Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani
terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran.
Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak
mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun
Mesir yang subur.
Yunan merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat
berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta
pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di
Yunani.
Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut
Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Yunani terletak
di ujung tenggara di benua eropa.Sebagian besar kepulauan di laut aegea
dan laut ionia. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa
pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari
petani. Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota yang disebut
Polis. Polis-polis yang terkenal adalah: Athena, Sparta dan Thebe.
Letak geografis Yunani sekarang sama dengan Yunani kuno yang kita bahas.
Yunani terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan
tersebut wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas
Yunani sekarang ini: utara berbatasan dengan Albania, Macedonia,
Bulgaria dan Turki, timur adalah Laut Aegeia, selatan adalah Laut
Tengah, dan barat adalah Laut Ionia. Sebagian besar wilayah Yunani
bergunung-gunung sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang
lain. Tiga puluh prosen daerahnya berupa daratan rendah yang terdapat
di dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa
jazirah yaitu Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di
Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi
komunikasi melalui darat.
Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit
geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan
unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis atau Negara Kota (City
State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah
sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang
subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta
anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut
Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar
Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan,
Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Selain kegiatan
pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui
kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di
perairan Laut Tengah.
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari
periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya
Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal. Peradaban ini mencapai
puncaknya pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad
ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh
negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran Persia.
Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta
dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh
Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagaiperadaban
Hellenistik, berkembang mulai dariAsia Tengah sampai ujung barat Laut
Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa
Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung
Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang
Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat
itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal sebagai
Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang
pantaiKolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan,
Semenanjung Iberia timur dan timur laut, Iberia, dan Taurika.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak
dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi
Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain
Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada bahasa,
politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong
Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan
Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.
AWAL PERADABAN
Perkembangan peradaban Yunani kuno dimulai dari perkembangan peradaban
mayarakat di pulau Kreta. Pulau Kreta terletak didaerah perairan laut
tengah bagian timur. Letaknya sangat strategis, sehingga menjadi pusat
aktivitas didaerah perairan laut tengah bagian timur. Pulau Kreta
merupakan daerah penghubung antara daerah-daerah pusat perdagangan
dipulau Sicilia, Mesir, Pantai Levant, Bizantium dan Yunni.
Sumber-sumber berita tentang sejarah kerajaan Kreta ini diperoleh antara
lain dari syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab Illyas dan
Odyssea, cerita-cerita rakyat di Yunani yang lebih bersifat mitologi,
hasil-hasil penggalian arkeologi yang menemukan sisa-sisa bangunan kota
kuno seperti ibu kota Knossos.
Pulau Kreta terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan
Yunani, serta antara daerah-daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau
Kreta adalah Masyarakat maritim dengan kehidupan pokok berdagang dan
berlayar dilaut tengah. Masyarakat pulau Kreta telah mengenal bentuk
tulisan yang disebut dengan tulisan Minos. Nama minis berasal dari dari
nama seorang Raja besar dari kerajaan ini, yaitu Raja Minos. Namun,
tulisan Minos ampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah
kerajaan pulau Kreta belum terungkap dengan jelas.
Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme dan memuja
kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta malapetaka,
tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah. Pada abad ke-15
SM, kerajaan pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya
perdagangan, lepasnya daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan
tetapi, sejak abad ke-15 SM (1500 SM) terjadi invasi dan gelombang
penyerbuan bangsa- bangsa Indo-Jerman dari asia tengah memasuki daerah
semenanjung Yunani dan akhirnya merebut Pulau Kreta.
PERIODE PERKEMBANGAN PERADABAN YUNANI
Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai berikut :
Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis
Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia
Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).
Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).
Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 SM), Yunani terdiri dari daerah-daerah
bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional
(sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal
(kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain)
yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes.
Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani
dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam
peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon,
Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 SM, banyak daerah-daerah bagian di Yunani
membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander
Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari
Macedonia menyatakan perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara
mereka yang terjajah, Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang diketahui
selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani
mulai dari India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan
sampai Sudan.
