Selasa, 17 November 2020

Silat China


Dalam dunia persilatan di masa lalu banyak ilmu silat dan tenaga dalam yang memukau serta menggetarkan dunia persilatan pada Masanya. 
Di tanah jawa kita sering mendengar riwayat berbagai tokoh legenda persilatan tanah jawa yang terkenal dengan nama Adji Djoyo Kawijayan. Di Jawa ada beberapa ilmu yang di kenal sangat ampuh dan mematikan di masa lalu. Seperti contoh ilmu lebur seketi, rawa rontek, pancasona, dll

Ilmu persilatan tidak hanya di Indonesia aja tetapi di Negri Tiongkok yang di kenal dengan Kung Fu Dan sudah banyak kita ketahui lewat perfilman China dan Hongkong yang sering membuat film film sejarah persilatan pada Dinasti tertentu dan legenda persilatan nya.

Berikut beberapa ilmu persilatan Tiongkok yang pernah ada dan melegenda. 

Kung fu Sembilan Rembulan

Kitab Sembilan Rembulan memuat banyak ilmu yang hebat, tidak hanya ilmu silat yang hebat (salah satunya jurus Cakar Tulang Putih Sembilan Rembulan yang dipelajari oleh Mei Chaofeng, murid Huang Yaoshi) namun kitab tersebut juga memuat ilmu pengobatan, ilmu pukulan, tenaga dalam, tehnik jebakan, senjata gelap, dan lain-lain teknik serta strategi perang yang hampir sama dengan strategi perang jawa (garudo nglayang)

Kitab Sembilan Rembulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan. 
Kaisar Song memerintahkan Huang Shang untuk menyusun satu kitab berdasarkan ribuan gulungan surat berisikan aneka ragam keterangan, dari tenaga dalam, ilmu pengobatan, sampai filsafat Tao. Kompilasi ini menjadi jilid pertama dari Kitab Sembilan Rembulan (Kitab Sembilan Rembulan bagian luar). 

Empat puluh tahun kemudian Huang Shang menyusun jilid kedua dari Kitab Sembilan Rembulan (kitab Sembilan Rembulan bagian dalam), berdasarkan hasil penyelidikan dan latihannya selama empat puluh tahun. Ilmu silat yang dihimpun dan ditulis Huang Shang mampu menetralisir ilmu silat mana pun dari partai-partai silat yang ada saat itu, tentu saja masih di bawah Kitab Pengubah Otot, dan Kung fu paling keras nomor satu di dunia sampai saat ini, yaitu kungfu pelindung tubuh terkuat di dunia Perisai Genta Emas, dari Shaolin. 

Kedua jilid Kitab Sembilan Rembulan tidak terdengar kabarnya selama beberapa tahun dan baru muncul lagi saat turnamen Persilatan  di Gunung Hua yang pertama diadakan. Lima jagoan besar – si Sesat Timur Huang Yaoshi, Racun Barat Ouyang Feng, Kaisar Selatan Duan Zhixing (Whan Yi Teng).Pengemis Utara Hong Qigong, dan Dewa Pusat Wang Chongyang – dan mereka setuju pemenang dari turnamen tersebut akan menjadi pemilik tunggal dari Kitab Sembilan Rembulan. 
Setelah pertarungan yang sengit selama tujuh hari, Wang Chongyang akhirnya memenangkan turnamen, dan merebut Kitab Sembilan Rembulan. 

Wang Chongyang mewariskan Kitab Sembilan Rembulan kepada adik seperguruannya si Bocah Tua Nakal Zhou Botong. Setelah kematian Wang Chongyang itu, Zhou Botong pergi ke Pulau Bunga Persik untuk memperingatkan si Sesat Timur Huang Yaoshi untuk tidak mencoba-coba mencuri kitab itu dari tangannya. 
Sementara istri Huang Yaoshi yang memiliki ingatan fotografis, mampu mengingat seluruh isi dari Kitab Sembilan Rembulan dengan sekali melihat saja. Ia kemudian menyalin seluruh isi dari Kitab Sembilan Rembulan itu untuk suaminya. 
Mei Chaofeng dan Chen Xuanfeng murid dari Huang Yaoshi belakangan mereka mencuri kitab salinan Kung Fu Sembilan Rembulan tersebut.

Beberapa tahun kemudian, salinan Kitab Sembilan Rembulan, yang telah ditatokan Chen Xuanfeng di kulit dadanya, tanpa sengaja jatuh ke tangan Guo Jing, saat Mei Chaofeng bertarung dengan Hong Qigong dan 7 Pendekar Kang Lam (kun lun)

Bertahun-tahun setelah itu, saat Guo Jing dan istrinya Huang Rong, yang sedang mempertahankan benteng Xiang Yang dari serangan kaum Mongolia, melihat bahwa mereka tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi, mereka memutuskan untuk menyembunyikan Kitab Sembilan Rembulan bersama dengan ilmu silat yang lain, yaitu ilmu Delapan Belas Jurus Pukulan Penakluk Naga, ke dalam dua pedang, Pedang Langit dan Golok Naga, yang mereka tempa dari pedang Xuan Tie Jian (Pedang Baja Sejati) milik Yang Guo yang sangat keras dan berat sehingga mampu menjadi 2 bilah senjata. 

Pedang Langit diwariskan Guo Jing kepada putri termudanya Guo Xiang, yang kemudian mendirikan Partai E’Mei (perguruan Gobi) Seratus tahun kemudian, ketua generasi ke-4 Partai E’Mei, Zhou Zhiruo dapat membongkar rahasia Kitab Sembilan Rembulan ini dan sempat menggunakannya untuk menimbulkan kekacauan di dunia persilatan pada waktu itu. Nasib dari Kitab Sembilan Bulan setelah itu tidak diketahui lagi.

Karena dianggap kitab perang maka sejak peralihan Dinasti Song melewati berbagai dinasti kitab kung fu Sembilan Rembulan dianggap hilang dari dunia persilatan, karena pada masa itu hanyalah kung fu Sembilan Matahari dan Kitab Pengubah Otot dari Shaolin sajalah yang berhasil merajai dunia persilatan, setelah Kitab Sembilan Matahari mendapatkan pewaris yang cakap (Zhang Wuji), tokoh sentral dari akhir masa Dinasti Liao yaitu sesepuh pendiri perguruan Wu Dang, Zhang San Feng menciptakan Kung fu dengan tenaga dalam aneh yang hanya bisa dilatih secara terbalik nadinya, yaitu Kitab Sembilan Langit.

Pada masa Perang Dunia II, seseorang kolektor pecinta barang-barang kuno, tertarik pada salah satu gulungan kitab Sembilan Rembulan yang pada waktu itu digelar oleh salah satu pejabat di daerah Macau dalam suatu pameran barang antik. Seorang kolektor itu adalah gembong penjahat di daerah itu. Dia adalah ketua sebuah perguruan kung fu Peremuk Tulang, bernama Chou Jian He (28tahun) dia sudah menyadari bahwa sesuatu dari gulungan bambu kuno itu adalah suatu tehnik tenaga dalam yang istimewa, semakin di baca semakin dalam, dan semakin menarik, tetapi sangat sulit dipahami. Karena itu sang ketua sangat ingin memilikkinya dan menghubungi pejabat pemilik gulungan bambu yang berisi Kitab Sembilan Rembilan bagian luar (yang hanya berisi tehnik tanpa dasar tenaga dalam lembut yin), sampai pada tahap negosiasi yang alot bahkan sampai ingin membeli gulungan bamboo itu seharga 200.000$ tapi tetap ditolak oleh si pejabat itu.

Karena pejabat itu mempunyai kekuasaan yang besar di wilayah Macau, Chou Jian He tidak berani bertindak gegabah, sampai akhirnya dia mencuri kitab itu di kediaman pribadi pejabat itu, dan akhirnya tertangkap basah oleh pengawal keluarganya, maka ia terpaksa menghilangkan semua saksi hidup, termasuk si pejabat beserta seluruh keluarganya di bantai di tempat dengan menggunakan kung fu peremuk tulang warisan keluarganya, dan itu merupakan sebuah kesalahan fatal karena jenis kung fu bisa meninggalkan jejak.

Demi sebuah kitab kung fu, ketua perguruan Peremuk Tulang yang terkenal terpaksa harus meninggalkan wilayah dan kekuasaan yang diperoleh dengan susah payah oleh leluhurnya. Mereka mengungsi ke Shanghai sampai kasus dianggap selesai karena kadaluwarsa. 

Sedangkan Kitab Sembilan Rembulan bagian dalam (yang berisi dasar tenaga dalam dan Jurus Sesat Cakar Tengkorak Putih) ternyata diamankan oleh partai Gay Bang sampai pada ketua generasi ke-33, yang bernama Hong Dong (Hong Qigong adalah pewaris Ketua Gay Bang generasi ke-7), dan akhirnya kitab itu mendapat pewaris pemuda marga Wang yang bernama Xiao Long cucu dari Wang Yue Yuan didapat sewaktu sedang menghinadri kejaran dari mafia no.1 di Jepang, malah bertemu dengan sesepuh yang hilang dari dunia persilatan karena menghindari konflik.

Kitab Sembilan Langit

Kitab Langit Kesembilan diciptakan oleh pendiri partai Wudang, Zhang Sanfeng. Di akhir masa dinasti Song, Zhang Junbao, 15 tahun berasal dari keluarga miskin, sejak kecil tinggal di Shaolin sebagai pencari kayu bakar bagi keperluan dapur Shaolin. 
Tiap hari memanggul ratusan kati kayu bakar dan mendaki gunung puluhan li untuk mengantarkan kayu bakar ke kuil Shaolin. Zhang Junbao akrab dengan sang penjaga tungku di Shaolin, Jue Yuan (Tou Tuo) yang menyadari bahwa Zhang kecil memilikki struktur tulang yang bagus dan berbakat untuk berlatih kung fu. 
Di waktu senggang Tou Tuo mengajak berlatih Zhang kecil tiap malam di dalam hutan mereka berlatih kung fu. Dalam waktu hanya setengah tahun saja Zhang kecil berhasil menguasai 72 jurus utama Shaolin, sungguh merupakan prestasi yang hebat. 

Karena kagum dengan bakat yang jarang dimiliki oleh orang lain, Tou Tuo akhirnya mengatakan “belajar beladiri tanpa tenaga dalam tak ada gunanya, mulai hari ini aku akan mengajarkan tenaga dalam Shaolin”, pada waktu itu Zhang baru berusia 16 tahun. Zhang Junbao berlatih keras tanpa tahu bahwa yang dia pelajari adalah salah satu dari 4 kung fu sakti Shaolin. Kung fu yang menggetarkan dunia sepanjang masa, yaitu Kitab Pengubah Otot.

Tanpa terasa setengah tahun telah berlalu, Zhang kecil sudah menguasai tahap biru, seluruh tubuhnya mampu mengalirkan Qi yang bernuansa warna biru. Tenaga dalamnya sudah cukup dahsyat untuk remaja seusia itu. Orang awam memerlukan waktu 5-8tahun untuk menguasai tahap Biru (tahap ke-5) sedangkan Zhang kecil hanya perlu 6 bulan. 
Kemudian Tou Tuo mengingatkan bahwa jangan sampai dia ketahuan menguasai dasar tenaga dalam dari Shaolin dan tidak mengakuinya sebagai guru, Tou Tuo juga berpesan, “Xiao Zhang, dengan bakat yang kau miliki, semoga lain hari kau akan bisa menciptakan ilmu sendiri, supaya kau juga mempunyai prestasi yang tak kalah dari guru Wang Zho dari Quan Zhen”

Sewaktu mengejar sepasang penjahat, Zhang Junbao terlihat oleh senior dari Shaolin sehingga begitu kembali ke Kuil Shaolin sang penjaga tungku, Jue Yuan (Tou-Tuo) sedang menghadapi hukuman dilenyapkan kung funya dan dihukum 15tahun menghadap dinding, begitu pula nasib Zhang Junbao dilenyapkan kung funya dan diusir dari Shaolin. 
Tetapi dengan tekad membaja beliau mempelajari kitab Tao dan menilai pergerakan alam mulai dari keselarasan yang terjadi di alam, mulai dari hari ada pagi ada sore, ada siang ada malam, lalu ada pria ada wanita, semua keselarasan yang terjadi dialam dipelajari bahkan sampai ke unsur psikologis ada sedih ada bahagia, semua pelajaran itu menimbulkan hasil baru bagaimana cara menghidupkan nadi yang sudah putus dan hancurnya tenaga dalam yang lama, dan memulihkan nadi yang mati supaya bisa mengalirkan tenaga langit ke tubuh manusia, dan juga menciptakan esensi lembut mematahkan keras, dan yang lemah mengalahkan yang kuat dengan kung fu Tai Chi semesta yang digabung tenaga Langit ke Sembilan dan akhirnya beliau mendirikan Partai Wudang (Butong) dan dikenal sebagai Zhang San Feng.

Kitab Langit Kesembilan ini pamornya kalah dari Kitab Pengubah Otot dari Shaolin dan Kitab Sembilan Matahari dari Quan Zhen karena semenjak dikuasai oleh Zhang Sanfeng kung fu ini belum pernah ada yang menguasai sampai ke tahap Sembilan (puncak) karena tidak ada yang mampu menguasai biarpun dari manual sudah ada petunjuk yang jelas, tetapi tetap tidak ada yang mampu menguasainya. Rahasia dari tahap akhir Kitab Langit Kesembilan ini adalah “mendekati ajal maka akan lahir kakuatan baru” dan sedikit orang yang memahami pengertian ini tanpa mengalami secara langsung pengalaman mendekati ajal yang justru meningkatkan kemampuan tersembunyi dari Kitab Langit Kesembilan ini dan kekuatannya 5x dari tahap ke delapan sehingga apabila seseorang menguasainya sebetulnya kekuatannya tidak berada di bawah Tahap Pagoda Hitam dari Pengubah Otot, ataupun Keperkasaan Matahari dari Sembilan Matahari.

Ilmu Ulat sutera Langit

Kung fu ini diciptakan oleh seorang tabib terkenal di jama Samkok (Tiga Kerajaan), Hua Duo. Kehebatan ilmu ini terletak pada kemampuan pengobatannya yang sangat hebat, bisa menyembuhkan penyakit separah apapun bahkan menyambung kembali otot ataupun tulang yang telah hancur. Kung fu ini dibagi dalam tiga tingkatan;


Tingkat Pertama; memetik ratusan jenis tanaman dan rumput obat lalu digodok. Airnya digunakan untuk berendam. Saat berlatih menghirup dan menghembuskan nafas, simbol langit bumi. Setelah berhsil, semua racun dalam tubuh akan terkuras. Otot, tulang dan nadi menghisap manfaat godokan obat. Tulang dan kulit menjadi semakin kuat.


Tingkat kedua; cairan darah yang berada dalam tubuh yang mengandung obat akan mengkristal dan menjadi penyembuh rasa sakit. Membuat aliran darah di nadi kecil menjadi lancar. Tanpa melakukan tusuk jarum bisa menyembuhkan sakit pada organ dan bebas dari bahaya.

Tahap ketiga; disebut juga tahap Wu Shang Tian. Saat menghembuskan napas akan memuntahkan serat sutra yang membungkus dirinya ke dalam kepompong, yang memisahkan dirinya dari bumi dan langit dan kembali menjadi muda.

