Kamis, 19 November 2020

Biografi Imam Syafi'i

  (مناقيب امام شافعي رضي الله عنه)

Ulama adalah pewaris para nabi. Keberadaannya di tengah umat bagai pelita dalam kegelapan. Titah dan bimbingannya laksana embun penyejuk dalam kehausan. Keharuman namanya pun seakan selalu hidup dalam sanubari umat.
 
Dengan segala hikmah dan kasih sayang-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Hakim lagi Maha Rahim tak membiarkan umat Islam -dalam setiap generasinya- lengang dari para ulama. Diawali dari para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam manusia terbaik umat ini, kemudian dilanjutkan oleh para ulama setelah mereka, dari generasi ke generasi. Orang-orang pilihan pewaris para nabi yang selalu siaga membela agama Allah Subhanahu wa Ta’ala dari pemutarbalikan pengertian agama yang dilakukan oleh para ekstremis, kedustaan orang-orang sesat dengan kedok agama, dan penakwilan menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang jahil. Di antara para ulama tersebut adalah Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullahu. Seorang ulama besar umat ini yang berilmu tinggi, berakidah lurus, berbudi pekerti luhur, lagi bernasab mulia.
 
Nama dan garis keturunan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Nama Al-Imam Asy-Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Beliau berasal dari Kabilah Quraisy yang terhormat (Al-Qurasyi), tepatnya dari Bani Al-Muththalib (Al-Muththalibi) dan dari anak cucu Syafi’ bin As-Saib (Asy-Syafi’i). Adapun ibu beliau adalah seorang wanita mulia dari Kabilah Azd (salah satu kabilah negeri Yaman). Kunyah beliau Abu Abdillah, sedangkan laqab (julukan) beliau Nashirul Hadits (pembela hadits NabiShallallahu ‘alaihi wa sallam). Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abdu Manaf bin Qushay, sebagaimana dalam silsilah garis keturunan beliau berikut ini:
 
Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muththalib bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’d bin Adnan.
 
Kelahiran dan masa tumbuh kembang Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Para sejarawan Islam sepakat bahwa Al-Imam Asy-Syafi’i dilahirkan pada tahun 150 H. Di tahun yang sama, Al-Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit Al-Kufirahimahullahu meninggal dunia. Adapun tempat kelahiran beliau, ada tiga versi: Gaza, Asqalan, atau Yaman.
 
Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu, tidak ada pertentangan antara tiga versi tersebut, karena Asqalan adalah nama sebuah kota di mana terdapat Desa Gaza. Sedangkan versi ketiga bahwa Al-Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di Yaman, menurut Al-Imam Al-Baihaqi, bukanlah negeri Yaman yang dimaksud, akan tetapi tempat yang didiami oleh sebagian kabilah Yaman, dan Desa Gaza termasuk salah satu darinya.
 
Dengan demikian tiga versi tersebut dapat dikompromikan, yaitu Al-Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di Desa Gaza, Kota ‘Asqalan (sekarang masuk wilayah Palestina) yang ketika itu didiami oleh sebagian kabilah Yaman.
 
Para pembaca yang mulia, di Desa Gaza, Asy-Syafi’i kecil tumbuh dan berkembang tanpa belaian kasih seorang ayah alias yatim. Walau demikian, keberadaan sang ibu yang tulus dan penuh kasih sayang benar-benar menumbuhkan ketegaran pada jiwa beliau untuk menyongsong hidup mulia dan bermartabat. Pada usia dua tahun sang ibu membawa Asy-Syafi’i kecil ke bumi Hijaz. Di Hijaz, Asy-Syafi’i kecil hidup di tengah-tengah keluarga ibunya (keluarga Yaman). Di sana pula Asy-Syafi’i kecil belajar Al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama, sehingga pada usia tujuh tahun beliau telah berhasil menghafalkan Al-Qur’an dengan sempurna (30 juz).
 
Saat memasuki usia sepuluh tahun, sang ibu khawatir bila nasab mulia anaknya pudar. Maka dibawalah si anak menuju Makkah agar menapak kehidupan di tengah-tengah keluarga ayahnya dari Kabilah Quraisy. Kegemaran beliau pun tertuju pada dua hal: memanah dan menuntut ilmu. Dalam hal memanah beliau sangat giat berlatih, hingga dari sepuluh sasaran bidik, sembilan atau bahkan semuanya dapat dibidiknya dengan baik. Tak ayal bila kemudian unggul atas kawan-kawan sebayanya. Dalam hal menuntut ilmu pun tak kalah giatnya, sampai-sampai salah seorang dari kerabat ayahnya mengatakan: “Janganlah engkau terburu menuntut ilmu, sibukkanlah dirimu dengan hal-hal yang bermanfaat (bekerja)!”
 
Namun kata-kata tersebut tak berpengaruh sedikitpun pada diri Asy-Syafi’i. Bahkan kelezatan hidup beliau justru didapat pada ilmu dan menuntut ilmu, hingga akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepada beliau ilmu yang luas. 

Perjalanan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu dalam menuntut ilmu
 
Di Kota Makkah dengan segala panorama khasnya, Asy-Syafi’i kecil mulai mendalami ilmu nahwu, sastra Arab, dan sejarah. Keinginan beliau untuk menguasainya pun demikian kuat. Sehingga setelah memasuki usia baligh dan siap untuk berkelana menuntut ilmu, bulatlah tekad beliau untuk menimba ilmu bahasa Arab dari sumbernya yang murni. Pilihan pun jatuh pada Suku Hudzail yang berada di perkampungan badui pinggiran Kota Makkah, mengingat Suku Hudzail -saat itu- adalah suku Arab yang paling fasih dalam berbahasa Arab. Dengan misi mulia tersebut Asy-Syafi’i seringkali tinggal bersama Suku Hudzail di perkampungan badui mereka. Aktivitas ini pun berlangsung cukup lama. Sebagian riwayat menyebutkan sepuluh tahun dan sebagian lainnya menyebutkan dua puluh tahun. Tak heran bila di kemudian hari Asy-Syafi’i menjadi rujukan dalam bahasa Arab. Sebagaimana pengakuan para pakar bahasa Arab di masanya, semisal Al-Imam Abdul Malik bin Hisyam Al-Mu’afiri (pakar bahasa Arab di Mesir), Al-Imam Abdul Malik bin Quraib Al-Ashma’i (pakar bahasa Arab di Irak), Al-Imam Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam Al-Harawi (sastrawan ulung di masanya), dan yang lainnya.
 
