمَلُونَ (١٠٥) وَءَاخَرُونَ مُرۡجَوۡنَ لِأَمۡرِ ٱللَّهِ إِمَّا
يُعَذِّبُہُمۡ وَإِمَّا يَتُوبُ عَلَيۡہِمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ۬
(١٠٦) وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مَسۡجِدً۬ا ضِرَارً۬ا وَڪُفۡرً۬ا
وَتَفۡرِيقَۢا بَيۡنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَإِرۡصَادً۬ا لِّمَنۡ حَارَبَ
ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ مِن قَبۡلُۚ وَلَيَحۡلِفُنَّ إِنۡ أَرَدۡنَآ إِلَّا
ٱلۡحُسۡنَىٰۖ وَٱللَّهُ يَشۡہَدُ إِنَّہُمۡ لَكَـٰذِبُونَ (١٠٧) لَا
تَقُمۡ فِيهِ أَبَدً۬اۚ لَّمَسۡجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقۡوَىٰ مِنۡ
أَوَّلِ يَوۡمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِۚ فِيهِ رِجَالٌ۬ يُحِبُّونَ أَن
يَتَطَهَّرُواْۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُطَّهِّرِينَ (١٠٨) أَفَمَنۡ
أَسَّسَ بُنۡيَـٰنَهُ ۥ عَلَىٰ تَقۡوَىٰ مِنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنٍ خَيۡرٌ
أَم مَّنۡ أَسَّسَ بُنۡيَـٰنَهُ ۥ عَلَىٰ شَفَا جُرُفٍ هَارٍ۬ فَٱنۡہَارَ
بِهِۦ فِى نَارِ جَهَنَّمَۗ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٠٩) لَا يَزَالُ بُنۡيَـٰنُهُمُ ٱلَّذِى بَنَوۡاْ
رِيبَةً۬ فِى قُلُوبِهِمۡ إِلَّآ أَن تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمۡۗ وَٱللَّهُ
عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang
munafik; dan [juga] di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam
kemunafikannya. Kamu [Muhammad] tidak mengetahui mereka, [tetapi]
Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali
kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (101) Dan [ada
pula] orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampur
baurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk.
Mudah-mudahan Allah menerima taubatmereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (102) Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan
mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu [menjadi]
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (103) Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima
taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang? (104) Dan katakanlah:
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada [Allah] Yang
Mengetahui akan yangghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan". (105) Dan ada [pula] orang-orang
lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; adakalanya Allah akan
mengazab mereka dan adakalanya Allah akan menerima taubat mereka. Dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (106) Dan [di antara
orang-orang munafik itu] ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudharatan [pada orang-orang mu’min], untuk kekafiran dan
untuk memecah belah antara orang-orang mu’min serta menunggu kedatangan
orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu .
Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan."
Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta
[dalam sumpahnya]. (107) Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu
selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa
[masjid Quba], sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang
di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.
Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. (108) Maka apakah
orang-orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah
dan keridhaan [Nya] itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan
bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh
bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam? Dan Allah tidak
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (109)
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal
keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur.
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (110).
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى الْأَزْدِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ
وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو بَدْرٍ شُجَاعُ بْنُ الْوَلِيدِ
عَنْ قَابُوسَ بْنِ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا
سَلْمَانُ لَا تَبْغَضْنِي فَتُفَارِقَ دِينَكَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
كَيْفَ أَبْغَضُكَ وَبِكَ هَدَانَا اللَّهُ قَالَ تَبْغَضُ الْعَرَبَ
فَتَبْغَضُنِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا
نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ أَبِي بَدْرٍ شُجَاعِ بْنِ الْوَلِيدِ و
سَمِعْت مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَعِيلَ يَقُولُ أَبُو ظَبْيَانَ لَمْ يُدْرِكْ
سَلْمَانَ مَاتَ سَلْمَانُ قَبْلَ عَلِيٍّ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya Al Azdi] dan [Ahmad
bin Mani'] dan yang lain, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
[Abu Badr Syuja' bin Al Walid] dari [Qabus bin Abu Dhabyan] dari
[ayahnya] dari [Salman] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Salman, janganlah kamu membuatku
marah!. Kataku; Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin aku membuatmu marah,
padahal dgn perantaraanmu lah Allah memberi petunjuk kepada kami.