Kung Fu Halilintar Ungu

Sebenarnya hanya ada 7 jurus dari Halilintar Ungu, tetapi sewaktu roh Xiang Yu berusaha kembali ke dunia fana melalui tubuh Yang Xian Gan di skhir Dinasti Sui, telah tertata bentuk dari jurus ke-8 ini, sayangnya Yang Xian Gan keburu tewas oleh Mo A Ye biksu dari India yang menguasai kung fu 6 Dewa dan 3 Jurus Telapak Budha Langit, biarpun pada pertarungan itu yang menang adalah Yang Xian Gan, tetapi justru yang tewas adalah dia, karena 8 Raja Neraka turun bersama untuk menyegel kekuatan roh Xiang Yu beserta Yang Xian Gan bersamaan, sedangkan Mo A Ye yang juga mengalami mati suri di ijinkan kembali ke dunia karena ada tugas yang belum diselesaikan, yaitu berkorban supaya murid kesayangannya Lie Shi Min dapat menjadi Kaisar Dinasti Tang Raya dan mengemban tugas mulia dari langit. 
Bentuk dari jurus ini sangat sederhana, tetapi tenaga yang dikerahkan mencapai 15% kekuatan alam semesta, jadi apabila jurus ini sudah selesai maka 6 Dewa maupun 3 Jurus Telapak Budha tidak akan berkutik.

Sewaktu Dinasti Song akan lahir dan pewaris Telapak Budha mengemban misi menyejahterakan umat, sosok Xiang Yu dan Yang Xian Gan kembali menjelma ke dunia fana, kali ini mengubah taktik yaitu membagi rohnya untuk mendukung calon Kaisar yang terpilih, dan untuk dapat mengalahkan rintangan-rintangan, apalagi mendapat lawan yang sangat menantang, yaitu Telapak Budha Langit, Cermin Langit Sejati, Kitab Semesta, dan juga jurus Pedang Kaisar Sejati maka terbentuklah oleh Xiang Wu Hen sang keturunan terakhir dari Yang Xian Gan maupun Xiang Yu, jurus ke sembilan yaitu Kutukan Halilintar Langit. Bentuk dari jurus ini mengumpulkan inti sari listrik alam dan mengarahkannya ke lawan, dan lawan biarpun mempunyai kekuatan pelindung tahap 11 Perisai Lonceng Emas-pun tidak akan sanggup bertahan, diperkirakan seimbang dengan tahap ke-10 Cermin Langit Sakti yang merupakan Pamungkas dari alam, bahkan dikatakan kekuatannya seimbang dengan Jurus ke-8 Telapak Budha yaitu, Kesaktian Budha Tiada Tara.

Kung Fu Es Hitam Menolak Api (Tapak Budha)

Tenaga dalam dari aliran Budha murni, mempunyai makna kekuatan langit dan bumi menyatu pada manusia. Justru tahap kekuatan tanpa batas adalah manusia, apalagi yang di anugerahi oleh pengertian tentang kebijakan ilahi. Tenaga dalam ini didapat secara otomatis sewaktu Sidharta Gautama menciptakan Kilatan Pertama Cahaya Budha, tenaga dalam yang berumber dari Kung Fu Api Membara dari Persia dan Kung Fu Es Hitam dari India di gabungkan menjadi selaras dalam tubuh, sehingga menghasilkan kekuatan tiada tara, bahkan mampu menjaga kekuatan yang terkadang keras terkadang lembut. Api dapat dikatakan keras karena warna dan karakternya yang meledak-ledak dapat juga dikatakan lembut karena jilatan api meliuk-liuk tidak dapat di tebak, sedangkan es juga dapat menunjukkan keras maupun lembur, yaitu keras dari bentuknya yang padat dan sangat kaku, tapi juga lembut dari sifatnya yang dapat meredakan amarah dengan hawa dinginnya.

Kung fu ini jarang ada orang mendengarnya, rata-rata orang hanya tahu Kitab Telapak Budha, tanpa tahu apa dasar tenaga dalamnya. Kitab telapak Budha sendiri diciptakan Sidharta Gautama di India pada masa dia belia, karena merasa tidak puas dengan kondisi social yang terjadi saat itu beliau bertualang mencari jawaban dari segala pertanyaan hatinya. 
Beliau mencari jawaban atas pertanyaan yang lama dicari manusia, mengapa ada siklus lahir dewasa, sakit tua lalu mati. Selama beliau berkelana sampai mendapat pencerahan sejati, banyak rintangan dan hambatan yang dihadapai Sidharta Gautama, mulai dari godaan nafsu kenikmatan, kekuasaan dan kekayaan. Setelah mencapai pencerahan barulah Sidharta memulai menciptakan Kung Fu Telapak Budha ini, dengan tujuan membasmi segala angkara dan berbagai jenis kejahatan yang ada di dunia ini. 
Kung fu dari India yang bernuansa agama ini dikembangkan di dunia pada abad ke VI, ketika biksu suci dari Dinasti Tang  di utus untuk mencari Kitab Tripitaka ke India, yang kisahnya sangat terkenal yaitu Perjalanan Menuju Barat, biksu Suci Dinasti Tang saat itu Tang Suan Zhang (Tong Sam Cong) melewati 81 cobaan dan rintangan spiritualitas untuk menghadap sang Budha. 
Dari India buksu Suci Tang berhasil membawa Kitab Suci Budha dan 8 Sutra Kung Fu Telapak Budha, 3 buah Senjata Prajurit Budha, dan upeti kepada Dinasti Tang Raya.

Sebenarnya Telapak Budha terdiri dari 9 Jurus, dan mempunyai 9 Bentuk Senjata Prajurit Budha, tetapi hanya ada 8 Jurus yang disebarkan ke daratan China karena jurus ke sembilan merupakan jurus yang hanya bisa dikuasai oleh sang Budha sendiri yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus penghancur langit, bumi dan manusia, oleh karena itu jurus terakhir ini tidak boleh beredar luas ataupun disebarkan, maka jurus ini di segel di India Kuil Lui In She.

Kaisar Dinasti Tang Raya, Li Shi Min (Tang Tai Cong) merebut tahta lewat kekerasan ( membunuh saudara dan guru) namun memerintah dengan bijak, sutra Budha di simpan di kuil dalam komplek Istana dan dijaga turun temurun oleh para biksu suci dari kuil Huang Jie.
300 tahun kemudian setelah Dinasti Tang runtuh, kuil Huang Jie hangus dijarah dan dibakar pemberontak, 3 biksu suci menyimpan Sutra Hati Telapak Budha dan 3 buah senjata prajurit Budha saling berpencar supaya bisa menyelamatkan benda-benda suci itu. 

Tapak Budha Langit (Rulai San Zhuan) lahir dari proses meditasi memperoleh Bodhi (kebangunan/kesadaran) hingga pencerahan sang Budha Sidharta Gautama, maka kung fu ini mengandung hawa murni langit, bumi, dan manusia untuk melindungi ketiga dunia dan menyelamatkan manusia dari dosa.

Nama kecil sang Budha adalah Sidharta Gautama, putra Raja Kapilawastu, beliau mempunyai status sosial yang tinggi, sehingga disegani, dan dihormati. Tetapi demi menghindari lingkaran samsara, lahir tua, sakit dan mati, Sidharta meninggalkan kemewahan duniawi (kekuasaan, kekayaan, dan cinta) pergi berkelana dan bertapa.

Kung fu Telapak Budha Langit ini mempunyai dasar tenaga dalam yang mewakili unsur keras dan lembut (langit dan bumi, matahari dan bulan), yaitu Es Hitam Menghindari Api sebenarnya dari dasar tenaga dalamnya saja sudah tampak daya tahan dari suatu bentuk kung fu. Dengan berbekal dasar tenaga dalam yang maha dahsyat ini saja sebenarnya sudah cukup akan mengerahkan jurus apa saja, tetapi karena pada dasarnya adalah landasan untuk mengerahkan jurus Telapak Budha Langit yang sangat keras sekaligus lembut mampu menghancurkan kejahatan tetapi juga membangun bumi, jurus ini selaras dan tidak menimbulkan kontra dalam tubuh si pemakai kung fu ini, di Korea ada kung fu yang keras yaitu Es Api Penghancur Langit, tetapi kurang begitu sempurna sehingga pada tahap 7 (puncak) justru mengakibatkan gangguan pada jantung si pemilik kung fu itu.

Es Api Penggempur Langit 

Ilmu ini diciptakan oleh sisi jahat Bodhidarma (Damo); Bodhidarma Hitam Kelam. Bahkan ilmu ini disebut-sebut sebagai Kung Fu yg dapat mengalahkan semua Kung Fu yg ada di dunia, jika penyandang ilmu ini telah mencapai tahap Es Api Hitam Kelam. Sisi jahat Bodhidarma menginginkan ilmu ini tersebar dan dapat dipelajari oleh setiap orang. Bodhidarma hitam Kelam bersikukuh, apakah ilmu ini baik atau jahat? Sesat atau lurus? Biarlah orang yg berlatih ilmu ini yg menentukannya, namun sisi baik Bodhidarma tetap ingin memusnahkan ilmu ini, meski harus menghancurkan dirinya sendiri. Pertarungan antara dua sisi Bodhidarma, baik dan jahat pun tak terelakkan.

Pertarungan tersebut tanpa sengaja dilihat oleh seorang biksu yg sedang beristirahat dalam perjalanan dari India ke wilayah Gau Li(Korea). Demi eksistensinya, di tengah-tengah pertarungan Bodhidarma Hitam Kelam mengatakan sandi ilmu tersebut kepada sang biksu. Namun biksu tersebut hanya berhasil mencatat 7 tahap Ilmu Es Api penggempur Langit dan 3 dari 7 Lapisan langit Es Api Hitam Kelam. Tapi itu saja sudah membuat sang biksu yg melatih ilmu ini mejadi sosok tak terkalahkan yg mendekati sakti. Belakangan ilmu ini menyebar di aliran Kong Tow di daerah Gau Li, dan akhirnya menjadi perguruan besar yang menamakan diri Perguruan Arena Tinju Sesat di Korea.

Tahap ke-1; Melatih kekuatan dan kelenturan otot, harus mampu menahan pukulan tongkat setara 50 kg.

Tahap k-2; Otot dilatih untuk mampu menahan 3 kali berat tubuh agar tahan benturan senjata, kekuatan tinjunya mudah menghancurkan bebatuan.

Tahap ke-3; Otot kedua kaki dan tangan direndam ke dalam air mendidih, ketika kulit luar sudah melepuh lang sung dicelupkan ke dalam es. Latihan dilakukan terus menerus membuat otot tahan panas dan dingin.

Tahap ke-4; Dimulai dengan postur tubuh yoga, kemudian memasuki ruangan panas bersuhu 150 derajat celcius, semakin lama semakin bagus. Setelahnya beralih ke ruangan dingin yg bersuhu minus 150 derajat celcius. Pada latihan panas tahap tahap ini kulit serasa melepuh bagai ditusuk ribuan jarum dan organ dalam seperti terpanggang. Sedangkan pada latihan dingin, tulang belulang serasa bagaikan dibor, jika gagal akan mati membeku. Maka tak heran, jarang ada yg berlatih sampai tahap ini

Tahap ke-5; Berendam di dalam danau es besuhu minus 200 derajat celcius, berlatih di dasar danau bertekanan tinggi.

Tahap ke-6; setelah mampu melindungi diri dengan kekuatan es tingkat 5, harus dibakar dalam suhu 2.000 derajat celcius. Setelah menyerap energi panas tinggi, maka bisa mengubah gas menjadi es, es menjadi kabut. Energi es dan api bisa dibolak balik semaunya.

Tahap ke-7; menerima dingin yang mutlak (suhu -1.000 derajat Celcius), dan panas yang mutlak (tungku api sepanas 5.000 derajat Celcius) seperti lahar gunung api atau baja cair, apabila tidak mempunyai tekad membaja, berani bertaruh nyawa dan keberanian tinggi maka tahap ini tak akan bisa dikuasai.

Setelah mampu menguasai Es Api Penggempur langit hingga tahap ke tujuh, maka kekuatannya dapat ditingkatkan lagi mencapai tahap Es Api Hitam Kelam. Seperti halnya Es Api Penggempur Langit, Es Api Hitam Kelam juga dibagi dalam tujuh tahap lapisan langit. Setiap tahap hanya bisa dilatih di ambang batas hidup dan mati. Bagi yg dapat menguasai setiap lapisan langit, kekuatannya akan meningkat berkali-kali lipat serta memperolah kekuatan yg unik dan dasyat;

Lapisan Langit ke-1; Mengalahkan 7 Es Api Penggempur Langit. Dapat menghentikan waktu 0,1 detik dan dapat bergerak secepat cahaya.


Lapisan Langit ke-2; Mengalahkan 9 Rembulan. Bisa memutarkan balikkan atau memanipulasi pikiran lawan.


Lapisan Langit ke-3; Mengalahkan 9 Matahari. Dapat menciptakan bagian diri yg lain dengan kesadaran parallel.

Lapisan Langit ke-4; Mengalahkan Perisai Longceng Emas. Benci dan sakit hati. memuntahkan dan memasukkan energi es api ke setiap pori-pori dan sel tubuh lawan. akibatnya lawan akan merasa seperti dibakar dan ditusuk ribuan jarum.

Lapisan Langit ke-5; Mengalahkan Ilmu Pengubah otot. Kekuatannya masih belum diketahui.

Lapisan Langit ke-6; Masih belum diketahui.


Lapisan Langit ke-7; Masih belum diketahui.

Ilmu Pembasuh Sungsum

Ilmu Sakti terakhir yang diciptakan oleh Rahib Agung Damo (Bodhidarma) merupakan ilmu gabungan antara tenaga dalam dengan yoga yang berasal dari India. Sekaligus merupakan penyempurnaan dari Perisai Lonceng Emas ataupun Ilmu Pengubah Otot. Konon setelah Damo menciptakan lmu Pengubah Otot,  Damo menyepi dan bermeditasi selama 9 tahun di sebuah gua sehingga terciptalah Ilmu Pembasuh Sumsum (Xi Xui Jing). Hingga saat ini kebenaran akan Ilmu pembasuh Sumsum masihlah kabur dan misterius. Hal ini dikarenakan ilmu sakti ke-4 ciptaan Damo ini tak pernah terangkat kepermukaan ataupun dikenal oleh para pendekar rimba persilatan.  

Ilmu Pembasuh Sumsum merupakan tekhnik pengaktifan dan pembersihan energi sakti dan peremajaan sel-sel tulang yang terletak di sumsum tulang belakang manusia sebagai pusatnya, tepatnya di bawah tulang ekor. Ketika energi dalam sumsum sudah bangkit dan aktif ia akan merambat naik melalui jalur sushumna, menembus semua chakra dan akhirnya keluar dari chakra mahkota. Pada saat merambat naik, energi ini akan membersihkan semua jalur-jalur energi yang dilaluinya jalur sukhsuma yang merupakan pusat dari segala jalur nadi manusia. Tulang sumsum manusia merupakan pusat saraf yang menghubungkan otak dengan saraf di seluruh tubuh, sehingga penyandang ilmu ini dapat memiliki kekuatan supranatural serta pengaktifan kemampuan akal dan pikiran pada kinerja otak  melebihi orang biasa.

Ilmu Pembasuh Sumsum dibagi menjadi enam tingkatan, atau disebut juga Enam Lembaran bab:
Lembaran ke-1; 
Dapat menekan mental dan pikiran lawan. Mampu memberikan efek pengobatan penawar racun kepada orang lain melalui pancaran hawa tenaga.

Lembaran ke-2; Perpaduan Empat Bab Besar.

Tenaga murni meningkat dan menjadi lebih kuat dibanding lembaran pertama. Kemampuan dalam menekan mental dan mempengaruhi pikiran jauh lebih kuat. 

Lembaran ke-3; Orang Sakti dan Biasa Menjadi Satu. 

