Segala puji bagi Allah SWT, yang dengan kehendak-Nya Dia menurunkan
penyakit dan juga obatnya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada
Rasulullah SAW yang telah mengajarkan kepada umatnya segala sesuatu yang
bermanfaat, baik dalam perkara agama maupun dunia mereka, yang
diantaranya adalah mengajarkan umatnya bagaimana cara menjaga kesehatan
ruhani dan jasmani serta cara pengobatan dari beragam penyakit. Juga
shalawat dan salam kita sampaikan kepada keluarga beliau,
sahabat-sahabatnya serta siapa saja yang berjalan di atas jalan mereka
hingga akhir zaman.
Dunia Pengobatan Umum
Dunia pengobatan semenjak dulu selalu berjalan seiring dengan kehidupan
manusia. Karena, sebagai makhluk hidup, manusia amatlah akrab dengan
berbagai macam penyakit ringan maupun berat.Keinginan untuk berlepas
diri dari berbagai penyakit itulah yang mendorong manusia berupaya
menyingkap berbagai metode pengobatan, mulai dari mengkonsumsi berbagai
jenis tumbuhan secara tunggal maupun yang sudah terkontaminasi, yang
diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit tertentu, atau sistem
pemijatan, akupuntur, pembekaman hingga operasi dan pembedahan.
Namun seiring dengan perkembangan peradaban manusia, budaya konsumerisme
dan materialisme menggiring manusia mengkonsumsi berbagai jenis makanan
yang dianggap praktis, lezat dan penuh variasi. Sayangnya kebanyakan
mereka tidak menyadari bahwa produksi makanan semacam itu seringkali
terpaksa menggunakan berbagai jenis bahan kimia berbahaya,
sepertiborax,formalin, Rhodamin B dan Metanil Yellow (bahan pewarna
sintetis),
antibiotikkloramfenikol,dietilpirokarbonat,dulsin,nitrofurazondan
berbagai bahan kimia yang amat merusak kesehatan. Orang yang sudah
banyak mengkonsumsi berbagai jenis makanan berkomposisi kimia menjadi
sering terserang penyakit komplikasi yang beragam. Sehingga obat-obatan
yang diperlukan juga obat-obatan berkomposisi kimia berat.
Bukan rahasia lagi, pengobatan dengan bahan kimia sintetis (pengobatan
barat/modern) mungkin dapat mengobati suatu penyakit, tetapi dapat juga
menimbulkan penyakit bawaan yang lain sebagai bentukside effectburuk
dari sifat bahan kimia. Satu penyakit dapat disembuhkan tetapi dapat
muncul penyakit lain. Jadilah lingkaran setan yang tidak ada habisnya
dalam dunia pengobatan modern. Ternyata mahalnya obat kimia sintetis
bukan jaminan kesembuhan.
Pengobatan Ilahiyah dan Misykat Nubuwah
Teknologi medis boleh saja merambati modernisasi danshopisticasiyang
sulit diukur. Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak kalah cepat
beregenerasi. Sementara banyak manusia yang tidak menyadari bahwa Allah
SWT tidak pernah menciptakan manusia dengan ditinggalkan begitu saja.
Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah SWT juga menciptakan obatnya.
Sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit,
melainkan Dia turunkan penyembuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Ibnu Majah)
Hanya saja ada manusia yang mengetahuinya dan ada yang tidak
mengetahuinya. Kenyataan lain yang harus disadari oleh manusia, bahwa
apabila Allah SWT secara tegas memberikan petunjuk pengobatan, maka
petunjuk pengobatan itu sudah pasti lebihbersifat pastidanbernilai
absolut. Dan memang demikianlah kenyataannya. Islam yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW, bukan saja memberi petunjuk tentang perikehidupan dan
tata cara ibadah kepada Allah SWT secara khusus yang akan membawa
keselamatan dunia dan akhirat, tetapi juga memberikan banyak petunjuk
praktis dan formula umum yang dapat digunakan untuk menjaga keselamatan
lahir dan batin, termasuk yang berkaitan dengan terapi atau pengobatan.
Petunjuk praktis dan kaidah medis tersebut banyak sekali
didemonstrasikan oleh Rasulullah SAW dan diajarkan kepada para
sahabatnya. Bila kesemua formula dan kaidah praktis itu dipelajari
secara seksama, tidak syak lagi bahwa kaum Muslimin dapat
mengembangkannya menjadi sebuah sistem dan metode pengobatan yang tidak
ada duanya. Disitulah akan terlihat korelasi yang erat antara sistem
pengobatan Ilahi dengan sistem pengobatan manusia. Karena Allah SWT
telah menegaskan: “Telah diciptakan bagi kalian semua segala apa yang
ada di muka bumi ini.”Ilmu pengobatan berikut segala media dan
materinya, termasuk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk kepentingan
umat manusia.
Camkanlah! Islam adalah agama yang sempurna, yang dibawa Rasulullah SAW
bukan hanya kepada orang sehat tapi juga kepada orang yang sakit, maka
syariatnya juga disediakan.
Untuk itu seyogyanya kaum Muslimin menghidupkan kembali kepercayaan
terhadapberbagai jenis obat dan metode pengobatan yang diajarkan
Rasulullah SAW sebagai metode terbaik untuk mengatasi berbagai macam
penyakit.