Tidak ada kesepakatan yang tetap dan universal mengenai waktu awal dan
akhir masa Antikuitas Klasik. Biasanya dimulai sejak abad ke-8 SM sampai
abad ke-6 M, atau sekitar 1300 tahun.
Antikuitas Klasik di Yunani didahului olehZaman Kegelapan Yunani (1100 -
750 SM), yang secara arkeologis dicirikan dengan gaya tembikar
protogeometris dangeometris, yang dilanjutkan oleh Periode Oriental,
yaitu pengaruh yang kuat terhadap Yunani dari budaya
Suriah-Hittit,Asiria, Punisia dan Mesir.
Secara tradisional, periode Arkais di Yunani kuno dimulai dari kuatnya
pengaruh Oriental pada abad ke-8 SM, yang merupakan salah satu faktor
yang menjadikan Yunani memiliki huruf alfabetsendiri. Dengan alfabet,
muncullah karya tulis Yunani kuno, yang paling terkenal adalah buatan
Homeros dan Hesiodos. Setelah periode Arkais, dimulailah periode Klasik
sekitar 500 SM, yang pada gilirannya dilanjutkan oleh periode
Hellenistik setelah kematian Aleksander Agung pada 323 SM.
Sejarah Yunani pada Antikuitas Klasik dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut:
Periode Arkais (750 - 500 SM) adalah ketika para seniman mmebuat
patungberdiri dalam pose yang kaku dan keramat dengan 'senyum arkais'.
Periode Arkais biasanya disebut bekahir dengan penggulingan kekuasaan
tiran Athena yang terakhir pada 510 SM.
Periode Klasik (500 - 323 SM) dicirikan dengan gaya yang oleh para
pengamat berikutnya disebut sebagai contoh, atau klasik, misalnya
Parthenon. Dalam politik, periode Klasik didominasi oleh Athena danLiga
Delos pada abad ke-5 SM, yang digantikan oleh Hegemoni Sparta pada awal
abad ke-4 SM, sebelum kekuasaan beralih pada Thebes dan Liga Boiotia dan
akhirnya pada Liga Korinthos yang dipimpin oleh Makedonia.
Periode Hellenistik (323-146 SM) adalah ketika budaya dan kekuasaan
Yunani menyebar sampai ke Timur Dekat danTimur Tengah. Periode ini
dimulai setelah kematian Aleksander Agung dan berakhir dengan penaklukan
Yunani oleh Romawi.
Yunani Romawi adalah periode yang berlangsung sejak Romawi menaklukan
Korinthos dalam Pertempuran Korinthospada 146 SM sampai didirikannya
Bizantium oleh kaisar Konstantinus sebagai ibukota Kekaisaran Romawi
pada 330 SM.
Fase akhir Antikuitas adalah periodeKristenisasi dari akhir abad ke-4 M
sampai abad ke-6 M, biasanya disebut berakhir setelah ditutupnya Akademi
Neoplatonik oleh kaisar Yustinianus I pada 529 M.
Historiografi
Periode bersejarah di Yunani kuno adalah unik dalam sejarah dunia karena
merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya
historiografiyang layak, sedangkan protosejarah dansejarah kuno yang
lebih awal lebih banyak diketahui melalui bukti situasional, misalnya
annal, atau daftar raja, dan epigrafu pragmatis.
Herodotos dikenal secara luas sebagai "bapak sejarah", judul karyanya,
Historia, menjadi asal kata untuk history. Karya Herodotos ditulis
antara 450 SM sampai 420 SM dan cakupannya mencapai satu abad ke
belakang, membahas tokoh-tokoh bersejarah dari abad ke-6 seperti Darius I
dari Persia, Kambises II dan Psamtik III, serta menyinggung beberapa
tokoh dari abad ke-8 semisal Kandaules.