Mengikis dan Melenyapkan daya serang sebesar apapun. Energi menjadi lembut bagaikan kapas, tenaga lawan lenyap tak berbekas.
Lembaran ke-4; Makhluk Hidup dan Diriku Satu Haluan.

Menciptakan ruang lingkup medan energi, pertahan menjadi lebih kokoh, kuat dan terpadu, mengikis dan menepis semua bentuk serangan dari segala penjuru

Lembaran ke-5; Aktivitas Sehari-Hari.
Mampu merasakan dan mengetahui segala kejadian dan peristiwa keadaan sekitar dalam ruang lingkup tertentu. Dengan kemampuan Psyhikokinesis, dapat menyampaikan pesan dan membaca pikiran melalui telepati.

Lembaran ke-6; Memutar Ruang dan Waktu.
Mengendalikan dimensi ruang dan waktu. Memutar mundur waktu dalam ruang lingkup tertentu. Hawa tenaga menjadi sangat murni sehingga dapat menawarkan racun sekuat apapun, serta mampu menyembuhkan otot dan tulang yang hancur. 

Berbeda dengan tiga ilmu sakti sebelumnya, ilmu terakhir ciptaan Damo ini merupakan ilmu spiritual. Jika Ilmu Pengubah Otot, Perisai Lonceng Emas ataupun Ilmu 9 Matahari adalah ilmu yang bersifat mengandalkan tenaga fisik jasmani dengan mengerahkan hawa murni untuk memperkuat tubuh. Sebaliknya Ilmu Pembasuh Sumsum adalah ilmu psikis yang cenderung menyerang atau mempengaruhi mental dan pikiran, tenaganya pun lebih mengandung unsur kelembutan dibanding kekerasan. Inilah yang membuat Ilmu pembasuh Sumsum berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya.

Tiga Ilmu sakti ciptaan Damo selalu diwariskan dari generasi ke generasi. Perisai Lonceng Emas, Ilmu Pengubah Otot dan Ilmu Anak Lelaki sampai sekarang masih menjadi manual beladiri di Shaolin, bahkan pernah dipelajari oleh para pendekar yang merupakan orang luar Shaolin. Namun tidak sama halnya dengan Ilmu pembasuh Sumsum yang menghilang terkubur oleh zaman dan waktu serta sama sekali tak diketahui keberadaannya. Sejarah mengatakan bahwa Damo hanya mewariskan Ilmu Pembasuh Sumsum kepada murid pertamanya Biksu Hui Ke. Namun sampai saat ini tak diketahui apakah sang murid Damo tersebut yang juga menciptakan Ilmu Jalan Menuju Nirwana, mengangkat penerus untuk Ilmu Pembasuh sumsum. 

 Ilmu Sembilan Kematian 

Ketika Zhang Sanfeng menciptakan Ilmu 9 Langit dan mendirikan Aliran Wudang, dirinya pun mulai dikenal sebagai sosok legenda rimba persilatan. Di kala itu Ilmu 9 Langit mulai terkenal sebagai ilmu sakti yang mengguncang dunia. 
Long Louguai dari Gunung Chanlong merasa penasaran dengan ilmu tersebut. Dirinya bertekad untuk menciptakan ilmu yang jauh lebih tangguh. Long louguai menghabiskan waktu hingga 80 tahun untuk mempelajari berbagai macam jenis ilmu kung fu guna diambil intisari kebengisan dan kekejaman dari setiap ilmu, maka terciptalah Ilmu 9 Kematian. Sayang, di hari Long Louguai berhasil merampungkan sandi ilmu tersebut, dirinya meninggal tanpa sempat menguasainya. Demi mewujudkan cita-cita gurunya, satu-satunya penerus Long Louguai berusaha untuk melatih Ilmu 9 Kematian. Namun dirinya gagal akibat mengalami penyimpangan hingga akhirnya mati.

Dua ratus tahun kemudian, Ketua Aliran Wudang sekaligus penerus Ilmu 9 langit menerima surat tantangan dari pewaris Ilmu 9 Kematian. Selama berlangsungnya pertarungan, langit bergejolak, matahari dan rembulan menjadi redup. Meski keduanya telah bertarung selama beberapa hari, namun belum juga ada pemenangnya. Semenjak saat itu, Ilmu 9 Kematian mulai dikenal di rimba persilatan. Belakangan, pewaris Ilmu 9 Kematian menerima 7 orang murid. Namun tak satupun yang mampu menguasai Ilmu 9 Kematian. Satu persatu dari murid-muridnya mati akibat penyimpangan ketika berlatih. Merasa ajalnya sudah dekat, sang penerus Ilmu 9 Kematian menuliskan sandi dari ilmu tersebut, dengan harapan kelak ada seseorang yang mampu melatihnya.

Entah berapa tahun kemudian, seorang jagoan secara tak sengaja menemukan kitab Ilmu 9 Kematian. Setelah lama memutuskan ia pun mencoba untuk melatihnya, namun dirinya juga tak luput dari bahaya penyimpangan. Tetapi dirinya masih tetap hidup, yang terserang hanyalah otaknya, ia pun menjadi lumph dan idiot. Kitab sandi Ilmu 9 Kematian jatuh ke tangan sang murid. Akhirnya sang murid berhasil menguasainya. Murid tersebut bernama, Lian Bie Xie.

Dengan Ilmu 9 Kematian, Lian Bie Xie menjadi sosok jagoan tangguh yang ditakuti oleh para pendekar. Setelah membunuh seorang pendekar besar Wang Wu, Lian Bie Xie mendirikan aliran Qing Bang yang akhirnya berkembang menjadi perkumpulan paling besar sekaligus paling kejam di rimba persilatan. Kehebatan ilmu 9 Kematian Lian Bie Xie bahkan mampu menyaiingi kekuatan 4 Dewa Zhong Yuan (Dewa Mabuk, Dewa Racun, Dewa Pedang dan Dewa Iblis).

Ilmu 9 Kematian kembali memiliki seorang penerus baru setelah Lian Bie Xie mewariskan kepada Xiao Jian Shen (Dewa Pedang Kecil), yang sebenarnya merupakan anak kandung Lian Bie Xie sendiri dan juga murid dari Dewa Pedang. Di tangan Xiao Jian Shen, Ilmu 9 Kematian berkembang mejadi ilmu sakti yang maha dasyat. Ditambah dengan Ilmu sejuta Racun, Ilmu 9 Kematian menjadi semakin sesat dan ganas. Xiao Jian Shen pada akhirnya menjadi sang tiada lawan yang dikenal dengan nama Lou Zhu Zhong (Kakek Tua). Ilmu 9 Kematian kembali diturunkan kepada muridnya Wang Kuhai.

Ilmu 9 kematian bersifat ganas dan keji, energi sesatnya memiliki keunikan yang tidak terdapat pada ilmu lain. Selain dapat menekan mental dan pikiran, energi Ilmu 9 Kematian juga bersifat memperbusuk tubuh lawan. Karna itu, jika diserap oleh ilmu penghisap energi, maka akan menjadi bibit penyakit yang menggerogoti tubuh dari dalam. Keunikannya yang lain adalah jika sang penyandang Ilmu 9 Kematian tewas dalam pertempuran. Maka akan dapat hidup dan bangkit kembali dari mati, ditambah dengan kekuatan Ilmu 9 Kematian yang semakin meningkat.

Ilmu Rasi Bintang 

Ilmu sesat ini tercipta dari Aliran Rasi Bintang yang berdiri pada masa Dinasti Song. Pendirinya dikenal dengan nama Monster Tua Rasi Bintang, menciptakan Kung Fu aneh yang dapat menghisap dan memusnahkan tenaga dalam Kung Fu lawan yang dikenal dengan ilmu penghisap Energi. Monster Tua Rasi bintang amatlah sesat dan menciptakan ilmu Kung Fu Racun berdasarkan kepandaiannya dalam mengolah berbagai racun binatang berbisa seperti ular, lipan, kalajengking, lebah, kodok, laba-laba serta berbagai macam binatang berbisa lainnya.

Aliran Rasi Bintang malang melintang di Kangow sebagai aliran hitam yang keji, bahkan Monster Tua Rasi Bintang dapat membunuh 300 lebih jagoan rimba persilatan dalam semalam. Pada Usia Senja dirinya mempelajari Ilmu Penghisap Bintang sehingga ilmu penghisap energinya menjadi bertambah kuat, siapapun yang menjadi lawannya bisa dipastikan tenaga dalamnya akan musnah dan binasa. Setelah Monster Tua Rasi Bintang mati, aliran ini malang melintang hingga 2 generasi. Namun pada generasi ke-3 ketua yang menjabat memiliki kemampuan yang kurang cakap sehingga dikalahkan oleh gabungan 7 partai aliran putih yang dipimpin oleh perguruan Shaolin.

Ilmu Sesat Rasi Bintang dibagi Menjadi 2 Bentuk penggunaan tenaga dalam. Yang pertama adalah Ilmu Penghisap Energi yang dibagi menjadi 2 tingkatan. Pada tingkat pertama hanya dapat menarik dan memusnahkan ilmu Kung fu lawan, namun pada tingakan kedua mampu menghisap dan menjadikan tenaga lawan sebagai milik sendiri. Namun tenaga tersebut tidak akan bertahan lama dan akan langsung habis setelah digunakan, karena kemampuan utama dari ilmu ini memang untuk menghancurkan kemampuan lawan. Bentuk yang kedua adalah ilmu racun, mempelajari dan menyatukan darah dalam tubuh dengan berbagai intisari racun hewan berbisa. Sehingga tubuh menjadi kebal racun dan juga bisa dipergunakan sesuka hati untuk menyerang.

Jurus Tongkat Penggebuk Anjing


Salah satu dari dua jurus utama Partai Kaypang (pengemis) setelah 18 Tapak Penakluk Naga. Tongkat Penggebuk Anjing memiliki perubahan yang bervariasi dan sangat sulit diduga. Dasar jurus ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti membelit, memutar, menusuk, memukul, menyalip dan menghentak. Tanpa menggunakan tenaga dalam sekalipun, jurus ini sudah bisa menghajar lawan. Apalagi jika dipadukan dengan tenaga dalam, kehebatannya tentu jauh lebih dasyat.

Jurus Ke-1; Mengusir Anjing Masuk Gang

Jurus Ke-2; Anjing di Atas Jamban

Jurus Ke-3; Anjing Penyakitan

Jurus Ke-4; Menggebuk Sepasang Anjing

Jurus Ke-5; Menekan Punggung Anjing

Jurus Ke-6; Anjing Jahat Menghalagi Jalan

Jurus Ke-7; Anjing Melompat Melewati Sungai

Jurus ke-8; Anjing Edan Masuk ke Goa

Jurus Ke-9; Di Dunia Tiada Anjing

Tongkat tersebut akhirnya jadi simbol tampuk pimpinan partai tersebut hingga beberapa generasi. 

18 Tapak Penakluk Naga

Jurus 18 Tapak Penakluk Naga (Xiang Long Shiba Zhang 降龍十八掌) adalah ilmu silat paling hebat dan paling ditakuti dari Kaypang. Ilmu silat ini diciptakan dari kitab I Ching. Dan pertama kali digunakan oleh Xiao Feng dalam Tian Long Ba Bu (Demi Gods And Semi Devils). Xiao Feng ini sejak kecil diasuh oleh Ketua Kaypang dan seorang Tetua Shaolin yang merasa bersalah karena ikut serta dalam pembantaian kedua orangtua Xiao Feng. Oleh Ketua Kaypang, Xiao Feng diajari Ilmu 36 Jurus Tongkat Penggebuk Anjing (Da Gou Bang Fa) dan 28 Tapak Penakluk Naga (Xian Long Shi Ba Zang).

Kemudian dengan bantuan saudara angkatnya XuZhu 虛竹, Xiao Feng meringkas jurus-jurus tersebut dengan mengombinasikan beberapa gerakan menjadi 18 jurus yang paling efektif saja. 18 Jurus Tapak Penakluk Naga inilah yang kemudian diwariskan kepada penerus-penerus ketua Kaypang selanjutnya.

Jurus 1

Naga Menggerung Menyesal
Kang Long You Hui 亢龍有悔
“The Proud Dragon Shows”

Jurus 2 
Naga Terbang Di Langit
Fei Long Zai Tian 飛龍在天
"Flying Dragon Soaring Through the Heavens"

Jurus 3 
Naga Bertempur Di Alam Liar
Long Zhan Yu Ye 龍戰於野
"Dragon Battling In The Wilderness"

Jurus 4 
Naga Berendam Ngumpet Tak Berguna
Qian Long Wu Yong 潛龍勿用
"The Hidden Dragon Is Forbidden"

Jurus 5 
Mengarungi Sungai Besar Menarik Pahala
Li She Da Chuan 利涉大川
"Skillfully Crossing The Vast Rivers"

Jurus 6 

Burung Hong Selulup Di Dalam Tanah
Hong Jian Yu Lu 鴻漸於陸
"Swan Gradually Lands"

Jurus 7

Mendadak Seperti Naik Ke Atas
Tu Ru Qi Lai 突如其來
"Sudden Advent"

Jurus 8 
Kaget Gemetaran Ratusan Li
Zhen Jing Bai Li 震驚百里
"Tremors Shake A Hundred Li"

Jurus 9 
Selulup di Kedung Dalam
Huo Yue Zai Yuan 或躍在淵
"Jumping Into The Abyss"

Jurus 10

Naga Sakti Menggoyang Ekor
Shen Long Bai Wei 神龍擺尾
"The Divine Dragon Swings Its Tail"

Jurus 11 
Melihat Naga Di Sawah
Jian Long Zai Tian 見龍在田
"Sighting The Dragon In The Fields"

Jurus 12 

Sepasang Naga Mencari Air
Shuang Long Qu Shui 雙龍取水
"Twin Dragons Fetch Water"

Jurus 13

Ikan Selulup Ke Kedung
Yu Yue Yu Yuan 魚躍於淵
"Fish Frolicking In The Depths"

Jurus 14 
Bertempur Mengendarai Enam Naga
Shi Cheng Liu Long 時乘六龍
"Timely Using The Six Dragons"

Jurus 15 
Mendung Tetapi Tidak Hujan (Ada masalah)
Mi Yun Bu Yu 密雲不雨
"Thick Clouds Refuse To Rain"

Jurus 16 
Kekurangan Malahan Membikin Yakin
Sun Ze You Fu 損則有孚
"With Injury Also Comes Confidence"

Jurus 17 
Menjejak Embun Es Sampai Ke Ujungnya
Lu Shuang Bing Zhi 履霜冰至
"Treading On Ice"

Jurus 18 

Kambing Mentok Pembatas
Di Yang Chu Fan  羝羊觸藩
"The Ram Charges The Fence"

Hong QiGong (ang cit kong) kemudian mengajarkan ilmu ini kepada Guo Jing (Kwee Ceng). Guo Jing lalu menggabungkannya dengan Ilmu 9 Bulan (Jiu Yin Zhen Jing) yang membuat ilmu silat ini lebih dahsyat lagi. Dipercaya bahwa Guo Jing ini juga mewariskan ilmu ini kepada dua orang muridnya yaitu Wu Bersaudara. 
Namun tampaknya Wu Bersaudara ini tidak mempelajarinya secara komplit. Pewaris berikutnya adalah menantu dari Guo Jing sendiri yaitu Yelu Qi. Ia tampaknya mempelajari keseluruh 18 jurus ini. Sampai di sini, ilmu ini tampaknya menjadi kabur. Ada yang mengatakan pewaris berikutnya adalah Shi Huo Long yang kemungkinan juga tidak secara komplit mempelajarinya.
Disebutkan dalam novelnya, 18 Tapak Penakluk Naga ini adalah ilmu silat tenaga luar/Waijia paling dahsyat di dunia, yang tak tertandingi dalam ketelitian, keganasan, dan kekuatannya.


