Berikut adalah mitos dan legenda yang terdapat di Lombok.
1. Gunung Rinjani menurut kepercayaan masyarakat Sasak merupakan
singgasana Dewi Anjani yang merupakan Ratu para Jin. Sebagian masyarakat
lokal percaya bahwa Nama suku Sasak adalah pemberian dari Dewi Anjani.
Di Puncak gunung Rinjani diyakini oleh masyarakat umum di lombok adalah
Sebagai tempat bersemayamnya Raja Jin, penguasa Gunung Rinjani bernama
Dewi Anjani. dari puncah ke arah tenggara terdapat sebuah lautan debu (
kaldera ) yang dinamakan Segara Muncar. pada saat saat tertentu, dengan
kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin.
Pengikutnya merupakan golongan Jin yang baik baik. alkisah Ratu Jin Dewi
Anjani adalah seorang putri Raja yang tidak di izinkan menikah dengan
kekasih pilihannya. pada suatu tempat mata air bernama Mandala sang Ratu
Menghilang. ia berpindah tempat dari alam nyata menuju alam gaib ( alam
Jin ).
Terjadi nya Nama Rinjani
Pada jaman dahulu tidak jauh dari pelabuhan Lembar, terdapat sebuah
Kerajaan Taun yang diperintah oleh seorang Raja yang sangat bijaksana
bernama Datu Taun bersama permaisurinya yang sangat cantik Dewi Mas.
Di bawah pemerintahan Raja Datu Tuan, kerajaan dalam keadaan aman,
damai, dan tenteram. Namun meskipun demikian Raja kelihatan sering
bersedih, hal ini dikarenakan beliau belum dikarunia seorang putera,
sementara Raja dan Permaisuri sudah semakin bertambah tua.
Pada suatu hari Raja dan permaisuri duduk bercakap-cakap membicarakan
masalah keluarga. Baginda mengemukakan bagaimana susahnya kelak karena
tidak memiliki anak. Bersabdalah Datu Tuan “Adinda kanda ingin
menyampaikan permintaan, ijinkanlah kakanda mengambil istri seorang
lagi. Mudah-mudahan dengan demikian kita akan dikaruniai anak yang akan
menggantikan pemerintahan kelak”
Setelah Sang Permaisuri menyetujui, maka Baginda Datu Tuan segera
meminang seorang gadis cantik yang bernama Sunggar Tutul, puteri dari
Patih Aur.
Semenjak itu perhatian Raja terhadap Dewi Mas berkurang, beliau lebih
sering tinggal di istana isteri yang baru. Raja yang terkenal adil ini
telah bertindak tidak adil terhadap permaisurinya. Meskipun demikian
Dewi Mas tetap selalu sabar, dan karena kemurahan Yang Maha Kuasa maka
Dewi Mas mengandung.
Berita tentang Dewi Mas mengandung ini tentu saja mengejutkan Sunggar
tutul, ia takut Raja akan berpaling dari dirinya dan kembali ke
Permaisuru Dewi Mas. Untuk itu dengan cara yang licik Sunggar Tutul
menghasut Raja, bahwa kehamilan Dewi Mas diakibatkan oleh perbuatan
serong dengan seorang yang bernama Lok Deos.
Murkalah Baginda Datu Tuan, maka Dewi Mas pun di usir dari istana dan
dibuang ke sebuah gili. Dengan ditemani para pengiringnya Dewi Mas
tinggal di gili, mereka membangun suatu pemukiman. Dewi Mas tetap tegar
dalam menempuh kehidupan menuju hari depan.
Pada suatu ketika lewatlah sebuah kapal mendakati gili tersebut, seperti
ada suatu kekuatan gaib sang Nakhoda kapal tersebut mengarahkan
kapalnya ke gili, dan dari kejauhan dia melihat seorang wanita cantik
yang bersinar. Nakhoda dan para awak kapalpun berlabuh dan mampir ke
pondok Dewi Mas.
Setelah dijamu para penumpang kapal tersebut menanyakan kenapa Dewi Mas
bisa tinggal di tempat tersebut, karena selama ini gili tersebut tidak
berpenghuni. Dewi Mas pun menceritakan semua peristiwa yang dialaminya.
