Pamor dalam dunia perkerisan memiliki 3 (tiga) macam pengertian.
Yang pertama menyangkut bahan pembuatannya; misalnya: pamor meteorit, pamor Luwu, pamor nikel, dan pamor sanak.
Pengertian yang kedua menyangkut soal bentuk gambaran atau pola
bentuknya. Misalnya: pamor Ngulit Semangka, Beras Wutah, Ri Wader,
Adeg, dan sebagainya.
Ketiga, menyangkut soal teknik pembuatannya, misalnya: pamormlumah, pamor miring, dan pamor puntiran.
Selain itu, ditinjau dari niat sang empu, pola pamor yang terjadi masih
dibagi lagi menjadi dua golongan. Kalau sang empu membuat pamor keris
tanpa merekayasa polanya, maka pola pamor yang terjadi disebut pamor
tiban. Orang akan menganggap bentuk pola pamor itu terjadi karena
anugerah Tuhan.
Sebaliknya, jika sang empu lebih dulu membuat rekayasa pla pamornya,
disebut pamor rekan [rékan berasal dari kata réka = rekayasa]. Contoh
pamortiban, misalnya: Beras wutah, Ngulit Semangka, Pulo Tirta. Contoh
pamor rekan, misalnya: Udan Mas, Ron Genduru, Blarak Sinered, dan Untu
Walang.
Ada lagi yang disebut pamor titipan atau pamorceblokan, yakni pamor yang
disusulkan pembuatannya, setelah bilah keris selesai 90 persen. Pola
pamor itu disusulkan pada akhir proses pembuatan keris. Contohnya, pamor
Kul Buntet, Batu Lapak, dll.
Berikut nama jenis pamor
PAMOR LULUHAN.
Pamor Luluhan adalah jenis pamor yang terjadi karena dalam proses
pemanasan sewaktu penempaan saton keris suhunya terlalu tinggi. Bahan
besi dan bahan pamor terlalu menyatu erat, tidak sekedar menempel
berhimpitan, sehingga batas antar besi dan pamor sukar terlihat dengan
mata telanjang.
PAMOR MIRING.
Pamor miring adalah pamor yang lapisan-lapisan saton-nya;
besi-pamor-besi-pamor dst. Melintang atau tegak lurus dengan permukaan
bilah keris. Penamaan untuk pamor ini berdasarkan teknik pembuatannya.
Ragam pola pamor yang bisa dibuat dengan teknik pamor miring antara lain
: pamor Adeg, Blarak Ngirid, Ron Genduru, Ujung Gunung, dan Raja Abala
Raja.
Kata ‘miring’ pada istilah miring bukan berarti condong seperti menyebut
tiang bambu miring, melainkan miring dalam artian orang tidur miring.
PAMOR MLUMAH.
Pamor Mlumah adalah pamor yang lapisan saton-nya; besi-pamor-besi-pamor
dst, mendatar atau sejajar dengan permukaan bilah keris atau tosan aji
lainnya. Jadi pamor mlumah adalah penamaan salah satu teknik penempaan
pada pembuatan pamor.
Ragam pola gambaran pamor yang dapat dihasilkan dengan cara penempaan
pamor mlumah diantaranya adalah : pamor Wos Wutah, Ngulit Semangka, Udan
mas, Uler Lulut dan Sumsun Buron.
PAMOR PUNTIRAN.
Pamor Puntiran bisa digolongkan sebagai pamor miring. Teknik pembuatan
pamor puntiran hampir sama dengan pamor miring. Bedanya sebelum
disatukan dengan baja inti keris, saton-nya di punter (dipilin) dahulu.
Pamor yang bisa dihasilkan dengan teknik ini antara lain : Pamor Lawe Setukel, Tunggal Kukus, dan Buntel Mayit.
PAMOR REKAN.
Pamor rekan adalah pamor yang pola gambarannya direncanakan lebih dahulu
oleh empu pembuatnya. Biasanya, perencanaan pola pamor ini berdasarkan
atas pesanan calon pemilik keris dan si empu tinggal merekayasa teknik
pembuatannya.
Contoh pamor rekan atau pamor anukarta, antara lain : Pamor Udan Mas,
Blarak Ngirid, Ri Wader, Naga Rangsang, Kupu Tarung, Ron Genduru, Lar
Gangsir, dan Ujung Gunung.
PAMOR TIBAN.
Pamor tiban adalah pamor yang pola gambaranya tidak direncanakan lebih
dahulu oleh empu pembuatnya. Biasanya, si empu hanya bekerja dengan
teknik dasar pembuatan pamor tanpa merekeyasa bentuk pamor yang sedang
dibuat, sambil terus berdoa. Bagaimanapun bentuk gambaran pamor yang
akan terjadi kemudian dianggap sebagai anugerah Tuhan.
Jika ditinjau dari segi teknisnya, pamor tiban tergolong pamor mlumah.
Contoh pamor tiban diantaranya adalah pamor Pulo Tirta, Pedaringan
Kebak, Wos Wutah, Ngulit Semangka, Tunggak Semi. Jenis-jenis pola pamor
tiban yang dianggap baik dan langka adalah pamor Raja Gundala, Nur,
Ratu Pinayungan, Slamet dan Kendit Gumantung.
SUMBER.
Pamor Sumber adalah pamor yang terletak di bagian ganja. Bentuknya
berupa bulatan berlapis-lapis, paling sedikit tiga lapisan. Pada
permukaan sebuah ganja, jumlah bulatan-bulatan yang menyerupai mata kayu
itu paling sedikit enam buah. Pamor sumber tergolong baik dan dicari
para pecinta keris, karena dipercayai dapat membantu mendatangkan rezeki
.
WINIH.