Namun tentu semua jenis pengobatan dan obat-obatan tersebut hanya terasa
khasiatnya bila disertai dengan sugesti dan keyakinan. Karena-demikian
dinyatakan Ibnul Qayyim-keyakinan adalah doa. Bila pengobatan manusia
mengenal istilahplacebo(semacam penanaman sugesti lalu memberikan obat
netral yang sebenarnya bukan obat dari penyakit yang dideritanya), maka
Islam mengenal istilah doa dan keyakinan. Dengan pengobatan yang tepat,
dosis yang sesuai disertai doa dan keyakinan, tidak ada penyakit yang
tidak bisa diobati, kecuali penyakit yang membawa kematian.Jabir RA
membawakan hadits dari Rasulullah SAW: “Setiap penyakit ada obatnya.
Maka bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah SWT.”
(HR. Muslim)
Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih sarat dengan beragam penyembuhan dan
obat yang bermanfaat dengan izin Allah SWT. Sehingga mestinya kita
tidak terlebih dahulu berpaling dan meninggalkannya untuk beralih kepada
pengobatan kimiawi yang ada di masa sekarang.
Karena itulah Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata: “Sungguh para tabib
telah sepakat bahwa ketika memungkinkan pengobatan dengan bahan makanan
maka jangan beralih kepada obat-obatan kimiawi. Ketika memungkinkan
mengkonsumsi obat yang sederhana, maka jangan beralih memakai obat yang
kompleks. Mereka mengatakan: ‘Setiap penyakit yang bisa ditolak dengan
makanan-makanan tertentu dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya
dengan obat-obatan kimiawi’.”
Ibnul Qayyim juga berkata: “Berpalingnya manusia dari cara pengobatan
nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka dari pengobatan dengan
Al-Qur`an, yang merupakan obat bermanfaat.” Dengan demikian, tidak
sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan nabawiyyah sekedar
sebagai pengobatan alternatif. Justru sepantasnya dia menjadikannya
sebagai cara pengobatan yang utama, karena kepastiannya datang dari
Allah SWT lewat lisan Rasul-Nya SAW. Sementara pengobatan dengan
obat-obatan kimiawi (pengobatan cara barat) kepastiannya tidak seperti
kepastian yang didapatkan denganthibbun nabawi. Pengobatan yang
diajarkan Nabi SAW diyakini kesembuhannya karena bersumber dari wahyu.
Sementara pengobatan dari selain Nabi SAW kebanyakannya dugaan atau
dengan pengalaman / uji coba.
Namun tentunya, berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seorang
hamba tidak boleh bersandar semata dengan pengobatan tertentu, dan tidak
boleh meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan sakitnya. Seharusnya ia
bersandar dan bergantung kepada Dzat yang memberikan penyakit dan
menurunkan obatnya sekaligus, yakni Allah SWT. Seorang hamba hendaknya
selalu bersandar kepada-Nya dalam segala keadaannya. Hendaknya ia selalu
berdoa memohon kepada-Nya agar menghilangkan segala kemudharatan yang
tengah menimpanya.
Bekam, Cara Pengobatan Terbaik
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor
dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang
sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah
bekam, canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah
"Cuping Therapeutic Method". Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.
Kata "Hijamah" berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti
pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al Hijmu berarti
menghisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan Al Mashshah, yaitu tukang
menghisap atau tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam atau Al Mihjamah
merupakan alat untuk bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung
darah yang dikeluarkan dari kulit.
Kata al hijmu berarti pekerjaan al hajjam, tukang bekam. Al Hijmu
berarti mengisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan al mashshash,
tukang mengisap, tukang bekam. Al Mihjam atau al mihjamah merupakan
gelas yang digunakan untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit
pasien, atau gelas untuk menghimpun darah hijamah.
Kesimpulan definisi hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang
mengisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian
ditampung di dalam gelas mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan
penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit
dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.
Hijamah berbeda dengan qath’ul-irqi (memotong urat). Qath’ul-irqi adalah
memasukkan jarum suntik untuk mengambil darah dari urat nadi seperti
halnya aksi menyumbang darah, yang disebut al fashdu.
Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan.
Bekam hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh
darah, karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan
darah kotor dari dalam tubuh.
Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan,
sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser.
Dari Jabir RA, bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar
memasukkan racun ke dalam daging domba yang dipanggang, lalu
menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW. Beliau mengambil bagian kaki dan
memakan sebagian darinya. Beberapa orang sahabat yang bersamanya juga
ikut memakannya. Sebagian sahabat yang terlanjur memakannya ada yang
meninggal. Lalu Rasulullah SAW melakukan pengobatan dengan hijamah di
bagian pundaknya karena daging yang terlanjur beliau makan. Yang
mengobatinya adalah Abu Hindun, dengan menggunakan tulang tanduk dan
mata pisau.
Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani, Rasulullah SAW mengajarkan
berbagai teknik pengobatan atau terapi sebagaimana terdapat dalam
Shahih Bukhari dari Said Ibnu Jabir RA dari Ibnu Abbas RA dari Nabi SAW,
bahwa Rasululllah SAW bersabda: “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal,
yaitu dalam minum madu, sayatan alat hijamah atau sundutan api. Namun
aku melarang umatku melakukan sundutan.”
Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya cara pengobatan paling
ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam).”(Muttafaq ‘alaihi)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika pada sesuatu yang
kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu
adalah bekam (hijamah).”(HR. Ibnu Majah, Abu Dawud) Sabda Rasulullah
SAW: “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah.”