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada Al-Imam Asy-Syafi’i kecintaan pada fiqh (mendalami ilmu agama). Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi menerangkan bahwa kecintaan Al-Imam Asy-Syafi’i pada fiqh bermula dari sindiran sekretaris ayah Mush’ab. Kisahnya, pada suatu hari Al-Imam Asy-Syafi’i sedang menaiki hewan tunggangannya sembari melantunkan bait-bait syair. Maka berkatalah sekretaris ayah Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi kepada beliau: “Orang seperti engkau tak pantas berperilaku demikian. Di manakah engkau dari fiqh?” Kata-kata tersebut benar-benar mengena pada jiwa Al-Imam Asy-Syafi’i, hingga akhirnya bertekad untuk mendalami ilmu agama kepada Muslim bin Khalid Az-Zanji -saat itu sebagai Mufti Makkah- kemudian kepada Al-Imam Malik bin Anas di Kota Madinah.
 
Upaya menimba berbagai disiplin ilmu agama ditempuhnya dengan penuh kesungguhan. Dari satu ulama menuju ulama lainnya dan dari satu negeri menuju negeri lainnya; Makkah-Madinah-Yaman-Baghdad. Di daerahnya (Makkah), Al-Imam Asy-Syafi’i menimba ilmu dari Muslim bin Khalid Az-Zanji, Dawud bin Abdurrahman Al-Aththar, Muhammad bin Ali bin Syafi’, Sufyan bin Uyainah, Abdurrahman bin Abu Bakr Al-Mulaiki, Sa’id bin Salim, Fudhail bin Iyadh, dan yang lainnya.
 
Pada usia dua puluh sekian tahun -dalam kondisi telah layak berfatwa dan pantas menjadi seorang imam dalam agama ini- Al-Imam Asy-Syafi’i berkelana menuju Kota Madinah guna menimba ilmu dari para ulama Madinah: Al-Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Abu Yahya Al-Aslami, Abdul Aziz Ad-Darawardi, Aththaf bin Khalid, Ismail bin Ja’far, Ibrahim bin Sa’d, dan yang semisal dengan mereka. Kemudian ke negeri Yaman, menimba ilmu dari para ulamanya: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadhi, dan yang lainnya. Demikian pula di Baghdad, beliau menimba ilmu dari Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani ahli fiqh negeri Irak, Ismail bin ‘Ulayyah, Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi, dan yang lainnya.
 
Kedudukan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu di mata pembesar umat
 
Perjalanan Al-Imam Asy-Syafi’i yang demikian panjang dalam menuntut ilmu benar-benar membuahkan keilmuan yang tinggi, prinsip keyakinan (manhaj) yang kokoh, akidah yang lurus, amalan ibadah yang baik, dan budi pekerti yang luhur. Tak heran bila kemudian posisi dan kedudukan beliau demikian terhormat di mata pembesar umat dari kalangan para ahli di bidang tafsir, qiraat Al-Qur’an, hadits, fiqh, sejarah, dan bahasa Arab. Kitab-kitab biografi yang ditulis oleh para ulama pun menjadi saksi terbaik atas itu semua. Berikut ini contoh dari sekian banyak penghormatan pembesar umat terhadap Al-Imam Asy-Syafi’i yang terdapat dalam kitab-kitab tersebut:
 
Dalam kitab Tahdzibut Tahdzib karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahudisebutkan bahwa:
 
Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi rahimahullahu berkata: “Tidak ada satu hadits pun yang Asy-Syafi’i keliru dalam meriwayatkannya.”
 
Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu berkata: “Asy-Syafi’i belum pernah keliru dalam meriwayatkan suatu hadits.”
 
Al-Imam Ali bin Al-Madini rahimahullahu berkata kepada putranya: “Tulislah semua yang keluar dari Asy-Syafi’i dan jangan kau biarkan satu huruf pun terlewat, karena padanya terdapat ilmu.”
 
Al-Imam Yahya bin Ma’in rahimahullahu berkata tentang Asy-Syafi’i: “Tsiqah (terpercaya).”
 
Al-Imam Yahya bin Sa’id Al-Qaththan rahimahullahu berkata: “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih berakal dan lebih paham tentang urusan agama daripada Asy-Syafi’i.”
 
Al-Imam An-Nasa’i rahimahullahu berkata: “Asy-Syafi’i di sisi kami adalah seorang ulama yang terpercaya lagi amanah.”
 
Al-Imam Mush’ab bin Abdullah Az-Zubairi rahimahullahu berkata: “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih berilmu dari Asy-Syafi’i dalam hal sejarah.”
 
Dalam Mukadimah Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad Syakir rahimahullahu terhadap kitab Ar-Risalah karya Al-Imam Asy-Syafi’i (hal. 6) disebutkan bahwa Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu berkata: “Kalau bukan karena Asy-Syafi’i (atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala,), niscaya kami tidak bisa memahami hadits dengan baik.”
 
Beliau juga berkata: “Asy-Syafi’i adalah seorang yang paling paham tentang Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
 
Dalam kitab Manaqib Asy-Syafi’i karya Al-Imam Dawud bin Ali Azh-Zhahirirahimahullahu disebutkan: “Telah berkata kepadaku Ishaq bin Rahawaih: ‘Suatu hari aku pergi ke Makkah bersama Ahmad bin Hanbal untuk berjumpa dengan Asy-Syafi’i. Aku pun selalu bertanya kepadanya tentang sesuatu (dari agama ini) dan aku dapati beliau sebagai seorang yang fasih serta berbudi pekerti luhur. Setelah kami berpisah dengan beliau, sampailah informasi dari sekelompok orang yang ahli di bidang tafsir Al-Qur’an bahwa Asy-Syafi’i adalah orang yang paling mengerti tafsir Al-Qur’an di masa ini. Kalaulah aku tahu hal ini, niscaya aku akan bermulazamah (belajar secara khusus) kepadanya’.”
 
