Berlian berasal dari bagian terdalam gunung berapi yang juga mengandung
atom dan karbon. Pada kenyataannya berlian merupakan kristal transparan
yang mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan
bumi melalui letusan volkanik. Menurut penelitian, naiknya berlian
kepermukaan bumi dikarenakan batu yang mencair. Berlian dikembangkan
dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150 km (90
mil), pada tekanan kira-kira 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya
1200 derajat celcius (2200 derajat Fahrenheit). Berlian bisa menjadi
bentuk alami lain sesuai tingginya tekanan, secara relatif pada saat
temperatur rendah. Namun sangat disayangkan berlian tidak bisa terbentuk
dari bawah laut.
Sejak zaman purbakala bahkan pada saat penamaan berlian itu sendiri,
berlian terkenal sebagai material yang paling keras ke tiga setelah
‘Aggregated diamond nanorods’ dan ‘Ultrahard Fullerite’.
Menurut sejarahnya, nama berlian itu sendiri diambil dari bahasa Yunani kuno yang artinya “Tak Terkalahkan”.
Berlian muncul kepermukaan bumi sudah sangat lama, berkisar dari 1-3,3
milyar tahun yang lalu. Berlian pertama kali dikenali dan ditambang di
India.
Cara membedakan berlian asli dan imitasi
Berlian selalu menjadi daya tarik setiap wanita. Harganya yang mahal dan
langka membuatnya sangat riskan untuk membelinya di toko perhiasan yang
tidak terpercaya. Batu berlian yang asli dan imitasi sangat sulit untuk
dibedakan. Tetapi jika mengetahui bagaimana cara membedakannya maka
akan lebih memudahkan Anda untuk mendapatkan berlian yang disukai. Bagi
para wanita yang tidak bisa membedakan mana berlian asli dan imitasi,
maka ikuti beberapa tips berikut ini:
1. Menguji dengan bernapas pada berlian
Jika berlian asli, maka kabut yang dihasilkan akan menghilang dengan
cepat. Tetapi jika berlian imitasi, maka batu berlian akan tetap
berkabut selama beberapa detik.
2. Cermati setiap sisi pada berlian
Berlian asli akan memperlihatkan kilauan yang mempesona dari berbagai
sisi. Berlian imitasi seringkali didesain hanya memberikan kilauan pada
bagian atasnya saja, namun kurang berkilau dari sisi lainnya.
3. Letakan berlian di atas koran dan amati
Jika asli, maka Anda tidak akan bisa melihat tulisan pada yang berbayang
pada batu berlian. Sebab berlian asli memiliki sisi bagian dalam yang
kompleks, sehingga cahaya tidak akan bisa membuat bayangan pada batu
berlian.
4. Lihatlah batu berlian dengan kaca pembesar
Jika Anda melihat goresan pada permukaannya, bisa dikatakan berlian
tersebut imitasi, karena berlian yang asli tidak mudah tergores.
5. Bandingkan berat berlian yang Anda inginkan dengan berat berlian lainnya
Jika batu berlian terasa lebih berat, bisa jadi berlian yang Anda
inginkan adalah produk imitasi yang terbuat dari batu Cubic Zirconia.
Batu Cubic Zirconia berasal dari Austria yang memilki kilau batu seperti
berlian.
Apa Bedanya INTAN Dengan BERLIAN
Banyak orang seringkali bingung mendengar istilah Intan dengan Berlian
oleh karena itu akan di jelaskan mengenai kedua nama tersebut.
Intan merupakan sebutan ( dalam bahasa Indonesia )Untuk berlian kasar (Rough diamond)
yang belum diolah, dan terbentuk dari mineral karbon yang mengkristal
karena proses kimiawi di dalam perut bumi selama ratusan tahun hingga
jutaan tahun. Intan dikategorikan sebagai batuan permata yang paling
keras
Apa yang di maksud dengan?
INTAN ALAMI DENGAN INTAN BUATAN
Setalah paham dengan pengertian INtan, kita masuk kepada kategori jenis
Intan, Didunia ini ada dua jenis Intan yaitu intan alami dan intan
buatan.
Intan alami terbentuk oleh tenaga endogen diperut bumi selama ratusan
tahun hingga jutaan tahun sehingga intan jenis ini memiliki kualitas
terbaik.
Namun karena kebutuhan akan intan yang semakin meningkat untuk industri
permata ( bahan perhiasan ) dan proses alami memakan waktu terlalu lama,
maka dibuatlah makmal (pemanas buatan) untuk mempercepat proses
terjadinya Intan secara buatan.Hampir empat kali berat Intan dihasilkan
dari proses ini Intan buatan disebut juga dengan INtan Sintetis.
Bagaimana Proses Mendapatkan INTAN ALAMI ?
Intan ditambang di deposit primer (Kimberlite dan Lamporite) dengan
pipa-pipa vulkanis dan deposit sekunder (alluvial, onshore, dan
offshore), tempat kandungan intan berasal dari bahan - bahan yang di
keluarkan dari dalam bumi dan karena tekanan dan temperaturnya sesuai
untuk pembentukan intan.
Intan yang berada di dalam perut bumi di gali secara mekanis,
tanah,batu-batuan dan pasir yang diambil dengan menggunakan peralatan
canggih, dipilah dalam pabrik pemrosesan untuk menyortir mana yang batu
biasa, pasir, dan intan.
Untuk apa saja INTAN Dimanfaatkan ?
Karena Intan memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa yaitu kekerasan
dan kemampuannya mendispersikan cahaya maka Intan diburu untuk digunakan
sebagai perhiasan ( Berlian ) dan penerapan nya di berbagai industri.
salah satunya Intan digunakan sebagai mata bor untuk pengeboran minyak
bumi.
Bagaimana proses
INTAN menjadi BERLIAN ?