(HR. Ahmad, shahih)
Hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW
mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah
pengobatan penyakit. Beliau memuji orang yang berbekam, "Dia membuang
darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan."
Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan
dalam satu tahun untuk berpuasa (pada bulan Ramadhan) sebagai salah
satu jalan untuk menyucikan rohani.
Dan berbekam merupakan salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani.
Bekam (al-hijamah) adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan
darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia.
Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah
darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu
proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah
dari kulit yang telah divakum sebelumnya.
Dalam bahasa Jawa disebut cantuk atau kop. Di Sumbawa dan sekitarnya
disebut tangkik atau batangkik. Dalam bahasa Inggris disebut blood
cupping/blood letting/cupping therapy/blood cupping therapy/cupping
therapeutic. Dalam bahasa Mandarin disebut pa hou kuan. Di Asia tenggara
(Malaysia dan Indonesia) dikenal dengan sebutan bekam.
Sejarah Bekam
Bekam sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaanSumeria, kemudian
terus berkembang sampai Babilonia,Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada
zaman NabiMuhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang
unta, gading gajah.
Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk”
karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13
Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk
hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk
tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila
ditempelkan pada tubuh manusia yang sakit, dia akan terus menghisap
darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, lintah tersebut tidak
berupaya lagi untuk bergerak, lantas jatuh dan mengakhiri
penghisapannya.
Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of
Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk
membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di
masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru. Pada
kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan
lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam dan dikenal dengan istilah
leech therapy, praktek seperti ini masih dilakukan sampai dengan
sekarang.
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang
praktis dan efektif. Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel
Management of Urinary tract Infections: historical perspective and
current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology.
173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan kedokteran tertua Ebers
Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah bekam.
Hippocrates (460-377 SM),
Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) mempopulerkan
cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di
zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang
keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga
sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh
para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
Perkembangan di Indonesia
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia,
diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang
Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam.
Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang
mempelajarinya dari "kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana
yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian
ditutup secepatnya dengan gelas (botol). Waktu itu banyak dimanfaatkan
untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pegal di badan, dan sakit kepala
atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.
Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun
90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah
belajar di Malaysia, India danTimur Tengah. Kini pengobatan ini
dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis,
praktis dan efektif.
Hijamah dalam Islam
JENIS BEKAM
1. Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap
permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah
kotor. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan
takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah
kehitam-hitaman selama 3 hari atau akan kelihatan memar selama 1 atau 2
pekan. Insya Allah sangat baik diolesi minyak habbah sauda’ atau minak
zaitun untuk menghilangkan tanda lebam pada kulit yang selesai dibekam.
Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan selama 5 – 10 menit.
Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau
digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit
rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam
kering bermanfaat juga untuk terapi penyakit paru-paru, radang ginjal,
pembengkakan liver/radang selaput jantung, radang urat syaraf, radang
sumsum tulang belakang, nyeri punggung, rematik, masuk angin, wasir, dan
lain-lain.
Terdapat dua teknik bekam kering yang dapat dipraktekkan untuk tempat tertentu yaitu bekam luncur dan bekam tarik.
2. Bekam luncur, caranya dengan meng-kop pada bagian tubuh tertentu dan
meluncurkan ke arah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasa
digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsi untuk melancarkan peredaran
darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit.
3. Bekam tarik, dilakukan seperti ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa
detik kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam
menjadi merah.
4. Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam
kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam
(lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade), lalu di sekitarnya
dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah
kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan
maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya.
Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah
merah pekat dan berbuih. Insya Allah bekasnya (kulit yang lebam) akan
hilang 3 hari kemudian setelah diolesi minyak habbah sauda’ atau minyak
zaitun. Dan selama 3 jam setelah dibekam, kulit yang lebam itu tidak
boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama
adalah 4 minggu.
Bekam basah berkhasiat untuk berbagai penyakit, terutama penyakit yang
terkait dengan terganggunya sistem peredaran darah di tubuh. Kalau bekam
kering dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ringan, maka bekam basah
dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang lebih berat, akut, kronis
ataupun yang degeneratif, seperti darah tinggi, kanker, asam urat,
diabetes mellitus (kencing manis), kolesterol, dan osteoporosis.
MENGAPA HARUS BERHIJAMAH?
Teknik pengobatan hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor
(toksid/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui bawah permukaan
kulit. Toksid/toksin adalah endapan racun/zat kimia yang tidak bisa
diurai oleh tubuh. Darah kotor adalah darah yang mengandung
toksid/racun, atau darah statis yang menyumbat peredaran darah sehingga
sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar.
Kondisi ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik
maupun mental. Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing,
dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan, dan mudah naik pitam.
Ditambah lagi dengan angin yang sulit dikeluarkan dari dalam tubuh,
akibatnya tubuh akan mudah kena penyakit mulai dari yang akut seperti
influenza sampai dengan penyakit degeneratif semacam stroke, darah
tinggi, kanker, kencing manis, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.