Beliau bersabda:
Kamu membuat orang-orang arab marah berarti kamu telah membuatku marah.
Abu Isa berkata; Hadits ini adl hadits gharib, kami tak mengetahuinya
kecuali dari hadits Abu Badr Syuja' bin al Walid. & saya mendengar
Muhammad bin Isma'il berkata; Abu Dlabyan tak pernah menjumpai Salman,
sebab Salman meninggal dunia sebelum Ali (meninggal). [HR. Tirmidzi
No.3862].
حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ
الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الْأَسْوَدِ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عُمَرَ الْأَحْمَسِيِّ عَنْ مُخَارِقِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ غَشَّ
الْعَرَبَ لَمْ يَدْخُلْ فِي شَفَاعَتِي وَلَمْ تَنَلْهُ مَوَدَّتِي قَالَ
أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ
حُصَيْنِ بْنِ عُمَرَ الْأَحْمَسِيِّ عَنْ مُخَارِقٍ وَلَيْسَ حُصَيْنٌ
عِنْدَ أَهْلِ الْحَدِيثِ بِذَاكَ الْقَوِيِّ
Telah menceritakan kepada kami [Abd bin Humaid] telah menceritakan
kepada kami [Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami
[Abdullah bin Abdullah bin Al Aswad] dari [Hushain bin Umar Al Ahmasi]
dari [Mukhariq bin Abdullah] dari [Thariq bin Syihab] dari [Utsman bin
'Affan] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa menipu orang-orang Arab, maka ia tak akan masuk (dari
golongan yg akan) mendapatkan syafa'atku, & tak akan mendapatkan
kasih sayangku. Abu Isa berkata; Hadits ini adl hadits gharib, kami tak
mengetahuinya kecuali dari hadits Hushain bin Umar Al Ahmasi dari
Mukhariq & menurut ahli hadits, riwayatnya Hushain tidaklah kuat.
[HR. Tirmidzi No.3863].
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي رَزِينٍ عَنْ أُمِّهِ قَالَتْ كَانَتْ
أُمُّ الْحُرَيْرِ إِذَا مَاتَ أَحَدٌ مِنْ الْعَرَبِ اشْتَدَّ عَلَيْهَا
فَقِيلَ لَهَا إِنَّا نَرَاكِ إِذَا مَاتَ رَجُلٌ مِنْ الْعَرَبِ اشْتَدَّ
عَلَيْكِ قَالَتْ سَمِعْتُ مَوْلَايَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ هَلَاكُ الْعَرَبِ
قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي رَزِينٍ وَمَوْلَاهَا طَلْحَةُ بْنُ مَالِكٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ
حَدِيثِ سُلَيْمَانَ بْنِ حَرْبٍ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] dia berkata; telah
menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada
kami [Muhammad bin Abu Razin] dari [ibunya] dia berkata; "Apabila salah
seorang penduduk Arab meninggal dunia, maka [Ummu Hurair] akan bersedih
karenanya, lalu dikatakan kepadanya; "kenapa Kami selalu melihatmu
bersedih, jika ada salah seorang penduduk arab yang meninggal dunia?."
Dia menjawab; "karena aku mendengar mantan [budakku] (yang telah merdeka
olehku) berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Diantara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adl orang-orang Arab binasa.
Muhammad bin Abu Razin berkata; bekas budaknya adl Thahah bin Malik. Abu
Isa berkata; Hadits ini adl hadits gharib, kami hanya mengetahui hadits
tersebut dari hadits Sulaiman bin Harb. [HR. Tirmidzi No.3864].
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ الْعَقَدِيُّ بَصْرِيٌّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ
بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ
الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَامٌ أَبُو الْعَرَبِ وَيَافِثُ أَبُو
الرُّومِ وَحَامٌ أَبُو الْحَبَشِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
وَيُقَالُ يَافِثُ وَيَافِتُ وَيَفَتُ
Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Al 'aqadi Bashri] telah
menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Sa'id bin Abu
'Arubah] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundab] bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sam (nama orang) adl
nenek moyangnya orang-orang Arab, & Yafits adl nenek moyangnya
orang-orang Romawi, sedangkan Ham adl nenek moyangnya orang-orang
Habasyah. Abu Isa berkata; Hadits ini adl hadits hasan. Yafits di sebut
juga dgn Yafit atau Yafat. [HR. Tirmidzi No.3866].