Kata tarekat berasal dari bahasa arab tharaiqah, jamaknya tharaiq, yang
berarti: petunjuk jalan atau cara. Menurut Syaikh Ali bin Muhammad bin
Ali Al Jurjani (740-816M), Tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh
salik (para penempuh jalan) menuju allah ta’ala melalui tahap-tahap /
maqamat. Dengan demikian tarekat memiliki dua pengertian:
1. Ia berarti metode pemberian bimbingan speritual kepada individu
dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedeketan diri dengan tuhan.
2. Tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang
ditandai dengan adanya lembaga formal seperi zawiyah, ribath, atau
khanaqah.
Menurut salah satu hadits nabi menyatakan:
عَنْ أَبِي رَبَاحٍ عن سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أنهرأى رَجُلاً يُصَلِّي
بَعْدَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ أَكْثَرَ مِنْرَّكْعَتَيْنِ يُكْثِرُ فِيْهَا
الرُّكُوْعَ وَالسُّجُوْدَ فَنَهَاهُفَقَالَ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ
أَيُعَذِّبُنِي اللَّهُ عَلَى الصَّلاَةِقَالَ لاَ وَلَكِنْ يُعَذِّبُكَ
اللَّهُ بِخِلاَفِ السُّنَّةِ.
“Riwayat dari Abi Rabah, dari Sa’id bin Musayyab, bahwa dia melihat
seorang lelaki shalat setelah terbit fajar, lebih banyak dari dua
raka’at, dia memperbanyak ruku’ dan sujud, maka Sa’id bin Musayyab
melarangnya, lalu orang itu bertanya: Wahai Abu Muhammad, apakah Allah
akan menyiksaku karena shalat? Sa’id menjawab: “Tidak, tetapi Allah akan
menyiksamu karena (kamu) menyelisihi sunnah.”
Dari pengertian thariqat diatas dapat dipahami bila dengan berthariqat,
maka sesungguhnya syari’at yang dikerjakan dapat dijalankan diatas rel
yang hiras tidak terpeleset, tidak jatuh jurang, kesesatan, sehingga
dapat sampai ketujuan hidup yang sebenarnya, yaitu Allah SWT.
Thariqat sebagaimana yang lajim dikerjakan oleh para jama’ah mempunyai
tujuan yang sangat mulia didalam kehidupan. Baik dunia maupun akhirat
antara lain:
a. Dengan mengamalkan tharikat berarti mengadakan latihan jiwa (
riadhoh ) dan berjuang melarang hawa nafsu ( mujahadah ) membersihkan
diri dari sifat-sifat tercela dan diisi dengan sifat-sifat yang terfuji
dengan melalui perbaikan budi pekerti dalam berbagai seginya.
b. Dengan bertariqat dapat mewujudkan rasa ingat kepada Allah Zat
Yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segalanya dengan melalui jalan
mengamalkan wirid dan dzikiran dan dibarengi dengan tafakkur yang secara
teras-menerus.
c. Dengan bertariqat akan tirnbul perasaan takut kepada Allah
sehingga timbul pula dalam diri seseorang itu suatu usaha uxituk
menghindarkan diri dari segala macam pengaruh duniawi yang dapat
menyebabkan lupa kepada Allah.
d. Jika thariqat dapat dilakukan dengan penuh ikhlas dan ketaatan
kepada Allah, maka akan tidak mustahil dapat dicapai suatu tingkat alam
ma'rifat, sehingga dapat diketahui pula segala rahasia dibalik tabir
cahaya Allah dan Rasulnya secara terang benderang.
Tarekat sufi atau kelompok-kelompok sufi berkembang secara bertahap dan tidak secara langsung.
Di abad-abad awal Islam, kaum sufi tidak terorganisasi dalam
lingkungan-lingkungan khusus atau tarekat. Namun, dalam perjalanan
waktu, ajaran dan teladan pribadi kaum sufi yang menjalani kehidupan
menurut aturan-aturan yang telah ditetapkan agama mulai banyak menarik
kelompok manusia. Di antara abad kesembilan dan kesebelas, mulai muncul
berbagai tarekat sufi, yang meliputi para ahli dari segala lapisan
masyarakat.
Ketika tarekat sufi, atau persaudaraan sufi ini muncul, pusat kegiatan
sufi bukan lagi di rumah-rumah pribadi, sekolah atau tempat kerja sang
pemimpin spiritual. Selain itu, struktur yang lebih bersifat kelembagaan
pun diberikan pada pertemuan-pertemuan mereka, dan tarekat-tarekat sufi
mulai menggunakan pusat-pusat yang sudah ada khusus untuk
pertemuan-pertemuan ini.