Pamor winih adalah pamor yang terletak di bagian ganja. Bentuknya berupa
bulatan berlapis-lapis, paling sedikit tiga lapisan,semacam “mata
kayu”.
Pamor winih tergolong baik dan dicari orang, karena konon jika ia
memulai suatu pekerjaan akan bisa selesai dengan baik. Kata Winih berasa
sari kata bahasa Jawa yang berarti benih atau bibit.
CEBLOKAN.
Pamor Ceblokan atau pamor titipan adalah pamor yang menyelip masuk
antara pamor lain. Secara umum, untuk menyebut pamor keris atau tosan
aji lainnya, tidak perlu menyebutkan pamor titipan-nya, melainkan hanya
nama pamor yang dominan saja.
Misalnya, pada pamor Wos Wutah, tetap saja disebut Pamor Wos Wutah
meskipun dalam pamor itu terselip beberapa pamor titipan seperti Gaibul
Guyub, Slamet, Kruta Mesir, Krudung atau pamor lainnya.
Istilah pamor ceblokan banyak digunakan di Surakarta dan sekitarnya,
sedangkan istilah pamor titipan pada umumnya dipakai oleh pecinta keris
di daerah Yogyakarta.
Keris yang diberi pamor ceblokan biasanya bukan keris yang bermutu
tinggi. Sebab seorang empu biasanya merasa berkeberatan menambahkan
pamor ceblokan bila keris buatannya tergolong keris yang adikarya.
Pamor ceblokan biasanya dibuat atas permintaan pemesan, bukan karena
kemauan si empu, kecuali bila si empu merasa keris buatannya tidak
sempurna.
PEGAT WOJO.
Pegat waja merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan
keris yang retak pada sisi tajam bilahnya. Cacat ini serupa dengan
keadaan kayu lapis yang sering terkena hujan dan kepanasan, sehingga
lepas lapisan-lapisannya. Keris pegat waja tergolong cacat dan tidak
disukai oleh sebagain besar pecinta keris.
Bagian yang retak biasanya terjadi karena tidak menempelnya dengan
sempurna, antara saton dan lapisan baja yang menjadi inti keris. Ini
terjadi karena pada saat penempaan suhunya kurang tinggi.
Oleh kebanyakan pecinta keris, keris pegat waja dinilai bertuah buruk.
Orang yang memiliki atau ketempatan keris atau tosan aji semacam itu
akan mudah mengalami salah paham, mudah curiga dan mudah silang sengketa
dengan orang lain, termasuk dengan keluarganya sendiri. Olah karena
itu, banyak keris yang cacat semacam ini di larung.
Larung dapat diartikan membuang dengan cara menghanyutkan ke sungai
besar atau laut. Menurut tata cara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keris
yang akan dilarung lebih dahulu dibersihkan kemudian dibungkus dengan
kain putih bersama kembang telon dan secuil kemenyan. Keris itu lalu
dihanyutkan di tengah sungai atau di laut yang diperkirakan tidak akan
terinjak orang.
Pegat waja juga disebut pancal pamor, tetapi cacat itu berbeda dengan
pamor yang nglokop. Pada keris pegat waja yang lepas adalah saton dan
inti bajanya. Sedangkan pada pamor nglokop yang lepas adalah bahan pamor
dan besi pengikatnya.
PANCURAN MAS.
Pancuran Mas adalah salah satu motif pamor yang pola gambarannya
menempati dua bagian keris sekaligus, yakni di bagian bilah dan bagian
ganja keris.
Gambarnya pamor itu berupa garis lurus dari ujung sampai ke pangkal
bilah yang bersinggungan dengan ganja. Kemudian di bagian ganja, garis
itu seolah terbelah menjadi dua, Jadi, secara menyeluruh gambaran pamor
itu serupa lidah ular yang bercabang.
Bagi penggemar keris, pamor Pancuran Mas ini dinilai baik untuk para
pedagang dan pengusaha. Banyak diantara pecinta keris yang beranggapan
bahwa pamor ini memiliki tuah yang dapat membantu pemilik keris itu
mencari rezeki.
PAMOR MUNGGUL.
Munggul pamor adalah pamor yang bentuknya seperti bisul,menonjol dari
permukaan bilah keris atau tombak. Ukurannya kira-kira sebesar biji
kacang hijau atau sedikit lebih besar. Pamor Munggul ini keras sekali.
Dikikir dengan kikir baja biasa tidak dapat hilang , karena besar
kemungkian terjadi karena adanya kandungan titanium dalam kadar yang
tinggi pada benjolan tersebut.
Pamor Munggul tergolong pamor yang dianggap baik, langka dan sukar
didapatkan. Selain pada keris buatan Jawa, pamor munggul sering kali
juga ditemui pada badik-badik dan keris buatan Bugis dan Luwu. Orang
Bugis menyebutnya dengan istilah pamor tumbuh, atau pamor hidup, karena
jika diperhatikan benar, pamor munggul itu memang tampak semakin besar
dari tahun ke tahun.
Banyak pecinta keris yakin, jika sebilah keris ada pamor munggul-nya,
tentu keris itu dibuat dengan bahan pamor dari bongkahan batu bintang
atau batu meteor bermutu tinggi, karena besar kandungan titaniumnya.
Pamor munggul yang terletak di bagian gandik atau kembang kacang, tidak
lagi disebut pamor munggul, melainkan memiliki nama sendiri. Jika pamor
munggul itu hanya sebuah, disebut pamor Simbang Patawe. Sedangkan, jika
ada dua buah, disebut Simbang Kurung, dan jika ada tiga buah disebut
Simbang Raja.
Dibandingkan dengan pamor munggul yang terletak di bagian lain, yang ada
di bagian gandik atau kembang kacang ini dianggap lebih tinggi nilainya
dan dengan demikian lebih tinggi pula nilai mas kawinnya.
