Gunung Dempo (3159 mdpl) terletak di perbatasan provinsi Sumatera
Selatan dan provinsi Bengkulu tepatnya di kota dingin penghasil kopi
robusta yang terkenal enak, yaitu Kota Pagaralam. Gunung Dempo terletak
di kota Pagaralam, dengan jarak tempuh darat sekitar 7 jam
dariPalembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan.
Sesuai dengan namanya, Kota Pagaralam dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi adalah Gunung Dempo.
Untuk mencapai lokasi, dari terminal Pagar Alam terlebih dulu mencarter
mobil/taksi jurusan Pabrik Teh PTPN VII Persero yang jaraknya mencapai 8
km dari terminal. Mobil carteran akan tiba ke desa terdekat dari puncak
gunung Dempo bernama Kampung 4 yang dapat memakan waktu lebih dari 20
menit karena jalannya cukup terjal dan berkelok melewati hamparan kebun
teh hijau. Dari sana, proses pendakian dapat dimulai.
Pada hari-hari biasa di Gunung Dempo dapat ditemui banyak orang yang
sengaja naik ke puncak utuk mencari kayu atau sekedar berhiking. Adapun
wisatawan yang sengaja menyambangi pintu pendakian dengan hanya untuk
berwisata di lerang gunung Dempo.
Meski gunung ini cukup tinggi terdapat air jernih yang dapat ditemui
sampai setengah perjalanan, sehingga para pendaki tidak perlu khawatir
kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang jernih
mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan
yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita temui di
gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan
akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk
memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir
homogen dan sangat hening.
Empat atau lima jam perjalanan pendaki akan memasuki daerah dengan
vegetasitumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah
agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. Gunung Dempo memiliki dua
puncak yang satunya bernama Puncak Api. Menjelang puncak pertama Dempo
yang merupakan dataran masif. Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang
rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini turun kembali ke lembah yang
diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Di lembah ini terdapat
sebuah sumber mata air mengalir. Hanya air jernih ini sedikit kecut
rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang. Dilembah inilah juga para
pendaki dapat mendirikan tenda sebagai camp pendakian.
Pendakian kepuncak utama tidak terlalu sulit. Lerengnya terdiri dari
kerikil dan batu-batu dengan kemiringan lereng sekitar 40°, cukup stabil
untuk didaki. Puncak utama gunung Dempo (3159 m), merupakan kawah
gunung berapi yang masih bergejolak dengan diameter sekitar seratus
meter persegi. Dinding kawah cukup terjal dan tidak mungkin bisa
dituruni tanpa peralatan yang memadai. Pemandangan dari puncak cukup
mengasyikan. Jika tidak tertutup awan, pandangan akan lepas memandang
daratan bengkulu jika menghadap arah selatan. Selain kawah yang
memberikan kesan khusus, tampak juga terhamparan provinsi Bengkulu
dengan Lautan Hindia dengan hamparan lembah yang sunyi dan hening.
Perjalanan turun hanya memakan waktu dua jam jika anda berlari. Namun,
lebih dianjurkan untuk menuruni Dempo dengan berhati-hati. ini akan
memakan waktu sekitar lima tingga enam jam. Bila tidak memungkinkan
untuk kembali ke kota, anda bisa menginap di Dusun IV, dengan terlebih
dahulu minta izin kepala keamanan di sana. Jika Anda ingin mendaki
Gunung Dempo dan belum pernah mendakinya. Anda Bisa Menyewa Guide yang
Bernama Iwang Welly Anggoro yang Tinggal Di Kp 1 Gunung Dempo.
Legenda Manusia Harimau
Telah banyak lagenda yang kita dengar tentang manusia jadi-jadian
(Jelmaan) Harimau yang sakti mandraguna. Memiliki kekuatan dahsyat
bahkan dapat menghindar dari terjangan senjata tajam. Belum lama ini
kita menyeksikkan sebuah tayangan dari salah satu stasiun TV di Jakarta
yang menayangkan tentang penampakan manusia-manusia jadi-jadian itu.
Bagai manakah cerita lagenda itu sebenarnya?
Penulis berusaha menguak misteri dan sempat mewawancarai beberapa orang
yang dinilai cukup mengetahui (berkompeten) untuk menceritakan kembali
tentang seluk-beluk kejadian manusia Harimau tersebut, berikut penuturan
mereka:
Kisah manusia Harimau berawal dari sebuah tarian Ulu yaitu silat
Harimau, silat ini bernuansa magis, dan tidak semua dan sembarangan
orang yang dapat terpilih, kendati yang mengikuti latihan silat tersebut
dalam jumlah banyak. Namun yang terpilih langsung mendapatkan wangsit
dari Suhu (Guru besar yang memiliki langsung Ilmu Harimau) yang berada
di Gunung Dempo. Lantas yang menjadi pertanyaan kita adalah siapa Suhu
itu sebenarnya? Manusia (Puyang) ataukah mahluk haluskah (Dedemit)?