Toksid dalam tubuh manusia dapat berasal dari:
1. pencemaran udara
2. makan siap saji (fast food) karena mengandung zat kimia yang tidak
baik untuk tubuh seperti pengawet, pewarna, essense, penyedap rasa, dan
sebagainya
3. hasil pertanian seperti pestisida (insektisida, fungisida, herbisida)
4. kebiasaan buruk (bad habit) seperti merokok, makan tidak
teratur/bersih, makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu
asam, dan lain-lain
5. Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan darah statis, yaitu:
1. Darah statis yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu di dalam rahim dan sewaktu dilahirkan.
2. Darah statis yang bersumber dari trauma penderitaan fisik, seperti
kecelakaan, terseleo, berkelahi, kena cubit, kena tendang, kena rotan,
dan sebagainya.
3. Darah statis akibat perbuatan sendiri, seperti mengangkat beban
berat, penggunaan pakaian ketat, ikat kepala yang berkepanjangan.
4. Darah statis yang bersumbrr dari emosi yang tidak terkawal.
Kemarahan, ketakutan, kesedihan, kesayuan, dan kerisauan menyebabkan
pengeluaran adrenalin berlebihan yang dapat membahayakan metabolisme
tubuh.
5. Darah statis yang diakibatkan oleh diet yang tidak seimbang, kegemukan, sering sembelit, dan pencemaran alam sekitar.
Dengan demikian darah statis harus dikeluarkan dengan cara apapun. Namun
sistem pengobatan allopathy (konvensional) tidak dapat bertindak
demikian. Jadi, kita harus mencari pengobatan yang dapat bertindak
mengeluarkan toksid-toksid tersebut secara cepat agar tubuh tidak lemah
dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu caranya adalah dengan
berhijamah (berbekam).
Hijamah/bekam merupakan metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk
mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive
medicine (metode pencegahan) selain juga sangat efektif untuk curative
medicine (metode penyembuhan). Hijamah bukanlah pengobatan alternatif.
Namun ia merupakan pengobatan berdasarkan wahyu (sunnah Rasul), maka ia
mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya, dan yang
menyembuhkannya tetap adalah Allah SWT.
KEADAAN KETIKA MELAKUKAN BEKAM DAN TITIK-TITIK BEKAMNYA
Beberapa hadits tentang Hijamah
1. Dari Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang ihram." (HR. Bukhari)
2. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam
ketika beliau tengah berihram karena rasa sakit yang beliau rasakan di
kepalanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187))
3. Dari Anas RA, berkata: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau
tengah berihram di bagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang
ada padanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187))
4. Dari Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang puasa." (HR. Bukhari)
5. Dari Abdullah bin Buhainah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW
berbekam di bagian tengah kepalanya sedang beliau tengah berihram karena
pusing yang beliau rasakan.” (HR. Bukhari)
6. Dari Ibnu Umar RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam di kepalanya dan
menyebutnya dengan Ummu Mughits.” (Kitab al-Fawaaid, dinilai hasan oleh al-Albani)
7. Dari seseorang, dia bercerita, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak batal
puasa orang yang muntah atau orang yang bermimpi (basah) dan tidak juga
orang yang berbekam’.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, sanad hasan oleh
al-Albani)
8. Dari Jabir RA, dia bercerita: “Sesungguhnya Nabi SAW jatuh dari kuda
beliau dan menimpa batang pohon, sehingga kaki beliau patah. Waki’ RA
berkata: ’Sesungguhnya Nabi SAW berbekam di bagian kaki yang terkilir’.”
(Shahih Sunan Ibnu Majah, karya al-Albani )
9. Dari Jabir RA: “Nabi SAW pernah berbekam karena kakinya tersandung/terkilir.” (Shahih Ibnu
Khuzaimah)
10. Dari Anas bin Malik RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih (vena
jugularis/jugular vein) dan punggung bagian atas.” (HR. Abu Dawus, dishahihkan oleh al-
Albani)
11. Dari Abu Kabsyah al-‘Anmari RA: “Rasulullah SAW pernah dibekam
bagian tengah kepalanya dan diantara kedua pundaknya. Dan Beliau
bersabda: ‘Barangsiapa mengalirkan darah ini, maka tidak akan mudharat
baginya untuk mengobati sesuatu dengan sesuatu’.” (Shahih Sunan Abu
Dawud (no. 3268), lihat juga kitab Jaami’ul Ushuul (VII/541))
12. Disebutkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’:
“Kalian harus berbekam di jauzatil qamahduwah, karena sesungguhnya ia dapat
menyembuhkan dari 5 penyakit.” Beliau menyebutkan diantaranya adalah kusta.
PROSEDUR MELAKUKAN PEMBEKAMAN
1. PERSIAPAN
A. MENYIAPKAN ALAT, SARANA DAN RUANGAN
1) Alat yang dipersiapkan: set kop/tabung penghisap, skapel, jarum,
lancet pen, pisau bedah, duk kain, sarung tangan, masker,
mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi
2) Bahan yang disiapkan: kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun,
zalf, alkohol, spiritus, minyak zaitun, minyak habbatussauda, al
qusthul hindi, minyak urut hangat (misal gandapura), minuman hangat,
baik kalau disediakan madu dan susu.
3) Mensterilkan alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit,
dengan cara: merebus tabung kop paling sedikit selama 30 menit setelah
air mendidih terus menerus (karet dilepas dulu). Sarung tangan, karet
dan duk kain disterilkan dengan tablet formalin.