Pamor munggul diperkirakan terjadi karena bahan pamor yang digunakan
adalah batu meteor yang kebetulan memiliki kadar titanium tinggi. Ketika
keris itu baru selesai dibuat, permukaan pamor itu masih rata dengan
permukaan bilahnya. Tetapi setelah ratusan tahun, dan besi bilah itu
semakin aus termakan karat, sedangkan bagain pamornya tidak, pamor itu
semakin lama akan menonjol ke permukaan bilah.
WOS WUTAH.
Pamor yang paling banyak dijumpai, bentuknya tidak teratur tetapi tetap
indah dan umumnya tersebar dipermukaan bilah. Ada yang berpendapat pamor
ini pamor gagal, saat si empu ingin membuat sesuatu pamor tetapi gagal
maka jadilah Wos Wutah. Tetapi ini dibantah dan beberapa empu dan pamor
ini memang sengaja dibuat serta termasuk pamor tiban.
Pamor ini berkhasiat baik untuk ketentraman dan keselamatan pemiliknya,
bisa digunakan untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang
sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih.
NGULIT SEMANGKA
Sepintas seperti kulit semangka, tuahnya seperti Sumsum Buron,
memudahkan mencari jalan rejeki dan mudah bergaul pada siapa saja dan
dari golongan manapun. Pamor ini tidak memilih dan cocok bagi siapa
saja.
TAMBAL.
Mirip goresan kuas besar pada sebuah bidang lukisan. Tuahnya biasanya
menambah kewibawaan dan menunjang karier seseorang. Menurut istilah Jawa
bisa menjunjung derajat. Pamor ini termasuk pemilih dan tidak setiap
orang cocok.
PULO TIRTO.
Seperti Wos Wutah hanya gumpalan gambarnya terpisah agak berjauhan,
seperti bentuk pulau pada peta. Tuahnya sama dengan pamor Wos Wutah.
SUMSUM BURON.
Pamor ini juga mirip Wos Wutah, gumpalan juga terpisah agak berjauhan
seperti Pulo Tirto hanya agak lebih besar dan lebih menyatu. Tuahnya
baik, tahan godaan dan murah rejeki serta tidak pemilih.
MELATI RINONCE.
Bentuknya mirip pamor Rante tetapi umumnya bulatannya lebih kecil dan
tidak berlubang. Bulatan itu berupa pusaran pusaran mirip dengan pamor
Udan Mas tetapi agak lebih besar sedikit.
Tuahnya mencari jalan rejeki dan menumpuk kekayaan. Untuk pergaulan juga
baik, pamor ini tidak memilih dan bisa digunakan siapa saja.
RANTE.
Tuah utama pamor ini adalah untuk menampung dan mengembangkan rejeki
yang didapat. Bisa mengurangi sifat boros, tetapi bukan pelit.
Cocok untuk semua orang baik digunakan berdagang atau berusaha.
Bentuknya agak mirip pamor Melati Rinonce, hanya bedanya pada bulatannya
ada semacam gambar “lubang”.
ADEG.
Pamor Adeg banyak dijumpai, tergolong pamor pemilih tetapi lebih banyak
yang cocok daripada tidak. Tuahnya terutama sebagai penolak, ada yang
menolak guna-guna, ada yang menolak wabah, angin ribut, banjir dan
lainnya. Ada yang hanya menolak satu sifat ada yang beberapa sifat
penolakan.
MRAMBUT.
Sepintas seperti Adeg, bahkan ada yang menyamaratakan dengan membuat
istilah baru Adeg-Mrambut. Padahal sebenarnya lain. Pamor Mrambut
alurnya terputus-putus. Tuahnya hampir sama dengan pamor Adeg. Tergolong
pemilih, tidak semua orang cocok.
SEKAR LAMPES.
Tuah dari pamor ini mirip dengan pamor Tumpal Keli. Hanya pada pamor
Sekar Lampes umumnya juga mengandung tuah yang menambah kewibawaan
pemakainya dan tergolong pamor yang tidak pemilih.
ILINING WARIH.
Rejeki yang lumintu, walaupun sedikit demi sedikit tetapi selalu ada
saja. Itulah yang utama tuah dari Ilining Warih. Selain soal rejaki,
pamor ini juga baik untuk pergaulan. Tidak memilih dan umumnya cocok
untuk siapapun.
BLARAK NGIRID.
Disebut juga kadang dengan “Blarak Sinered”, tapi ada juga yang menyebut
Blarak Ngirid lain dengan Blarak Sinered. Tuah utamanya menambah
kewibawaan dan juga baik untuk pergaulan karena disayang orang
sekelilingnya, baik pihak atasan atau bawahan. Pamor ini tergolong
pemilih.
RON PAKIS.
Mirip sekali dengan Blarak Ngirid, hanya pada bagian tepinya seolah ada
sobekan. Tergolong pemilih dan tuahnya untuk kewibawaan serta keberanian
(tatag-bhs jawa). Baik dimiliki oleh orang yang berkecimpung dibidang
Militer dan Keprajuritan.
KOROWELANG.
Juga hampir sama dengan Blarak Ngirid atau Ron Pakis, tetapi “daun” nya
lebih besar dan lebih menyatu. Tuahnya juga hampir sama dengan Blarak
Ngirid, tetapi fungsi pergaulannya lebih besar dari fungsi wibawanya.
Beberapa keris dengan pamor ini (tidak semua) baik juga untuk mencari
jalan rejeki. Tergolong pamor pemilih.
RON GENDURU.
Ada yang menyingkat menjadi RONGENDURU atau menyebut RON KENDURU. Agak
mirip Ganggeng Kanyut tetapi relatif susunannya lebih teratur dan rapi.