Herodotos dilanjutkan oleh para penulis semacam Thukydides, Xenophon,
Demosthenes, Plato dan Aristoteles. Sebagian besar dari ara penulis ini
adalahorang Athena atau pro-Athena, sehingga sejarah dan politik kota
Athena lebih banyak diketahui dariapada kota-kota lainnya. Cakupan
mereka terbatas pada sejarah diplomasi, milier, dan politik, dan
mengabaikan sejarah ekonomi dan sosial.
Periode Arkais
Periode Arkais dimpulai pada abad ke-8 SM, ketika Yunani mulai bangkit
dari Zaman Kegelapan yang ditandai dengan keruntuhan peradaban Mykenai.
Peradaban baca-tulis telah musnah dan aksara Mykenai telah dilupakan,
akan tetapi bangsa Yunani mengadopsi alfabet Punisia, memodifikasinya
dan menciptakanalfabet Yunani. Sekitar abad ke-9 SM catatan tertulis
mulai muncul. Yunani saat itu terbagi-bagi menjadi banyak komunitas
kecil yang berdaulat, terbentuk sesuai pola geografis Yunani, dimana
setiap pulau, lembah, dan dataran terpisah satu sama lain oleh laut atau
pengunungan
Perang Lelantin (710–650 SM) adalah konflik yang berlangung pada masa
ini dan merupakan perang tertua yang berhasil terdokumentasikan dari
masa Yunani kuno. Konflik ini adalah pertikaian antara Polis(negara
kota) Khalkis dan Eretria dalam memperebutkan tanah Lelantina yang subur
di Euboia. Kedua kota itu menderita kemunduran akibat lamanya perang,
meskipun Khalkis menjadi pemenangnya.
Kaum saudagar berkembang pada paruh pertama abad ke-7 SM, ditunjukkan
dengan diperkenalkannya mata uang koinsekitar 680 SM. Hal ini nampaknya
menimbulkan ketegangan pada banyak negara kota. Rezim kaum aristokrat
yang secara umum memerintah polis kini terancam oleh para saudagar kaya,
yang pada gilirannya menginginkan juga kekuasaan politik. Sejak tahun
650 SM, para aristikrat harus berusaha supaya tidak digulingkan dan
digantikan oleh tiranpopulis. Kata ini berasal dari kata
Yunaninon-peyoratif, τύραννος "("tyrannos"), bermakna 'penguasa tidak
sah', meskipun gelar ini berlaku baik untuk pemimpin yang bagus maupun
yang buruk.
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah memicu
perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin di banyak negara
kota. DiSparta, Perang Messenia terjadi dan akibatnya Messenia
ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak. Perang ini dimulai pada
paruh kedua abad ke-8 SM, dan merupakan suatu tindakan tanpa pendahulu
di Yunani kuno. Praktik ini memungkinkan terjadinya revolusi sosial.
Penduduk yang diperbudak, yang kemudian disebut helot, dipaksa untuk
bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta, sementara semua lelaki Sparta
menjadi prajurit dan masuk ke dalam Pasukan Sparta. Ini telah menjadikan
Sparta sebagai negara yang termiliterisasi secara permanen. Bahkan
orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai prajurit seperti halnya
kaum miskin. Penyetaraan ini bertujuan mengurangi potensi terjadinya
konflik sosial antara kaum kaya dan kaum miskin. Reformasi ini
disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari Sparta dan kemungkinan
selesai pada 650 SM.
Athena menderita krisis tanah dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM dan
lagi-lagi mengalami perang saudara.arkhon (hakim kepala) Drako membuat
beberapa perubahan terhadap kode hukum pada 621 SM, tapi tindakan ini
gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi terjadi berkat Solon
(594 SM), yang memperbanyak tanah untuk orang miskin tapi menempatkan
kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat
Athena stabil.
Pada abad ke-6 SM beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan
dominan Yunani, antara lain Athena, Sparta,Korinthos, dan Thebes.
Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya.
Sementara Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan
perdagangan terkemuka.