4) Jarum, pinset, pisau, silet, hanya boleh sekali pakai saja. Selesai satu pasien, langsung buang
5) Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap
B. MENYIAPKAN PASIEN
1) Pasien dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dll
2) Pasien disiapkan mentalnya agar tidak gelisah dan takut, bimbinglah berdoa dan berwudlu
3) Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1 - 2 gelas
4) Pasien dipersiapkan makanan, minuman, kebersihan tubuh dan kebersihan tempat yang akan dibekam
C. MENYIAPKAN DIRI SENDIRI (JURU BEKAM)
1) Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah berwudlu dan berdoa
2) Juru bekam telah menguasai ilmu bekam (professional)
3) Juru bekam sudah sering dibekam dan membekam
4) Juru bekam meningkatkan iman dan taqwa
2. IDENTIFIKASI PASIEN
A. Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status
B. Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga
3. MEWAWANCARAI PASIEN
A. Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit
B. Keluhan dari masing-masing organ tubuh
4. MEMERIKSA FISIK PASIEN
A. Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris, telapak tangan, dll
B. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari masing-masing organ
C. Perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain
D. Pengetukan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
A. Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dll
B. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dll
6. PENYIMPULAN DAN PENENTUAN DIAGNOSA PENYAKIT
A. Menentukan jenis keluhan
B. Menentukan jenis penyakit
C. Menentukan letak penyakit
D. Menentukan penyebab penyakit
E. Menentukan jenis pengobatan
7. MENENTUKAN DAERAH DAN TITIK YANG DIBEKAM
A. Titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan
B. Titik lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan
C. Titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan
D. Titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan
E. Titik-titik istimewa
F. Titik-titik khusus
8. MELAKUKAN PEMBEKAMAN
A. Bekam tanpa mengeluarkan darah (hijamah jaffah = bekam kering)
B. Bekam dengan mengeluarkan darah (hijamah damamiyah = bekam basah)
9. MEMBERIKAN TERAPI LAIN
A. Memberikan terapi tindakan, operasi dll
B. Memberikan "food suplement" obat-obatan dan bahan berkhasiat
C. Memberikan nasehat, tausiyah dan doa.
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PROSES PEMBEKAMAN
1. Bekam tidak dianjurkan terhadap:
a) Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar ahli.
b) Pasien yang fisiknya sangat lemah
c) Penderita infeksi kulit yang merata
d) Orang tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, karena lemahnya fisik mereka
e) Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (bekam basah)
f) Penderita penyakit kanker darah
g) Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan
h) Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan emosi
i) Penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah.
Adapun bila kondisi sudah tidak parah atau penyakit tersebut merupakan
penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk diobati dengan bekam
j) Pengidap penyakit kuning karena hepatitis
k) Pasien yang melakukan cuci darah
l) Pasien yang mengalami kelainan klep jantng, kecuali di bawah pengawasan dokter dan orang yang benar-benar ahli bekam
m) Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau
penderta flu dan semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa
kedinginan
n) Wanita hamil pada 3 bulan pertama
o) Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dan
sebagainya, kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus
semacam ini.
p) Pada orang yang baru pertama kali melakukannya, kecuali setelah
dilakukan persiapan mental baginya. Yang paling baik adalah hendaknya
ia melihat orang lain yang berbekam di hadapannya. Selain itu, ia perlu
mendengar tentang keutamaan-keutamaan dan manfaat bekam
q) Pasien yang masih mengkonsumsi obat pelancar darah, kecuali dengan
sangat hati-hati. Demikian pula terhadap orang yang kelelahan, sehingga
ia beristirahat.
r) Pasien penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang
menggunakan peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.
s) Terhadap orang yang baru memberikan donor darah kecuali setelah
berlalu beberapa hari, tergantung kondisi kesehatannya. Demikian pula
terhadap penderita vertigo, sampai keadaan dirinya rileks.
t) Pengguna obat-obat perangsang tidak dianjurkan untuk dibekam, kecuali
setelah meninggalkannya. Penderita ketakutan juga sebaiknya menunggu
sampai kondisi kejiwaannya tenang.
2. Seyogyanya dihindari pembekaman langsung sesudah mandi.
3. Seyogyanya dihindari pembekaman setelah pasien mengalami muntah.
4. Dianjurkan tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau minuman yang memulihkan kebugaran.
5. Pada penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan
sampai gelas bekam dipasang pada daerah yang sakit, melainkan di
sekitarnya.
6. Varises yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan kiri varises secara hati-hati.
7. Pembekaman terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara sangat hati-hati.
8. Penderita penyakit perdarahan atau diabetes (kencing manis) jika
dilakukan pembekaman, maka tidak dengan sayatan, melainkan dengan
tusukan ringan dengan jarum akupuntur.
9. Untuk penderita tekanan darah rendah hendaklah daerah punggung bagian
bawah tidak dibekam. Pembekaman hendaknya juga dilakukan satu demi
satu, jangan dilakukan
pembekaman sekaligus di dua tempat atau lebih secara bersamaan
10. Untuk penderita anemia, pembekaman dilakukan satu demi satu, sesuai
dengan kesiapan kondisi tubuhnya. Jika pasien mengalami pingsan, maka
gelas bekam harus segera dicabut dan pasien diberi minuman yang
mengandung gula (air manis).
11. Jangan melakukan bekam kecuali setelah bertanya kepada pasien,
apakah aliran darahnya deras, apakah ia mengidap diabetes,
penyakit-penyakit hati (hepatitis), kanker, urat yang robek, dan ada
cairan di lututnya.