Dewi Mas meminta Nakhoda dan awak kapal tersebut untuk mengantarkannya
ke pulau Bali. Akhirnya Dewi Mas beserta para pengiringnya tinggal di
Bali dan membangun pemukiman baru. Hari kelahiranpun tiba, Dewi Mas
melahirkan dua anak kembar yang masing-masing disertai dengan keajaiban.
Seorang bayi laki-laki lahir beserta sebilah keris, dan seorang lagi
bayi perempuan lahir beserta anak panah. Bayi laki-laki ini diberi nama
Raden Nuna Putra Janjak sedangkan bayi perempuan dinamakan Dewi Anjani.
Kedua bayi tersebut tumbuh besar menjadi anak-anak yang lucu dan
menarik. Namun pada suatu hari kedua anak tersebut menanyakan siapakah
ayah mereka, karena selama ini mereka sering diejek teman-temannya
karena tidak punya ayah.
Karena desakan kedua anaknya yang terus menerus, maka Dewi Mas pun
menceritakan semua kisah yang dialaminya. Diceritakannya bahwa ayah
mereka adalah seorang Raja di Lombok yang bernama Datu Taun, dirinya
dibuang kesebuah gili karena difitnah oleh madunya Sunggar Tutul.
Raden Nuna Putra Janjak menjadi sangat marah dia memohon kepada ibunya
agar diijinkan untuk menemui ayahnya ke Lombok. Karena terus didesak
akhirnya Dewi Mas pun mengijinkan puteranya bersama para pengiring
berlayar ke Lombok.
Sesampai di Lombok Raden Nuna Putra Janjak segera masuk ke istana namun
di hadang oleh para penjaga. Pertarunganpun tak terelakkan, Raden Nuna
Putra Janjak meskipun masih kecil namun dengan keris ditangan yang
muncul bersamaan ketika ia lahir, sangatlah sakti dan tak tertandingi.
Banyak lawan yang tak berdaya hingga Baginda Datu Taun harus turun
bertanding. Pertarungan yang serupun terjadilah, mereka saling
menghujamkan kerisnya. Mereka berdua sama kuat, keris masing-masing
tidak dapat saling melukai. Tiba-tiba terdengarlah suara gaib dari
angkasa ” Hai Danu taun, jangan kau aniaya anak itu. Anak itu adalah
anak kandungmu sendiri dari istrimu Dewi Mas”.
Setelah mendengar suara itu , ia amat menyesal maka dipeluknya Raden
Nuna Putra Janjak. Setelah mendengar cerita dari Raden Nuna Putra Janjak
, maka Baginda Datu Tuan segera menjemput permaisuri ke Bali. Seluruh
istana dan penduduk Taun bersuka cita, Dewi Mas tidak menaruh dendam
sama sekali kepada Sunggar Tutul, mereka semua hidup damai dan tenteram.
Raden Nuna Putra Janjak tumbuh dewasa menjadi seorang pemuda yang sangat
tampan dan bijaksana. Baginda Datu Taun sudah semakin tua dan akhirnya
menyerahkan tahta kerajaan kepada puteranya.
Sesudah puteranya naik tahta Baginda Datu Taun kemudian menyepi di
gunung diiringi putrinya Dewi Anjani. Di puncak gunung itulah baginda
dan puterinya bertapa bersemedi memuja Yang Maha Kuasa.
Di puncak gunung ini Dewi Anjani diangkat oleh para Jin dan mahluk halus
menjadi Ratu. Dan sejak saat itulah gunung yang tinggi di pulau Lombok
tersebut dinamakan Gunung Rinjani dari kata Putri Anjani.
2. Dari atas, danau segara segara anak tampak luas meyerupai lautan.
Dengan warna air yang mebiru, danau ini bagaikan anak lautan, karena
itulah disebut segara anak, danau segara anak menyimpan berbagai misteri
dan kekuatan gaib, itulah sebabnya manusia merasa betah tinggal lama di
tempat ini. Disinilah komunitas mahluk gaib yang disebut jin bermukim.
Diyakini sekitar danau segara anak di huni oleh komunitas bangsa jin
yang sangat banyak, sebagai besar dari mereka beragama islam.