Ilmu Sembilan Matahari / Jiu Yang Shen Gong


Kung fu sakti Sembilan Matahari ada pada masa Dinasti Song (tahun 960-1280) diperkenalkan oleh padri/biksu sakti Wang Zongyang pendiri Aliran Daoisme Quan Zhen, kung fu ini sendiri sangat kabur asal usulnya, sebab saat itu adalah akhir dari masa keemasan dari kung fu Sembilan Rembulan dan masa menghilangnya Kung Fu Tapak Budha dari India yang masuk ke China Daratan sejak awal Dinasti Tang (tahun 618-960) melewati masa-masa lima Dinasti.


Kung fu ini diperkirakan tercipta untuk menandingi hawa dingin dari Kitab Sembilan Rembulan yang tercipta pada masa Song waktu itu, Kitab Sembilan Bulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan. 

Ilmu 9 matahari sangat dalam dan dibagi dalam 9 latihan. Setiap tahap latihan memiliki postur yoga tersendiri guna membangkitkan hawa murni 9 matahri di setiap titik tubuh.

Matahari Pertama; Titik dada

Matahari Kedua; Titik Ulu Hati

Matahari Ketiga; Titik Nadi Lambung Yang di kaki

Matahari Keempat; Titik Nadi Empedu Taiyang di tangan

Matahari Kelima; Titik Nadi Usus Kecil Taiyang di tangan

Matahari keenam; Nadi San Jiao Shaoyang di tangan

Matahari ketujuh; Titik Bei Liang

Matahari Kedelapan;

Matahari Kesembilan;


Keberadaan kitab ini sendiri baru terangkat ke dunia persilatan pada saat penjahat Mongolia Yin Kexi dan Xiao Xiangzi mencuri kitab itu dari Kuil Shaolin dan langsung dikejar oleh para pendekar kuat yang berjaya dan pilih tanding pada masa itu, atau lebih terkenal 5 Pendekar Besar. 

Pustakawan Shaolin Jue Yuan dan muridnya, Zhang Junbao, memburu Yin Kexi dan Xiao Xiangzi sampai ke Gunung Hua, 
Di mana Lima Tokoh Besar Baru yang baru saja diangkat adalah Sesat Timur (Huang Yaoshi) Gila Barat (Yang Guo) Biksu Selatan (Wan Yideng) Pendekar Utara ( Guo Jing) dan Bocah Nakal Pusat (Zhou Botong) sedang memberikan penghormatan mereka kepada Pengemis Utara Hong Qigong (Ang Cit Kong) dan Racun Barat (Ouyang Feng) yang mati di puncak gunung Hoa yang bersalju dan dingin. 

Dengan bantuan Yang Guo (Yo Ko) Zhang Junbao (Zhang Sanfeng) berhasil menghadang Yin Kexi dan Xiao Xiangzi, akan tetapi Kitab Sembilan Matahari tidak dapat mereka temukan. Tanpa diketahui oleh mereka semua yang berada di Gunung Hua tersebut, Yin Kexi telah menyembunyikan Kitab Sembilan Matahari ke dalam perut seekor gorilla besar. Sebelum hembusan nafasnya yang terakhir, Yin Kexi mencoba memberitahu rahasia tersebut kepada tetua Partai Kunlun He Zudao, namun tidak dapat ditangkap dengan baik. Yin Kexi mencoba mengatakan “Kitab itu ada di dalam gorilla”, namun didengar oleh He Zudao sebagai“Kitab itu ada di dalam minyak”, sehingga menimbulkan tanda tanya kepada semua orang selama kurang lebih seabad lamanya tidak diketahui rimbanya bahkan namanya pun tenggelam karena teka-teki ini. 

Biksu Jue Yuan telah mengingat seluruh isi Kitab Sembilan Matahari, dan sebelum kematiannya tiga tahun setelah kitab itu hilang, ia mendiktekan isi Kitab Sembilan Matahari itu kepada Zhang Junbao, Guo Xiang, dan seorang biksu Shaolin lainnya bernama Mo Shi, yang masing-masing dapat mengingat berbagai bagian dari isi kitab tersebut. Zhang Junbao (yang kemudian lebih dikenal sebagai Zhang Sanfeng) dan Guo Xiang mampu menggabungkan berbagai prinsip dari Kitab Sembilan Matahari tersebut ke dalam ilmu silat pribadi mereka dan ke dalam ilmu silat partai yang mereka kemudian dirikan, Partai Wudang (Zhang Sanfeng) dan E’Mei (Guo Xiang) demikian juga halnya Mo Shi di Shaolin.

Tak seorang pun, menguasai Kitab Sembilan Matahari secara lengkap sampai seorang pendekar muda bernama Zhang Wuji, putra dari murid Zhang Sanfeng, Zhang Chuisan. 
Zhang Wuji yang baru berumur 15 tahun pada waktu itu kemudian menghabiskan waktu lima tahun berikutnya mempelajari Kitab Sembilan Matahari dan begitu menyelesaikannya di umur 20, ia menjadi salah seorang pendekar silat terhebat di masanya.

Sejak dikuasai oleh Zhang Wuji dari Partai Ming (pendiri Dinasti Ming) tidak ada lagi tokoh persilatan yang mampu menguasai secara sempurna Kung Fu Sembilan Matahari ini, sebab tidak ada pewaris sah dari Zhang Wuji secara langsung, alias Zhang Wuji mengundurkan diri dari dunia persilatan dan hanya menuliskan manual dari Kitab Sembilan Matahari yang maha dahsyat ini, sehingga setiap insan persilatan merasa kesulitan melatihnya tanpa ada guru yang mampu mempraktikannya.

Sampai akhirnya ada marga Dongfang yang mampu melatih Kitab ini hingga menguasai Ilmu ini secara sempurna, dengan berbekal tahap 7 Kung Sakti Sembilan Matahari si Marga Dongfang ini hijrah ke Korea (waktu itu Gao Li masih satu wilayah dengan China) dan mendirikan Partai Suci Teratai Putih (Bai Lian Men, tahun 1571) yang berakar kuat sampai akhirnya memisahkan diri dari Dinasti Ming bahkan sampai terbentuknya Republik Rakyat China, aliran Teratai Putih ini masih menggunakan sistem pemerintahan feodalisme dengan pemimpin seorang Kaisar.

Marga Dongfang karena berada di daerah selatan mempunyai jurus khas dari keluarga kerajaan Dali, yaitu jurus Pedang Dewa 6 Nadi dan juga karena bekerjasama dengan kuil Budha setempat, maka mereka juga mendapat pamungkas dari kung fu Sembilan Matahari, yaitu Jurus Telapak Awan Api, Pemindah Yin Yang, Geledek Kecil Sembilan Matahari, dan Geledek Besar Sembilan Matahari yang semuanya memiliki kelebihan yang sangat dahsyat, bahkan dikatakan bisa menyaingi 72 seni kung fu Shaolin yang melegenda.

Meski dinamakan 9 Matahari, namun ilmu ini bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi menjadi tahap matahari kesepuluh. Namun Wang Zongyang tak ingin tahap tersebut muncul di dunia, karena tahap 10 matahari dapat mencelakai sang penyandang ilmu tersebut. Itulah sebabnya Wang Zongyang menutup kunci titik matahari kesatu, supaya orang yg telah menguasai sampai tahap 9 matahari tak bisa meningkatkan ilmunya sampai tahap matahari ke 10.


18 Tendangan Panakluk Naga / Jiang Long Shi Ba Tui


Diciptakan oleh Wang Yue Yun berdasarkan ilmu rahasia partai Kaypang; 18 Telapak Penakluk Naga. 18 Tendangan naga turun merupakan jurus tendangan yang dasyat, unik dan cepat;

Jiang Long You Hu Gong (Hawa Penakluk Naga Penangkap Harimau), tehnik tenaga dalam warisan keluarga Wang sejak tahun 1812, tehnik ini mempelajari tenaga dalam dasar dari langit, bumi dan manusia yang pada dasarnya ada dalam kitab Perubahan (Yi Jing) dari aliran Dao. Jurus dasar dari tehnik kung fu ini adalah Tendangan 18 Penakluk Naga yang meniru atau memodifikasi dari kung fu paling keras pada Dinasti Song sampai Dinasti Ming milik partai Pengemis (Gay Bang) yaitu, 18 Telapak Penakluk Naga yang di padu dengan dasar tenaga 8 tingkat langit hitam (Hei Tian Ba).

Kung fu ini di ciptakan oleh Wang Yue Yuanyang dikala itu merupakan murid berbakat dari Shaolin Selatan dalam usia yang ke 35tahun berhasil menciptakan 17 jurus Tendangan Penakluk Naga, dan pada usia 45tahun beliau menciptakan pernafasan Penakluk Naga Penangkap Harimau sebagai dasar dari jurus ke-18 Tendangan Penakluk Naga yaitu Serangan Naga Geledeg. Dari semua jurus yang ada di bawahnya, jurus terakhir inilah yang paling kuat, daya hancurnya 5x lebih kuat dari 17jurus yang ada dan juga paling menguras tenaga, bisa dikatakan apabila hanya dengan tenaga dalam warisan keluarga Wang ini, jurus Serangan Naga Geledeg ini hanyalah jurus bunuh diri secara perlahan, karena sedikit demi sedikit akan mengurangi hawa murni tubuh, dan mempercepat kematian karena berkurangnya kinerja organ tubuh akibat pemaksaan pemakaian tenaga dalam yang sangat berlebihan.

Untuk dapat memainkan 18 jurus Tendangan Penakluk Naga secara sempurna dan tidak membahayakan kesehatan, dianjurkan seseorang melatih kung fu sakti Pamungkas Shaolin yaitu Kitab Sutra Pengubah Otot yang diciptakan oleh biksu Da Mo dari India, atau bisa juga melatih dasar Tenaga Dalam Kung Fu Sakti Sembilan Matahari dari aliran Quan Zhen, ciptaan Wang Zongyang pendiri aliran itu. Hanya kung fu itulah yang tenaganya dapat di sejajarkan dan dapat dilatih secara umum pada saat ini, sebab masih banyak kung fu lain yang dahsyat dan sukar diukur kekuatannya, seperti kata pepatah “Di atas langit masih ada langit, di atas gunung masih ada gunung yang lebih tinggi”
Kung fu ini sangat bagus bagi para atlit Wushu saat ini tanpa perlu melatih kekuatan pamungkas seperti para ahli kung fu yang berniat bertarung sampai mati dengan kekuatan puncak seperti pada zaman dahulu yang mementingkan pertempuran bukan hanya pertandingan belaka.

Jurus ke-1; Naga Hijau keluar Gua

Jurus ke-2; Naga Berguling

Jurus ke-3; Naga Di langit Kesembilan

Jurus ke-4; Naga Hitam Mencuri Jantung

Jurus ke-5; Naga Menyusust Satu Inci

Jurus ke-6; Belitan Naga Beringas

Jurus ke-7; Naga Tanpa Bayangan

Jurus ke-8; Gunting Naga Besi

Jurus ke-9; Naga Sakti Menggoyang Ekor

Jurus ke-10; Naga awan Mendobrak Tebing

Jurus ke-11; Naga Membelah Sungai

Jurus ke-12; Kuncian Naga Langit

Jurus ke-13; Kumpulan Naga Menari-nari

Jurus ke-14; Pusaran Naga Menggulung Angin

Jurus ke-15; Naga Lapar Berebut Mutiara

Jurus ke-16; Sepasang Naga Bermain air

Jurus ke-17; Bor Naga Berbisa

Jurus ke-18; Amukan Naga Halilintar

Jurus ke-18; Amukan Naga Halilintar dapat menguras seluruh energi pemakainya, karna itu jurus ini tidak dapat digunakan sembarangan. Ada Baiknya penyandang jurus ini menguasai Ilmu Sembilan Matahari ataupun Kitab Pengubah otot, sehingga dapat memulihkan energi dengan cepat meski setelah mengerahkan jurus ke-18.

Kung Fu Anak Lelaki  / Tong Ze Kong


Kung Fu ini adalah kung fu pertama dari 4 kung fu ciptaan Da Mo yang datang dari India. Da Mo yang di kala muda adalah seorang putra bangsawan dan sangat di manjakan oleh orang tuanya, tapi beliau malah memilih untuk meninggalkan segala kenikmatan duniawi dan berkelana mempelajari Budha, sewaktu Da Mo masih berusia belasan, beliau senang memperhatikan pergerakan benda langit, mempelajari berbagai gerakan hewan dan segala siklus yang terjadi di langit, bumi, dan juga segala mahluk hidup yang ada di bumi. 

Pada usia 15 tahun sewaktu sedang berada di padang rumput yang luas, Da Mo menemukan gugusan rasi bintang 9 Istana, pada dasarnya beliau mempelajari ilmu Giok India (salah satu jenis Yoga) untuk memperkuat otot dan tulang. Dengan kecerdasannya yang menagumkan, beliau bereksperimen pada dirinya sendiri, berdasarkan gugusan Rasi Bintang 9 Istana itu untuk menciptakan kung fu tangguh, yang langsung saja di respon oleh darah di seluruh tubuhnya yang berhimpun di titik Qi Quan di bawah perut dan dapat berakselarasi sesuai peredaran darah yang sudah diatur sama seperti peredaran gugusan Rasi Bintang 9 Istana.


Tahap ke-1, Hati Bocah; melatih ilmu penyerepan energi murni. Titik Qi quan menghimpun energi kurni mentah untuk memperkuat daya tahan tubuh dan pernapasan.

Tahap ke-2, Awan Putih; Energi murni dipusatkan pada titik Xuanji, mampu menyerap energi dalam dan luar, tenaganya selembut kabut awan berarakan yg mampu menghasilkan gempuran dasyat.

Tahap ke-3, Meteor; Energi luar yg berwarna perak terang menghiasi langit, sulit dilukai. Kekuatannya mampu merobek besi.

Tahap ke-4, rembulan Terang; dapat menyerap energi bulan. Mata, bagian bawah tubuh dan organ dalam menjadi bertambah kuat.

Tahap ke-5, Matahari Merah; Limpahan energi murni mengalir ke seluruh tubuh. Kedasyatannya bagai api matahari membara yg membakar bumi.

Kung fu ini murni dilatih hanya untuk kalangan biksu saja, karena mengandalkan hawa murni lelaki sejati yang masih perjaka (murni), begitu sudah mengenal hubungan seks maka tenaga dalam yang terkumpul berdasarkan sistematika gugus bintang akan hancur dan berpendar tanpa arah, paling parah kalau pantangan ini dilanggar maka si pemilik kung fu ini akan cacat (stroke) dengan pembuluh darah pecah di 5 titik tubuh, sehingga hanya bisa dilatih oleh seseorang yang benar-benar sudah berniat hidup membiara. 

Pada masa awal Dinasti Qing (tahun 1640 M) para pejabat kerajaan yang takut akan bangkitnya kung fu tangguh dari masa silam, mereka menjarah dan membakar biara Shaolin yang pada masa itu sedang dalam masa tenang sehingga tidak mempunyai Pendekar atau Guru Besar yang menguasai kung fu pamungkas, sehingga beberapa manual kung fu bisa dijarah dan beredar di kalangan luas, di tambah lagi dengan adanya invasi dari Jepang yang ingin menguasai wilayah China, dan para pendekar yang kurang bersatu karena mulai memikirkan politik tanpa memperhatikan perkembangan kung fu di masa itu. 