Dawud bin Ali Azh-Zhahiri berkata: “Aku melihat adanya penyesalan pada diri Ishaq bin Rahawaih atas kesempatan yang terlewatkan itu.”
 
Dalam kitab Manaqib Asy-Syafi’i karya Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu disebutkan bahwa:
 
Al-Imam Abdul Malik bin Hisyam Al-Mu’afiri rahimahullahu berkata: “Asy-Syafi’i termasuk rujukan dalam bahasa Arab.”
 
Al-Imam Abdul Malik bin Quraib Al-Ashma’i rahimahullahu berkata: “Aku mengoreksikan syair-syair Suku Hudzail kepada seorang pemuda Quraisy di Makkah yang bernama Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i.”
 
Al-Imam Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam Al-Harawi rahimahullahu berkata: “Adalah Asy-Syafi’i sebagai rujukan dalam bahasa Arab atau seorang pakar bahasa Arab.”
 
Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu berkata: “Perkataan Asy-Syafi’i dalam hal bahasa Arab adalah hujjah.”
 
Al-Mubarrid rahimahullahu berkata: “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati Asy-Syafi’i. Beliau termasuk orang yang paling ahli dalam hal syair, sastra Arab, dan dialek bacaan (qiraat) Al-Qur’an.”
Menelusuri prinsip keyakinan (manhaj) Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Prinsip keyakinan (manhaj) Al-Imam Asy-Syafi’i sesuai dengan prinsip keyakinan (manhaj) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Untuk lebih jelasnya, simaklah keterangan berikut ini:
 
a. Pengagungan Al-Imam Asy-Syafi’i terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
 
Al-Imam Asy-Syafi’i adalah seorang ulama yang selalu merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta berpegang teguh dengan keduanya. Cukuplah karya monumental beliau, kitab Al-Umm (terkhusus pada Kitab Jima’ul Ilmi dan Kitab Ibthalul Istihsan) dan juga kitab Ar-Risalah menjadi bukti atas semua itu. Demikian pula beliau melarang dari taklid buta. Sebagaimana dalam wasiat beliau berikut ini:
 
“Jika kalian mendapati sesuatu pada karya tulisku yang menyelisihi Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ambillah Sunnah RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan tinggalkan perkataanku.”
 
“Jika apa yang aku katakan menyelisihi hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lah yang lebih utama, dan jangan kalian taklid kepadaku.”
 
Al-Imam Al-Muzani rahimahullahu (salah seorang murid senior Al-Imam Asy-Syafi’i) di awal kitab Mukhtashar-nya berkata: “Aku ringkaskan kitab ini dari ilmu Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullahu serta dari kandungan ucapannya untuk memudahkan siapa saja yang menghendakinya, seiring dengan adanya peringatan dari beliau agar tidak bertaklid kepada beliau maupun kepada yang lainnya. Hal itu agar seseorang dapat melihat dengan jernih apa yang terbaik bagi agamanya dan lebih berhati-hati bagi dirinya.”
 
b. Hadits ahad dalam pandangan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Menurut Al-Imam Asy-Syafi’i (dan para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah selainnya), tak ada perbedaan antara hadits mutawatir dan hadits ahad dalam hal hujjah, selama derajatnya shahih. Bahkan dalam kitab Ar-Risalah Al-Imam Asy-Syafi’i menjelaskan secara panjang lebar bahwa hadits ahad adalah hujjah dalam segenap sendi agama. Lebih dari itu beliau membantah orang-orang yang mengingkarinya dengan dalil-dalil yang sangat kuat. Sehingga patutlah bila beliau dijuluki Nashirul Hadits (pembela hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
 
c. Tauhid dalam pandangan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Al-Imam Asy- Syafi’i merupakan sosok yang kokoh tauhidnya. Sangat mendalam pengetahuannya tentang tauhid dan jenis-jenisnya, baik tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah maupun tauhid asma’ wash shifat. Bahkan kitab-kitab beliau merupakan contoh dari cerminan tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
 
Di antaranya apa yang terdapat dalam mukadimah kitab Ar-Risalah berikut ini: “Segala puji hanya milik Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir  mempersekutukan (sesuatu) dengan Rabb mereka. Segala puji hanya milik Allah yang tidaklah mungkin satu nikmat dari nikmat-nikmat-Nya disyukuri melainkan dengan nikmat dari-Nya pula. Yang mengharuskan seseorang kala mensyukuri kenikmatan-Nya yang lampau untuk mensyukuri kenikmatan-Nya yang baru.

Siapa pun tak akan mampu menyifati hakikat keagungan-Nya. Dia sebagaimana yang disifati oleh diri-Nya sendiri dan di atas apa yang disifati oleh para makhluk-Nya. Aku memuji-Nya dengan pujian yang selaras dengan kemuliaan wajah-Nya dan keperkasaan ketinggian-Nya. Aku memohon pertolongan dari-Nya, suatu pertolongan dari Dzat yang tidak ada daya dan upaya melainkan dari-Nya. 

Aku memohon petunjuk dari-Nya, Dzat yang dengan petunjuk-Nya tidak akan tersesat siapa pun yang ditunjuki-Nya. Aku pun memohon ampunan-Nya atas segala dosa yang telah lalu maupun yang akan datang, permohonan seorang hamba yang meyakini bahwa tiada yang berhak diibadahi melainkan Dia, seorang hamba yang mengetahui dengan pasti bahwa tiada yang dapat mengampuni dosanya dan menyelamatkannya dari dosa tersebut kecuali Dia. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi melainkan Dia semata, dan aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya…”
 
Al-Imam Asy-Syafi’i sangat berupaya untuk menjaga kemurnian tauhid. Oleh karena itu, beliau sangat keras terhadap segala perbuatan yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar (syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam), seperti mendirikan bangunan di atas kubur dan menjadikannya sebagai tempat ibadah, bersumpah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sebagainya. 