Keyakinan masyarakat, apabila Danau Segara ANak terlihat luas menandakan
bahwa umur orang yang melihat itu masih panjang. Sebaliknya jika tampak
sempit maka menandakan umur si pelihat pendek. Untuk itu agar tidak
menjadikan seseorang pesimis maka segera dilakukan bersih diri, artinya
bangkitkan semangat hidup dan harus berjiwa tenang. pandanglah kembali
danau sepuas puasnya. Pantangan ketika di sana, tidak boleh melakukan
hubungan intim suami istri, jangan mengeluh dan berkata kotor, harus
tetap sabar dalam menghadapi persoalan persoalan.
3. Sandar Nyawa / Bunga Abadi. Jenis tanaman ini menurut kepercayaan
terlarang di petik, karena tanaman ini merupakan tanaman di dalam Taman
Sari dari kerajaan Jin di alam gaib. untuk memperoleh bunga ini
masyarakat pada zaman dulu harus berani mempertaruhkan nyawanya. itulah
sebabnya bunga ini disebut bunga Sandar Nyawa. bunga ini tak pernah
layu, usianya sama dengan usia mahluk gaib.
4. Di Taman national Gunung Rinjani terdapat 3 goa yang terkenal yaitu
Goa susu, goa payung dan goa manik, goa susu dapat di jadikan media
bercermin diri, sering di gunakan sebagai tempat bermeditasi.
orang-orang yang berhati kotor, dengki akan mendapat kesulitan untuk
memasuki goa susu. Lubangnya memang sempit namun sebaliknya, hanya
orang-orang yang berhati mulia, bersih lahir batinnya yang dapat
memasukinya. dari dalam goa air menetes dari ujung bebatuan yang
meyerupai punting susu, itulah sebabnya di sebut goa susu. Rasa air yang
menetes dari setiap puting tersebut berbeda beda.
Di dalam goa susu terasa suhu yang panas dan berasap bagaikan asap
kukusan sehingga pelakuan dalam proses ini di sebut mengukus dan
terkadang orang menyebutnya rontgen, dan sangat bagus untuk menyembuhkan
segala macam penyakit di badan.
5. Putri Nyale (Putri Mandalika) dikisahkan adalah seorang putri cantik
jelita yang dicintai oleh rakyatnya. Seorang Putri yang rela berkorban
demi rakyatnya. dikisahkan bahwa adanya dua orang pangeran dari negeri
yang bebeda ingin melamar putri Mandalika. mereka menggunakan segala
cara agar dapat memiliki sang putri termasuk mengancam akan membuat
kerajaan tersebut sengsara.
Akan timbul bencana bagi rakyatnya manakala sang putri menjatuhkan
pilihannya pada salah seorang pangeran. “Wahai ayahanda dan ibunda serta
semua pangeran dan rakyat negeri Tojang Biru yang aku cintai. Hari ini
aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kamu semua. Aku tidak dapat
memilih satu diantara pangeran. Karena ini takdir yang menghendaki agar
aku menjadi Nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan
tanggal saat munculnya Nyale di permukaan laut”.
Kira-kira seperti itulah kata-kata terakhir sang putri sebelum
menceburkan diri kelaut dan berubah menjadi nyale. Setiap tanggal
duapuluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak atau lima hari setelah
bulan purnama, menjelang fajar di pantai Seger Kabupaten Lombok Tengah
selalu berlangsung acara menarik yang dikunjungi banyak orang termasuk
wisatawan. Acara yang menarik itu bernama Bau Nyale. Bau dari bahasa
Sasak artinya menangkap. Sedangkan Nyale, sejenis cacing laut yang hidup
di lubang – lubang batu karang di bawah permukaan laut. Penduduk
setempat mempercayai Nyale memiliki tuah yang dapat mendatangkan
kesejahteraan bagi yang menghargainya dan mudarat bagi orang yang
meremehkannya.
6. Air Awet Muda di Taman Narmada dipercaya oleh masyarakat setempat
sebagai air yang dapat membuat orang yang meminumnya awet muda. Memasuki
gerbang masuk Taman Narmada yang berarsitektur Hindu ini, mata Anda
akan langsung disuguhi sebuah pemandangan taman yang hijau dan asri.