Tuahnya berkisar pada kewibawaan dan rejeki. Baik digunakan untuk
pengusaha yang punya banyak anak buah. Tergolong pamor pemilh.
MAYANG MEKAR.
Bentuknya indah sekali seperti daun Seledri, tuahnya memperlancar
pergaulan dan dikasihani orang sekeliling. Beberapa diantaranya malah
bertuah memikat lawan jenis. Tergolong pamor pemilih.
WIJI TIMUN.
Menyerupai biji ketimun. Hampir sama dengan pamor Uler Lulut tetapi
lebih kecil dan lonjong. Tuahnya juga untuk mencari jalan rejeki. Ada
sedikit unsure kewibawaan. Baik untuk pedagang maupun untuk pengusaha.
Pamor ini agak pemilih.
KENONGO GINUBAH.
Tuahnya menarik perhatian orang. Pergaulannya baik dan diterima digolongan manapun. Tetapi pamor ini termasuk pemilih.
WALANG SINUDUK.
Bentuknya mirip dengan satai belalang. Posisi belalang-belalangnya bisa
miring kekiri, bisa kekanan. Tuah utamanya mempengaruhi orang lain.
Wibawanya besar sehingga baik dimiliki oleh pemuka masyarakat, guru,
pemimpin politik. Tergolong pamor pemilih.
TUMPAL KELI.
Tuahnya baik untuk pergaulan. Bisa menunjang karier karena pemiliknya akan disayang atasan. Termasuk pamor tidak pemilih.
BENDOSEGODO.
Bentuknya menyerupai bulatan menggumpal dari bawah keatas. Tuahnya untuk
jalan rejeki dan pergaulan serta ketentraman rumah tangga. Tergolong
tidak pemilih.
MELATI SINEBAR.
Mirip pamor Tetesing Warih, merupakan bulatan bersusun rangkap tiga atau
lebih tetapi bulatannya tidak sempurna betul dengan garis tengah
sekitar 1 cm. Tempatnya ditengah bilah dan jarak satu bulatan dengan
lainnya sekitar 1 cm atau lebih. Pamor ini tergolong tidak pemilih dan
tuahnya untuk mencari rejeki.
MANIKEM.
Tergolong pamor langka dan hanya dijumpai dikeris muda terutama tangguh
Madura. Bentuknya mirip Melati Rinonce atau Melati Sato-or tetapi garis
penghubung antar bulatan-bulatannya lebih gemuk, lebih lebar. Sedangkan
bulatannya juga lebih lebar dibandingkan Melati Rinonce, bahkan ada yang
hampir menyentuh tepi bilah. Tergolong tidak pemilih dan bertuah
memudahkan mencari rejeki.
SEKAR KOPI.
Ditengah bilah ada pamor yang menyerupai garis tebal dari sor-soran
sampai dekat ujung bilah. Dikiri kanan garis tebal ini terdapat
lingkaran-lingkaran bergerombol atau berkelompok. Satu kelompok terdiri
dari dua atau tiga lingkaran menempel pada garis tebal seolah-olah biji
kopi menempel pada tangkai bijinya. Tuahnya memperlancar rejeki
tergolong tidak pemilih tetapi termasuk pamor langka.
BONANG RINENTENG.
Ada yang menyebutnya Bonang Sarenteng, agak mirip dengan pamor Sekar
Kopi tetapi bulatannya hanya satu. Boleh dikiri-kanan secara simetris
atau selang seling. Baik Bonang Rinenteng ataupun Sekar Kopi, bulatannya
seperti pusaran di pamor Udan Mas. Tergolong tidak pemilih dan
memudahkan mencari rejeki.
JUNG ISI DUNYA.
Bentuknya mirip Putri Kinurung. Bedanya bulatan-bulatan kecil yang
terdapat pada “kurungan” bulatan relatif lebih besar. Ada juga yang
bentuknya sepintas mirip pamor Bendo Segodo. Tuahnya untuk “menumpuk”
kekayaan dan tidak pemilih.
WULAN-WULAN.
Di Jawa Timur disebut Bulan-Bulan. Mirip Melati Sinebar atau mirip Bendo
Segodo. Bedanya pada pamor Wulan-Wulan , bagian tengahnya berlubang
jelas. Tuahnya memudahkan mencari jalan rejeki dan mengikat langganan.
Sering disimpan ditoko atau warung.
TUNGGAK SEMI.
Pamor ini terletak ditengah Sor-soran, bentuk seperti tampak digambar
samping. Berkombinasi dengan pamor Wos Wutah. Tuahnya untuk mendapatkan
rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak termasuk pamor pemilih.
BAWANG SEBUNGKUL.
Bentuknya memang mirip bungkul bawang, berlapis-lapis. Paling sedikit
ada lima lapisan dan terletak di sor-soran. Tuahnya dibidang rejeki ,
untuk pengembangan modal. Cocok untuk orang yang bekerja di Bank dan
pengembangan modal. Tidak pemilih.
UDAN MAS.
Pamor ini banyak dicari orang, terutama pedagang dan pengusaha.
Bentuknya merupakan pusaran atau gelang-gelang berlapis, paling sedikit
ada tiga lapisan. Letaknya ada yang beraturan dan ada yang berserakan.
Pamor ini sering pula berkombinasi dengan Wos Wutah atau Tunggak Semi.
Manfaatnya untuk mencari rejeki dan tidak pemilih.
SISIK SEWU.
Seperti gambar sisik ikan, tetapi bila diperhatikan seperti pamor Udan
Mas menggumpal menjadi satu, namun pamor ini kurang begitu dikenal,
mungkin karena memang jarang. Selain untuk rejeki juga untuk
meningkatkan wibawa. Cocok bagi pengusaha dengan banyak karyawan.
