Jauh sebelum masyarakat menggemari batuan mulia, kepopuleran batu Bacan
sudah sejak lama dikenal. Maklum, batu alam ini digunakan sebagai
perhiasan pada masa kesultanan (Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan).
Nama “Bacan” adalah nama sebuah pulau yang teletak di sebelah barat daya
pulau Halmahera. Pulau ini masuk dalam Kabupaten Halmahera Selatan
provinsi Maluku Utara.
Sebenarnya, awalnya batu Bacan tidaklah ditambang di Pulau Bacan
melainkan di Pulau Kasiruta yang terletak di sebelah barat Pulau Bacan.
Lalu kenapa nama Bacan yang justru terkenal? ini terjadi karena ibukota
Kabupaten Halmahera Selatan yaitu Labuha berada di Pulau Bacan sehingga
justru nama Bacan lah yang terkenal.
Walaupun demikian, desa-desa yang ada di Pulau Kasiruta yang menjadi
tempat penambangan batu ini juga diikutkan misalnya Bacan Doko yang
mengacu pada Desa Doko yang justru terdapat di Kasiruta.
Mengenai penelitian Eksplorasi Umum Batumulia Di Daerah Pulau Kasiruta
Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara bisa kami ungkapkan
bahwa Potensi batu mulia di Pulau Kasiruta terpusat di bagian barat
pulau Kasiruta, terutama di sekitar wilayah Desa Palamea, Desa Doko,
Desa Bisori dan Desa Imbuimbu.
Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan bahwa batumulia krisokola di
daerah Pulau Kasiruta ini tersebar di tujuh lokasi meliputi wilayah
empat desa, yaitu Desa Palamea, Desa Imbuimbu, Desa Doko dan Desa
Bisori. Sedangkan batumulia jasper tersebar di dua desa yakni Desa Doko
dan Desa Imbuimbu.
Batu bacan saat ini tengah menjadi primadona di kalangan pecinta dan
kolektor batu akik di Palu, Sulawesi Tengah. Satu butir bacan, harganya
bisa mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi jika bacan itu mengandung
keunikan yang disebut-sebut punya nyawa, harga jualnya bisa fantastik
hingga ratusan juta rupiah.
Batu bacan berasal dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Di
daerah asalnya, kepopuleran bacan sudah berlangsung sejak lama. Batu
ini menjadi buruan karena warnanya diyakini bisa berubah. Dengan cahaya
kristal yang terpancar dari dalam bacan, mampu memikat seluruh pecinta
dan kolektor batu akik untuk mengkoleksinya.
Selain dipercaya dapat menangkal ilmu sihir, batu bacan juga mampu
berubah warna dari hijau full ke hijau toska atau hijau bercampur warna
biru. Bahkan, ada yang percaya bahwa perubahan warna batu menjadi lebih
terang bisa membawa berkah bagi si pemilik. Harganya pun melangit dan
kini menjadi gaya hidup.
Tetapi, perubahan warna ini hanya bisa terjadi jika batu bacan
bersentuhan dengan kulit manusia dalam kurun waktu tertentu secara
terus-menerus.
"Kalau kita pakai batu bacan ini, dari awalnya masih berwarna hijau,
selang beberapa lama kemudian akan berubah warna ke hijau toska yang
tembus pandang,"
Adapun, nama batu bacan diambil dari Desa Bacan, Kabupaten Halmahera
Selatan, Maluku Utara, yang merupakan daerah penghasil batu permata.
Ini yang kemudian membuat batu bacan ini populer. Awalnya, batu bacan
ini tidak dikenal luas, tapi di Bacan, batu ini dipercaya memiliki
kekuatan magis untuk menolak ilmu hitam
Keunikan lain sehingga mampu membedakan batu bacan dengan batu giok
jenis lainnya yang ada di muka Bumi, adalah karena mampu menetralkan
ion-ion tubuh, sehingga para pemakai batu bacan baik dalam bentuk cincin
maupun liontin, akan merasa mampu mengontrol emosinya.
Bukan hanya itu, batu bacan juga bisa memperlancar peredaran darah dalam
tubuh, karena batu bacan ini memiliki energi "j". Suatu energi
potensial yang dipercaya memiliki kekuatan metalik.