Pada masa itu biara Shaolin pusat di serbu oleh pihak istana dan hanya beberapa biksu senior saja yang berhasil meloloskan diri dari kejaran para penjarah ataupun para prajurit kerajaan, sehingga kitab kung fu yang berhasil diamankan juga bervariasi. Kitab Kung Fu Anak Lelaki ini termasuk yang tidak berhasil diamankan dan berhasil direbut pihak Istana, dan mulailah sejak saat itu kung fu Anak Lelaki dipelajari oleh para kasim secara turun temurun sehingga menyebabkan banyak pelindung istana berkung fu tinggi tapi tidak mempunyai keturunan dan bergaya bagaikan banci. Dari pihak Sholin sendiri akhirnya berhasil menyalin ulang manual Kung fu Anak Lelaki ini dari sesepuh Jin Tong di daerah Shaolin Selatan, bahkan dalam rapalan yang terakhir ditemukan bahwa tahap terkhir dari kung fu ini dapat disempurnakan menjadi Tubuh Emas Anak Lelaki.


Kitab Pengubah Otot / Yi Jin Jing

Kitab pengubah otot adalah jurus Maut ketiga ciptaan pendiri shaolin Damo (Bodhidarma). Setelah meciptakan Perisai Genta Emas hingga tahap 12, Damo yakin tidak ada yg bisa mencapai tahap tertinggi, karena itu ia menciptakan ilmu yg lebih mudah. Keistimewaan Ilmu Pengubah Otot, menggunakan seluruh urat nadi di tubuh untuk menyatukan daya tarik magnet, mengambil kekuatan dari luar untuk dijadikan tenaga dalam. Jurus ini pada puncaknya akan menjadikan manusia dan langit bersatu. Kitab Pengubah Otot dibagi dalam 7 tahap, atau disebut juga 7 tingkat pagoda. Dua tahap pertama adalah murni melatih pernapasan.

Putaran ke-1; Membuka seluruh titik nadi tubuh saat berlatih, tubuh bisa mengambang di atas medan magnet.

Putaran Ke-2; Tahap detoksifikasi atau pengeluaran racun dan semua hawa buruk dari tubuh dibuang, sehingga tubuh terasa sangat nyaman.


Tahap Merah; Unsur udara dihisap langsung melalui pori-pori, sehingga tubuh merasa ringan dan memancarkan cahaya kemerahan. Pendengaran dan penglihatan menjadi tajam. Kekuatan Qi menjadi penuh, dengan mudah bisa menghancurkan pohon besar. 

 Tahap Kuning; aliran nadi dalam Qi dialirkan terbalik. Yg berlatih akan merasa tersiksa seperti ditusuk panah tajam. Jika bisa bertahan di pembuluh perlahan akan terkumpul medan magnet. Jika jumlahnya cukup maka ia mampu memancarkan panas ke tubuh.

Tahap Biru; Otot diseluruh tubuh mengeras seperti baja, takkan dapat ditembus senjata kecuali oleh senjata mestika. Dapat menghancurkan batu seberat 100 kati lewat udara kosong, kekuatannya sangat dasyat.

Tahap Putih; Setiap titik nadi di tubuh bisa dengan mandiri mengeluarkan tenaga. Dapat menghancurkan tubuh seseorang tanpa bekas. Kekuatannya melebihi Perisai Lonceng Emas tahap 9.


Tahap Hitam; Menggunakan kekuatan alam raya tanpa batas, tak ada lagi titik kelemahan. Tingkat kekuatan tahap Hitam dibagi langi menjadi 3 tingkatan;

 Permulaan tahap Hitam, tiga rajah perang; dapat menyerap seluruh energi dari alam semesta, hawa murni tak terputus-putus. Tubuh menjadi kebal luar dalam dan tak dapat dilukai serta memiliki daya serang yg dasyat.

 Pertengahan Tahap hitam, dua rajah perang; Energi pelindung tubuh semakin kuat bahkan dapat menghalau serangan peluru, dipadu dengan daya serang yg semakin meningkat dapat menghancurkan tank baja sekalipun.

 Penghabisan Tahap Hitam , satu rajah perang; tubuh menjadi seringan bulu burung dan dapat berjalan di udara. Energi murni meningkat puluhan kali lipat, bahkan senjata mestika tak dapat melukainya dan kebal terhadap racun. Menjadi tiada lawan di dunia.


Semenjak diciptakan sudah ada 8 orang yg menguasai sampai tahap hitam, termasuk guru agung Zhiku Chuansi. Dewa Iblis Tua dan pecipta jurus Tendangan Maut hanya menguasainya sampai permulaan Tahap Hitam. Dewa Iblis Awan Api bisa dikatakan sosok paling muda yg menguasai Kitab Pengubah Otot sampai Tahap Hitam Penghabisan.

Kitab2 tersebut masih tersimpan sampai sekarang dan legenda persilatan China akan terus dikenang oleh sebagian masyarakat china. 
Berbagai senjata pusaka yang juga menjadi saksi bisu perjuangan di masa silam masih terawat dengan baik. Karena semua itu adalah bukti tentang adanya sejarah dan bukan hanya cerita ataupun dongeng serta mitos dan komik.

Sejarah yang melegenda itu kadang oleh sebagian dari kita hanya menganggap mitos. 
Ilmu persilatan dimasa lalu memang sangat penting dan berperan dalam perjuangan.

 

Sejarah penyebab perang salib


SAMPAI abad ke-11 M, di bawah pemerintahan kaum Muslimin, Palestina merupakan kawasan yang tertib dan damai. Orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam hidup bersama. Kondisi ini tercipta sejak masa Khalifah Umar bin Khattab (638 M) yang berhasil merebut daerah ini dari kekaisaran Byzantium (Romawi Timur). Namun kedamaian itu seolah lenyap ditelan bumi begitu Tentara Salib datang melakukan invasi.

Ceritanya bermula ketika orang-orang kekhalifahan Turki Utsmani merebut Anatolia (Asia Kecil, sekarang termasuk wilayah Turki) dari kekuasaan Alexius I. Petinggi kaum Kristen itu segera minta tolong kepada Paus Urbanus II, guna merebut kembali wilayah itu dari cengkeraman kaum yang mereka sebut “orang kafir”.

Paus Urbanus II segera memutuskan untuk mengadakan ekspedisi besar-besaran yang ambisius (27 November 1095). Tekad itu makin membara setelah Paus menerima laporan bahwa Khalifah Abdul Hakim-yang menguasai Palestina saat itu-menaikkan pajak ziarah ke Palestina bagi orang-orang Kristen Eropa. “Ini perampokan! Oleh karena itu, tanah suci Palestina harus direbut kembali,” kata Paus.

Perang melawan kaum Muslimin diumumkan secara resmi pada tahun 1096 oleh Takhta Suci Roma. Paus juga mengirim surat ke semua raja di seluruh Eropa untuk ikut serta. Mereka dijanjikan kejayaan, kesejahteraan, emas, dan tanah di Palestina, serta surga bagi para ksatria yang mau berperang.

Paus juga meminta anggota Konsili Clermont di Prancis Selatan-terdiri atas para uskup, kepala biara, bangsawan, ksatria, dan rakyat sipil-untuk memberikan bantuan. Paus menyerukan agar bangsa Eropa yang bertikai segera bersatu padu untuk mengambil alih tanah suci Palestina. Hadirin menjawab dengan antusias, “Deus Vult!” (Tuhan menghendakinya!)

Dari pertemuan terbuka itu ditetapkan juga bahwa mereka akan pergi perang dengan memakai salib di pundak dan baju. Dari sinilah bermula sebutan Perang Salib (Crusade). Paus sendiri menyatakan ekspedisi ini sebagai “Perang Demi Salib” untuk merebut tanah suci.

Mobilisasi massa Paus menghasilkan sekitar 100.000 serdadu siap tempur. Anak-anak muda, bangsawan, petani, kaya dan miskin memenuhi panggilan Paus. Peter The Hermit dan Walter memimpin kaum miskin dan petani. Namun mereka dihancurkan oleh Pasukan Turki suku Seljuk di medan pertempuran Anatolia ketika perjalanan menuju Baitul Maqdis (Yerusalem).

Perang Salib I
Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang Eropa, sebagian besar bangsaPerancis dan Norman berangkat menuju Konstantinopel, kemudian ke Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, dan Raymond ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Di sini mereka mendirikan County Edessa dengan Baldwinsebagai raja. Pada tahun yang sama mereka dapat menguasai Antiokhia dan mendirikan Kepangeranan Antiokhia di Timur, Bohemond dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki Baitul Maqdis (Yerusalem) pada 15 Juli 1099 M dan mendirikan Kerajaan Yerusalem dengan rajanya, Godfrey. Setelah penaklukan Baitul Maqdis itu, tentara Salib melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M), Tripoli(1109 M) dan kota Tyre (1124 M). Di Tripolimereka mendirikan County Tripoli, rajanya adalah Raymond.

Tentara Salib yang utama berasal dari Prancis, Jerman, dan Normandia (Prancis Selatan). Mereka dikomandani oleh Godfrey dan Raymond (dari Prancis), Bohemond dan Tancred (keduanya orang Normandia), dan Robert Baldwin dari Flanders (Belgia). Pasukan ini berhasil menaklukkan kaum Muslimin di medan perang Antakiyah (Syria) pada tanggal 3 Juni 1098.

Sepanjang perjalanan menuju Palestina, Tentara Salib membantai orang-orang Islam. Tentara Jerman juga membunuhi orang-orang Yahudi. Rombongan besar ini akhirnya sampai di Baitul Maqdis pada tahun 1099. Mereka langsung melancarkan pengepungan, dan tak lupa melakukan pembantaian. Sekitar lima minggu kemudian, tepatnya 15 Juli 1099, mereka berhasil merebut Baitul Maqdis dari tangan kaum Muslimin. Kota ini akhirnya dijadikan ibukota Kerajaan Katolik yang terbentang dari Palestina hingga Antakiyah.(intokiyah)

Pada tanggal 2 Oktober 1187, Sholahuddin Yusuf Al Ayyubi (Panglima Besar umat islam dalam perang salib dan memerintahkan Sayid Jakfar Al Barjanji mengarang Maulid) dan tentaranya memasuki Baitul Maqdis sebagai penakluk yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang mulia. Tidak ada dendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang dianjurkan Al-Qur`an dalam surat An-Nahl ayat 127: “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.”

Permusuhan dihentikan dan Sholahuddin menghentikan pembunuhan. Ini sesuai dengan firman dalam Al-Qur`an: “Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi dan agama itu hanya untuk Allah. Jika mereka berhenti (memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.” (Al-Baqarah: 193)

Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah. Sholahuddin bahkan menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah. Ia membebaskan banyak tawanan, meskipun menyebabkan keputusasaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Saudara lelakinya, Al-Malik Al-Adil bin Ayyub, juga sedih melihat penderitaan para tawanan sehingga dia meminta Sholahuddin untuk membawa seribu orang di antara mereka dan membebaskannya saat itu juga.

Beberapa pemimpin Muslim sempat tersinggung karena orang-orang Kristen kaya melarikan diri dengan membawa harta benda, yang sebenarnya bisa digunakan untuk menebus semua tawanan. [Uskup] Heraclius membayar tebusan dirinya sebesar sepuluh dinar seperti halnya tawanan lain, dan bahkan diberi pengawal pribadi untuk mempertahankan keselamatan harta bendanya selama perjalanan ke Tyre (Libanon).

Sholahuddin meminta agar semua orang Nasrani Latin (Katolik) meninggalkan Baitul Maqdis. Sementara kalangan Nasrani Ortodoks–bukan bagian dari Tentara Salib-tetap dibiarkan tinggal dan beribadah di kawasan itu.

Kaum Salib segera mendatangkan bala bantuan dari Eropa. Datanglah pasukan besar di bawah komando Phillip Augustus dan Richard “Si Hati Singa”.

Selanjutnya, Syeikh Imaduddin Zengi pada tahun 1144 M, penguasa Mosul dan Irak, berhasil menaklukkan kembali Aleppo,Hamimah, dan Edessa. Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Syeikh Nuruddin Zengi. Syeikh Nuruddin berhasil merebut kembaliAntiokhia pada tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali.

Perang Salib II
Kejatuhan County Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristenmengobarkan Perang Salib kedua. Paus Eugenius III menyampaikan perang suci yang disambut positif oleh rajaPerancis Louis VII dan raja Jerman Conrad II. Keduanya memimpin pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen di Syria. Akan tetapi, gerak maju mereka dihambat oleh Syeikh Nuruddin Zengi. Mereka tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Conrad II sendiri melarikan diri pulang ke negerinya. Syeikh Nuruddin wafat tahun 1174 M. Pimpinan perang kemudian dipegang oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M, setelah berhasil mencegah pasukan salib untuk menguasai Mesir. Hasil peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187 M, setelah beberapa bulan sebelumnya dalamPertempuran Hittin, Shalahuddin berhasil mengalahkan pasukan gabungan County Tripoli dan Kerajaan Yerusalaem melalui taktik penguasaan daerah. Dengan demikian berakhirlah Kerajaan Latin di Yerussalem yang berlangsung selama 88 tahun berakhir. Sehabis Yerusalem, tinggalTirus merupakan kota besar Kerajaan Yerusalem yang tersisa. Tirus yang saat itu dipimpin oleh Conrad dari Montferratberhasil sukses dari pengepungan yang dilakukan Shalahuddin sebanyak dua kali. Shalahuddin kemudian mundur dan menaklukan kota lain, seperti Arsuf danJaffa.

Perang Salib III
Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaumMuslim sangat memukul perasaan Tentara Salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Selanjutnya, Tentara Salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa rajaJerman, Richard si Hati Singa raja Inggris, dan Philip Augustus raja Perancismemunculkan Perang Salib III. Pasukan ini bergerak pada tahun 1189 M dengan dua jalur berbeda. Pasukan Richard dan Philip melalui jalur laut dan pasukan Barbarossa - saat itu merupakan yang terbanyak di Eropa - melalui jalur darat, melewati Konstantinopel. 

Namun,Barbarossa meninggal di daerah Ciliciakarena tenggelam di sungai, sehingga menyisakan Richard dan Philip. Sebelum menuju Tanah Suci, Richard dan Philip sempat menguasai Siprus dan mendirikanKerajaan Siprus. Meskipun mendapat tantangan berat dari Sholahuddin, namun mereka berhasil merebut Akka yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin. Philip kemudian balik ke Perancis untuk "menyelesaikan" masalah kekuasaan di Perancis dan hanya tinggal Richard yang melanjutkan Perang Salib III. Richard tidak mampu memasuki Palestina lebih jauh, meski bisa beberapa kali mengalahkan Shalahuddin. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara Tentara Salib dengan Sholahuddin yang disebut dengan Shulh al-Ramlah. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.

Pada tahun 1194, Richard yang digambarkan sebagai seorang pahlawan dalam sejarah Inggris, memerintahkan untuk menghukum mati 3000 orang Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak. Tragedi ini berlangsung di Kastil Acre. Meskipun orang-orang Islam menyaksikan kekejaman ini, mereka tidak pernah memilih cara yang sama.

Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin secara sembunyi-sembunyi berusaha mendatanginya. Ia mengendap-endap ke tenda Richard. Begitu tiba, bukannya membunuh, malah dengan ilmu kedokteran yang hebat Sholahudin mengobati Richard hingga akhirnya sembuh.