PUTRI KINURUNG.
Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau”
ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya untuk memudahkan
mencari rejeki dan mencegah sifat boros. Bisa diterima dikalangan
manapun. Tidak pemilih.
GUMBOLO GENI.
Sering juga disebut “Gumbolo Agni” atau “Gumbolo Gromo”. Letaknya
ditengah sor-soran dan gambarnya seperti “binatang Kala” dengan posisi
ekor seperti menyengat. Tuahnya baik, wibawanya besar dan bisa untuk
“singkir baya”, baik dimiliki oleh pimpinan sipil ataupun militer.
Termasuk pamor pemilih.
TANGKIS.
Panamaan dari pamor yang hanya terdapat pada satu sisi saja dan sisi
lain tanpa pamor alias kelengan, kadang kalau pamor atau bentuk bilah
berlainan kiri-kanan sering juga disebut pamor Tangkis. Namun ini harus
diperhatikan juga apakah memang tidak ada pamornya ataukah sudah hilang
karena terkikis atau aus. Kalau karena aus maka ini bukan pamor Tangkis.
Tuahnya menolak wabah penyakit.
PENGAWAK WAJA.
Ini istilah untuk keris TANPA pamor sama sekali. Pada keris muda,
Pengawak Waja memang tidak diselipi bahan pamor, tetapi pada keris tua
masih mengandung bahan pamor walau tidak kelihatan karena penempaan
dibuat ratusan kali bahkan ribuan kali lipatan sehingga sudah menyatu
dan luluh bilahnya. Hanya tampak seperti urat halus atau serat saja.
Tuahnya susah dibaca, hanya mereka yang mengetahui ilmu esoteri saja yang bisa membaca.
TRIMAN.
Ada yang menyebut Pamor TARIMO, mirip sekali dengan WOS WUTAH, tetapi
agak rapat dan pamor ini tiba tiba berhenti ditengah bilah, kadang hanya
ada di sor-soran saja. Pamor ini sesuai untuk yang berusia lanjut,
pensiunan dan tidak lagi memikirkan soal duniawi. Baik juga dipunyai
oleh yang bersifat brangasan, suka marah tetapi kurang baik dipunyai
oleh mereka yang masih aktif bekerja.
ANDHA AGUNG.
Mirip pamor Rojo Abolo Rojo tetapi ukurannya relatif lebih kecil.
Terletak ditengah bilah biasanya dikelilingi pamor Wos Wutah dan panjang
hanya sepertiga atau setengah bilah. Tuahnya menyangkut kederajatan dan
kewibawaan. Tergolong pamor tidak pemilih.
KUL BUNTET.
Mirip pamor Batu Lapak, bedanya pusarannya hanya satu dan alurnya
melingkar dan secara keseluruhan lebih bulat dibandingkan pamor Batu
Lapak. Tuahnya hampir sama dengan Batu Lapak tetapi Kul Buntet punya
nilai rejeki. Selain menghidarkan bahaya juga menghalangi usaha
penipuan. Umumnya pamor ini baik untuk semua orang.
KUTO MESIR.
Ada yang menyebut “Kutu Mesir” atau “Kutu Masir”. Bentuknya terdiri dari
tumpukan gelang gelang tidak begitu bulat tetapi cenderung agak
persegi. Letaknya dibagian sor-soran dan tuahnya hampir sama dengan Kul
Buntet tetapi fungsi rejeki nya lebih kuat. Biasanya dicari pedagang,
pengusaha dan pejabat tinggi. Pamor ini sering dikombinasi dengan pamor
lain seperti Wos Wutah dan Tunggak Semi.
UDAN RIRIS.
Ada yang menyebut Udan Riris, ada yang penuh dari sor-soran sampai ujung
bilah, ada yang “mengisi” sebagian bilah saja. Walau bentuknya tidak
seindah pamor Nogorangsang namun umumnya tuahnya lebih kuat. Selain
kewibawaan dan kepemimpinan ada fungsi untuk menolak guna-guna. Pamor
ini pemilih.
REGED BANYU.
Pamor ini ada yang menghias seluruh bilah, ada yang sebagian saja, tidak
dari sor-soran keujung bilah. Tuahnya untuk melindungi si pemilik dari
musibah mendadak. Bahasa Jawanya “Singkir Baya” atau “Tulak Bilahi”.
Pamor ini tidak pemilih.
ROJO SULEMAN.
Ada yang menyebut pamor Nabi Sulaiman. Banyak pula yang mengatakan ini
adalah rajanya pamor. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya memang
merupakan kumpulan dari hal-hal yang baik, positip. Menghindari bahaya
dan mencari jalan rejeki, wibawanya kuat, disayang dan disegani orang
disekilingnya. Namun pamor ini punya sifat “memilih”.
BATU LAPAK.
Bentuknya menyerupai pusaran yang melingkar-lingkar, biasanya lebih dari
lima. Letaknya di sor-soran tengah. Tuahnya “Singkir Baya”. Baik untuk
anggota Militer ataupun orang biasa. Berkhasiat bagi yang mempelajari
kekebalan, bela diri. Pamor tidak memilih.
SIRAT.
Kadang disebut “Teja Bungkus” atau “Bima Bungkus”, baik dipegang oleh
mereka yang punya posisi pimpinan karena factor wibawa, kepemimpinan dan
disayang anak buah.
TUNGGUL WULUNG.
Yang baik kalau pamor Tunggul Wulung ini merupakan pamor tiban.
Bentuknya mirip gambar anak yang sangat sederhana, hanya kepala, tangan
dan kaki dan menempati daerah blumbangan. Tuahnya menolak berbagai macam
penyakit dan tidak memilih tetapi pemiliknya harus berperi-laku baik,
tak boleh menyeleweng. Tergolong pamor langka.
