Kamis, 19 November 2020

Batu Bacan (Mustika dari Halmahera)


Jauh sebelum masyarakat menggemari batuan mulia, kepopuleran batu Bacan sudah sejak lama dikenal. Maklum, batu alam ini digunakan sebagai perhiasan pada masa kesultanan (Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan).

Nama “Bacan” adalah nama sebuah pulau yang teletak di sebelah barat daya pulau Halmahera. Pulau ini masuk dalam  Kabupaten Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara.

Sebenarnya, awalnya batu Bacan tidaklah ditambang di Pulau Bacan melainkan di Pulau Kasiruta yang terletak di sebelah barat Pulau Bacan. Lalu kenapa nama Bacan yang justru terkenal? ini terjadi karena ibukota Kabupaten Halmahera Selatan yaitu Labuha berada di Pulau Bacan sehingga justru nama Bacan lah yang terkenal.

Walaupun demikian, desa-desa yang ada di Pulau Kasiruta yang menjadi tempat penambangan batu ini juga diikutkan misalnya Bacan Doko yang mengacu pada Desa Doko yang justru terdapat di Kasiruta.

Mengenai penelitian  Eksplorasi Umum Batumulia Di Daerah Pulau Kasiruta Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara bisa kami ungkapkan bahwa Potensi batu mulia di Pulau Kasiruta terpusat di bagian barat pulau Kasiruta, terutama di sekitar wilayah Desa Palamea, Desa Doko, Desa Bisori dan Desa Imbuimbu.

Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan bahwa batumulia krisokola di daerah Pulau Kasiruta ini tersebar di tujuh lokasi meliputi wilayah empat desa, yaitu Desa Palamea, Desa Imbuimbu, Desa Doko dan Desa Bisori. Sedangkan batumulia jasper tersebar di dua desa yakni Desa Doko dan Desa Imbuimbu.

Batu bacan saat ini tengah menjadi primadona di kalangan pecinta dan kolektor batu akik di Palu, Sulawesi Tengah. Satu butir bacan, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi jika bacan itu mengandung keunikan yang disebut-sebut punya nyawa, harga jualnya bisa fantastik hingga ratusan juta rupiah.

Batu bacan berasal dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Di daerah asalnya, kepopuleran bacan sudah berlangsung sejak lama. Batu ini menjadi buruan karena warnanya diyakini bisa berubah. Dengan cahaya kristal yang terpancar dari dalam bacan, mampu memikat seluruh pecinta dan kolektor batu akik untuk mengkoleksinya.

Selain dipercaya dapat menangkal ilmu sihir, batu bacan juga mampu berubah warna dari hijau full ke hijau toska atau hijau bercampur warna biru. Bahkan, ada yang percaya bahwa perubahan warna batu menjadi lebih terang bisa membawa berkah bagi si pemilik. Harganya pun melangit dan kini menjadi gaya hidup.

Tetapi, perubahan warna ini hanya bisa terjadi jika batu bacan bersentuhan dengan kulit manusia dalam kurun waktu tertentu secara terus-menerus.

"Kalau kita pakai batu bacan ini, dari awalnya masih berwarna hijau, selang beberapa lama kemudian akan berubah warna ke hijau toska yang tembus pandang,"

Adapun, nama batu bacan diambil dari Desa Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang merupakan daerah penghasil batu permata. 

Ini yang kemudian membuat batu bacan ini populer. Awalnya, batu bacan ini tidak dikenal luas, tapi di Bacan, batu ini dipercaya memiliki kekuatan magis untuk menolak ilmu hitam

Keunikan lain sehingga mampu membedakan batu bacan dengan batu giok jenis lainnya yang ada di muka Bumi, adalah karena mampu menetralkan ion-ion tubuh, sehingga para pemakai batu bacan baik dalam bentuk cincin maupun liontin, akan merasa mampu mengontrol emosinya.

Bukan hanya itu, batu bacan juga bisa memperlancar peredaran darah dalam tubuh, karena batu bacan ini memiliki energi "j". Suatu energi potensial yang dipercaya memiliki kekuatan metalik.