12. Bekam terhadap wanita harus dilakukan oleh sesama wanita atau laki-laki yang menjadi mahramnya
13. Tidak boleh dilakukan bekam di atas simpul otot, tapi bisa dilakukan
penyedotan dengan gelas, tanpa penyayatan (bekam kering)
14. Bagi orang tua dan anak-anak, hanya dilakukan penyedotan ringan.
15. Tidak dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar
16. Dianjurkan mandi air hangat dan melakukan pemijatan setelah berbekam.
17. Ditegaskan pada pasien agar sehari sebelum dan sesudah bekam tidak
berhubungan badan (bersetubuh) dengan istrinya untuk menghindari lemah
badan.
18. Jika pasien pingsan lantaran bekam, hendaknya dibaringkan dan
diolesi minyak jinten hitam (habbatussauda) pada bagian tengkuknya dan
dipijati perlahan hingga sadar. Juru bekam tidak perlu kuatir, sebab
hal itu sudah biasa terjadikarena kondisi fisik pasien yang kurang fit.
Juru bekam hendaknya menenangkan pasien ketika telah sadar dan bekam
bisa dilanjutkan lain waktu ketika keadaan pasien sudah normal.
19. Dapat juga untuk pasien yang pingsan hendaknya dibaringkan di atas
lantai yang tidak dingin dengan posisi terlentang, kemudian angkat kaki
setinggi mungkin atau telungkup dan angkat kaki dan tekuk berulang
kali.
CARA MEMBEKAM
1. Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat pemantiknya,
dalam keadaan steril yang sebelumnya dapat direndam dalam alkohol
kemudian dikeringkan dan dibersihkan dengan tissue/kapas.
2. Bersihkan daerah akhda' dengan kapas/kain kassa yang telah diberi
betadine. Juru bekam dan pasien dalam keadaan suci dari hadas dengan
wudlu. Juru bekam dapat membaca/berdoa (sir atau jahr) dengan bacaan
ruqyah untuk orang sakit yang dicontohkan Nabi SAW. dan ingatkan pasien
untuk selalu berdzikir dengan membaca minimal: "Allahu huwa asysyifa"
atau "Allahu Huwasysyafi'" (Allah Yang Maha Menyembuhkan), selama
proses pembekaman supaya yaqin bahwa hanya Allah SWT. yang dapat
menyembuhkan penyakit. Juru bekam juga harus selalu membaca dzikir ini.
3. Letakkan alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
4. Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau lemah, kemudian
geserkan gelas bekam ke seluruh tubuh bagian punggung, tanpa melepas
penyedotnya. Jika terlalu lemah sedotannya maka gelas bekam akan lepas,
sedot lagi secukupnya. Cara ini disebut "Bekam Luncur", untuk
mendapatkan kelenturan kulit dan daging sebelum bekam kering, serta
memberikan efek nyaman pada pasien.
5. Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang akan
dibekam, seperti halnya pijat refleksi. Pijat ini akan memberikan
kelenturan kulit dan daging juga dan memberikan rasa nyaman.
6. Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
7. Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas menempel kokoh berada di daerah akhda', kemudian tunggu 5-7 menit.
8. Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat masuk, sehingga gelas bekam mudah diambil.
9. Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/tusukkan ke daerah
akhda' secukupnya (jangan terlalu dalam dan banyak sayatan) dan arah
sayatan harus searah dematom kulit (jangan berlawanan karena bisa
terputus syaraf dan pembuluh darahnya)
10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat semula, lalu kita
kokang secukupnya sambil mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai
darah kotor (rusak) keluar 5-7 menit. Gelas mulai kelihatan terisi
darah kotor akibat adanya tekanan udara dalam gelas tersebut. Perhatikan
betul bagi penderita diabetes agar waktu bekam tidak terlalu lama
untuk menghindari terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan luka.
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu
perlahan buka penutup udara bagian atas gelas dan segera buka, ditekan
lalu arahkan agar darah masuk semua ke dalam gelas bekam dengan tangan
kanan. Tahan tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis dan
bersihkan ke seluruh daerah akhda' dengan tissue tersebut sampai
bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue. Semakin
parah penyakit seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang ada
di gelas. Bersihkan gelas sampai jernih kembali.
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal 5
kali. Setelah selesai, gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan
betadine, lalu oleskan minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi,
lalu tutup dengan kapas/tissue agar minyak tidak mengenai pakaian dan
dagu.
15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka sayatan akan tertutup kembali/normal seperti semula.
TEMPAT/TITIK BEKAM
1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut
pada bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk
terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi,
stroke, suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran
darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati
penyakit seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip
(hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan
peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang
tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada
anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah,
jerawat.
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut
di pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan dan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.
Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:
1. AL AKHDA'AIN :
a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar
vena jugularis interna dan di sekitar otot sternocleidomastoideus.
b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan besar.
c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher, nyeri
tenggorokan, flu, pipi bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit
wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit kerongkongan .
2. ILTIWA'
a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis), antara malleolus medialis dengan tulang tumit (calcaneus)
b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal
c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid,
insomnia, ejakulasi dini, asam urat, ginjal, bronkietasis, nyeri
punggung, gangguan kencing dll.