Penting untuk disebutkan pula bahwa prinsip Al-Imam Asy-Syafi’i dalam hal tauhid asma’ wash shifat sesuai dengan prinsip Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamdan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum serta menyelisihi prinsip kelompok Asy’ariyyah ataupun Maturidiyyah. Yaitu menetapkan semua nama dan sifat bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih. 

Menetapkannya tanpa menyerupakan dengan sesuatu pun, dan mensucikan AllahSubhanahu wa Ta’ala tanpa meniadakan (ta’thil) nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Sebagaimana yang dikandung firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
 
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
 
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan lagi Maha melihat.” (Asy-Syura: 11)
 
Jauh dari sikap membayangkan bagaimana hakikat sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala(takyif) dan jauh pula dari sikap memalingkan makna sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sebenarnya kepada makna yang tidak dimaukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya (tahrif). Demikianlah prinsip yang senantiasa ditanamkan Al-Imam Asy-Syafi’i kepada murid-muridnya.
 
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Telah diriwayatkan dari Ar-Rabi’ dan yang lainnya, dari para pembesar murid-murid Asy-Syafi’i, apa yang menunjukkan bahwa ayat dan hadits tentang sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut dimaknai sesuai dengan makna zhahirnya, tanpa dibayangkan bagaimana hakikat sifat tersebut (takyif), tanpa diserupakan dengan sifat makhluk-Nya (tasybih), tanpa ditiadakan (ta’thil), dan tanpa dipalingkan dari makna sebenarnya yang dimaukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam (tahrif).”
 
d. Permasalahan iman menurut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Iman menurut Al-Imam Asy-Syafi’i mencakup ucapan, perbuatan, dan niat (keyakinan). Ia bisa bertambah dengan ketaatan dan bisa berkurang dengan kemaksiatan. Adapun sikap beliau terhadap pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik) yang meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat darinya, maka selaras dengan prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah dan menyelisihi prinsip ahlul bid’ah, dari kalangan Khawarij, Mu’tazilah, maupun Murji’ah. Yaitu tergantung kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak untuk diampuni maka terampunilah dosanya, dan jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak untuk diazab maka akan diazab terlebih dahulu dalam An-Nar, namun tidak kekal di dalamnya.
 
e. Permasalahan takdir dan Hari Akhir menurut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu
 
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya kehendak para hamba tergantung kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidaklah mereka berkehendak kecuali atas kehendak Allah Rabb semesta alam. Manusia tidaklah menciptakan amal perbuatannya sendiri. Amal perbuatan mereka adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya takdir baik dan takdir buruk semuanya dari Allah ‘Azza wa jalla. Sesungguhnya azab kubur benar adanya, pertanyaan malaikat kepada penghuni kubur benar adanya, hari kebangkitan benar adanya, penghitungan amal di hari kiamat benar adanya, Al-Jannah dan An-Nar benar adanya, dan hal lainnya yang disebutkan dalam Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta disampaikan melalui lisan para ulama di segenap negeri kaum muslimin (benar pula adanya)."
 
Ketika ditanya tentang dilihatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala (ru’yatullah) di hari kiamat, maka Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan: “Demi Allah, jika Muhammad bin Idris tidak meyakini akan dilihatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari kiamat, niscaya dia tidak akan beribadah kepada-Nya di dunia.”
 
f. Penghormatan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu terhadap para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
 
Al-Imam Asy-Syafi’i sangat menghormati para sahabat Nabi. Hal ini sebagaimana tercermin dalam kata-kata beliau berikut ini: “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al-Qur’an, Taurat, dan Injil. Keutamaan itu pun (sungguh) telah terukir melalui lisan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Suatu keutamaan yang belum pernah diraih oleh siapa pun setelah mereka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati mereka dan menganugerahkan kepada mereka tempat tertinggi di sisi para shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Merekalah para penyampai ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Mereka pula para saksi atas turunnya wahyu kepada RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, mereka sangat mengetahui apa yang dimaukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan hal-hal yang bersifat umum maupun khusus, serta yang bersifat keharusan maupun anjuran. Mereka mengetahui Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik yang kita ketahui ataupun yang tidak kita ketahui. Mereka di atas kita dalam hal ilmu, ijtihad, wara’, ketajaman berpikir dan menyimpulkan suatu permasalahan berdasarkan ilmu. Pendapat mereka lebih baik dan lebih utama bagi diri kita daripada pendapat kita sendiri. Wallahu a’lam.”

Demikian pula beliau sangat benci terhadap kaum Syi’ah Rafidhah yang menjadikan kebencian terhadap mayoritas para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamsebagai prinsip dalam beragama. Hal ini sebagaimana penuturan Yunus bin Abdul A’la: “Aku mendengar celaan yang dahsyat dari Asy-Syafi’i -jika menyebut Syi’ah Rafidhah- seraya mengatakan: ‘Mereka adalah sejelek-jelek kelompok’."
 
g. Sikap Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu terhadap kelompok-kelompok sesat
 
Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu berkata: “Adalah Asy-Syafi’i seorang yang bersikap keras terhadap ahlul ilhad (orang-orang yang menyimpang dalam agama) dan ahlul bid’ah. Beliau tampakkan kebencian dan pemboikotan (hajr) tersebut kepada mereka.”
 
Al-Imam Al-Buwaithi rahimahullahu berkata: “Aku bertanya kepada Asy-Syafi’i, ‘Apakah aku boleh shalat di belakang seorang yang berakidah Syi’ah Rafidhah?’ Maka beliau menjawab: ‘Jangan shalat di belakang seorang yang berakidah Syi’ah Rafidhah, seorang yang berakidah Qadariyyah, dan seorang yang berakidah Murjiah’.”
 
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Tidaklah seorang sufi bisa menjadi sufi tulen hingga mempunyai empat karakter: pemalas, suka makan, suka tidur, dan selalu ingin tahu urusan orang lain."
 