Richard terkesan dengan kebesaran hati Sholahuddin. Ia pun menawarkan damai dan berjanji akan menarik mundur pasukan Kristen pulang ke Eropa. Mereka pun menandatangani perjanjian damai (1197). Dalam perjanjian itu, Sholahuddin membebaskan orang Kristen untuk mengunjungi Palestina, asal mereka datang dengan damai dan tidak membawa senjata. Selama delapan abad berikutnya, Palestina berada di bawah kendali kaum Muslimin.


Perang Salib IV
Pada tahun 1219 M, meletus kembali peperangan yang dikenal dengan Perang Salib periode keenam, dimana tentara Kristen dipimpin oleh raja Jerman, Frederik II, mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum ke Palestina, dengan harapan dapat bantuan dari orang-orangKristen Koptik. Dalam serangan tersebut, mereka berhasil menduduki Dimyath, rajaMesir dari Dinasti Ayyubiyah waktu itu, al-Malik al-Kamil, membuat penjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersedia melepaskan Dimyath, sementara al-Malik al-Kamil melepaskan Palestina, Frederick menjamin keamanan kaum muslimin di sana, dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada Kristen di Syria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum muslimin tahun 1247 M, pada masa pemerintahan al-Malik al-Shalih, penguasa Mesir selanjutnya.

Pada Perang Salib V berlangsung tahun 1218-1221. Orang-orang Kristen yang sudah bersatu berusaha menaklukkan Mesir yang merupakan pintu masuk ke Palestina. Tapi upaya ini gagal total.

Kaisar Jerman, Frederick II (1194-1250), mengobarkan Perang Salib VI, tapi tanpa pertempuran yang berarti. Ia lebih memilih berdialog dengan Sultan Mesir, Malik Al-Kamil, yang juga keponakan Shalahuddin. Dicapailah Kesepakatan Jaffa. Isinya, Baitul Maqdis tetap dikuasai oleh Muslim, tapi Betlehem (kota kelahiran Nabi Isa ‘alaihis-salaam) dan Nazareth (kota tempat Nabi Isa dibesarkan) dikuasai orang Eropa-Kristen.

Dua Perang Salib terakhir (VII dan VIII) dikobarkan oleh Raja Prancis, Louis IX (1215-1270). Tahun 1248 Louis menyerbu Mesir tapi gagal dan ia menjadi tawanan. Prancis perlu menebus dengan emas yang sangat banyak untuk membebaskannya.

Tahun 1270 Louis mencoba membalas kekalahan itu dengan menyerang Tunisia. Namun pasukannya berhasil dikalahkan Sultan Dinasti Mamaluk, Bibars. Louis meninggal di medan perang.

Sampai di sini periode Perang Salib berakhir. Namun, beberapa sejarawan Katholik menganggap bahwa penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad II Al-Fatih dari Turki (1453) juga sebagai Perang Salib. Penaklukan Islam oleh Ratu Spanyol, Isabella (1492), juga dianggap Perang Salib.  

Ketika Mesir dikuasai oleh Dinasti Mamalikyang menggantikan posisi Dinasti Ayyubiyyah, pimpinan perang dipegang oleh Baibars, Qalawun, dan Syaikhul IslamIbnu Taimiyyah. Pada masa merekalahAkka dapat direbut kembali oleh kaum Muslim tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yang berkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di Spanyol, sampai umat Islam terusir dari sana. 

Sejarah Islam di Mongol dan Asia Tengah


Nama  asalnya Temüjin, juga dieja Temuchin atau TiemuZhen, (sek. 1162 – 18Agustus 1227) adalah khan Mongol dan ketua militer yang menyatukan bangsa Mongolia dan kemudian mendirikan Kekaisaran Mongolia dengan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Tiongkok (Dinasti Jin), Xia Barat, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia. Dan selanjutnya keturunannya meluaskan penguasaan Mongolia menjadi kekaisaran terluas dalam sejarah manusia. Dia merupakan kakek Kubilai Khan, pemerintah Tiongkok bagi Dinasti Yuan di China.

Pada masa khalifah Umar bin Abd al-Aziz (Umar II), khalifah yang tidak melakukan ekspansi. Kebijakan pemerintahan dipusatkan untuk membangun, mengislamkan negara dan rakyat serta membangun negara secara moril, berkeadilan dan penegakan hukum. Ini terbukti dengan digantinya beberapa pejabat pemerintahan yang telah melakukan KKN termasuk Yazid bin Muhallab. Umar bin Abd al-Aziz bisa dibilang satu-satunya khalifah Umayyah yang mampu meredam konflik antar golongan-sekte.

Kemajuan Umayyah diperoleh semasa kekhalifahan Abd. Malik bin Marwan. Kemudian puncak keemasan dicapai pada masa khalifah al-Walid bin Abd Malik. Kejayaan ini ketika Qutaybah sebagai gubernur di Khurasan. Periode ini merupakan periode kemenangan, kemakmuran dan kejayaan. Berkat prilaku yang baik dan terpuji dari seorang Qutaybah, berdirilah kantong-kantong muslim di Turki, Asia Tengah dan China, dan ia merupakan simbol penyelamat dan penyatu suku-suku yang bertikai.

Dinasti Umayyah diambang kehancuran ketika khalifah XIV tetap mempertahankan Sayyar untuk menjadi penguasa di Khurasan. Hal ini disebabkan kebijakannya yang diskriminatif yang secara tidak langsung menggoyahkan kedaulatan Umayyah. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Abu Muslim dari golongan Abbasiah untuk menjatuhkan kekuasaan Sayyar di Khurasan.

Nyaris tidak ada bedanya dengan Dinasti Umayyah, pada Dinasti Abbasiah pun terjadi pergolakan dalam urusan politik. Misalnya, terbunuhnya sang proklamator Dinasti Abbasiyah oleh Abu Ja'far al-Mansur. Ketika khalifah al-Ma'mun, ia berhasil menguasai musuh-musuh di Mesapotamia dan Khurasan dengan menugaskan Tahir bin Husain dalam pengamanan wilayah tersebut. Keberhasilan lain masa al-Ma'mun yaitu telah berhasil mengislamkan penguasa Kabul. 

Masa al-Ma'mun merupakan masa kejayaan ilmu pengetahuan dan asimilasi budaya timur dan barat dengan arab. Kepercayaan pemerintah pusat terhadap wilayah kekuasaannya (otonomi) terkadang menjadi bumerang bagi stabilitas politik. Instabilitas politik bukan hanya disebabkan oleh diskriminatif namun juga disebabkan oleh kecerobohan dan kelemahan pemerintah pusat. Setelah khalifah al-Ma'mun wafat sampai khalifah terahir Abbasiyah, telah berdiri Dinasti-dinasti yang merdeka yaitu; Dinasti Tahiriah.
  
Pendiri dinasti Tahiriah adalah panglima perang al-Ma'mun yaitu Tahir ibn Husain yang memainkan peranan penting saat saat terjadi perang saudara antara al-Amin dan al-Ma'mun. Setelah Tahir mendapatkan jaminan dari Menteri Ahmad bin Abu Khalid dan di angkat menhadi Gubernur di Khurasan dan mendirikan Dinasti di Khurasan dengan menggunakan namanya sendiri yaitu Dinasti Tahiriah. Dinasti lain yang berdiri adalah dinasti Saffariah yang beribu kota di Sizistan, dan berhasilkan mengalahkan dinasti Tahiriah. 

Dinasti ini didirikan oleh Yaqub Bin Laits, seorang pandai besi dan penjahat kakap yang diangkat sebagai panglima perang oleh utusan khalifah Abbasiah di Baghdad yang justru berbalik arah menggoyahkan stabilitas kekhalifahan di Baghdad.

Kemudian Dinasti Samaniah yang berasal dari saman, seorang pengikut agama Joraster di Balkh. Sebenarnya dinasti ini sudah ada disaat dinasti Tahiriah dan Saffariah berdiri. Dinasti ini juga mengalahkan dinasti saffariah dan akhirnya menjadi dinasti besar dan menguasai wilayah Sizistan, Karman, Hurzan, Tabaristan, Arab-Khurasan, Dan Transoxiana. Walau pun besar, dinasti Dinasti tetap mengakui khalifah di Baghdad untuk mendapakan legitimasi. Ilmu pengtahuan pada masa ini maju pesat dan menjadikan ibu kotanya yaitu Bukhara dan Samarkand sebagai pusat ilmu pengetahuan. Al-Razi, seorang ahli kedokteran muncul pada masa pangeran Abu Shaleh mansur bin Iskhak dan mengabdikan karya monumentalnya dengan judul al-mansuri
  
Selanjutnya Dinasti Ghazni. Sejarah munculnya dinasti ini disaat budak-budak turki mendapat posisi strategis dalam pemerintahan Samaniah yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Kesempatan ini dimanfaatkan pindah ke Timur untuk menggalang kekuatan dan mendirikan dinasti sendiri, yaitu Dinasti Ghazni (sekarang Afghanistan yang merdeka). Penguasa yang terkenal adalah Sultan Mahmud Ghaznawi yang pernah menaklukkan India sebanyak 17 kali dan memperoleh kemenangan yang luar biasa. 

Gelar Sultan ia peroleh dari Dinasti Abbasiah semasa khlaifah Qadir Billah. Sebagian wilayah Asia Tengah dan Persia pernah ia kuasai, seperti Iraq, al-Ray dan Ispahan dari Dinasti Buwayhia. Dalam sejarah inilah pengaruh persia dihilangkan dari istana. Namun karena pengaruh lemahnya penguasa, dinasti ini akhirnya terbagi dalam beberapa wilayah kekuasaan yaitu di Timur telah berdiri kesultanan Ghuri yang akhirnya hilang dari peta Asia dan di Barat laut dikuasai oleh Dinasti Khan dan Persia oleh dinasti Saljuq

Pada masa Abbasiah, muncul dinasti Saljuq. Dinasti ini merupakan kekuatan turki yang berada di daerah antara Kirghiztan dan Bukhara. Dibawah pimpinan Tughril Beg dinasti ini berhasil mengalakan kekuatan turki cabang lain yaitu dinasti Ghazni di Merv. Kekuasaan Dinasti Saljuq merambah sampai Hamadan, Tabaristan, Ray, Ispahan dan lain-lain. Keberhasilan lain yg telah dicapai dinasti Saljuq adalah berhasil membebaskan Khlaifah dari kepungan panglima perang Basasiri semasa sultan Baha al-Daulah dari Dinasti Buwayhia, sehingga Tughril diberi gelar Sultan al-Masyariq wa al-Magharib dan memerintah secara defacto, bahkan kekuasaannya lebih luas dibanding Khalifah Baghdad. Dinasti Buwayhia merupakan salah satu dinasti yang dicatat sejarah sebagai dinasti terburuk pada masa Abbasiah yaitu menyebut nama pendirinya (Ahmad Ibn Abu Shuza' yang bergelar Mu'iz al-Daulah) dalam khutbah jum'at, mencetak mata uang atas namanya, membunuh kedaulatan khalifah dengan cara mencukil matanya.

Ada beberapa versi mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan mereka ibarat kehidupan binatang.

Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.

Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan China yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah (Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.


Ratusan ribu mayat tanpa kepala berserakan dan tumpang tindih memenuhi jalan-jalan, parit-parit dan lapangan-lapangan. Di sekitarnya bangunan-bangunan megah dan indah banyak yang tinggal puing-puing dan rerontokan. Asap masih mengepul dari bangunan-bangunan yang dibakar. Tentara dari pangkat rendah sampai tinggi sibuk memenggal kepala ribuan manusia dan kemudian memisahkan kepala yang terpisah dari tubuhnya itu menurut kelompok: kepala wanita, anak-anak, orang tua, dipisahkan satu dari yang lain. Sungai Dajlah atau Tigris berubah menjadi hitam disebabkan tinta ribuan manuskrip yang dilempar ke dalamnya. Perpustakaan, rumah sakit, mesjid, madrasah, tempat pemandian dan rumah para bangsawan, toko dan rumah makan –semuanya dihancurkan.

Demikianlah, kota yang selama beberapa abad menjadi pusat terbesar peradaban Islam itupun musnah dalam sekejap mata. Setelah puas, pasukan penakluk itupun bersiap-siap pergi tanpa penyesalan sedikitpun. Mereka kini hanya sibuk mengumpulkan barang-barang jarahan yang berharga: timbunan perhiasan yang tak ternilai harganya, berkilo-kilo batangan emas dan uang dinar, batu permata, intan berlian – semua dimasukkan ke dalam ratusan karung dan kemudian diangkut dalam iringan gerobak dan kereta yang sangat panjang.

Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.

Di antara catatan sejarah mengenai kebiadaban orang-orang Mongol ialah catatan sejarawan terkemuka Ibnu ‘Athir (w. 1231 M) dan ahli Geografi Yaqut al-Hamawi (w.1229 ). Menurut mereka, tokoh-tokoh muslim terkemuka, amir, panglima perang, tabib, ulama, budayawan, ilmuan, cendekiawan, ahli ekonomi dan politik, serta saudagar kaya – tewas dalam keadaan mengenaskan. Kepala mereka dipenggal, dipisahkan dari badan, karena khawatir ada yang masih hidup dan berpura-pura mati.

Pada tahun 1255, Hulagu dikirim oleh saudaranya Mongke, The Great Khan (1251-1258) untuk menaklukan wilayah yang dikuasai kaum muslimin di Timur Tengah, dan memerintahkan kepadanya agar tidak menghancurkan setiap daerah yang menyerah tetapi sebaliknya membumihanguskan setiap daerah yang memberikan perlawanan. Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah muslim Lurs (di daerah Iran).

 Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya, Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang Islam. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Pada tahun 1206, Chengis Khan (1162) yang merupakan putra dari Yesugey Ba'atur (Ishujayi/Isyugayi) dengan Helena Khatun. Nama kecilnya adalah Temucin (baja yang kuat), yang lahir di Daeyliun Buldagha, di tepi sungai Onon. Ayahnya merupakan pemimpin suku Mongol dan berhasil mengalahkan suku Tartar dibawah pimpinan Temujin Uji, maka anaknya dinamakan Temucin. Chengis terpilih sebagai pimpinan tertinggi Bangsa Mongol dengan gelar Alexander For Asia. Mongol awalnya didirikan oleh kakeknya yaitu Kabul Khan dari keluarga bangsawan dengan gelar Kakan. Chengis merupakan pemimpin militer tangguh, administrator dan seorang perancang yang sangat hati-hati dan menjalankan peraturan yang keras bagi anak buahnya. Ia juga seorang inovator militer terbesar sepanjang sejarah manusia. Ia merupakan pengikut kepercayaan animisme, penyembah Tengah 

Dalam kepemimpinannya, ia berusaha memperbaiki moral masyarakatnya dengan membuat undang-undang, yakni Ulang Yassa yang berfungsi untuk memberi landasan guna menghadapi tantangan dan memperluas wilayahnya. Ekpansi Chengis Khan sampai ke dataran China, Turkistan, sebagian India, Persia, Asia Minor dan Eropa Timur. Keturunan Chengis Khan dalam sejarah dunia Islam telah meninggalkan pengaruh yang sangat besar termasuk peradaban umat manusia. Kemenangan Chengis Khan dalam menumpas lawan-lawannya seperti bangsa Tartar, Jamuka tidak terlepas oleh bantuan Tugril, Wong Khan, dan penguasa Keen di China Utara
    
Kekuasaan Chengis Khan dilanjutkan oleh ke empat putranya yaitu Jochi, Chaghtai, Oghtai (sebagai Khan Agung) dan Touly. Jochi berhasil menaklukkan lembah Sungai Volgha dan Siberia yang dipimpin oleh putranya yaitu Batu dan merintis Dinasti Kipcak atau Golden Horde yang berkembang pesat. Dinasti ini berhasil menaklukkan Rusia, Polandia dan sekitarnya. Golden Horde berlangsung cukup lama dan mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Berke, Tokhtamis, dan Uzbeg Khan. Dinasti ini bertahan sampai tahun 1502 dan runtuh akibat kekalahan dari Rusia 

Sedangkan Chaghtai menyerbu Asia Tengah sehingga dikenal dengan Dinasti Chaghtai. Namun dalam perkembangan selanjutnya, Dinasti ini mengalami kemunduran yang disebabkan oleh pergantian kekuasaan. Akhirnya, kekuasaan ini diambil alih oleh Timur Lang (keturunan Chengis dari garis ibu dan keturunan Turki dari garis ayah) yang merupakan pemimpin sejati, kekuasaannya dikenal dengan nama Timuriah.

