Candi Gunung Wukir, Candi Canggal, atau Shiwalingga adalah candiHindu
yang berada di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam,Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah.
Candi ini berada di atas Bukit Wukir, yang oleh masyarakat sekitar
disebut Gunung Wukir, di lereng barat Gunung Merapi. Lokasi ini berada
di sebelah timur laut kota Muntilan. Candi Gunung Wukir dapat dicapai
dengan angkutan umum ke arah Kecamatan Ngluwar hingga desa Kadiluwih,
yang disambung dengan berjalan kaki ke atas bukit.
Candi ini merupakan candi tertua yang dapat dihubungkan dengan angka
tahun. Berdasarkan prasasti Canggal yang ditemukan pada tahun 1879 di
reruntuhan, candi ini didirikan pada saat pemerintahan raja Sanjaya dari
zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu pada tahun 732 M (654 tahun Saka).
Prasasti ini memiliki banyak informasi berkait dengan Kerajaan Medang
atau Mataram Hindu. Berdasarkan prasasti ini, Candi Gunung Wukir mungkin
memiliki nama asli Shiwalingga atauKunjarakunja.
Kompleks tempat reruntuhan candi ini berada mempunyai ukuran 50 m × 50
m. Bangunan candi sendiri terbuat dari jenis batuandesit setidaknya
terdiri atas satu candi induk dan tiga candi perwara. Selain prasasti,
di kompleks candi ini juga ditemukanyoni, lingga (lambang dewa Siwa),
dan arca lembu betina atau Nandi.
Pada papan informasi, disebutkan candi ini belum pernah dipugar karena
batu-batu asli banyak yang belum ditemukan. Juga diceritakan bahwa pada
situs candi tersebut dulu ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 732
M, berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti itu dinamakan
sebagai Prasasti Canggal. Namun prasasti tak lagi berada di tempat ini
karena sudah dibawa ke museum di Jakarta.
Dalam prasasti Canggal termaktub hal-hal berikut ini:
1.Raja Sanjaya yang gagah berani berhasil menaklukkan musuh-musuhnya.
2.Raja Sanjaya menggantikan pamannya yang gugur di medan perang. Pamannya tersebut adalah Raja Sanna.
3.Atas keberhasilan Raja Sanjaya itu maka dibangun sebuah lingga di atas bukit.
Raja Sanjaya bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya Raja Sanjaya
Merupakan pewaris Kerajaan Sunda yang keluar dari Sunda dan membangun
pemerintahan baru yang di sebut dengan Mataram Kuno (Kalingga Pura) dan
di anggap anggota dinasti Syailendra yang menguasai wilayah jawa Tengah
pada masa Mataram Hindu. Pendiri dinasti ini adalah Dapunta
Syailendra. Adapun raja-raja yang terkenal dari dinasti ini antara lain
Sri Maharaja rakai Panangkaran yang mendirikan Candi Borobudur, Candi
Mendut, dan Candi Sewu (Candi Budha). Dan juga Sri Maharaja Rakai
Pikatan yang mendirikan Candi Prambanan (candi Hindu) dan beberapa candi
di Pllaosan (candi Budha). Raja-raja dinasti ini pada umumnya memiliki
agama yang tidak sama, namun memiliki tolleransi yang sangat tinggi.
(Ini yang menjawab rasa penasaran saya pada keberadaan arca Nandi ,
lingga dan yoni, namun terdapat arca Budha di tengah candi Ngawen.
Sayang, batu-batu bernilai sejarah tinggi ini banyak ditumbuhi lichen, bahkan lumut daun di permukaannya.
Dan juga di temukan beberapa makam kuno di Gunung Wukir tersebut.
Menurut salah satu Murid Mbah Dalhar Watucongol pemakaman tersebut
adalah makam Para Pejuang Islam Era Mataram Sebelum Pangeran Singosari
Gunung Pring. Dan makam tersebut diantaranya adalah Sayid Abdurrohman
dan Sayid Muhammad dari Mesir.