Taman Narmada terletak di Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10-15
kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Taman seluas dua hektare ini dibangun pada 1727 oleh Raja Mataram Lombok
Anak Agung Ngurah Karang Asem.
Nama Narmada sendiri diambil dari nama anak Sungai Gangga di India, yang
bernama Narmadanadi. Dalam kawasan Taman Narmada terdapat pancuran
sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bangunan ini
termasuk bangunan sakral bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut
Waktu Tilu. Selain keindahan taman yang tertata apik dan asri ini, daya
tarik utama taman ini adalah terdapatnya sebuah Balai Petirtaan yang
sumber mataairnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan merupakan
tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan
Narmada.
Mata airnya yang berasal dari Gunung Rinjani sekaligus sebagai tempat
pertemuan tiga sumber mata air lainnya, air yang ada di Balai Petirtaan
dipercaya berkhasiat dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh
mukanya dengan air di situ akan awet muda. Sebelum mendapatkan air suci
ini, pengunjung harus mengikuti tatacara yang dipandu seorang juru kunci
penjaga (kuncen ) dalam balai petirtaan. Bersama sang kuncen,
pengunjung mengikuti ritual pengambilan air. Sang kuncen kemudian
meminta pengunjung berdoa menurut keyakinan masing-masing. Setelah,
melalui serangkaian ritual tersebut barulah para pengunjung dapat
menikmati dengan membasuh ke muka atau dengan meminumnya. Perlu juga
diketahui ada larangan bagi wanita yang sedang datang bulan dilarang
untuk masuk dalam balai petirtaan ini.
7. Pura yang tak kalah sarat mitos adalah Pura Suranadi di Kecamatan
Narmada. Pura yang paling pertama berdiri di Lombok ini memiliki lima
kolam mata air yang jernih. Di dalamnya terdapat ikan yang dititipkan
masyarakat setempat. Konon ikannya tidak boleh diambil karena yang
menangkapnya akan sakit. Tapi air kolam bisa langsung diminum. Pura
Suranandi hanya lima kilometer dari Pura Narmada.
8. Menurut sebagian masyarakat Lombok, penyebaran agama Islam di
Indonesia oleh para wali Songo berakhir di Pulau Lombok. Sehingga
menurut kepercayaan masyarakat Lombok, beberapa Sunan pernah menetap di
Lombok diantara Sunan-Sunan tersebut adalah Sunan Kalijaga dan Sunan
Giri.
9. Masyarakat lokal Lombok jika melakukan wisata biasanya dimulai dari
makam yang dikeramatkan kemudian baru ke tempat-tempat wisata lainnya.
Hal ini menurut kepercayaan masyarakat adalah untuk menghindarkan dari
musibah yang akan terjadi dalam perjalanan. Adapun beberapa makam yang
dikeramatkan adalah Makam Loang Baloq, Makam Batu Layar, Makam Nyatuk,
Makam Ketak, Makam Selaparang makam Tuan Guru Lopan, Makam Tuan Guru
Pancor dan makam-makam lainnya.
10. Otak Kokok menjadi pilihan pavorit bagi pelajar yang menghadapi
liburan sekolah. Hampir setiap hari minggu, pariwisata yang terdiri dari
air terjun, kolam renang dan hutan lindung ini dipadati ABG.
Tidak hanya itu, para ibu-ibu bersama keluarganya juga datang meskipun
hanya sekedar menikmati nuansa alamnya yang adem. Air terjun yang
dulunya terkenal mampu menyembuhkan bebagai macam penyakit ini berada di
wilayah kecamatan Montong Gading,
Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Konon,
ketika seorang yang berpenyakitan mandi di sini, maka air bekas mandi
akan berubah menjadi putih, persis seperti air bekas cucuin beras. Dari
keterangan warga setempat, air terjun ini mampu menyembuhkan penyakit
reumatik, pegal-pegal, kudis, panu dan kurap. Itulah Beberapa mitos dan
legenda yang banyak diyakini oleh sebagian masyarakat Sasak Lombok.
Adapun kebenaran dari Mitos ataupun Legenda masih merupakan misteri
dunia yang belum dapat terpecahkan. Selanjutnya terserah anda, mau
percaya atau tidak. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan langit dan
bumi beserta segala yang Ada.