Pertumbuhan penduduk yang pesat pada abad ke-8 dan ke-7 SM telah
mengakibatkan perpindahan penduduk Yunani ke koloni-koloninya di Yunani
Besar(Italia selatan dan Sisilia), Asia Minor dan wilayah lainnya.
Emigrasi ini berakhir pada abad ke-6 yang pada saat itu dunia Yunani,
secara budaya dan bahasa, mencakup kawasan yang jauh lebih luas dari
negara Yunani sekarang. Koloni Yunani ini tidak diperintah oleh kota
pembangunnya, meskipun mereka tetap menjalin hubungan keagamaan dan
perdagangan.
Pada periode ini, perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi terjadi
di Yunani dan juga di daerah-daerah koloninya, yang menikmati kemajuan
dalam perdagangan dan manufaktur. Periode ini juga ditandai dengan
meningkatnya standar hidup di Yunani dan koloninya. Beberapa studi
memperkirakan bahwa rata-rata ukuran rumah tangga Yunani, pada periode
800 SM sampai 300 SM, meningkat sampai lima kali lipat, yang
mengindikasikan adanya peningkatan tajam dalam hal pendapatan para
penduduknya.
Pada paruh kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkeraman
tiraniPeisistratos dan putranya; Hippias danHipparkhos. Akan tetapi pada
tahun 510 SM pada pelantikan aristokrat AthenaKeisthenes, raja Sparta
Kleomenes Imembantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Setelah itu
Sparta dan Athena berulang kali saling serang, pada suatu saat Kleomenes
I mengangkat Isagoras yang pro-Sparta menjadi arkhon Athena. Untuk
mencegah Athena menjadi negara boneka Sparta, Kleisthenes meminta warga
Athena untuk melakukan suatu revolusi politik: bahwa semua warga Athena
memiliki hak dan kewajiban politik yang sama tanpa memandang status:
dengan demikian Athena menjadi "demokrasi". Gagasan ini disambut oleh
warga Athena dengan bersemangat sehingga setelah berhasil menggulingkan
Isagoras dan menerapkan reformasi Kleisthenes, Athena dengan mudah
berhasil menangkal tiga kali serangan Sparta yang berusaha mengembalikan
kekuasaan Isagoras.[13]Bangkitnya demokrasi memulihkan kekuatan Athena
dan memicu dimulainya 'masa keemasan' Athena.
Yunani Klasik
Abad ke 5SM
Perang Yunani-Persia dan Perang Peloponnesos
Athena dan Sparta bersekutu untuk menghadapi ancaman asing yang sangat
kuat dan berbahaya, Kekaisaran Persia. Setelah menindas Pemberontakan
Ionia, Kaisar Darius I dari Persia, MaharajaKekaisaran Akhemeniyah
memutuskan untuk menaklukan Yunani. Serangan Persia pada tahun 490 SM
diakhiri dengan kemenangan Athena dalam Pertempuran Marathon dibawah
kepemimpina Miltiades Muda.
Xerxes I, putra dan pewaris Darius I, mencoba kembali menaklukan Yunani
10 tahun kemudian. Akan tetapi pasukan Persia yang berjumlah besar
menderita banyak korban dalam Pertempuran Thermopylae, dan persekutuan
Yunani menang dalam Pertempuran Slamis danPertempuran Plataia. Perang
Yunani-Persia berlangsung hingga 449 SM, dipimpin oleh Athena serta Liga
Delosnya, pada saat ini Makedonia, Thrakia, danKepulauan Aigea serta
Ionia semua terbebas dari pengaruh Persia.
Posisi dominan kemaharajaan maritim Athena mengancam posisi Sparta
denganLiga Peloponnesos-nya, yang meliputo kota-kota di daratan Yunani.
Konflik tak terhindarkan ini berujung pada Perang Peloponnesos (431-404
SM). Meskipun berulang kali berhasil menghambat perang, Athena berulang
kali terpukul mundur.Wabah Wabah penyakit yang menimpa Athena pada 430
SM disusul kegagalanekspedisi militer ke Sisilia sangat melemahkan
Athena. Diduga sepertiga warga Athena tewas, termasuk Perikles, pemimpin
mereka.