Seperti tadi yang sudah di jelaskan bahwa intan yang merupakan berlian kasar diburu untuk dijadikan perhiasan.
Nah Intan lantas diolah menjadi perhiasan dengan proses dan teknik
tinggi dengan mempertimbangkan faktor 4C: Cut (irisan), Clarity
(kejernihan), Colour (warna), dan Carat Weight ( Dimensi ukuran &
berat ).
Intan hasil olahan inin dikenal sebagai batu permata yang populer
disebut berlian, dan memiliki nilai estetika serta nilai ekonomi yang
sangat tinggi.
Berlian mampu memancarkan cahaya ini, inilah salah satu yang
menjadikannya sebagai batu yang sangat istimewa. Pancaran cahaya ini
akan terlihat sangat indah terutama karena tingkat kebeningannya.
Berlian yang memiliki tingkat kebeningan yang tinggi adalah berlian yang
bebas dari inklusi atau cacat. Inklusi terjadi karena proses alamiah.
Inklusi umumnya sulit terlihat oleh mata telanjang, namun keberadaannya
pada berlian akan mengurangi nilai berlian tersebut.
Inklusi dapat terlihat seperti titik atau noda pada berlian, titik ini
sebenarnya bisa merupakan kandungan Kristal yang terperangkap dalam
berlian, jika kandungan Kristal ini banyak dan menyebar dalam ukuran
sangat kecil (micro) maka akan membentuk seperti kabut (cloud) dalam
berlian. Kristal juga ada yang berbentuk seperti jarum (needle). Inklusi
juga bisa berupa seperti retakan didalam berlian. Intinya , kalo ada
inklusi berarti berlian tak tampak jernih sempurna
Berlian FL, IF, VVS and VS adalah tipe yang sangat bagus kualitasnya,
dengan tingkat inklusi rendah tentunya. Jadi kalo ada berlian yang
didiskon, hati-hati, kemungkinan karena berlian itu adalah yang memiliki
tingkat inklusi tinggi.
Intan yang pernah ditemukan di Indonesia
Intan Trisakti adalah nama sebuah intan yang sempat menggemparkan dunia
batu mulia khususnya di Indonesia karena nilai paling tinggi yang
pernah ditaksir hingga mencapai 10 triliun rupiah. Diberi nama Trisakti
oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Pada tanggal 26 Agustus 1965, kelompok pendulang intan yang diketuai
oleh H. Madsalam menemukan sebuah intan cukup besar, seukuran telur
burung merpati, di lokasinya Sungai Tiung, KecamatanCempaka, Banjarbaru.
Saat ditemukan, beratnya adalah 166,75 karat dan setelah diasah menjadi
berlian nilainya meroket hingga mencapai 10 triliun rupiah.
Para penemunya yang berjumlah 43 orang mendapat ganti senilai Rp 3,5
miliar. Namun, karena ada sanering (perubahan nilai uang dari Rp 1.000
menjadi Rp 1), akhirnya uang yang diterima hanya Rp 3,5 juta. Uang balas
jasa ini kemudian dipakai untuk naik haji bagi penemu dan keluarganya
serta pihak lain yang terlibat, semuanya berjumlah sekitar 80 orang.
Selepas itu, nyaris belum pernah ditemukan lagi intan yang bisa
mengalahkan kemasyhuran Trisakti. Penemuan intan berukuran lebih besar
pernah terjadi, tetapi kegemparannya belum bisa menyamai. Sebut saja
intan Putri Malu seberat 200 karat yang ditemukan di Antaruku, Kecamatan
Pengaron, tahun 2008, atau yang lebih kecil intan Galuh Cempaka 5
sebesar 106 karat di Cempaka tahun 1850, dan Galuh Pumpung 98 karat yang
juga ditemukan di Cempaka tahun 1990.
Menurut pendulang, temuan lainnya rata-rata berukuran relatif kecil.
Jani (40), pendulang, menunjukkan batu transparan mirip kaca seukuran
biji kedelai sedikit kusam. Batu yang diyakini sebagai intan mentah itu
hanya dibungkus kertas pembungkus rokok dan disimpan dalam saku
celananya.
”Besarnya sekitar 1 karat atau 200 miligram. Kalau dijual, harganya
sekitar Rp 4 juta,” ujarnya. Jani tidak pelit menunjukkan hasil
temuannya kepada orang lain, baik yang sekadar ingin tahu maupun yang
bermaksud membeli. Kawasan pendulangan intan Cempaka telah dicanangkan
sebagai daerah tujuan wisata sejak tahun 1990-an. Karena itu, hampir
setiap hari ada pengunjung, baik domestik maupun mancanegara.
Sungai Tiung merupakan salah satu kawasan pendulangan di Cempaka yang
sampai saat ini masih ramai dengan kegiatan mencari intan, kecuali pada
musim hujan saat semuanya libur. Daerah lainnya ada di Pumpung, Karawat,
Ujung Murung, dan Danau Purun. Pendulangan di luar Cempaka juga ada,
tetapi tidak begitu terkenal, seperti di Bumi Rata, Simpang Empat;
Pengaron; serta Danau Pagar dan Jambunau di Riam Kanan.
Kolonial Belanda
Kapan asal mula pendulangan intan Cempaka, tak ada yang tahu persis.
Sejumlah sumber menyebutkan, pendulangan itu sudah ada sejak zaman
kolonial dan berlangsung secara turun- temurun. Pendulang yakin, yang
memiliki inisiatif mengeksploitasi adalah Belanda, dengan mempekerjakan
warga setempat. Saat itu warga belum tahu batuan di sekitar mereka
bernilai tinggi. Versi lain menyebutkan, intan sudah dieksploitasi sejak
abad IX, tetapi lokasinya jauh di utara Cempaka.