Pusat pertemuan kaum sufi biasanya disebut Khaneqah atau Zawiyya. Orang
Turki menamakan tempat perlindungan orang sufi sebagaiTekke. Di Afrika
Utara tempat semacam itu disebutRibat, nama yang juga digunakan untuk
menggambarkan kubu atau benteng tentara sufi yang membela jalan Islam
dan berjuang melawan orang-orang yang hendak menghancurkannya. Di
anak-benua India, pusat sufi disebut Jama'at Khanaatau Khaneqah.
Sama halnya dengan berbagai mazhab hukum Islam, yang muncul pada
abad-abad awal setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dimaksudkan untuk
menegaskan suatu jalan yang jelas untuk penerapan hukum tersebut,
demikian pula tarekat-tarekat sufi yang muncul dalam periode yang sama
bermaksud menegaskan jalan yang sederhana bagi praktik penyucian batin.
Sebagaimana banyak mazhab hukum Islam (fiqh) tidak lagi dipropagandakan
sehingga berakhir, demikian pula banyak tarekat besar menghadapi situasi
yang serupa.
Di abad kesembilan terdapat lebih dari tiga puluh mazhab fiqh Islam,
tetapi kemudian jumlah tersebut berkurang hingga lima atau enam saja. Di
abad ke-12 Anda tak dapat menghitung jumlah tarekat sufi, antara lain
karena banyaknya, dan karena tarekat-tarekat itu belum ditegaskan
sebagai tarekat. Sebagian besar syekh dan guru spiritual dalam tarekat
sufi dan mazhab hukum tidak mengharapkan ajaran mereka akan diberikan
penafsiran yang terbatas dan sering kaku pada masa setelah kematian
mereka, atau bahwa tarekat sufi dan mazhab hukum dinamai dengan nama
mereka. Namun, terpeliharanya tarekat-tarekat sufi sebagian sering
merupakan akibat dari pengasingan diri (uzlah) secara fisik dan arah
yang diambil oleh kecenderungan Islam.
Suatu kecenderungan yang nampak pada tarekat-tarekat sufi ialah bahwa
banyak diantaranya telah saling bercampur, sering saling memperkuat dan
kadang saling melemahkan. Kebanyakan tarekat sufi memelihara catatan
tentang silsilahnya, yakni rantai penyampaian pengetahuan dari syekh ke
syekh, yang sering tertelusuri sampai kepada salah satu Imam Syi'ah dan
karenanya kembali melalui Imam 'Ali ke Nabi Muhammad SAW, sebagai bukti
keotentikan dan wewenangnya. Satu-satunya kekecualian adalah tarekat
Naqsyabandiyah yang silsilah penyampaiannya melalui Abu Bakar, khalifah
pertama di Madinah, ke Nabi Muhammad SAW.
Berikut ini adalah beberapa tarekat sufi yang masih ada hingga kini,
masing-masing dengan ciri-cirinya yang menonjol. Para pencari
pengetahuan mungkin menjadi anggota dari satu atau beberapa tarekat,
karena memang mereka sering mengikuti lebih dari seorang syekh sufi.
Berikut nama-nama Thoriqot yang mempunyai pengaruh besar di dunia yaitu
sejumlah 44 thoriqot tersebar di 3 benua yaitu, benua Asia, Afrika,
Eropa. Benua yang kosong dari Pusat pengembangan Thoriqot ada dua yaitu,
benua Amerika dan benua Australia.