"Makanya, batu ini bisa menggerakkan touch screen handphone, karena
unsur metaliknya atau logamnya itu lebih tinggi, sehingga batu ini juga
dinamakan the live strong"
Batu Bacan yang tidak berubah lagi disebut SUPER dan Batu Bacan yang
SUPER lebih transparan jika disinari dengan senter atau semacamnya.
Warnah batu bacan dapat berubah tidak menentu dan sulit diperkirakan.
Dalam Batu bacan mengandung Mineral CRYSOCCOLLA. Chrysocolla berasal
dari Bahasa Yunani, terdiri dari dua kata yaitu Chryso (emas) dan Colla
(lem).
Dinamakan Chrysocolla karena dulunya mineral ini banyak digunakan oleh
tukang emas untuk bahan soldier/patri. Di Romawi perekat yang terbuat
dari Chrysocolla disebut santerna yang digunakan untuk
mengelas/menyambung/menempelkan keping – keping emas. Istilah penyebutan
Chrysocolla pertama digunakan oleh seorang filsuf sekaligus ahli botani
Yunani yang bernama Theophratus pada tahun 315 sebelum masehi.
Khasiat batu bacan sendiri, sama halnya dengan batu jenis lain yang
dipercaya mengandung energi alam yang tersimpan secara alami dalam batu.
Berhubung batu ini disetarakan dengan batu giok dengan ciri khas warna
hijau maka batu ini dipercaya memiliki khasiat untuk menenangkan
pikiran, menyeimbangkan emosi dan menetralisir energi negatif dalam
tubuh pemakainya
Batu bacan, baik jenis doko atau palamea memiliki keunikan yang tidak
dimiliki jenis batu lainnya dan sering disebut batu hidup atau batu
bernyawa lantaran batu ini bisa mengkristal sendiri meskipun sudah
dijadikan batu cincin atau telah diangkat dari tempatnya mengendap sejak
ribuan atau bahkan jutaan tahun dalam perut bumi.
Sedangkan batu obi memiliki ciri warna merah, namun tidak punya
kelebihan seperti yang terdapat pada doko dan palamea, namun termasuk
jenis batu yang juga di gemari banyak pengemar batu sehingga batu ini
juga berharga tinggi.
Batu asal Halmahera ini sering disebut juga batu bernyawa karena
memiliki keunikan yang tidak dimiliki batuan lain, khasiat batu bacan
diantaranya:
Untuk kesehatan jiwa atau psikis
Menyeimbangkan dan mengatasi kelelahan jiwa pemakainya
Dipercaya bisa sakti
Meningkatkan daya pikir yang berkaitan dengan kerja otak
Memperkuat kerja jantung, mata dan membuat tubuh lebih enrgik
Percaya atau tidak kekuatan hanya milik Allah SWT
Ada 3 jenis batu bacan yang beredar dipasaran yaitu jenis palamea, doko,
dan bacan obi semuanya berasal dari tempat yang sama yaitu pulau Bacan.
Namun diantara ketiganya yang paling terkenal jenis doko dan palamea.
Begitu terkenalnya batu bacan sehingga batu mulia ini menjadi
cinderamata berharga yang diberikan kepada berbagai pemimpin dunia.
Beberapa diantaranya adalah Presiden Soekarno saat mengunjungi Pulau
Bacan. Juga dijadikan hadiah oleh Presiden SBY kepada Presiden Amerika,
Barrack Obama dalam sebuah pertemuan di Bali.
Popularitas batu bacan semakin terangkat pada tahun 1994 ketika pasar
luar negeri mulai memburu batu jenis ini. Dan mencapai puncaknya sejak
tahun 2005 lalu hingga saat ini.
Seiring dengan semakin besarnya animo masyarakat terhadap batu bacan,
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan berencana membangun monumen batu
bacan di Kota Labuha yang ditujukan untuk memperkenalkan Halmahera
Selatan sebagai pusat batu akik di Indonesia.
“Nantinya, pembangunan monumen ini akan menggunakan batu bacan seberat 1
ton. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan sedang mencari lokasi yang
tepat untuk pembangunan monumen tersebut.