"Makanya, batu ini bisa menggerakkan touch screen handphone, karena unsur metaliknya atau logamnya itu lebih tinggi, sehingga batu ini juga dinamakan the live strong"

Batu Bacan yang tidak berubah lagi disebut SUPER dan Batu Bacan yang SUPER lebih transparan jika disinari dengan senter atau semacamnya. Warnah batu bacan dapat berubah tidak menentu dan sulit diperkirakan.  Dalam Batu bacan mengandung Mineral CRYSOCCOLLA. Chrysocolla berasal dari Bahasa Yunani, terdiri dari dua kata yaitu Chryso (emas) dan Colla (lem).

Dinamakan Chrysocolla karena dulunya mineral ini banyak digunakan oleh tukang emas untuk bahan soldier/patri. Di Romawi perekat yang terbuat dari Chrysocolla disebut santerna yang digunakan untuk mengelas/menyambung/menempelkan keping – keping emas. Istilah penyebutan Chrysocolla pertama digunakan oleh seorang filsuf sekaligus ahli botani Yunani yang bernama Theophratus pada tahun 315 sebelum masehi. 

Khasiat batu bacan sendiri, sama halnya dengan batu jenis lain yang dipercaya mengandung energi alam yang tersimpan secara alami dalam batu. Berhubung batu ini disetarakan dengan batu giok dengan ciri khas warna hijau maka batu ini dipercaya memiliki khasiat untuk menenangkan pikiran, menyeimbangkan emosi dan menetralisir energi negatif dalam tubuh pemakainya

Batu bacan, baik jenis doko atau palamea memiliki keunikan yang tidak dimiliki jenis batu lainnya dan sering disebut batu hidup atau batu bernyawa lantaran batu ini bisa mengkristal sendiri meskipun sudah dijadikan batu cincin atau telah diangkat dari tempatnya mengendap sejak ribuan atau bahkan jutaan tahun dalam perut bumi.

Sedangkan batu obi memiliki ciri warna merah, namun tidak punya kelebihan seperti yang terdapat pada doko dan palamea, namun termasuk jenis batu yang juga di gemari banyak pengemar batu sehingga batu ini juga berharga tinggi.

Batu asal Halmahera ini sering disebut juga batu bernyawa karena memiliki keunikan yang tidak dimiliki batuan lain, khasiat batu bacan diantaranya:

Untuk kesehatan jiwa atau psikis
Menyeimbangkan dan mengatasi kelelahan jiwa pemakainya
Dipercaya bisa sakti
Meningkatkan daya pikir yang berkaitan dengan kerja otak
Memperkuat kerja jantung, mata dan membuat tubuh lebih enrgik
Percaya atau tidak kekuatan hanya milik Allah SWT

Ada 3 jenis batu bacan yang beredar dipasaran yaitu jenis palamea, doko, dan bacan obi semuanya berasal dari tempat yang sama yaitu pulau Bacan. Namun diantara ketiganya yang paling terkenal jenis doko dan palamea.

Begitu terkenalnya batu bacan sehingga batu mulia ini menjadi cinderamata berharga yang diberikan kepada berbagai pemimpin dunia. Beberapa diantaranya adalah Presiden Soekarno saat mengunjungi Pulau Bacan. Juga dijadikan hadiah oleh Presiden SBY kepada Presiden Amerika, Barrack Obama dalam sebuah pertemuan di Bali.

Popularitas batu bacan semakin terangkat pada tahun 1994 ketika pasar luar negeri mulai memburu batu jenis ini. Dan mencapai puncaknya sejak tahun 2005 lalu hingga saat ini.

Seiring dengan semakin besarnya animo masyarakat terhadap batu bacan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan berencana membangun monumen batu bacan di Kota Labuha yang ditujukan untuk memperkenalkan Halmahera Selatan sebagai pusat batu akik di Indonesia.

“Nantinya, pembangunan monumen ini akan menggunakan batu bacan seberat 1 ton. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan sedang mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan monumen tersebut.

 

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Hewan dan Jin

  Nabiyullah Sulaiman  'alaihissalam  (AS) merupakan Nabi dan Rasul pilihan Allah Ta'ala yang dikaruniai kerajaan yang tidak dimilik...