LINTANG KEMUKUS.
Disebut juga “Kukus Tunggal”, bentuknya seperti Sodo Saler, hanya
dibagian sor-soran pamor ini menggumpal. Gumpalan ini boleh berupa
Benang Setukel atau Tunggak Semi atau Wos Wutah atau juga Bawang
Sebungkul. Selain dipercaya membawa rejeki juga untuk ketenaran dan
menambah wibawa. Tidak pemilih.
PANCURAN MAS.
Banyak dicari pedagang dan pengusaha karena dipercaya membawa
keberuntungan bagi pemiliknya, lagipula tidak pemilih. Bentuknya mirip
Sada Saler tetapi dibagian ganjanya tepat diujung Sada Saler pamornya
seperti bercabang dua.
SADA SALER.
Arti harfiahnya Lidi Sebatang, bentuknya sesuai dengan namanya. Berupa
garis lurus membujur sepanjang bilah. Tuahnya ada yang untuk menambah
kewibawaan, ketenaran (populeritas) atau keteguhan iman dan pamor ini
cocok untuk semua orang.
WENGKON.
Ada yang menamakan pamor Tepen. Bentuknya mirip bingkai (wengkon artinya
bingkai). Tuahnya untuk perlindungan, ada yang untuk menghindari dari
godaan, ada yang memperbesar rasa hemat dan ada yang untuk menghindari
dari guna-guna.
KUDHUNG.
Pamor ini selalu terletak diujung bilah dan tuahnya seperti namanya
untuk melindungi pemiliknya dari serangan guna-guna dan perlindungan
dalam situasi darurat. Pamor ini sering digunakan untuk “penunggu
rumah”.
SATRIYA PINAYUNGAN.
Ada dua macam pamor Satriya Pinayungan. Yang pertama pamor pada bagian
sor-soran, apa saja bentuknya, bisa Wos Wutah, lalu diatas pamor itu
(dekat ujung bilah) terdapat pamor Kudhung.
Yang kedua, motif pada sor-soran menyerupai Udan Mas tapi bentuknya
teratur. Tiga bulatan mendatar diteruskan beberapa bulatan keatas.
Tuahnya sama, membi perlindungan bagi pemiliknya dari perbuatan sirik
orang lain. Walau keduanya tidak pemilih tetapi pamor yang pertama lebih
cocok untuk mereka yang bekerja di pemerintahan sedangkan yang kedua
untuk wiraswasta.
Untuk yang pertama dianut oleh penggemar keris dari Solo ketimur,
sedang kedua oleh penggemar dari Yogya ke barat, mana yang benar tetapi
pendapat keduanya diterima oleh sebagian besar penggemar keris.
BADAELA.
Pamor ini tuahnya buruk, ada yang menyebut pamor Bebala. Sebaiknya
dilarung saja sebab pemiliknya akan kena pindah, dicurigai serta
menerima akibat buruk pekerjaan orang lain
SEGARA WEDHI.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Gurun Pasir. Namun sifat tuahnya
bukan berarti “kering kerontang” atau “gersang” melainkan justru baik.
Menurut banyak orang tuahnya mudah mendapatkan rejeki. Mirip Udan Mas
tetapi bulatannya lebih kecil dan lebih banyak serta tersebar diseluruh
permukaan bilah. Pamor ini tergolong tidak pemilih.
UNTU WALANG.
Arti harafiahnya “Gigi Belalang”, tuahnya menambah kewibawaan seseorang.
Dituruti kata katanya dan pamor ini tergolong pemilih, hanya orang yang
punya kedudukan cukup tinggi bisa cocok. Untuk guru dan pendidik
biasanya juga cocok.
TUNDUNG.
Tergolong pamor yang buruk tuahnya. Sipemilik akan sering pindah rumah
atau diusir oleh sesuatu sebab. Rumahtangga tidak tentram dan dijauhi
rejeki. Sebaiknya dibuang saja.
ENDAS BAYA.
Tuahnya buruk, sipemilik sering dapat musibah karena tingkah lakunya
sendiri. Sebaiknya dibuang saja karena siapapun pemakainya akan selalu
sial.
DHADHUNG MUNTIR.
Mirip Sada Saler tetapi “garis” ditengah bilah mempunyai motif seperti
pilinan tambang atau dhadhung. Tuahnya sama dengan Sada Saler,
menyangkut kewibawaan, keteguhan hati. Pamor ini banyak terdapat pada
keris buatan Madura dan tergolong pamor pemilih.
RAHTAMA.
Terletak dibagian sor-soran merupakan pamor tiban diantara pamor dominan
seperti Wos Wutah dan Ngulit Semangka. Baik sekali jika diberikan pada
suami-istri yang baru menikah dengan harapan agar memperoleh anak yang
soleh dan berbudi luhur.
PUSAR BUMI.
Disebut juga Puser Bumi. Bentuknya mirip Udan Mas tetapi dengan skala
yang jauh lebih besar, minimal sebesar koin limapuluh rupiah dan kadang
sampai 8 cm, terutama pada bilah tombak. Pamor ini tergolong pamor
miring, merupakan lingaran yang berlapis dan bukan melingkar seperti
obat nyamuk, tuahnya baik tetapi pemilih dan tidak semua orang “kuat”
memilikinya. Umumnya dipercaya sebagai pamor yang baik untuk menjaga
rumah.
LINTAS MAS.
Letaknya dibagian tengah sor-roran, paling sedikit jumlah
pusaran-pusarannya ada lima buah. Baik untuk berdagang terutama
perhiasan. Pamor ini pemilih dan tuahnya hanya bisa dirasakan oleh yang
cocok saja.