3. AL KAHIL
a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus
spinosus vertebrae VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri,
setinggi pundak.
b) Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung empedu,
lambung, usus halus, usus besar, kandung kemih dan tripemanas.
c) Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk, flu, asma, kaku punggung dll.
d) Anas bin Malik berkata: " Rasulullah SAW. pernah dibekam di al
akhda'ain dan al kahil" (HR. At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan Ahmad).
4. HAMMAH ('Alaa Ro'sun)
a) Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun
(osparetale) bagian depan, yaitu terletak di titik pertemuan antara
batas rambut bagian belakang dengan batas rambut bagian depan.
b) Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania,
gangguan penglihatan, menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.
5. YAFUKH
a) Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang,
yaitu antara tulang ubun-ubun (os parietale) dan tulang dahi (os
frontale).
b) Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan darahnya,
karena umumnya pertemuan antara kedua tulang tersebut belum menutup
sempurna
c) Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, rinorhea, kejang dll.
6. AL KATIFAIN
Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak dan penyakit
leher. (Nabi SAW melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi makanan
lengan daging kambing yang dibubuhu racun oleh yorang Yahudi.
7. 'ALA WARIK
Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa
Rasulullah SAW pernah melakukan bekam pada pinggulnya karena penyakit
pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An- Nasai, Ibnu Majah).
8. QAMAHDUAH
a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang.
b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah adalah bagian kepala yang menempel di tanah.
c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli, kaku
lidah, schizophrenia, epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.
9. PELIPIS DAN DAGU
Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit gigi
dan sakit pada bagian wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk. (Dari
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3
kali pada kedua pelipisnya.
10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI
Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua paha,
betis, serta tulang kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan
gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan laki-laki) dan asam
urat.
11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT
Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang ada di
paha, menyembuhkan kaki yang sering nyeri, mengobati wasir, mengobati
penyakit kaki bengkak (elephantiasis), menghilangkan gatal-gatal pada
bagian punggung.
12. 'ALA DZOHRIL QODAMI
Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut. Berguna untuk menghilangkan keletihan pada bagian kaki.
13. UMU MUGITS
a) Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang. Tepatnya di tulang ubun-ubun, di 2/3 bagian depan.
b) Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut
bagian depan dibagi menjadi 12 bagian, maka umu mugits terletak di 7
bagian dari garis batas rambut bagian belakang dan 5 bagian dari garis
batas rambut bagian depan.
c) Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat sensorik
dan motorik, yang menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat
tubuh.
TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM
Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana saja, namun harus
diingat ada bagianbagian tubuh yang apabila dibekam menimbulkan efek
negatif. Oleh karena itu harus diperhatikan tempat-tempat bahaya
tersebut.
Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang banyak simpul
limpa (lymphatic system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area tubuh
yang berdekatan dengan pembuluh besar, lokasi palpitasi, dan bagian
tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka, dan
sebagainya.
Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa buangan
metabolisme, bakteri jahat, sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak
terpakai lainnya dari jaringan dalam tubuh ke dalam nodus limpa dimana
dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti sel B, sel T, dan magrofag.
Sistem limpa daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah
limpa yang memproduksi cairan lympatic untuk mengontrol sistem
kekebalan tubuh, antara lain dada, leher bagian depan, ketiak, lengan
depan bagian atas, pangkal paha, bagian persendiaan, tonsil tenggorokan,
dan ulu hati.
Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:
1. Inveksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan keluar terlalu
banyak. Karena dengan torehan yang tipis pada epidermis saja, darah bisa
keluar banyak yang dapat mengakibatkan anemia.
2. Patella atau tempurung lutut
3. Tepat di sendi-sendi tulang
4. Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas
bekam mengenai varises. Jika pembuluh darah vena yang mengalami varises
itu pecah, maka dapat mengancam nyawa pasien.
5. Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises.
6. Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas torakal serta bagian bawah lumbar.
7. Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy.
8. Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara, mata, telinga.
9. Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru.
10. Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi.
11. Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat dihijamah dari arah belakang atau punggung.
12. Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti
pergelangan lengan tangan dalam. Hal ini hanya sebatas untuk
kehati-hatian, karena toh sayatan dilakukan amat tipis di epidermis
13. Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam.
Keutamaan dan manfaat bekam
Menurut keyakinan umat Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang
paling ideal bagi mereka,dan terbaik bagi umat Nabi Muhammad, kemudian
didalam berbekam terkandung kesembuhan dan terdapat kebaikan
Berbekam sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan otot
yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam. Berbekam
itu diyakini pula menjadi penetral ketegangan emosi seseorang, kemudian
perintah berbekam sendiri menurut kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah
anjuran dari para malaikat ketika Muhammad sedang Mi'raj ke Sidrat
al-Muntaha.
Waktu ideal berbekam
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah sebagai berikut:
Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan,
Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,
Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,
Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah,
Siklus tahunan: bulan Sya’ban.
Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa dilakukan
kapan saja, ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan
oleh Imam Ahmad bin Hambal.
Termuat di dalam atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut
kosong, rentang waktu kurang lebih 3 jam sesudah makan, merupakan
pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Kitab Al-Qonun, Ibnu Sina berkata: "Dianjurkan untuk tidak
berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak.
Juga tidak di akhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada
pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak
karena banyaknya sinar rembulan".