Akhir kata, demikianlah sekelumit tentang kehidupan Al-Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullahu dan prinsip keyakinan (manhaj) beliau yang dapat kami sajikan kepada para pembaca. Seorang ulama besar yang penuh jasa, yang meninggal dunia di Mesir pada malam Jum’at 29 Rajab 204 H, bertepatan dengan 19 Januari 820 M, dalam usia 54 tahun.
 
Rahimahullahu rahmatan wasi’ah, wa ghafara lahu, wa ajzala matsubatahu, wa askanahu fi fasihi jannatihi. Amin.
 

Berikut salah satu Amaliah peninggalan Imam Syafi’i

Shalawat Imam Syafii

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ . وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ . وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا أَمَرْتَ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ . وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُصَلَّى عَلَيْهِ . وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا تَنْبَغِي الصَّلاَةُ عَلَيْهِ.

Artinya: ”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak jumlah orang yang bershalawat kepadanya, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak jumlah orang yang tidak bershalawat kepadanya, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana shalawat yang Engkau perintahkan kepadanya, lim-pahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana Engkau suka agar dibacakan shalawat atasnya, dan limpahkanlah pula shalawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana selayaknya ucapan shalawat atasnya.”

صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ كُلَّما ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُونَ.

Artinya: ”Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami, Nabi Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan untuk menyebut-Mu.”

Berkaitan dengan redaksi shalawat pertama di atas telah diceritakan di dalam syarah atas kitab Dala’il Khairat, Syaikh Abul Abbas Ibn Mindil menyebutkan dalam kitab Tuhfah al-Maqashid bahwa Imam al-Syafi’i pernah diimpikan oleh seseorang, lalu orang itu bertanya kepadanya, “Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?” Imam al-Syafi’i menjawab, Allah telah mengampuni diriku.” “Dengan amal apa?” orang itu bertanya lagi. “Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk bershalawat kepada Nabi” Jawab Imam al-Syafi’i. “Bagaimana redaksinya?” Lantas beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas.

Sedangkan berkaitan dengan redaksi shalawat kedua, Imam al-Muzaniy bertutur sebagai berikut: Saya bermimpi melihat Imam al-Syafi’i. Lalu saya bertanya pada beliau, “Apa yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?” Beliau menjawab, Allah telah mengampuni diriku, memberikan kasih sayang kepadaku dan meninggikan derajatku di surga berkat shalawat yang aku cantumkan di dalam kitab Al-Risalah, yaitu:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُونَ .

Tatkala di pagi hari aku lihat kitab al-Risalah, maka aku temukan shalawat yang disebutkan oleh Imam al-Syafii.

Pada shalawat kedua ini terdapat sedikit perbedaan redaksi dari yang disebutkan oleh Imam Abdullah Ibn Hakam.

Imam Muhammad Ibn Muhammad al-Ghazaliy menyebutkan dalam kitab Ihya Ulumiddinriwayat Imam Abul Hasan al-Syafii yang mengatakan:

رَأَيْتُ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَنَامِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ بِمَ جُوْزِيَ الشَّافِعِيُّ عَنْكَ حَيْثُ يَقُوْلُ فِي كِتَابِهِ الرِّسَالَةِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُونَفَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُوْزِيَ عَنِّي أَنَّهُ لاَ يُوْقَفُ لِلْحِسَابِ.

Artinya: ”Saya telah bermimpi melihat Rasulullah, lalu saya bertanya, “Ya Rasulullah, dengan kebaikan apa Imam al-Syâfi’i diberi balasan dari sebab ucapannya dalam kitab al-Risâlah: Washallallâhu ‘Alâ Muhammaddin Kullamâ Dzakara al-Dzdâkirûn waghafala ‘an Dzikrik al-Ghâfilûn?’ Rasulullah menjawab:“Ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab di hari kiamat)

 

Intan permata Idaman


Berlian berasal dari bagian terdalam gunung berapi yang juga mengandung atom dan karbon. Pada kenyataannya berlian merupakan kristal transparan yang mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan bumi melalui letusan volkanik. Menurut penelitian, naiknya berlian kepermukaan bumi dikarenakan batu yang mencair. Berlian dikembangkan dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150 km (90 mil), pada tekanan kira-kira 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1200 derajat celcius (2200 derajat Fahrenheit). Berlian bisa menjadi bentuk alami lain sesuai tingginya tekanan, secara relatif pada saat temperatur rendah. Namun sangat disayangkan berlian tidak bisa terbentuk dari bawah laut.

Sejak zaman purbakala bahkan pada saat penamaan berlian itu sendiri, berlian terkenal sebagai material yang paling keras ke tiga setelah ‘Aggregated diamond nanorods’ dan ‘Ultrahard Fullerite’.
Menurut sejarahnya, nama berlian itu sendiri diambil dari bahasa Yunani kuno yang artinya “Tak Terkalahkan”.
Berlian muncul kepermukaan bumi sudah sangat lama, berkisar dari 1-3,3 milyar tahun yang lalu. Berlian pertama kali dikenali dan ditambang di India. 
Cara membedakan berlian asli dan imitasi

Berlian selalu menjadi daya tarik setiap wanita. Harganya yang mahal dan langka membuatnya sangat riskan untuk membelinya di toko perhiasan yang tidak terpercaya. Batu berlian yang asli dan imitasi sangat sulit untuk dibedakan. Tetapi jika mengetahui bagaimana cara membedakannya maka akan lebih memudahkan Anda untuk mendapatkan berlian yang disukai. Bagi para wanita yang tidak bisa membedakan mana berlian asli dan imitasi, maka ikuti beberapa tips berikut ini:

1. Menguji dengan bernapas pada berlian
Jika berlian asli, maka kabut yang dihasilkan akan menghilang dengan cepat. Tetapi jika berlian imitasi, maka batu berlian akan tetap berkabut selama beberapa detik.