Putra bungsu Chengis yaitu Touly adalah pemimpin besar. Putranya yang bernama Hulagu Khan mendirikan Dinasti Ilkhan yang turun temurun dipimpin oleh Hulagu, Abagha, dan Tagudar setelah Tagudar masuk Islam, ia berganti nama Ahmad. Selanjutnya pada penguasa Ilkhan VII (Ghazan Khan), peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya dan merupakan era keemasan setelah runtuhnya Baghdad.

·         DINASTI CHAGHTAI (1227-1369 M).
Dinasti Chaghatai terdiri dari wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Chaghatai Khan (ejaan alternative : Chagata, Chagta, Djagatai, Jagatai).Chaghatai (w. 1242) merupakan anak ke-2 dari Jengis Khan yang diberi wilayah kekaisaran Mongol yang membentang dari sungai Illi (sekarang bagian timur Kazakhstan) dan Kashgaria (sebelah barat Tarim Basin) sampai Transoxiana (Uzbekisthan dan Turkmenistan). Setelah ayahnya meninggal, ia mewarisi lebih dari apa yang sekarang disebut lima Negara Asia Tengah dan Iran Utara. Chaghtai sangat taat kepada UUD Mongol dan membenci dengan aturan Islam dan membenci Umat Islam.

Tetapi walau pun demikian, dalam pemerintahannya ia mempunyai seorang menteri muslim yang bernama Qutub al Din Habs, yang dikemudian hari mempunyai peranan dalam perkembangan Islam di wilayah ini. Menurut Bosworth, daerah kekuasaan dinasti Chagatai membentang ke timur dari Transoxania sampai Turkistan Timur atau Turkistan China.Cabang barat keturunan Chagatai di Transoxania segera masuk dalam lingkungan pengaruh Islam, namun ditumbangkan oleh Timur, Cabang timur di Semirechye dan Illi serta T’ien Syan di Tarim, lebih tahan terhadap Islam. 

Namun, keturunan Chagatai di Timur pada akhirnya membantu menyebarkan Islam di Turkistan China, dan mereka bertahan sampai abad XVII M. Atas nama Chagtai, dinasti yang berkembang dan dikendalikan oleh keturunannya, disebut Dinasti Chaghtai yang hampir 150 tahun (1227-1369 M) berkuasa di Tsansoxiana sebagai basis daerah politik mereka. Dinasti-dinasti Chagtai setelah meninggalnya Chaghtai secara turun temurun menurut M. Abdul Karim (sejarawan Mongol) adalah sebagai berikut :

1.      Kara Hulegu (1241-1248).
2.      Ishu Mongguki (1248-1251)
3.      Kara Hulegu (1251).
4.      Orghana (Janda Kara) (1251-1266).
5.      Mubarak Syah (1266).
6.      Buraq Khan (1266-1271).
7.      Nik Pay (1271).
8.      Buka Timur (1282).
9.      Dua Khan (1307)
10.  Ishen Bukay (1309-1318).
11.  Khan kabag (1318-1326).
12.  Therma Shirrin (1326-1334).
13.  Sebanyak 17 orang Chaghatai berkuasa (1334-1369).
14.  Tura (1364), boneka Timur Leng.
15.  Timur Leng

Tamerlane (1336 – 14 Februari 1405) (Bahasa Turki Chagatai: Tēmōr, "besi"), juga dikenal sebagai Temur, Timur Lenk, Taimur, atau Timuri Leng, yang artinya Timur si Pincang, karena kaki kirinya yang pincang sejak lahir adalah seorang penakluk dan penguasa keturunan Turki-Mongol dari wilayah Asia Tengah, yang terkenal pada abad ke-14, terutama di Rusia selatan dan Persia Timur.
Monumen Timur Lenk di Samarkand, Uzbekistan. Di bawah bimbingan yang baik, Timur ketika berusia dua puluh tahun bukan saja mahir dalam kegiatan-kegiatan luar ruangan, tetapi juga mempunyai reputasi sebagai pembaca Al-Qur’an yang tekun.

Timur Lenk merupakan keturunan Mongol yang sudah masuk Islam, dimana sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih melekat kuat. Dia berhasil menaklukkan Tughluk Temur dan Ilyas Khoja, dan kemudian dia juga melawan Amir Hussain (iparnya sendiri). Dan dia memproklamirkan dirinya sebagai penguasa tunggal di Transoxiana, pelanjut Jagati dan Turunan Jengis Khan. Timur Lenk adalah seorang yang sangat ambisius, merasa dirinya sangat kuat dan ingin menguasai seluruh dunia seperti Chengis Khan dan Alexander Agung. Ia pernah berkata, ”Penguasa Tunggal di angkasa adalah Allah dan bumi pun hanya ada seorang penguasa tunggal, dan dia adalah saya, Timur Lenk”.

Setelah lebih dari satu abad umat Islam menderita dan berusaha bangkit dari kehancuran akibat serangan bangsa Mongol di bawah Hulagu Khan, malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya datang kembali, yaitu serangan yang juga dari keturunan bangsa Mongol. Berbeda dari Hulagu Khan dan keturunannya pada dinasti Ilkhan, penyerang kali ini sudah masuk Islam, tetapi sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih melekat kuat. Serangan itu dipimpin oleh Timur Lenk, yang berarti Timur si Pincang.

Sejak usia masih sangat muda, keberanian dan keperkasaannya yang luar biasa sudah terlihat. Ia sering diberi tugas untuk menjinakkan kuda-kuda binal yang sulit ditunggangi dan memburu binatang-binatang liar. Sewaktu berumur 12 tahun, ia sudah terlibat dalam banyak peperangan dan menunjukkan kehebatan dan keberanian yang mengangkat dan mengharumkan namanya di kalangan bangsanya. Akan tetapi, baru setelah ayahnya meninggal, sejarah keperkasaannya bermula setelah Jagatai wafat, masing-masing Amir melepaskan diri dari pemerintahan pusat. Timur Lenk mengabdikan diri pada Gubernur Transoxiana, Amir Qazaghan Ketika Qazaghan meninggal dunia, datang serbuan dari Tughluq Temur Khan, pemimpin Moghulistan, yang menjarah dan menduduki Transoxiana. Timur Lenk bangkit memimpin perlawanan untuk membela nasib kaumnya yang tertindas. Tughluq Temur setelah melihat keberanian dan kehebatan Timur, menawarkan kepadanya jabatan gubernur di negeri kelahirannya. Tawaran itu diterima. Akan tetapi, setahun setelah Timur Lenk diangkat menjadi gubernur, tahun 1361 M, Tughluq Temur mengangkat puteranya, Ilyas Khoja menjadi gubernur Samarkand dan Timur Lenk menjadi wazirya. Tentu saja Timur Lenk menjadi berang. Ia segera bergabung dengan cucu Qazaghan, Amir Husain, mengangkat senjata memberontak terhadap Tughluq Temur.

Setelah Jata dan Khawarizm dapat ditaklukkan, kekuasaannya mulai kokoh. Ketika itulah Timur Lenk mulai menyusun rencana untuk mewujudkan ambisinya menjadi penguasa besar, dan berusaha menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengis Khan. Ia Berkata “Sebagaimana ada satu Tuhan di dalam ala mini, maka bumi ini harusnya ada seseorang raja”.

 Pada tahun 1381 M ia menyerang dan berhasil menaklukkan Khurasan. Setelah itu serbuan ditujukan ke arah Herat. Di sini ia juga keluar sebagai pemenang. Ia tidak berhenti sampai di situ, tetapi terus melakukan serangan ke negeri-negeri lain dan berhasil menduduki negeri-negeri di Afghanistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Di setiap negeri yang ditaklukkannya, ia membantai penduduk yang melakukan perlawanan. Di Sabzawar, Afghanistan, bahkan ia membangun menara, disusun dari 2000 mayat manusia yang dibalut dengan batu dan tanah liat. Di Ispaha, ia membantai lebih kurang 70.000 penduduk. Kepala-kepala dari mayat-mayat itu dipisahkan dari tubuhnya dan disusun menjadi menara. 

Dari sana ia melanjutkan ekspansinya ke Irak, Syria dan Anatolia (Turki). Tahun 1393 Mia menghancurkan dinasti Muzhaffari di Fars dan membantai amir-amirnya yang masih hidup. Pada tahun itu pula Baghdad dijarahnya, dan setahun kemudian ia berhasil menduduki Mesopotamia. Penguasa Baghdad itu, Sultan Ahmad Jalair, melarikan diri ke Syria. Ia kemudian menjadi Vassal dari Sultan Mesir, Al-Malik al-Zahir Barquq. Penguasa dinasti Mamalik yang berpusat di Mesir ini adalah satu-satunya raja yang tidak mau dan tidak berhasil ditundukkannya. Utusan-utusan Timur Lenk yang dikirim ke Mesir untuk perjanjian damai, sebagian dibunuh dan sebagian lagi diperhinakan, kemudian disuruh pulang ke Timur Lenk. Mesir, sebagaimana pada masa serangan-serangan Hulagu Khan, kembali selamat dari serang bangsa Mongol. Karena Sultan Barquq tidak mau mengekstradisi Ahmad Jalair yang berada dalam perlindungannya, Timur Lenk kemudian melancarkan invasi ke Asia Kecil menjarah kota-kota, Takrit, Mardin dan Amid. Di Takrit, kota kelahiran Salahuddin al-Ayyubi, ia membangun sebuah piramida dari tengkorak kepala korban-korbannya.
    
Pada tahun 1401 M ia memasuki daerah Syria bagian utara. Tiga hari lamanya Aleppo dihancurleburkan. Kepala dari 20.000 penduduk dibuat piramida setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap keluar.

Banyak bangunan seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanggi dan Ayyubi dihancurkan. Hamah, Horns dan Ba'labak berturut-turut jatuh ketangannya. Pasukan Sultan Faraj dari Kerajaan Mamalik dapat dikalahkannya dalam suatu pertempuran dahsyat sehingga Damaskus jatuh ke tangan pasukan Timur lenk pada tahun 1401 M. Akibat peperangan itu masjid Umayyah yang bersejarah rusak berat tinggal dinding-dindingnya saja yang masih tegak.

Dari Damaskus para seniman ulung dan pekerja atau tukang yang ahli dibawanya ke Samarkand. Ia memerintahkan ulama yang menyertainya untuk mengeluarkan fatwa membenarkan tindakan-tindakannya itu. Setelah itu serangan dilanjutkan ke Baghdad.

Ketika Baghdad berhasil ditaklukkan, ia melakukan pembantaian besar-besaran terhadap 20.000 penduduk sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap banyak tentaranya sewaktu mengepung kota itu. Di sini, seperti kebiasaannya, ia kemudian mendirikan 120 buah piramida dari kepala mayat-mayat sebagai tanda kemenangan.

Kerajaan Usmani, oleh Timur Lenk dipandang sebagai tantangan terbesar, karena kerajaan ini menguasai banyak daerah bekas imperium Jengis Khan dan Hulagu Khan. Bahkan, Sultan Bayazid, penguasa tertinggi kerajaan ini sebelumnya berhasil meluaskan daerah kekuasaannya ke daerah-daerah yang sudah ditaklukkan oleh Timur Lenk. Karena itu Timur Lenk sangat berambisi mengalahkan kerajaan ini. Ia mengerahkan bala tentaranya untuk memerangi tentara Bayazid I. Di Sivas terjadi peperangan hebat antara kedua pasukan itu. Timur Lenk keluar sebagai pemenang dan putera Bayazid I, Erthugrul, terbunuh dalam pertempuran tersebut. Pada tahun 1402 M terjadi peperangan yang menentukan di Ankara. 

Tentara Usmani kembali menderita kekalahan, sementara Sultan Bayazid sendiri tertawan ketika hendak melarikan diri. Bayazid akhirnya meninggal dalam tawanan. Timur Lenk melanjutkan serangannya ke Broessa, ibu kota lama Turki, dan Syria. Setelah itu ia kembali ke Samarkand untuk merencanakan invasi ke Cina. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di Otrar, ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya. Ia meninggal tahun 1406 M, dalam usia 71 tahun. Jenazahnya dibawa ke Samarkand untuk dimakamkan dengan upacara kebesaran
   
Setelah Timur Lenk meninggal, dua orang anaknya, Muhammad Jehanekir dan Khalil, berperang memperebutkan kekuasaan. Khalil (1404-1405 M) keluar sebagai pemenang. Akan tetapi, ia hidup berfoya-foya menghabiskan kekayaan yang ditinggalkan ayahnya. Karena itu saudaranya yang lain, Syah Rukh (1405-1447 M), merebut kekuasaan dari tangannya. Syah Rukh berusaha mengembalikan wibawa kerajaan. Ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. Setelah wafat, ia diganti oleh anaknya Ulugh Bey (1447-1449 M), seorang raja yang alim dan sarjana ilmu pasti. Namun, masa kekuasaannya tidak lama. Dua tahun setelah berkuasa ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan, Abdal-Latif (1449- 1450 M). Raja besar dinasti Timuriyah yang terakhir adalah Abu Sa'id (1452-1469 M). Pada masa inilah kerajaan mulai terpecah belah. Wilayah kerajaan yang luas itu diperebutkan oleh dua suku Turki yang baru muncul ke permukaan, Kara Koyunlu (domba hitam) dan Ak Koyunlu (domba putih). Abu Sa'id sendiri terbunuh ketika bertempur melawan Uzun Hasan, penguasa Ak Kdyunlu.

·         DINASTI GOLDEN HORDĒ (1256-1391)
Pada masa Oghtai, terjadi penaklukan (1236-1237) besar-besaran terhadap lembah Sungai Vulgha dan Siberia. Di bawah kepemimpinan Batu, warga nomad Mongol dan Turki menaklukkan beberapa daerah di bagian utara laut Aral dan Caspia dan mendirikan ibukota mereka di sungai Volga. Dalam penyerbuan yang paling besar dalam sejarah dunia, The Golden Horde juga menaklukkan Rusia, Ukraina, Polandia Selatan, Hungaria dan Bulgaria dan membentuk sebuah imperium yang mengembangkan wilayahnya ke arah utara sampai wilayah hutan Rusia, kea rah selatan sampai ke laut Hitam dan Caucasus. Moskow merupakan wilayah kekuasaan boneka yang utama bagi rezim Golden Horde; sedang beberapa penguasa Rusia lainnya bertanggung jawab kepada Moskow untuk pembayaran pajak.

Bangsa Turki dan Mongol yang tengah mengadakan penaklukan tersebut segera mendapatkan sebuah identitas sejarah yang baru. Melalui pergaulan dengan warga taklukan, mereka terlibat dalam percakapan bahasa Turki “Tartar” dan akhirnya mereka memeluk agama Islam. Di antara pemimpin Mongol pertama yang memeluk Islam ialah Barkha Khan (1256-1267), cucu Jengis Khan dari putranya Juchi Khan, yang menguasai Eropa timur dan tengah dan berkedudukan di Sarai, lembah Wolga. Dia dan para pengikutnya memeluk Islam pada tahun 1260 berkat dakwah para ulama sufi yang berada di daerah tersebut. 