Sparta berhasil memancing pemberontakan para sekutu Athena, dan akhirnya
melumpuhkan kekuatan militer Athena. Peristiwa penting terjadi pada 405
SM ketika Sparta berhasil memotong jalur suplai pangan Athena dari
Hellespont. Terpaksa menyerang, armada angkatan laut Athena yang pincang
dihancurkan oleh pasukan Sparta dibawah pimpinanLysandros dalam
Pertempuran Aigospotami. Pada 404 SM Athena mengajukan permohonan
perdamaian, dan Sparta menentukan persyaratannya; Athena harus
kehilangan tembok kotanya (termasuk Tembok Panjang), armada lautnya, dan
seluruh koloninya di seberang laut.
Abad ke-4 SM
Yunani memasuki abad ke-4 SM dibawahhegemoni Sparta, akan tetapi jelas
dari awal bahwa Sparta memiliki kelemahan. Krisis demografi menyebabkan
kekuasaan Sparta terlalu meluas sedangkan kemampuannya terbatas untuk
mengelolanya. Pada 395 SM Athena, Argos, Thebes, dan Korinthos merasa
mampu menantang dominasi Sparta, yang berujung pada Perang Korinthios
(395-387 SM). Perang ini berakhir dengan status quo, dengan diselingi
intervensi Persia atas nama Sparta.
Hegemoni Sparta berlangsung trus selama 16 tahun setelah peristiwa itu,
hingga Sparta berusaha memaksakan kehendanya kepada warga Thebes, Sparta
kalah telak dalam Pertempuran Leuktra pada tahun 371 SM. Jenderal
Thebes Epaminondas memimpin pasukan Thebes memasuki semenanjung
Peloponesos, sehingga banyak negara-kota memutuskan hubungannya dengan
Sparta. Pasukan Thebes berhasil memasuki Messenia dan membebaskan
rakyatnya.
Kehilangan tanah dan penduduk jajahan, Sparta jatuh menjadi kekuatan
kelas dua.Hegemoni Thebes kemudian berdiri meski berusia singkat. Dalam
Pertempuran Mantinea pada tahun 362 SM melawan Sparta dan sekutunya,
Thebes kehilangan pemimpin pentingnya, Epamonides, meskipun mereka
meraih kemenangan. Akibat kekalahan ini, baik Thebes maupun Sparta
sama-sama menderita kerugian besar sehingga tak satupun di antara mereka
atau sekutunya yang dapat meraih dominasi di Yunani.
Melemahnya berbagai negara-kota di jantung Yunani terjadi bersamaan
dengan bangkitnya Makedonia, yang dipimpin olehPhilippos II. Dalam waktu
dua puluh tahun, Philipos berhasil mempersatukan kerajaannya,
memperluasnya ke utara dengan memojokkan suku-suku Illyria, dan kemudian
menaklukkan Thessalia danThrakia. Kesuksesannya terjadi berkat
inovasinya, yang mereformasi pasukan Makedonia. Berulang kali Philippos
campur tangan dalam urusan politik negara-kota di selatan, yang berujung
pada invasinya pada tahun 338 SM.
Setelah mengalahkan gabungan tentara Athena dan Thebes secara telak
dalamPertempuran Khaironeia pada tahun 338 SM, Philippos secara de facto
menjadi hegemon seluruh Yunan, kecuali Sparta. Ia memaksa mayoritas
negara-kota Yunani untuk bergabung ke dalam Liga Korinthosdan bersekutu
dengannya, serta mencegah mereka saling menyerang. Philiposp memulai
serangan terhadap Kekaisaran Akhemeniyah, akan tetapi ia dibunuh
olehPausanias dari Orestis pada awal konflik.
Aleksander Agung, putra dan pewaris Philippos, melanjutkan perang.