2. Cermati setiap sisi pada berlian
Berlian asli akan memperlihatkan kilauan yang mempesona dari berbagai sisi. Berlian imitasi seringkali didesain hanya memberikan kilauan pada bagian atasnya saja, namun kurang berkilau dari sisi lainnya.

3. Letakan berlian di atas koran dan amati
Jika asli, maka Anda tidak akan bisa melihat tulisan pada yang berbayang pada batu berlian. Sebab berlian asli memiliki sisi bagian dalam yang kompleks, sehingga cahaya tidak akan bisa membuat bayangan pada batu berlian.

4. Lihatlah batu berlian dengan kaca pembesar
Jika Anda melihat goresan pada permukaannya, bisa dikatakan berlian tersebut imitasi, karena berlian yang asli tidak mudah tergores.

5. Bandingkan berat berlian yang Anda inginkan dengan berat berlian lainnya
Jika batu berlian terasa lebih berat, bisa jadi berlian yang Anda inginkan adalah produk imitasi yang terbuat dari batu Cubic Zirconia. Batu Cubic Zirconia berasal dari Austria yang memilki kilau batu seperti berlian.

Apa Bedanya INTAN Dengan BERLIAN

Banyak orang seringkali bingung mendengar istilah Intan dengan Berlian oleh karena itu akan di jelaskan mengenai kedua nama tersebut.

Intan merupakan sebutan ( dalam bahasa Indonesia )Untuk berlian kasar (Rough diamond)
yang belum diolah, dan terbentuk dari mineral karbon yang mengkristal karena proses kimiawi di dalam perut bumi selama ratusan tahun hingga jutaan tahun. Intan dikategorikan sebagai batuan permata yang paling keras

Apa yang di maksud dengan?
INTAN ALAMI DENGAN INTAN BUATAN

Setalah paham dengan pengertian INtan, kita masuk kepada kategori jenis Intan, Didunia ini ada dua jenis Intan yaitu intan alami dan intan buatan.
Intan alami terbentuk oleh tenaga endogen diperut bumi selama ratusan tahun hingga jutaan tahun sehingga intan jenis ini memiliki kualitas terbaik.

Namun karena kebutuhan akan intan yang semakin meningkat untuk industri permata ( bahan perhiasan ) dan proses alami memakan waktu terlalu lama, maka dibuatlah makmal (pemanas buatan) untuk mempercepat proses terjadinya Intan secara buatan.Hampir empat kali berat Intan dihasilkan dari proses ini Intan buatan disebut juga dengan INtan Sintetis.

Bagaimana Proses Mendapatkan INTAN ALAMI ?

Intan ditambang di deposit primer (Kimberlite dan Lamporite) dengan pipa-pipa vulkanis dan deposit sekunder (alluvial, onshore, dan offshore),  tempat kandungan intan berasal dari bahan - bahan yang di keluarkan dari dalam bumi dan karena tekanan dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan.

Intan yang berada di dalam perut bumi di gali secara mekanis, tanah,batu-batuan dan pasir yang diambil dengan menggunakan peralatan canggih, dipilah dalam pabrik pemrosesan untuk menyortir mana yang batu biasa, pasir, dan intan.

Untuk apa saja INTAN Dimanfaatkan ?

Karena Intan memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa yaitu kekerasan dan kemampuannya mendispersikan cahaya maka Intan diburu untuk digunakan sebagai perhiasan ( Berlian ) dan penerapan nya di berbagai industri. salah satunya Intan digunakan sebagai mata bor untuk pengeboran minyak bumi.

Bagaimana proses
INTAN menjadi BERLIAN ?

Seperti tadi yang sudah di jelaskan bahwa intan yang merupakan berlian kasar diburu untuk dijadikan perhiasan.
Nah Intan lantas diolah menjadi perhiasan dengan proses dan teknik tinggi dengan mempertimbangkan faktor 4C: Cut (irisan), Clarity (kejernihan), Colour (warna), dan Carat Weight ( Dimensi ukuran & berat ).
Intan hasil olahan inin dikenal sebagai batu permata yang populer disebut berlian, dan memiliki nilai estetika serta nilai ekonomi yang sangat tinggi.

Berlian mampu memancarkan cahaya ini, inilah salah satu yang menjadikannya sebagai batu yang sangat istimewa. Pancaran cahaya ini akan terlihat sangat indah terutama karena tingkat kebeningannya.

Berlian yang memiliki tingkat kebeningan yang tinggi adalah berlian yang bebas dari inklusi atau cacat. Inklusi terjadi karena proses alamiah. Inklusi umumnya sulit terlihat oleh mata telanjang, namun keberadaannya pada berlian akan mengurangi nilai berlian tersebut.

Inklusi dapat terlihat seperti titik atau noda pada berlian, titik ini sebenarnya bisa merupakan kandungan Kristal yang terperangkap dalam berlian, jika kandungan Kristal ini banyak dan menyebar dalam ukuran sangat kecil (micro) maka akan membentuk seperti kabut (cloud) dalam berlian. Kristal juga ada yang berbentuk seperti jarum (needle). Inklusi juga bisa berupa seperti retakan didalam berlian. Intinya , kalo ada inklusi berarti berlian tak tampak jernih sempurna

Berlian FL, IF, VVS and VS adalah tipe yang sangat bagus kualitasnya, dengan tingkat inklusi rendah tentunya. Jadi kalo ada berlian yang didiskon, hati-hati, kemungkinan karena berlian itu adalah yang memiliki tingkat inklusi tinggi.

Intan yang pernah ditemukan di Indonesia 

Intan Trisakti adalah nama sebuah intan y‎ang sempat menggemparkan dunia batu mulia khususnya di Indonesia karena nilai paling tinggi yang pernah ditaksir hingga mencapai 10 triliun rupiah. Diberi nama Trisakti oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.

Pada tanggal 26 Agustus 1965, kelompok pendulang intan yang diketuai oleh H. Madsalam menemukan sebuah intan cukup besar, seukuran telur burung merpati, di lokasinya Sungai Tiung, KecamatanCempaka, Banjarbaru. Saat ditemukan, beratnya adalah 166,75 karat dan setelah diasah menjadi berlian nilainya meroket hingga mencapai 10 triliun rupiah.