SODO SALER.
Bentuknya merupakan garis lurus dari sor-soran keujung bilah. Tuahnya
untuk kewibawaan dan keprajuritan serta meneguhkan dalam mencapai
cita-cita, baik untuk militer atau yang berambisi mencapai sesuatu
cita-cita. Tergolong pemilih.
NUR.
Letaknya ditengah sor-soran, mirip huruf S. tuahnya baik terutama untuk
guru, pemimpin atau orang yang dituakan serta wibawanya besar, punya
sifat pelindung dan tempat bertanya orang lain. Sifatnya pemilih, untuk
yang masih “muda” umumnya kurang kuat.
SEKAR SUSUN.
Hampir seperti Melati Rinonce tetapi ukuran bunganya lebih besar. Bentuk
bunga seperti bulatan pada pamor Bendo Segodo. Memudahkan dalam mencari
rejeki dan tidak pemilih. Hanya ditemukan pada keris keris yang relatif
muda.
SEKAR TEBU.
Hampir seperti Blarak Ngirid atau Sinered, tetapi ujungnya tidak sampai
kebilah keris, malainkan agak mengumpul ditengah saja dan guratannya
lebih halus. Tidak pemilih dan tuahnya untuk kewibawaan dan
kepemimpinan.
KLABANG SAYUTO.
Seperti paduan pamor Blarak Ngirid dan Naga Rangsang. Sepintas seperti
seekor klabang dengan kaki seribunya. Dipercaya bisa menambah kewibawaan
dan kekuasaan. Pamor ini tergolong pemilih dan hanya cocok bagi yang
memegang posisi pimpinan.
MANGGAR.
Mirip untaian Bunga Kelapa. Merupakan kumpulan dari bentuk pamor macam
pamor Wiji Timun tetapi letaknya sering menyudut, bersusun dari
sor-soran keujung bilah. Memudahkan mencari rejeki dan menonjol dalam
lingkungan pergaulan. Tidak pemilih.
JALA TUNDA.
Tergolong pamor pemilih. Tuahnya untuk ketenaran, untuk menonjol dalam
lingkungandan tergolong pamor langka walau dari teknik pembuatan tidak
terlampau sukar. Sepintas mirip pamor Wengkon tetapi lebar dan pada
bagian dalam ada lekuk-lekuk yang terkadang simetris berhadapan tetapi
pada bagian lain sering tidak simetris. Pamor Jala Tunda yang bagus,
garis-garis yang menjadi wengkon biasanya halus dan rangkap banyak
sekali.
SUMUR BANDUNG.
Merupakan bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang logam lima puluh
sen-an atau lebih kecil sedikit letaknya ditengah bilah, diantara pamor –
biasanya Wos Wutah nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih. Banyak
terdapat pada keris buatan Madura. Tergolong pamor pemilih dan paling
cocok buat keprajuritan, militer atau yang belajar ilmu kekebalan.
BUNTEL MAYIT.
Nama yang menyeramkan, artinya “pembungkus mayat”. Tergolong pamor
sangat pemilih. Kalau cocok akan cepat menanjak kariernya atau
kekayaannya tetapi kalau tidak cocok bisa mendapatkan malapetaka. Karena
itu bila menginginkan pamor ini sebaiknya ditanyakan dulu pada mereka
yang tahu agar bisa dilihat cocok atau tidaknya.
JAROT ASEM.
Ini termasuk pamor langka walau tampaknya sangat sederhana tetapi
pembuatannya sangat sulit. Sepintas seperti jalinan serabut kasar,
saling menyilang arahnya tetapi tidak ada kesan tumpang tindih. Pamor
ini dipercaya memberikan pengarus baik pada pemiliknya, menjadi teguh
hatinya dan besar tekatnya. Amat cocok bagi yang punya cita cita besar
baik dalam pendidikan ataupun dalam pekerjaan.
KENDHIT GUMANTUNG.
Ini termasuk pamor tiba. Letaknya dibagian sor-soran dan biasanya
bercampur pamor yang lebih dominan seperti Wos Wutah atau Ngulit
Semangka. Baik untuk setiap orang. Dipercaya dapat menolak segala macam
penyakit menular, jadi seperti anti wabah. Tetapi pemiliknya harus
menjaga tingkah lakunya dan jangan sampai menyeleweng dari jalan yang
lurus.
KUPU TARUNG.
Sepintas seperti gambar kupu-kupu sedang berlaga. Namun esoterinya tidak
ada sangkut paut dengan bidang laga, bahkan baik untuk pergaulan. Pamor
ini tidak pemilih dan terletak sepanjang bilah dari sor-soran hingga
ujung bilah.
MRUTU SEWU.
Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil,
rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran
itu ada semacam titik-titik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari
rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam
mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.
RATU PINAYUNGAN.
Tergolong pamor tiban yang letaknya di sor-soran dan biasanya bercampur
pamor dominan lainnya. Pengaruhnya baik pada pemiliknya, melindungi
marabahaya, berwibawa dan punya pengaruh luas. Baik bagi seorang
pimpinan tetapi tergolong keris pemilih.
LAWE SETUKEL.
Biasa disebut “benang setukel” atau “saukel”. Sepintas memang mirip
benang yang diurai dari gulungannya. Keris ini cocok untuk polisi,
militer atau pekerja lapangan. Banyak yang menganggap keris ini bisa
menolak guna-guna dan keris ini tergolong pemilih.
YOGAPATI.
Hati-hatilah bila berjumpa dengan keris ini. Pamor ini punya pengaruh
buruk sekali, terutama buat yang bekeluarga. Sering anak-anak sang
pemilik sakit-sakitan atau bahkan meninggal. Sebaiknya dilarung saja.
KINASIHAN.