Aleksander mengalahkan Darius III dari Persia dan menghancurkan
Kekaisaran Akhemeniyah sepenuhnya, serta memasukkannya ke dalam
Kekaisaran Makedonia. Karena kehebatannya, ia memperoleh gelar 'Agung'.
Kerika Aleksander wafat pada 323 SM, kekuasaan dan pengaruh Yunani
berada pada puncaknya. Terjadi perubahan politik, sosial dan budaya yang
mendasar; semakin menjauh dari polis (negara-kota) dan lebih bekembang
menjadi kebudayaan Hellenistik.
Yunani Hellenistik
Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya
penaklukanAleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh
Republik Romawipada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan
Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan
budaya Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen,
yang menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.
HUKUM DAN PEMERINTAHAN YUNANI
Antara wilayah- wilayah di Yunani tersebut sulit untuk berhubungan yang
disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota-kota
yang disebut Polis. Ada dua polis yang terkenal:
1. Athena
Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem itu
diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan
berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh
sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi
oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan
anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof yang
pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa
ini.
Para Filosof itu antara lain sebagai berikut:
a. Thales
Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal
dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida
dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa bumi ini
berasal dari air
b. Anaximander
Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari
bahan tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa
bumi itu seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada
matahari.
c. Anaximenes
Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.
d. Pytagoras
Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu
itu pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu,
Pytagoras berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita
akan memahami tentang kenyataan.
e. Heraclitus
Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika.
f. Parmenindes
Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
g. Hippocartus
Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran
h. Socrates
Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logikasebagai
dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agarmanusia dapat
membedakan apa yang baik atau buruk, benar atausalah, adil atau tidak
adil. Ajarannya ditujukan kepada anak mudayang diajaknya berdiskusi. Ia
akhirnya di hukum mati dengan minumracun karena tuduhan telah merombak
dasar-dasar etikamasyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada
dewa-dewayang disembah masyarakat.
i.Plato
Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku,salah
satunya berjudul Republica. Dalam buku tersebut diuraikantentang
kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerjadengan wataknya
dan wanita diangkat derajatnya. Plato jugamendirikan pusat pendidikan
bernama Academus.
j. Aristoteles
Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi
danketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi
Floradan Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan,
iaberpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah
republik.Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan
sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat
pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah Alexandar
Agung, raja Macedonia.
Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :
Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini
memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan
hidup.
Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir,
Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar
pengetahuan.
Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di
bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan.
Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional.
Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan
sosial. Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan
dalam setiap masalah yang muncul.
2. Sparta
Pemerintahan Sparta didasari oleh pemerintahan yang bergaya
militeristik. Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM.
Pemerintahan dipegang oleh dua orang raja, sementara pelaksana tertinggi
dipegang oleh suatu dewan yang bernama Ephor yang terdiri dari lima
orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang berusia lebih dari 60 tahun,
yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan kepada dewan rakyat
(perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang terseleksi secara
fisik dan mental, dijadikan tentara.
Keberadaan polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing
dalam memperebutkan hegemoni kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga
tidaklah mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di
antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang
akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani
terutama Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut.
Pertempuran antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.
Perang Persia - Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia
tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan
terpaksa harus pulang kembali. Perang Persia - Yunani II (490 SM).
Pertempuran terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan
oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km
antara Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta
bantuan. Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan
pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur,
namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada tahun 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan
menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti
pada kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filosof-filosof. Hal ini
membuat Sparta iri sehingga terjadi perang Peloponessos yang membuat
Athena kalah sehingga membuat yunani terpecah-pecah. Dengan lemahnya
Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan oleh kerajaan Macedonia di
bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.
Perjuangan Philipus untuk menguasai Persia diteruskan anaknya Alexander
Agung (336-323 SM) dan ia berhasil menguasai Tunisia, Palestina, Mesir,
dan di Mesir mendirikan kota yang bernama Iskandariyah. Niatnya
menguasai India tak terkabul karena prajuritnya yang tidak mematuhi
perintahnya. Setelah Iskandar meninggal, maka kerajaannya terpisah-pisah
menjadi Kerajaan Macedonia, Kerajaan Syria (Jenderal Seuleueos) dan
Kerajaan Mesir (Jenderal Ptelomeus).