Misteri ini hingga kini belum terjawab.
Memang hal-hal yang berbau mistik sukar dinalar secara ilmiah, namun
fakta menunjukkan dan membuktikan bahwa kekuatan spritual itu memang
ada. Mereka yang terpilih (memiliki ilmu Harimau) itu dapat dibuktikan
secara kasab mata. Sebelum kita masuk kedalam cerita silat Ulu atau
silat Harimau, tak salahnya kalau kita mengamati terlebih dahulu bagai
mana kondisi di puncak Gunung Dempo tersebut.
Gunung Dempo.
Gunung Dempo memiliki ketinggian lebih kurang 3.159 meter dari permukaan
laut (dpl), iklim berkabut, dengan suhu dipuncak gunung mencapai
dibawah 1 – 3 derajat Celcius. Selain itu dipuncak masih terdapat
beberapa kawah dan diantaranya, airnya dapat diminum langsung. Salah
satu keunikkan ciptaan ilahi ini adakah terdapat pohon kayu Panjang
Umur, yang tertanam secara rapih dan tertata dengan jarak antara pohon
sepanjang 2 meter, dan bila tumbuh kurang dari itu, tanam itu akan mati
dengan sendirinya.
Tentu, sepintas lalu kita akan mengatakan bahwa tanaman ini ada orang
yang menanam, merawat dan memeliharanya, karena tanaman itu tertata
dengan baik, bagaikan sebuah perkebunan. Jawabannya tidak,
tumbuh-tumbuhan itu tertata dengan sendirinya secara alamiah. Konon
katanya, kayu Panjang Umur inilah yang selalu dibawak oleh sangmurid
yang berhasil menuntut ilmu (Wisudawan) Harimau ini, disamping beberapa
ranting kayu lainnya.
Tanaman lainnya adalah pohon Kayu Api, dipuncak gunung Dempo anda tidak
akan mampu memasak air dengan menggunakan kompor minyak atau kompor gas.
Karena air tidak akan masak dan mendidih disana kecuali anda
menggunakan Kayu Api, yaitu kayu hijau sebangsa tanaman yang masih basah
dan bila kayunya digesek-gesekkan akan mengeluarkan api. Dengan
menggunakan kayu api inilah anda akan dapat memasak air dan nasi
dipuncak gunung itu.
Kayu Api (Tanaman basah) ini didalam Al-Quran disebut sebagai mana Firman Allah swt dalam surat Yaa siin 80 :
الذى جعل لكم من الشجر الخضر نارا فإذا انتم منه توقدون
Al Ladzii Ja’ala Lakum Minasy Syajaril Akhdari Naaran Faidzaa Antum
Minhu Tuuqiduun. Artinya : Yaitu Allah swt yang menjadikan api untukmu
dari kayu yang hijau. Lalu dari kayu itu kamu dapat menyalakan api. Maha
benar Allah dengan segala firmannya.
Allah telah membuktikan semua kebenaran ayat-ayatnya itu, kepada kita
orang-orang yang berakal. Dipuncak gunung Dempo Allah memperlihatkan
kebenaran ayatnya Kayu Api meskipun basah namun dapat mengeluarkan api
dan dapat digunakan untuk memasak pada suhu dibawah nol derajat.
Ritual silat.
Biasanya ritual silat diadakan di luar desa atau ditempat yang sudah
ditentukan oleh sang pawang, dan jumlah peserta yang akan mengikuti
ritual silat biasanya diperkirakan sekitar antara 15 – 25 orang. Ritual
ditata sedemikian rupa dengan berbagai sesajenan dan membakar kemenyan
atau dupa.
Selain itu di dalam arena silat telah pula disediakan sebuah pintu yang
nantinya akan digunakan bagi mereka yang mendapatkan titisan wangsit
(lulus ritual) dipanggil ke Gunung Dempo, mereka yang berangkat dan
terpilih itu biasanya tidak lebih dari dua orang dari peserta ritual
yang ada.
Para calon pendekar itu berangkat dengan mengendarai seekor Harimau
(menunggangi Harimau), dan dengan sekejap mata pula mereka telah tiba di
padepokan sang Guru Besar (dalam bahasa China sering disebut Suhu) yang
berdiam (bersemedi) di puncak Gunung Dempo tersebut. Ritual seperti ini
umumnya berlaku di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma,
Bengkulu Selatan, Kaur dan Krui, untuk lulus menjadi seorang sakti
mandraguna.
Mereka yang lulus dan diakui sebagai murid dari perguruan ini (setelah
pulang dari Gunung Dempo), biasanya membawa oleh-oleh kayu Panjang Umur
dan berbagai ranting kayu lainnya. Oleh-oleh ini sebagai bukti bahwa
murid yang bersangkutan benar-benar telah sampai menemui sang Suhu di
puncak gunung tersebut.