Ini pamor baik dan tidak pemilih, tuahnya disayang dan dihormati orang
sekeliling. Factor rejeki juga baik, bisa lumintu (selalu ada saja)
KALACAKRA.
Tergolong pamor langka. Untuk penguasaan wilayah, kekuasaan dan
kewibawaan serta kepemimpinan. Baik dipakai oleh pemimpin masyarakat.
Ada faktor penolak bala dan guna-guna.
BUNGKUS.
Bentuknya sederhana, Cuma gambaran seperti tonjolan berlekuk-lekukbagai
kepompong ulat dan letaknya di sor-soran. Tuahnya memudahkan mencari
rejeki, hemat serta merupakan pamor yang tidak pemilih. Paling cocok
untuk pedagang atau pengusaha.
SLAMET.
Bentuknya mirip bayi berjambul sedang tidur. Letaknya di sor-soran dan
juga terdapat pada tombak atau pedang. Tuahnya adalah untuk keselamatan
dan tergolong “singkir baya”, termasuk berguna untuk menolak guna-guna.
Kelebihan dibanding pamor lain, pamor Slamet ini juga mencegah fitnah
serta omongan negatif. Tidak pemilih dan cocok untuk semua orang.
MAKRIB.
Kadang disebut pamor Makarib. Tuahnya baik sekali, menyangkut
kepemimpinan, rejeki dan keselamatan dalam perjalanan dan pamor ini
tidak pemilih.
TELAGA MEMBLENG.
Bentuknya menyerupai gelang-gelang yang tidak begitu bulat dan paling
sedikit ada tiga gelang-gelang. Letaknya pada bagian pejetan
(blumbangan) dibelakang gandhik. Tuahnya untuk penumpukan harta dan
rejeki, yang sudah kita terima sukar keluar lagi kecuali untuk hal yang
bermanfaat. Baik buat orang yang pemboros agar bisa lebih hemat dan
pamor ini tidak pemilih.
PANGURIPAN.
Disebut juga pamor Ngurip-urip, mirip pamor Tamsul Kinurung tetapi
bentuk utamanya bukan jajaran genjang melainkan lingkaran-lingkaran yang
pada satu sisinya seperti meleleh. Letaknya ditengah sor-soran, tuahnya
seperti namanya untuk memudahkan mencari sandang-pangan, rejeki. Pamor
ini istimewa dan kadang bisa digunakan untuk mengusir mahluk halus.
Perbawanya dijauhi binatang buas. Termasuk pamor tidak pemilih.
DIKILING.
Ada yang menyebut pamor Dingkiling atau Cengkiling, tuahnya buruk bagi
yang sudah berumah tangga. Sering ruwet, cekcok dan tidak tentram bahkan
bisa jadi rumahtangganya akan bubar.
GANGGENG KANYUT.
Tuahnya seperti Sekar Lampes, tetapi yang menonjol justru kewibawaannya, tergolong juga pamor pemilih.
UNTHUK BANYU.
Mirip dengan air berbuih, tuahnya untuk rejeki dan pergaulan serta mengurangi sifat boros. Tergolong tidak pemilh.
WENGKON.
Ada yang menyebut pamot Tepen, ada yang menyebut Lis-lisan. Bentuknya
merupakan alur pamor yang merata sepanjang pinggiran bilah keris.
Tuahnya macam-macam, ada yang bersifat perlindungan bagi pemiliknya agar
terhindar dari bahaya. Ad yang memberikan perlindungan terhadap godaan
batin, ada pula yang menambah rasa hemat. Pamor ini tidak pemilih.
TEJO KINURUNG.
Seperti perpaduan pamor Sada Saler dan Wengkon, tuahnya cenderung
seperti Sada Saler yaitu berkaitan dengan kepemimpinan dan derajat.
Tergolong pemilih.
WIJI SEMEN.
Tergolong pamor rekan dan juga pemilih. Tuahnya melindungi dari
guna-guna atau mahluk halus. Tergolong pamor miring yang menempati
bagian bilah dari sor-soran sampai keujung bilah.
TUMPUK.
Terletak dibagian sor-soran, bentuknya menyerupai garis melintang antara
tiga sampai lima lapis, manfaatnya seperti Udan Mas, memudahkan
“menumpuk” rejeki. Pada umumnya kerisnya lurus dengan dapur kalau tidak
Tilam Upih atau Brojol.
ROJOGUNDOLO (A).
Sebagian orang menyebut Gundolorojo. Umumnya terletak ditengah
sor-soran, namun adakalanya terletak agak ketengah bilah keris.
Bentuknya mirip gambar mahluk yang menakutkan, kadang seperti perempuan
kadang seperti laki-laki atau juga hewan. Rojogundolo yang bertuah
biasanya yang dari pamor tiban dan bukan rekan.
ROJOGUNDOLO (B).
Umumnya bersifat perlindungan terhadap pemiliknya, bisa digunakan
menolak guna-guna, memindahkan mahluk halus, membersihkan rumah “angker”
bahkan jika kerisnya istimewa bisa digunakan menyembuhkan orang yang
kesurupan. Tergolong pamor tidak pemilih dan bisa juga terdapat di
tombak atau pedang.
Masih banyak lagi pamor yang belum terdata disini, pamor buatanpun
sering tidak terdata dengan baik dan kadang penamaan pamor juga hanya
berdasarkan gambar yang terjadi belum ada padanannya atau juga karena
timbul kreasi baru dari sipemesan keris kepada sang empu agar dibuatkan
pamor seperti rancangannya.
Semua masukan mengenai pamor yang baik tercantum didalam tulisan ini
ataupun belum tercantum sangat diharapkan untuk melengkapi data dan
kekayaan informasi pamor agar informasi itu tidak hilang begitu saja.