Para penemunya yang berjumlah 43 orang mendapat ganti senilai Rp 3,5 miliar. Namun, karena ada sanering (perubahan nilai uang dari Rp 1.000 menjadi Rp 1), akhirnya uang yang diterima hanya Rp 3,5 juta. Uang balas jasa ini kemudian dipakai untuk naik haji bagi penemu dan keluarganya serta pihak lain yang terlibat, semuanya berjumlah sekitar 80 orang.

Selepas itu, nyaris belum pernah ditemukan lagi intan yang bisa mengalahkan kemasyhuran Trisakti. Penemuan intan berukuran lebih besar pernah terjadi, tetapi kegemparannya belum bisa menyamai. Sebut saja intan Putri Malu seberat 200 karat yang ditemukan di Antaruku, Kecamatan Pengaron, tahun 2008, atau yang lebih kecil intan Galuh Cempaka 5 sebesar 106 karat di Cempaka tahun 1850, dan Galuh Pumpung 98 karat yang juga ditemukan di Cempaka tahun 1990.

Menurut pendulang, temuan lainnya rata-rata berukuran relatif kecil. Jani (40), pendulang, menunjukkan batu transparan mirip kaca seukuran biji kedelai sedikit kusam. Batu yang diyakini sebagai intan mentah itu hanya dibungkus kertas pembungkus rokok dan disimpan dalam saku celananya.

”Besarnya sekitar 1 karat atau 200 miligram. Kalau dijual, harganya sekitar Rp 4 juta,” ujarnya. Jani tidak pelit menunjukkan hasil temuannya kepada orang lain, baik yang sekadar ingin tahu maupun yang bermaksud membeli. Kawasan pendulangan intan Cempaka telah dicanangkan sebagai daerah tujuan wisata sejak tahun 1990-an. Karena itu, hampir setiap hari ada pengunjung, baik domestik maupun mancanegara.

Sungai Tiung merupakan salah satu kawasan pendulangan di Cempaka yang sampai saat ini masih ramai dengan kegiatan mencari intan, kecuali pada musim hujan saat semuanya libur. Daerah lainnya ada di Pumpung, Karawat, Ujung Murung, dan Danau Purun. Pendulangan di luar Cempaka juga ada, tetapi tidak begitu terkenal, seperti di Bumi Rata, Simpang Empat; Pengaron; serta Danau Pagar dan Jambunau di Riam Kanan.

Kolonial Belanda

Kapan asal mula pendulangan intan Cempaka, tak ada yang tahu persis. Sejumlah sumber menyebutkan, pendulangan itu sudah ada sejak zaman kolonial dan berlangsung secara turun- temurun. Pendulang yakin, yang memiliki inisiatif mengeksploitasi adalah Belanda, dengan mempekerjakan warga setempat. Saat itu warga belum tahu batuan di sekitar mereka bernilai tinggi. Versi lain menyebutkan, intan sudah dieksploitasi sejak abad IX, tetapi lokasinya jauh di utara Cempaka. ‎

 

Legenda Batu Giok


Batu Giok merupakan salah satu jenis batu perhiasan yang menghiasi perjalanan hidup manusia sejak ribuan tahun silam. Dalam bahasa Inggris, batu yang memiliki ciri khas warna hijau ini lebih dikenal dengan nama Jade – meski sebenarnya batu Giok memiliki beragam jenis dengan aneka warna berbeda.

Sumber produksi Giok pada awalnya berada di daerah Ningshao yang terletak di Delta Sungai Yangtze, Cina dan sudah digali sejak ribuan tahun lalu. Selain itu, Giok juga kerap ditemukan di wilayah provinsi Liaoning dan Mongolia. Namun batu Giok juga kerap ditemukan di benua lain seperti di Amerikadan asia tenggara.

Kharisma batu ini tidak akan ada habisnya dan tidak lekang juga dimakan oleh waktu. Batu yang satu ini juga sudah memiliki kelas penggemar tersendiri yang sudah tersebar di seluruh dunia. Dari tahun ke tahun, penggemar batu ini
semakin banyak dan selalu bertambah, terutama dari luar kawasan Asia. Mereka mengagumi dan sangat tertarik dengan batu warisan yang kaya akan keindahan, kelangkaan dan daya tahan dari batu jade/giok ini.

Penulis pun salah satu yg cukup terpikat dengan komposisi kandungan mineral yang terdapat di dalam batu ini yang menghasilkan keindahan warna yang tak akan membuat mata lelah memandangnya.

Tak sedikit para pemahat pun menggunakan batu ini sebagai salah satu dari ratusan bahkan jutaan karya yang mereka tampilkan ke masyarakat.

Batu Jade/giok mulai dikenal oleh rakyat China sejak tahun 58 - 147 SM oleh seorang bernama Xu Zhen. Dan sejak saat itu, batu giok/jade telah menemani perkembangan ‎peradaban di Negeri Panda.  

Para arkeolog telah menemukan benda-benda yang terbuat dari giok dari Periode Neolitik awal (sekitar 5000 SM), diwakili oleh budaya Hemudu di Provinsi Zhejian, dan dari tengah dan akhir periode Neolitik, diwakili oleh budaya Hongshansepanjang Sungai Lao,budaya Longshan sepanjang sungai kuning  dan budaya Liangzhu di wilayah Danau Tai. 

Batu Giok sudah menghiasai pakaian raja-raja Cina pada masa lampau. Dibuktikan dengan ditemukannya reruntuhan bangunan sisa berdirinya Dinasti Shang (4.700-2.200 Sebelum Masehi). DI mana batu Giok sudah dijadikan hiasan di makam-makam raja Shang.
Pada zaman dahulu, batu Giok sangat bernilai tinggi, yang bahkan melebihi nilai emas dan berlian di dunia barat. Batu Giok pun menjadi material favorit bagi para pengrajin Cina untuk membuat berbagai kerajian seperti kaligrafi dan elemen dekoratif lainnya.