Berbeda halnya dengan ritual yang dilakukan di daerah Kabupaten Pagar
Alam (salah satu daerah yang berada dikaki Gunung Dempo), untuk menjadi
murid dari perguruan silat Harimau (silat Ulu), tidaklah begitu sulit.
Seseorang cukup mengikuti ritual yang diiringi berbagai tetabuhan
gendang. Suara gendang akan semakin kencang (keras) terdengar bila ada
diantara peserta ritual silat yang diketahui berangkat (dipanggil) ke
Gunung Dempo oleh sang Guru Besar.
Suara tetabuhan ini konon tidak boleh berhenti dan harus semakin
kencang, karena dikhawatirkan sang murid yang berangkat tidak tahu arah
pulang kembali ke- arena silat. Sementara murit-murit lainnya yang belum
terpilih semakin giat berlatih seakan-akan kesurupan (kesetanan).
Menurut penuturan mereka, ilmu silat Harimau sangat ampuh, jika
dibandingkan dengan ilmu silat-silat lainnya, silat Harimau bermain
dibawah (rendah) bagaikan Harimau yang sedang mengendap-endap akan
menerkam musuh atau mangsanya.
Selain itu keunikan silat Ulu ini adalah dapat menggunakan setiap ruas
tubuh (badan manusia) untuk digunakan (dijadikan) sebagai senjata yang
dapat mematikan (ampuh), itulah rahasia ilmu silat Harimau, ungkap para
murid.
Kesaktian.
Kesaktian apa saja yang dimiliki mereka ? , peserta pelatihan silat
terbagi dalam dua kelompok, pertama mereka yang hanya mendapatkan
pelajaran ilmu silat Harimau, dan kedua mereka yang mendapatkan ilmu
silat Harimau dan sekaligus dapat menyembuhkan berbagai penyakit (Dukun
sakti mandraguna).
Mereka ini adalah orang yang diakui sebagai murid langsung dari sang
Guru Besar yang berada di Gunung Dempo, dan memiliki ilmu magis yang
tinggi. Selain itu mereka dapat berkomunikasi dalam jarak jauh
(Telepati) sesama mereka dimanapun mereka berada, dan dalam jarak jauh
sekalipun (diseberang lautan).
Manusia harimau dapat berjalan dengan cepat, bagaikan kilat. Karena itu
pada zaman revolusi 1945 banyak pemuda-pemuda yang menekuni ilmu Harimau
ini. Konon katanya, musuh tidak dapat mengejar dan sulit untuk menemui
mereka, jumlah mereka yang menuntut ilmu ini semakin lama semakin
berkurang sesuai dengan kemajuan zaman. Generasi muda lebih senang duduk
dibangku sekolah dari pada duduk dipuncak gunung.
Sebenarnya ada alasan lain yang lebih tepat yaitu adanya perkembangan
pesat agama Islam, sehingga telah membuat kepercayaan yang semula
sycretisme (Hindhu-Bhudha) beralih kepada keyakinan agama Islam.
Dalam agama Islam sendiri diajarkan sebagai mana Firman Allah swt dalam An-Nahl 100 dikatakan :
انما سلطانه على الذين يتولونه والذين هم به مشركون
In Namaa Sulthaanuhu ‘Alalladzii Nayatawal Launa Huu Walladziina hum
Bihii Musyrikuun. Artinya : Kekuasaan satan itu terbatas hanya pada
orang-orang yang mengambilnya menjadi pemimpin, dan orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan dengan dia.
Jadi jelas bahwa orang-orang beriman yang benar-benar berserah diri
kepada Allah swt, maka setan itu tidak akan mampu menggodanya, dan setan
itu pasti akan kalah.
Dalam surat Yaa siin 60 Allah swt berfirman :
ألم اعهد إليكم يابنى آدم لاتعبدالشيطان انه لكم عدومبين
Alam a’had ilaikum yaa Banii Aadama ‘laa ta’budusy syaithaan inaahuu
lakum ‘aduw wum mubiin. Artinya : Bukankah Aku telah memerintahkan
kepadamu hai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah setan, sebab
setan itu sudah nyata musuhmu.
Meskipun Allah swt telah banyak mengingatkan kita umat manusia, tetapi
kecenderungan terhadap kerakusan (keserakahan) materi dan kesombongan
(merasa memiliki ilmu kekuatan magis), tetap saja menjadi pilihan mereka
yang tidak beriman atau mereka yang taklik buta (menurut saja tanpa
berfikir Islami), Hal itu terjadi karena kedangkalan wawasan Al-Quran.