Pada tahun itu juga Barkha mengirim ribuan tentaranya untuk membantu sultan Baybars di Mesir yang sedang menghadapi serangan Hulagu Khan dan tentara Salib. Dalam pertempuran di Ain Jalut pasukan Hulagu dapat dihancurkan. Sejak itu agama Islam berkembang pesat di lembah Wolga dan orang-orang Mongol yang bermukim di wilayah itu menyebut diri sebagai orang Kozak (Kystchak). Menurut Ibnu Katsir, Barkha Khan meninggal pada tahun 665 H dan digantikan oleh salah seorang dari keluarganya yang bernama Mankutmar Bin Tughan Bin Babu bin Tuli bin Jenghis khan.
 
Di bawah ini adalah rangkaian Dinasti Golden Horde :

1.      Batu (1237-1256), pendiri.
2.      Berke (1256-1267).
3.      Mongke Timur (1267-1280).
4.      Tuda Mongke (1280-1287).
5.      Tula Bugha (1287-1290).
6.      Turcht (1290-1313).
7.      Uzbeg Khan (1313-1340).
8.      Jani Beg (1340-1357).
9.      Birdi Beg (1357-1359).
10.  Tokhtamis (1359-1404).
11.  Idhikhu Khan (1404-1419).

Menjelang hancurnya Golden Horde, berdirilah beberapa dinasti Tatar yang merdeka di antaranya :
1.      Dinasti Khazan (1437-1557), pendirinya Ulugh Muhammad Khan.
2.      Austrakhan (1466-1556), pendirinya Qasim Khan anak Uluhg Muhammad Khan.
3.      Cremia (1420-1783), pendirinya Tash-Timur dan Ghazi Girai.

·         DINASTI ILKHAN (1256 – 1335 M)
Baghdad dan daerah-daerah yang ditaklukkan Hulagu selanjutnya diperintah oleh dinasti Ilkhan. Ilkhan adalah gelar yang diberikan kepada Hulagu. Daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia Kecil di barat dan India di timur, dengan ibukotanya Tabriz.

Umat Islam, dengan demikian dipimpin oleh Hulagu Khan, seorang raja yang beragama Syamanism. Hulagu meninggal tahun 1265 M dan diganti oleh anaknya, Abaga ( 1265-1282 M) yang masuk Kristen, berkat bujukan ibunya Dokuz Khatun. Dalam istanya banyak pendeta Kristen tinggal, diantaranya sebagai penasehat politik. Pada tahun 1274, Abagha mengirim utusan khusus menghadiri Konsili Lyon. Dia sering berkirim-kiriman surat dengan Raja Louis (1266-1270) dari Prancis dan raja Charles I (1268-1285 ) dari Sicilia.

Baru rajanya yang ketiga, Ahmad Teguder ( 1282-1284M), yang masuk Islam. Karena masuk Islam, Ahmad Teguder ditantang oleh pembesar- pembesar kerajaan yang lain. Akhimya, ia ditangkap dan dibunuh oleh Arghun yang kemudian menggantikannya menjadi raja (1284-1291 M). Raja dinasti Ilkhan yang keempat ini sangat kejam terhadap umat Islam. Banyak di antara mereka yang dibunuh dan diusir.

Pengganti Arghun, yaitu Baidu Khan (1293-1295) berbuat serupa. Namun justru pada masa pemerintahan Baidu inilah terjadi peristiwa paling bersejarah. Putranya yang menggantikan dia, Ghazan Khan (1295-1302), walaupun sejak kecil dididik sebagai penganut Budhis yang fanatik, ketika naik tahta menyatakan memeluk Islam.

Peristiwa tersebut merupakan kemenangan besar Islam. Ghazan lahir pada tanggal 4 Desember 1271 M. Usianya ketika naik tahta belum genap berusia 24 tahun. Pada umur 10 tahun dia diangkat menjadi gubernur Khurasan. Pendamping dan penasehatnya ialah Amir Nawruz, putra Arghhun Agha yang telah memerintah selama 39 tahun di beberapa provinsi Persia di bawah pengawasan langsung Jengis Khan dan penggantinya. Amir Nawruz merupakan pembesar Mongol awal yang memeluk agama Islam secara diam-diam. Atas usaha dialah Ghazan Khan memeluk agama Islam. 

Ajakan memeluk Islam itu berawal ketika Ghazan sedang berjuang merebut tahta kerajaan dari saingan utamanya, Baidu. Amir Nawruz berkata, “Tuanku ! Berjanjilah, apabila kelak Allah menganugerahkan kemenangan kepada Tuan, sebagai ucapan syukur Anda mesti memeluk agama Islam !” Atas petunjuk dan nasihat Amir Nawruz itulah Ghazan Khan berhasil mengalahkan Baidu dan naik tahta pada tanggal 19 Juni 1295 (4 Sya’ban 644 H). Janjinya untuk memeluk Islam dipenuhi hari itu juga. Bersama 10.000 orang Mongol lain, termasuk sejumlah pembesar dan jenderal dia mengucapkan dua kalimah syahadat di hadapan Syekh Sadruddin Ibrahim, putra tabib terkemuka al-Hamawi. 

Setelah empat bulan memerintah, Sultan Ghazan memerintahkan tentaranya menghancurkan kuil Budha, gereja dan sinagor di seluruh kota Tabriz. D atasnya kemudian dibangun kembali masjid dan madrasah, sebab di tempat yang sama itulah dahulu Hulagu menghancurkan puluhan madrasah dan masjid yang megah. Dengan berbuat demikian dia telah menebus dosa leluhurnya kepada kaum muslimin

Sultan Ghazan wafat pada tanggal 17 Mei 1304 dalam usia 32 tahun disebabkan konspirasi politik yang bertujuan mengangkat Alafrank, putra saudara sepupunya Gaykhatu, sebagai raja Mongol beragama Budha. Kematiannya ditangisi di seluruh Persia. Dia bukan hanya seorang negarawan muda yang bijak dan taat beribadah, tetapi juga pelindung ilmu dan sastra. Dia menyukai seni, khususnya arsitektur, karejinan dan ilmu alam. Dia mempelajari astronomi, kimia, mineralogy, metalurgi, dan botani. Dia menguasai bahasa Persia, Arab, Cina Mandarin, Tibet, Hindi dan Latin. Penggantinya, Uljaytu Khudabanda (1304-1316), meneruskan kebijakannya. Tetapi raja Mongol yang paling saleh ialah Abu Sa’id (1317-1334 M), pengganti Uljaytu. Di bawah pemerintahan Abu Sa’id ini lah orang Mongol Persia menjadi pembela gigih Islam serta pelindung utama kebudayaan Islam.

Namun, pada masa pemerintahan Abu Sa'id ( 1317-1334 M), pengganti Muhammad Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang didirikan Hulagu Khan ini terpecah belah sepeninggal Abu Sa'id. Masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya, mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.

KESIMPULAN

Perkembangan Islam di Asia Tengah sudah berlangsung sejak masa khuafarasydin, yang melakukan ekspansi-ekspansi ke wilayah bagian Asia Tengah, yang dilanjutkan pada masa Dinasti Umayyah dan juga pada masa Dinasti Abbasiyah yang mengadakan hubungan jalinan kepada salah satu bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi pada waktu itu di bagiang Asia Tengah.

Sebenarnya serangan terhadap Baghdad tidak pernah terpikirkan oleh Mangu, sebab disamping tentara Abbasiyah masih dianggap kuat dan berbahaya, beberapa ulama’ yang menjadi penasehat penguasa Mongol dapat meyakinkan bahaya serangan tersebut. Penyerbuan ke Baghdad terjadi setelah Mangu memerintahkan Hulagu membasmi istana benteng Alamut dan wilayah yang dikuasai orang-orang Hassasin, yaitu cabang dari sekte Isma’iliyah. Orang-orang Hassasin sangat berbahaya karena sering merampok dan membunuh para saudagar, termasuk saudagar Mongol.

Ketika mendapat perintah saudaranya itu Jenderal Hulagu juga mendapat pesan khus dari istrinya Dokuz Khatun yang beragama Kristen. Dakus Khatun mempunyai hubungan dengan pemimpin pasukan perang salib yang sedang berperang dengan tentara Islam merebut Yerussalem pada waktu itu, dan berkonspirasi dengan misionaris Kristen untuk menghancurkan kaum muslim. Dia meminta kepada suaminya agar setelah menghancurkan benteng Alamut, segera menaklukkan Iran dan Iraq. 

Demikianlah sebelum menaklukkan dan membasmi pengikut Hassasin di Allamut. Kemudian dari Transoxania berangkat mengepung Baghdad dengan ribuan tentaranya pada bulan Safar 656 H. membuat pasukan kalah telak dan panglima al-daudar sendiri dari kalangan muslimin kepalanya terpisah dengan badannya. Sedangkan sisa pasukannya menyelamatkan diri ke balik tembok ibukota yang kukuh dan sebagian lagi melarikan diri ke Syiria.

Peradaban yang berkembang di Mongol pasca Runtuhnya Abbasiyah, diantaranya timbulya dinasti-dinasti yang sangat memberikan pengaruh kuat terhadap perkembangan islam diantaranya, Dinasti Chagtai, Dinasti Golden Horde dan Dinasti Ilkhan.

Pada awalnya hanya ditemukan orang Islam turunan Arab, Hui dan Han. Pada mulanya memang tidak ada orang Mongol yang masuk Islam. Lalu pada masa dinasti Yuan orang-orang Mongol banyak yang memeluk agama Islam.

Turunan Muslim Mongol banyak dijumpai, dewasa ini, dalam wilayah Mongolia Dalam. Tamerlane, keturunan Hulagu, juga memeluk agama Islam dan mendirikan dinasti Mongol di India. Baber, keturunan Jenghis Khan, masuk Islam, dan membangun imperium Moghul di anak benua India. Ini merupakan sebuah imperium Islam terbesar sampai pertengahan abad ke-19.

Walaupun arus masuk Islam begitu deras di daratan Cina, tidak bearti semua itu berjalan mulus-mulus saja. Banyak ditemukan tantangan terhadap keberadaan ummat Islam di Cina. Tantangan muncul karena agama Islam menolak pemujaan terhadap berhala dan dewa-dewa.

Para penyembah berhala, juga mereka yang menghiasi candi-candi dan gereja dengan patung-patung tidak pernah memiliki rasa bersahabat dengan ummat Islam. Beberapa perbedaan dalam kehidupan juga membuat hubungan antara orang Mongol (non Islam) dan Islam menjadi tidak bersahabat. Misalnya, orang Mongol menyembelih sapi dan domba dengan membelah perut hewan itu sedangkan orang Islam menyebelih dengan menyayat leher hewan itu.

Kazakhstan banyak pula orang Tionghoa sendiri, walaupun mereka memeluk agama Buddha akan tetapi mereka mengikuti kebiasaan pemeluk agama Hindu. Mereka tidak menyantap daging lembu. Sedangkan daging lembu dan daging domba merupakan makanan masyarakat Muslim. Mereka yang non-muslim makan daging babi, sedangkan Islam mengharamkan daging babi.

Semua kenyataan itu menjadi penyebab munculnya rasa tidak senang penduduk non muslim kepada kaum muslim. Tidak jarang muncul insiden-insiden kecil antara kaum muslimin dan warga yang non-muslim. Kendati demikian, secara umum, hubungan antara warga muslim dan non muslim cukup baik dan saling menghormati.

Perkembangan Islam selama pemerintahan dinasti Yuan cukup baik. Imigran Islam dari Timur Tengah bertambah besar jumlahnya. Hubungan antara muslim pendatang itu dengan warga muslim pribumi cukup baik. Bahkan Al Quran memberi tuntunan bahwa setiap warga mukmin adalah bersaudara. Setiap warga Islam adalah bersaudara.

Tidak heran kalau mereka mendirikan masjid dimana-mana. Mereka melaksanaan shalat berjamah di berbagai masjid. Mereka juga bahu membahu mengembang agama Islam dan ilmu pengetahuan. Daratan Cina makin menikmati kemajuan ilmu pengetahuan mereka.

Pemerintahan dinasti Yuan tidak membawa perubahan yang nyata, kecuali mereka belajar bagaimana mengelola pemerintahan secara baik atas wilayah yang sangat luas itu. Mereka juga mempelajari ilmu pengetahuan yang sudah ada di tangan bangsa Han dan Hui-Hui (Islam). Para pendatang dari Timur Tengah juga membawa serta ilmu pengetahuan mereka ke Cina.

Di Cina berkembang teknik cetak-mencetak. Berkembang pula cara membuat kertas berkualitas tinggi, pembuatan mesiu serta bom dan granat. Juga berkembang lebih pesat teknik tenun sutera dan katun. Pada saat bangsa Eropa masih belum berbusana, orang Cina sudah berpakaian dengan sopan dan santun.

Tekstil ini pula yang diekspor ke Timur Tengah. Sehingga pada saat ummat Islam sudah menutup aurat, bangsa Romawi (kecuali keluarga kaisar dan bangsawan) masih belum mampu membeli kain. Pada saat orang Cina dan Arab sudah minum melalui cangkir keramik, orang Romawi masih minum dengan tempat minum dari tembaga dan batu.

Cina pun sudah mahir melakukan pelayaran di laut lepas. Kapal-kapal mereka sudah melayari lautan antar benua, sementara kapal-kapal orang Eropa masih melayari Laut Tengah. Bangsa Viking pun, yang konon gagah perkasa di Laut Utara, tidak berani berlayar lebih jauh.

Mereka hanya berani berlayar dari Islandia, ke Norwegia, Inggris, Nederland dan Prancis. Sejarah tidak mencatat bahwa ada kapal kapal Viking yang berlayar sampai ke wilayah Mesir dan Kanaan. Mereka memang terkenal sebagai bajak laut di Laut Utara.

Masa pemerintahan dinasti Yuan tidaklah panjang, bahkan tak sampai seabad. Sejarah mencatat bangsa Mongol, lewat dinasti Yuan, hanya memerintah Cina selama 89 tahun saja. Kendati agama Islam berkembang dengan pesat tapi penderitaan rakyat sagat pedih atas kekasaran dan kekejaman bangsa Mongol. Pejuang-pejuang Islam bersama rakyat berusaha untuk menggulingkan dinasti Mongol ini.

Pada akhirnya kaum revolusioner Muslim bangkit bersama rakyat menentang dinasti Mongol. Pada pemberontakan ini berperanlah para ahli persenjataan Hui-hui (Islam). Mereka memperkenalkan mortir dan granat dalam menghadapi pasukan Mongol.

Dinasti Yuan tumbang setelah memerintah dari tahun 1279-1368M). Setelah Yuan tumbang berdirilah dinasti Ming yang dalam kenyataannya adalah satu daulah Islamiyah (Kilafah Ming). Kilafah ini memerintah dari tahun 1368 hingga 1644M. Ming memerintah dari ibukota Nanking, kemudian memindahkannya ke Peking.

Dan pada masa Dinasti Ming inilah Islam cukup kuat di Asia Tengah terutama wilayah China 
Banyak pejabat tinggi kerajaan dari orang-orang Islam dan salah satu pendiri Khilafah Ming adalah orang Islam. 

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Hewan dan Jin

  Nabiyullah Sulaiman  'alaihissalam  (AS) merupakan Nabi dan Rasul pilihan Allah Ta'ala yang dikaruniai kerajaan yang tidak dimilik...