1. Thoriqoh: Ad-Hamiyyah. Pendiri Syaikh Ibrohim bin Adham. Di Damaskus Syuriah.
2. Thoriqoh: Ahmadiyyah. Pendiri Syaikh Mirza Ghulam Ahmad. Di Qodiyan India.
3. Thoriqoh: `Alawiyyah. Pendiri Syaikh Abu Abbas Ahmad. Di Musta`nim Aljazair.
4. Thoriqoh: `Alwaniyyah. Pendiri Syaikh Alwan. Di Jeddah Saudi Arabia.
5. Thoriqoh: `Ammariyyah. Pendiri Syaikh Ammar Busina. Di Konstantine Aljazair.
6. Thoriqoh: Asysyaaqiyyah. Pendiri Syaikh Hasanuddin. Di Istambul Turki.
7. Thoriqoh: Asyroofiah. Pendiri Syaikh Asrof Rumi. Di Khin Iznik Turki.
8. Thoriqoh: Baahaiyyah. Pendiri Syaikh Abdul Ghoni. Di Adrianopel Turki.
9. Thoriqoh: Bahromiyyah. Pendiri Syaikh Hajji Bahromi. Di Ankara Turki.
10. Thoriqoh: Bakriyyah. Pendiri Syaikh Abu Bakar Wafa`i. Di Aleppo Syuriah.
11. Thoriqoh: Biktasyi. Pendiri Syaikh Biktasyi fili. Di Kirshir Turki.
12. Thoriqoh: Bistaamiyyah. Pendiri Syaikh Abu Yazid Al Bistami. Di Jabal Bistam Iran.
13. Thoriqoh: Ghulsyaaniyyah. Pendiri Syaikh Ibrohim Ghulsyani. Di Kairo Mesir.
14. Thoriqoh: Haddaadiyyah. Pendiri Sayyid Abdulloh bin `alawy bin Muhammad AlHaddad. Di Hijaz, Arab saudi.
15. Thoriqoh: Idriisiyyah. Pendiri Sayyid Ahmad bin Idris.Di `Ashir, Arab saudi.
16. Thoriqoh: Ightibaasiyyah. Pendiri Syaikh Syamsuddin. Di Maghnasiyah Yunani.
17. Thoriqoh: Jalwaatiyyah. Pendiri Syaikh Fier Uftady. Di Bursa Turki.
18. Thoriqoh: Jamaaliyyah. Pendiri Syaikh Jamaluddin. Di Istambul Turki.
19. Thoriqoh: Kubroowiyyah. Pendiri Syaikh Najmuddin. Di Khurosan Iran.
20. Thoriqoh: Qodiriyyah. Pendiri Syaikh Abdul Qodir Al Jailani. Di Baghdad Irak.
Tarekat Qadiriyah telah menyebar ke banyak tempat, termasuk Suriah,
Turki, beberapa bagian Afrika seperti Kamerun, Kongo, Mauritania dan
Tanzania, dan di wilayah Kaukasus, Chechnya dan Ferghana di Asia Tengah,
serta di tempat- tempat lain.
21. Thoriqoh: Kholwatiyyah. Pendiri Syaikh Umar Al Kholwaty. Di Kasyiri Turki.
22. Thoriqoh: Maulawiyyah. Pendiri Syaikh Jalaluddin Rumi. Di Konya Anatholia.
Sekarang kebanyakan terdapat di Anatolia di Turki, dan pada akhir-akhir
ini di Amerika Utara. Para pengikut tarekat ini juga dikenal sebagai
para darwis yang berputar-putar.
23. Thoriqoh: Muroodiyyah. Pendiri Syaikh Murod Syami. Istambul Turki.
24. Thoriqoh: Naqsyabandiyyah. Pendiri Syaikh Muhammad Bahauddin al Uwaisi al Bukhori Naqsyabandi. Di Qosri Arifan Turki.
Tarekat ini tersebar luas di wilayah Asia Tengah, Volga dan Kaukasus,
Cina bagian baratlaut dan baratdaya, Indonesia, di anak-benua India,
Turki, Eropa dan Amerika Utara. Ini adalah satu-satunya tarekat terkenal
yang silsilah penyampaian ilmunya kembali melalui penguasa Muslim
pertama, Abu Bakar, tidak seperti tarekat-tarekat sufi terkenal lainnya
yang asalnya kembali kepada salah satu Ahlu Bait. dengan demikian
melalui Imam 'Ali, sampai Nabi Muhammad SAW.
25. Thoriqoh: Niyaziyyah. Pendiri Syaikh Muhammad Niyaz. Di Limnuz Yunani.
26. Thoriqoh: Ni`matulloh. Pendiri Syah Wali Ni`matulloh. Di Kirman Iran.
27. Thoriqoh: Nur Bahsyiyyah. Pendiri Syaikh Muhammad Nurbah. Di Khurosan Iran.
28. Thoriqoh: Nuruddiiniyyah. Pendiri Syaikh Nuruddin. Di Istambul Turki.
29. Thoriqoh: Rifaa`iyyah. Pendiri Sayyid Ahmad Ar Rifa`i. Di Basrah Irak.
tarekat Rifa'i telah menyebar ke Mesir, Suriah, Anatolia di Turki, Eropa
Timur dan wilayah Kaukasus, dan akhir-akhir ini di Amerika Utara.