Begitulah al-kisah sang manusia Harimau, berawal dari ilmu silat Harimau
atau silat Ulu, selanjutnya berkembang menjadi dukun sakti mandraguna,
dan akhirnya juga kembali kepada Allah swt.
كل نفس ذائقة الموت ثم إلينا ترجعون
Kullu Nafsiin Dzaa Iqatul Maut Tsumma Ilainaa Turjauun. Artinya : Setiap
mahluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati, kemudian semuanya akan
kembali kepada Allah swt.
Di India ada sebuah desa yang dihuni suku Symphai, mereka tinggal dikaki
Gunung Himalaya, gunung yang tertinggi di dunia. Kepercayaan mereka
tentang manusia harimau, persis seperti apa yang kita ungkapkan diatas,
mereka umumnya adalah pemeluk agama Hindhu-Bhuddha
Belum ada leteratur yang menyebutkan bahwa ilmu manusia harimau yang
berada di Indonesia berasal dari negeri India (Symphai). Kendati
kepercayaan dan ritualnya sama, namun hal itu mungkin saja terjadi
mengingat negeri India merupakan pusat pengembangan agama Hindhu dan
Bhudha di dunia.
Siluman Hariamu.
Siluman Manusia Harimau itu sebenarnya ada, namun
tidak kasat mata, sebagai mana yang diterangkan didalam Al-Quran, firman Allah swt dalam surat Jin 72 : 6.
وانه كان من الجن رجال من الإنس ياخذون برجال من الجن فزادهم رهقا
Wa an-nahuu kaana rijaalun minal insi ya’uudzuuna birijaalim minal
jin-ni fazaaduuhum rahaqaa. Artinya : Dan bahwasanya, ada beberapa orang
laki-laki dari golongan manusia meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki dari golongan Jin, dengan itu mereka hanya tambah
mempersombongkan golongan Jin saja.
Dalam surat Jin 72 : 11 dikatakan,
وانا من الناس الصالحون ومن الدون ذالك كنا طراق قدادا
Wa an-naa min-nash shaalihuuna wa min-naa duuna dzaalik, kun-naa tharaa
iqa qidaadaa. Artinya : Dan bahwasanya diantara kami ada orang-orang
yang salih, dan ada pula yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang
berbeda-beda.
Allah swt mencontohkan bagi mereka yang tidak mau mendengar berbagai
peringatan Tuhannya akan kebenaran (Firman) sebagai mana yang diingatkan
Allah dalam surat Al-Ankabut (29 : 40)
فقل لن أخذا بذنبه لا منهم من أرسلنا عليه حاسبا. ومنهم من أخذته الصيحة
ومنهم من كشفنا به الأرض ومنهم من اغرقنا وماكان له ليظلمهم ولكن كانوا
أنفسهم يظلمون
Fakul-lan akhadzam bidzam bih, la minhum man arsalnaa ‘alaihi haashibaa;
wa minhum man akhadzat-hush shaihah; wa minhum man khasafnaa bihil
ardh; wa minhum man aghraqnaa; wa maa kaanal laahu liyazhlimahum wa
laakin kaanuu anfusahum yazhlimun. Artinya : Masing-masing bangsa itu
Kami siksa dengan empat macam siksaan, karena dosa-dosanya : Ada
diantaranya yang kami hujani dengan batu krikil seperti kaum Aad, ada
yang Kami hancurkan dengan kekuatan halilantar bergemuruh dahsyat
seperti kaum Tsamud, ada pula yang Kami benamkan kedalam tanah seperti
Qarum, dan ada pula yang Kami tenggelamkan seperti kaim Nuh. Dengan
siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka
jualah yang menganiaya diri sendiri karena dosa-dosanya.
Mereka yang mendekati diri selain kepada Allah swt (berkawan dengan
setan), akan merasakan azab Tuhan itu, sebagai mana yang diterangkannya
dalam surat Al-Ankabut (29 : 40). Karena itu Allah memerintahkan kita
untuk menjelajahi muka bumi ini (mempelajari sejarah), bagai mana
kesudahannya orang yang mendustakan kebenaran. Firman Allah dalam Surat
Al-An’aam (6 : 11)
قد سيروا فى الأرض ثم انظروا كيف كان عاقبة المكذبين
Qad siiruu fil ardhi tsum-man zhuruu kaifa kaana ‘aaqibatul
mukadz-dzibiin. Artinya : Katakanlah ! Jelajahilah muka bumi ini,
kemudian perhatikanlah bagai mana kesudahannya orang-orang yang telah
mendustakan kebenaran itu.
Catatan lain : Jika suatu ketika kita berada dipuncak gunung Dempo,
tiba-tiba diselimuti oleh kabut tepat, anda cukup Azan atau berdoa dank
abut pun akan sirna, hilang. Semuanya ini tentu merupakan kebesaran
Allah SWT dan bukti kebesarannya.
Wallohu A'lam