Beberapa Hadits tentang Hijamah (Bekam)
Para malaikat menyampaikan wasiat tentang hijamah. Dari Abdullah bin
Mas’ud RA, dia berkata: “Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah
hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak
melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh Beliau SAW
dengan mengatakan: “Perintahkanlah umatmu untuk berbekam“” (Shahih Sunan
at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib).
Pada malam aku di-isra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat
melainkan mereka berkata:“Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan
bekam.” (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami’us Shaghir 2/731)
Dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku berjalan
melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra’kan, melainkan mereka
semua mengatakan kepadaku: ‘Wahai Muhammad, engkau harus berbekam’.”
(Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259))
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku melewati satu
dari langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai
Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana
yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz
semacam tumbuh-tumbuhan’.” (KitabKasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar,
karya al-Haitsami (III/388))
Hukum Bekam
Imam Ghazali berpendapat, yang dinukilkan dalam kitabTasyirul Fiqih lil
Muslimil Mu’ashiroleh Dr. Yusuf Qardhawi: “Al Hijamah adalah termasuk
fardhu kifayah. Jika di suatu wilayah tidak ada seorang yang
mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada
salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah
kewajiban dari yang lain. Menurut saya, sebuah wilayah kadang
membutuhkan lebih dari seorang. Tapi yang terpenting adalah adanya
jumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang diperlukan.
Jika di sebuah wilayah tidak ada orang yang Muhtajib (ahli bekam), suatu
kehancuran siap menghadang dan mereka akan sengsara karena menempatkan
diri di ambang kehancuran. Sebab Dzat yang menurunkan penyakit juga
menurunkan obatnya, dan memerintahkan untuk menggunakannnya serta
menyediakan sarana untuk melaksanakannya, maka dengan meremehkannya
berarti sebuah kehancuran telah menghadang.”
Apa itu Bekam?
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang
terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan
kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah ‘Oxidant Release
Therapy’ atau ‘Oxidant Drainage Therapy’ atau istilah yang lebih populer
adalah ‘detoksifikasi’. Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan cara
pemberian obat antioksidan (obat kimiawi) yang bertujuan untuk
menetralkan oksidan di dalam tubuh sehingga kadarnya tidak makin tinggi.
Tapi jika efek obat antioksidan sudah habis, oksidan akan tumbuh dan
berkembang kembali. Karena itu, para dokter biasanya memberikan obat
antioksidan secara kontinyu.
Untuk mengeluarkan oksidan dari dalam tubuh butuh ketrampilan khusus.
Caranya dengan penyedotan menggunakan alat khusus yang sebelumnya
didahului dengan pembedahan minor (sayatan khusus) secara hati-hati di
titik-titik tertentu secara tepat dalam tubuh. Jika oksidan dapat
dikeluarkan semua maka penyumbatan aliran darah ke organ-organ tertentu
dalam tubuh dapat diatasi, sehingga fungsi-fungsi fisiologis tubuh
kembali normal.
Penelitian Bekam
Pada saat ini di negeri-negeri barat (Eropa dan Amerika) melalui
penelitian ilmiah, serius dan terus-menerus menyimpulkan fakta-fakta
ilmiah bagaimana keajaiban bekam sehingga mampu menyembuhkan berbagai
penyakit secara lebih aman dan efektif dibandingkan metode kedokteran
modern. Sehingga bekam mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
bermuncullah Ahli Bekam serta Klinik Bekam di kota-kota besar di Amerika
dan Eropa.
Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam telah
dipelajari dalam kurikulum fakultas kedokteran di Amerika, walaupun
mereka tidak pernah mau mengakui bahwa bekam adalah warisan Rasulullah
SAW, dokter terbaik sepanjang zaman. Ironisnya, sekarang ini orang Islam
sendiri masih memandang sinis terhadapthibbun nabawi, padahal kita
semua mengakui secara lisan bahwa Rasulullah SAW adalahuswatun khasanah.
Semoga Allah SWT menyelamatkan aqidah kita!
Berdasarkan laporan umum penelitian tentang pengobatan dengan metode
bekam tahun 2001 M (300 kasus) dalam buku Ad Dawa’ul-Ajib yang ditulis
oleh ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu didapat data sebagai
berikut:
1) dalam kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga mencapai batas normal,
2) dalam kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas normal,
3) kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus,
4) jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus,
5) pada darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang
didalamnya berbentuk aneh, tidak berfungsi normal, menganggu kinerja sel
lain.
Renungan
Di tengah derasnya serbuan pengobatan modern dan pengobatan alternatif
dari dalam atau luar negeri kedalam lingkungan kaum muslimin, tanpa
jaminan kehalalan, memaksa kita menggunakan bahan dan cara yang haram,
bahkan dapat membawa kita kepada perbuatan syirik, sangat mahal tapi
tanpa jaminan kesembuhan secara sempurna, bahkan mungkin menimbulkan
komplikasi yang lebih berat, maka kembali kepadathibbun nabawiadalah
solusi yang tepat dan selamat. Keuntungan ganda akan kita peroleh, yaitu
kesehatan tubuh dan terselamatkannya aqidah umat Islam.
Bekam menjadi pilihan terbaik untuk berobat, karena murah, aman, praktis
dan sesuai sunnah Rasulullah SAW. Apabila bekam dilakukan secara baik
dan benar sesuai kaidah medis, maka akan memberikan hasil yang luar
biasa. Insya Alloh.