Batu Giok biasa digunakan untuk menghiasi benda-benda terbaik dan patung tokoh yang dikultuskan. Tidak hanya itu, baru Giok juga biasa digunakan untuk menghiasi perabot kuburan bagi keluarga kaisar atau pembesar Cina lainnya.

pada zaman dahulu,para raja-raja di china menumbuk halus batu giok kemudian di minum, dan juga batu giok sering dibawa dalam pertempuran. tentara spanyol dan romawi juga membawa batu giok dalam peperangan



Orang China sangat mencintai batu ini bukan hanya karena keindahan nya. Tetapi juga yang lebih penting ada budaya, falsafah serta kemanusiaan, seperti yang dikatakan Konfusius bahwa batu giok/jade menyimpan 11 kebajikan didalamnya. Bahkan, sejak lama orang China memiliki peribahasa,

" Emas memang bernilai, tetapi batu giok tak ternilai harganya"

Dari sinipun kita bisa menilai betapa sangat tinggi arti sebuah batu giok/jade pada masyarakat China didunia ini.Batu giok/jade sangat sering dikaitkan sebagai simbol keberuntungan. Tidak saja karena dengan memiliki giok, maka kita akan menjadi terpandang derajad sosial di masyarakat. Singkat kata, pamor sosial kita menjadi naik berkat giok.

Tak hanya sampai pada falsafah kehidupan masyarakat China, batu giok/jade ini sudah sejak ribuan tahun yang lalu dipercaya sebagai alternatif pengobatan. Batu giok/jade memiliki 26 kandungan mineral yang dapat menyehatkan tubuh manusia.

Ada sebuah cerita tentang khasiat batu giok/jade ini untuk kesehatan yang sangat dipercayai oleh masyarakat Tionghoa adalah cerita tentang seorang wanita yang naik becak pada masa itu dan ditabrak cukup parah oleh sebuah mobil. Tetapi anehnya, setelah diperiksa di rumah sakit, bahkan hingga 7 hari, wanita tersebut tidak memiliki masalah dengan fisiknya sama sekali. Bahkan, tim dokter menyatakan bahwa wanita tersebut dalam keadaan 100 persen sehat. Hanya saja batu giok yang dikenakan oleh wanita tersebut hancur berkeping-keping ketika kecelakaan itu terjadi.

Khasiat Batu Giok

Selain digunakan sebagai hiasan, batu Giok juga dipercaya memiliki khasiat penyembuhan,Rezeki,keselamatan,kewibawaan,kekuatan,semangat bekerja,mengeluarkan aura dingin dan baik untuk kesehatan. Giok dipercaya sebagai salah satu sumber energi alam. Sebagai salag satu sumber energi alam, batu Giok juga dipercaya bisa membawa ketenangan bagi pemiliknya.

Manfaat batu giok untuk kesehatan

Batu Giok kerap digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan racun dalam tubuh.
Tidak hanya itu, Batu Giok juga diyakini mampu menghilangkan penyakit pinggang dan ginjal. Bahkan salah satu keyakinan atas khasiat Giok adalah, seseorang akan diberikan umur panjang jika merokok menggunakan pipa yang terbuat dari batu Giok, batu giok juga digunakan untuk pijat dan theraphy

banyaknya kandungan mineral dalam batu giok seperti kalsium,potasium,magnesium dan besi menjadi suplemen bagi tubuh untuk melancarkan sirkulasi darah sehingga tubuh terasa lebih segar dan bervitalitas.

Jenis Batu Giok

Batu giok yang dinyatakan asli di Dunia ini hanya dua jenis batuan yaitu nefrit (nephrite) dan jadeit (jadeite). Berbeda dengan nefrite yang dikenal luas dalam kebudayaan Cina sejak zaman Neolitikum (6000 tahun sebelum Masehi), jadeit baru muncul pada pertengahan abad ke 18 yaitu pada masa Dinasti CHING (1644-1912). Jadeit yang asal-usulnya diimpor dari wilayah Burma, memiliki sifat-sifat yang berbeda dari nefrit, baik secara mineralogi ataupun gemologi. 

Mineral penyusunnya piroksen sedangkan nefrit amfibol, berat jenisnya lebih besar, transparansinya lebih tinggi dan warnanya lebih hidup dan lebih beragam. Di perdagangan, jadeit dihargai jauh lebih tinggi dari nefrit. Di antara sifat-sifat yang disyaratkan oleh para pemburu batu giok di Indonesia seperti tahan gores, tahan panas dan terasa dingin, hanya sifat tahan goreslah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Hal ini dapat dimaklumi karena kekerasan batu giok cukup tinggi yaitu (dalam skala Mohs) sekitar 6,5 untuk nefrit dan 7,0 untuk jadeit. Sifat tahan gores ini merupakan metode pertama dalam membedakan giok asli dengan giok palsu.

Sifat Dingin Batu Giok

Mengenai sifat tahan panas, hal ini sangat bertentangan dengan hukum alam. Batu giok yang memiliki thermal diffusivity atau sifat menyebarkan panas 0,0160 cm2/detik, jadi kalau dipanasi di satu titik, temperaturnya akan naik lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis batuan lain seperti obsidian atau batu kendan dari Garut (0,00688 cm2/detik), atau batuan phrehnit berwarna hijau dari Kalimantan Selatan (0,0145 cm2/detik). 

Mengenai sifatnya yang dingin, batu giok memang lebih dingin dari kebanyakan batuan lain seperti obsidian, serpentin, atau prehnit karena batu giok memiliki thermal inertia atau kelembaman panas lebih tinggi. Tetapi apabila dibandingkan dengan mineral kelompok kwarsa, ternyata kelembaman panasnya seimbang sehingga rasa dinginnya pun dapat dipastikan sama.

Unsur Susunan Batu Giok

Nephrite Jade

Amphibole. Amphiboles are double chain silicates. Unlike pyroxenes, amphiboles are Hydrous minerals (contain hydrogen). