Sejak adanya teknologi canggih
yang bisa mempromosikan produk lewat internet akhir2 ini sering terjadi
permasalahan yang mengatakan penipuan dan juga berbagai kejahatan
melalui media.
Hendaklah kita semua menggunakan fasilitas tersebut untuk belajar dan
mendalami teknologi dengan niat sebagai fasilitas duniawi untuk mencapai
kemajuan dan kesuksesan dalam kehidupan.
Banyak sekali jual beli online yang memang menggunakan media untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan itu sangat lah bagus serta bisa di
pertanggungjawabkan.
Akan tetapi ada sebagian orang yang merasa tertipu dengan membeli di
media online.... itu semua dikarenakan pihak penjual pasti mempromosikan
dagangan nya dengan sebegitu canggihnya dengan kalimat yang mengesankan
dan menggiurkan.
Itu dah sewajarnya meraka melakukan hal tersebut sebagai marketing.
Dan kebanyakan yang saya baca adalah mengenai jual beli pusaka kuno
serta batu yang sangat banyak di internet... dan banyak diantara pembeli
yang kecewa karena merasa tertipu...
Seorang pembeli yang bijaksana akan mencari tentang kebenaran sesuatu sebelum berusaha untuk mendapatkan nya.
Pusaka itu berarti harus menelaah sejarah tentang pusaka yang ada.
Contoh pusaka Pajajaran yang berwujud kujang Kembar... pusaka tersebut
adalah pusaka pangeran Djaya Dewata yang berada di dalam tubuh Sang
Pangeran... dan keluar jika saat di gunakan.
Dalam sejarah pusaka tersebut tidak di wariskan dan ikut moksa bersama Sang Prabu.
Jadi pusaka tersebut tidak berada di bumi ini pada saat ini.
Adapun yang ada kebanyakan hanyalah dapur (duplikatnya) saja.
Seorang yang bijak pasti akan berhati-hati dan mendalami sejarah jk menemukan hal2 yang ganjil dalam media.
Keris2 jawa yang beredar di media online maupun di kalangan pedagang
adalah keris yang berdapur sama dengan yang tertulis pada sejarah
perkerisan... dan dimasa lalu pun seorang empu bisa membuat banyak
pusaka yang serupa.
Apalagi zaman sekarang telah banyak para empu pembuat keris dengan mengutamakan komoditi dan budaya.
Alhasil banyak diantara kaum pedagang dan empu menggunakan media sebagai sarana mempromosikan produk yang di jual.
Itu tidak bisa disalahkan dan banyak yang jujur terhadap barang yang di jual dengan mengatakan tangguh kamardikan.
Keris buatan lama maupun baru itu sama di model maupun pamor. Perbedaan nya hny pada nilai sejarah...
Seorang pembeli tdk boleh protes dengan apa yang didapat karena Tlh menyetujui prosedur yang di sepakati.
Hendaknya sebelum membeli harus mencari tau tentang sejarah serta ciri2
benda yang diinginkan kepada orang2 yang sudah mengetahui seluk beluk
perkerisan.
Dan dekade ini kolektor batu akik makin menjamur berbagai jenis batu dan
nama pun beredar. Dan masing-masing pedagang berlomba serta memberikan
nama pada batu dagangan nya dengan nama daerah maupun jenis batu.
Yang perlu diketahui adalah... setiap daerah mempunyai mineral batu yang
mungkin sama dan serupa... namun karena kebutuhan untuk promosi..
akhirnya mereka memberikan nama pada batu tersebut dengan nama berbeda.
Sebagai contoh... black oval itu tdk ada dlm ilmu batu... itu nama yang
di berikan oleh penjual pada batu jenis nilam yang di asah bentuk
oval... oval adalah bentuk bidang bukan nama batu...
Batu merah siyam kini ada yang menamakan merah rose.. Ada pula yang memberikan nama merah air..
Batu kenanga... sekarang ada yang menyebutkan dgn nama kantil ada yang dengan lavender dll
Intinya nama batu itu diberikan oleh sang penjual dan sang penjual berhak untuk mempromosikan barang dagangan nya.
Memang hal tersebut yang menjadi kan banyaknya kekeliruan di masyarakat dan bingung nya masyarakat tentang masalah batu.
Namun jangan salahkan pihak penjual dan jangan merasa dikecewakan oleh mereka.
Yakinkan dalam hati kita bahwa semua yang di dunia ini adalah ciptaan Tuhan dan yang kita yakini baik akan berbuah baik pula.
Berhusnudzon itu lebih baik dan akan menimbulkan efek kewaspadaan dan kesuksesan.