30. Thoriqoh: Sa`diyyah. Pendiri Syaikh Sa`aduddin Jibawi. Di Damaskus Syuria.
31. Thoriqoh: Safaawiyyah. Pendiri Syaikh Saifuddin. Di Ardabil Iran.
32. Thoriqoh: Sanusiyyah. Pendiri Sidi Muhammad bin `Ali As Sanusi. Di Tripoli Libya.
33. Thoriqoh: Saqoothiyyah. Pendiri Syaikh Sirri Saqothi. Di Baghdad Irak.
34. Thoriqoh: Shiddiqiyyah. PENDIRI Kyai Muchtar Mu`thi. Di Jombang Jawa Timur Indonesia.
35. Thoriqoh: Sinan Ummiyyah. Pendiri Syaikh Alim Sinan Ummi. Di Al Wali Turki.
36. Thoriqoh: Suhrowardiyyah. Pendiri Syaikh Abu Najib Suhrowardi dan
Syaikh Syihabuddin Abu Hafsin Umar bin Abdulloh Suhrowardi. Di Baghdad
Irak.
37. Thoriqoh: Sunbuliyyah. Pendiri Syaikh Sunbul Yusuf Bulawi. Di Istambul Turki.
38. Thoriqoh: Samsiyyah. Pendiri Syaikh Syamsuddin. Di Madinah Arab Saudi.
39. Thoriqoh: Syattaariyyah. Pendiri Syaikh Abdulloh Syattar. Di India.
40. Thoriqoh: Syaadziliyyah. Pendiri Syaikh Abu Hasan Ali Assyadzili. Di Mekkah Arab Saudi.
Dan akhirnya menjadi salah satu tarekat terbesar yang mempunyai pengikut
yang luar biasa banyaknya. Sekarang tarekat ini terdapat di Afrika
Utara, Mesir, Kenya dan Tanzania, Timur Tengah, Sri Langka dan di
tempat-tempat lain, termasuk di Amerika Barat dan Utara.
41. Thoriqoh: Tijaaniyyah. Pendiri Syaikh Abul Hasan Ahmad bin Muhammad Tijani. Di Fez, Maroko.
Tarekat ini telah menyebar dari Aljazair ke selatan Sahara dan masuk ke
Sudan bagian barat dan tengah, Mesir, Senegal, Afrika Barat dan bagian
utara Nigeria, dan telah diperkenalkan di Amerika Barat dan Utara.
42. Thoriqoh: Um Sunaniyyah. Pendiri Syaikh Um Sunan. Di Istambul Turki.
43. Thoriqoh: Wahaabiyyah. Pendiri Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Di Nejed Arab Saudi.
44. Thoriqoh: Zainiyyah. Pendiri Syaikh Zainuddin. Di Kufah, Irak.
45. Thoriqoh. Jarrahiyah Pendiri Syaikh Nuruddin Muhammad al-Jarrah dari
Istambul. Turki Tarekat ini terutama terbatas di Turki, dengan beberapa
cabang di Amerika Barat dan Utara.
46. Thoriqoh Chistiyah Pendiri Khwaja Abu Ishaq Syami Chisti.
Tarekat yang paling berpengaruh di anak-benua India-Pakistan adalah tarekat Chisti, Penyebarannya terutama di Asia Tenggara.
47. Thoriqoh Ahmadiyah / Badawiyah
Tarekat ini disebut juga tarekat badawiyah karena pendirinya bernama Ahmad bi ‘Aly Alhasany al Badawy
Tarekat ini sangat konsisten dengan Al Qur’an dan As Sunnah, ia sangat
diminati karena antara lain : mendorong para pengikut / muridnya untuk
pandai, kaya dan dermawan, saling mengasihi dan juga karena
doktrin\-doktrin sifistiknya yang menarik.
Tarekat-tarekat sufi, sebagaimana gerakan-gerakan lainnya, cenderung
bersiklus. Siklus suatu tarekat sufi biasanya antara dua sampai tiga
ratus tahun sebelum melemah dan merosot. Bilamana muncul suatu kebutuhan
terhadap suatu tarekat sufi maka tarekat tersebut mulai bangkit,
kemudian mencapai klimaksnya, lalu berangsur-angsur berkurang dan bubar.