PENINGGALAN-PENINGGALAN YUNANI KUNO
1. Seni Sastra
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiad
dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian
sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung
Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yang
bernama Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti peninggalan
peradaban kota Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerus
tersebut. Kitab Illiad menceritakan kejadian perang Troya yang
disebabkan karena puteri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran
Paris dari Troya Terjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani
dengan raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector
dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles. Tentara
Yunani dapat memenangkan perang melalui siasat Kuda Troya atas ide raja
Odysseus.
Kuda Troya merupakan sebuah kuda kayu raksasa yang di dalamnya digunakan
untuk bersembunyi tentara Yunani. Kuda tersebut diletakkan di luar
benteng kota Troya. Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira hadiah lalu
ditarik ke dalam benteng. Ketika dibuka tentara Yunani berhamburan dan
menyerang secara mendadak. Sementara itu armada yang berpura-pura
meninggalkan Troya datang kembali ikut menyerbu. Sehingga pasukan Troya
mengalami kekalahan. Kitab Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan
Odysseus sepulang dari Troya. Karena isterinya yang bernama Penelope
menikah lagi maka puteranya yang bernama Telemachos menyusulnya
mengembara.
Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan Odysseia ini menjadi salah satu kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
2. Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung
bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya
naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal
di Yunani bernama Phidias, sedangkan arsitek bangunan yang terkenal
antara lain bernama Ikhtinus. Seni pahat menghasilkan berbagai patung
para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus, Perikles,
Plato, Aristoteles dan lain-lain Pada masa pemerintahan Perikles seni
bangunan Yunani berkembang pesat.
Peninggalan bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukit
Acropolis berdiri megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di
dalamnya terdapat patung dewi Palas Athena. Di bukit Olympus dibangun
kuil untuk dewa Zeus yang disebut kuil Altis.Di daerah koloni Yunani
juga dibangun kuil misalnya kuil Zeus di Italia Selatan, kuil Apollo di
Milate dan lain-lain. Teater adalah panggung di lapangan terbuka untuk
pementasan misalnya komedi. Penonton duduk di bangku-bangku yang terbuat
dari batu. Bagi orang Yunani, teater merupakan bagian pendidikan dan
setiap orang dianjurkan untuk menonton.
3.Filsafat
Filsafat: Seperti ilmu fikir (logika), ilmu alam (physica), ilmu
kesusilaan (Ethica), dan ilmu negara (politica). Seperti sudah
disinggung pada uraian pemerintahan Yunani,ternyata polis Athena
melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan pengetahuannya bagi umat
manusia. Beberapa filusuf yang banyak mencetuskan ilmu pengetahuannya
antara lain yaitu Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan
Aristoteles (384-322 SM).
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bangsa yunani telah memiliki berbagai macam pengetahuan dan teknologi
yang tinggi. Beberapa ilmuwan yang terkenal antara lain Pythagoras,
Thucydides, Archimedes, Thales, Analisagoras, Democritus, Euclid,
Herodotus, dan Hipocrates.
Pada waktu itu mereka sudah mampu membuat teknologi-teknologi yang canggih seperti:
Menciptakan perahu layar yang ramping sebagai sarana untuk mengarungi
laut tengah dan menghubungkan daratan yunani dengan daerah-daerah pantai
timur pulau sicilia.
Membuat barang-barang dari tanah liat.
Menghasilkan karya arsitektur yang megah seperti kuil zeus, kuil partenon dan gedung teater raksasa.
Mengembangkan industri untuk menunjang perdagangannya, yakni keramik yang bentuknya beraneka ragam dan dihiasi dengan indah.
Menghasilkan karya-karya benda logam berkembang pesat terutama untuk menyediakan alat-alat perang