Satu kecenderungan yang dapat diamati dalam sejarah tasawuf ialah bahwa
bilamana terdapat kekurangan dalam materi sumber Islam, seperti
Al-Qur'an atau sunnah Nabi Muhammad SAW, dalam suatu tarekat sufi, maka
ia cenderung didominasi oleh kultur yang lebih kuat dan tua dari
lingkungannya.
Percampuran ini dapat dilihat pada tarekat Chistiyah di Asia Tenggara
dan pada tarekat-tarekat sufi di Indonesia yang telah menyerap banyak
unsur adat Hindu dan Buddha ke dalam praktik-praktiknya. Demikian pula,
tarekat-tarekat sufi Afrika di bawah wilayah Sudan telah memadukan
beberapa adat keagamaan suku-suku Afrika ke dalam praktik-praktik
mereka. Nampaknya di kawasan-kawasan terpencil itu semua tarekat sufi
telah mengambil warna kultus.
Pengaruh Tarekat dalam dunia islam
Ada dua persepsi yang lazim berkembang tentang jamiyah tarekat di Indonesia.
Pertama, tarekat di anggap sebagai fanatisme guru yang dapat berubah menjadi fanatisme politik.
Kedua, tarekat dinilai sebagai gajala depolitisasi, pelarian dari tanggung jawab sosial dan politik.
Tarekat yang dikehendaki ? adalah sebuah gerakan kaum sufi dalam kegiatan social keagamaan.
Dilihat dari aktivitas dan tujuannya. Tarekat dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar.
Pertama, tarekat sebagai gerakan purifikasi dengan penekanan pad
astetisme yang sifatnya individualistic. Dalam hal ini ditekankan adanya
kegiatan dan kengkajian yang lebih berusaha kearah pemurnian,
keselamatan dan kedamaian.
Kedua, tarekat dijadikan sarana mengartikulasikan sisi terhadap
lingkungan, atau sebagai sarana berdialog dengan lingkungan social
politik, membentuk tingkah laku bersama dalam mencoba mengintepretasikan
lingkungan untuk di jawab dan diatasi.
Bila diakitkan dengan misi awal tarekat yang mengajak manusia menuju
pensucian jiwa, dan latar belakang kelahirannya. Akibat dari
keprihatinan moral, maka bisa jadi tarekat tidak memiliki kaitan dengan
politik sama sekali. Pemahaman logisnya, sebagai penganut dan
pencintanya, tarekat dianggap jalan paling efektif dalam menghadapi
kemerosotan aspek-aspek spiritual, moralitas dan
kecenderungan-kecenderungan dehumanisasi.
Disisi lain, sebagai gerakan popular, tarekat merupakan gerakan pertama
yang secara konstruktif merasakan kejenuhan terhadap akidah ahli kalam
yang kaku. Dan iamerupakan terobosan baru untuk seseorang mudah memasuki
islm. Tarekat telahmengendorkan syarat keislaman yang ketat, hal ini
memberikan bahaya yang serius. Tetapi, disisi lain dinilai telah mampu
menampilkan kelembutan wajah islam yang luar biasa, bahkan mau
berkompromi dengan kepercayaan-kepercayaan lama.
Peralihan tasawuf yang bersifat personal pada tarekat yang bersifat
lembaga tidak terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu
sendiri. Dalam perkembangannya tarekat-tarekat itu bukan hanya
memusatkan perhatian pada tasawuf ajaran-ajaran gurunya., tetapi juga
mengikuti kegiatan politik, misal tarekat tijaniyah yang dikenal dengan
gerakan politik yang menentang penjajahan perancis di afrika urata,
ahmadiyah menentang orang-orang salib yang datang ke mesir. Jadi
sungguhpun mereka memusatkan perhatian kepada akhirat, mereka pun ikut
bergerak menyelamatkan umat islam dari bahaya yang mengancamnya.
Disamping itu, tarekat umumnya hanya berorientasi akhirat, tidak
mementingkan dunia. Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan
mengikuti dunia ini karena dunia ini adalah bangkai dan yang mengejar
dunia adalah anjing. Ajaran ini tampaknya menyelewengkan umat manusia
(islam) dari jalan yang harus ditempuhnya. Para pembaharu dalam dunia
islam melihat bahwa tarekat bukan hanya mecemarkan paham tauhid, tetapi
juga membawa kemunduran bagi umat islam.
Demikian sedikit ulasan tentang Thoriqoh Sufi yang beragam serta berbagai tanggapan wacana di dunia Islam.
Semoga bermanfaat untuk kemuliaan Ilmu dan perjuangan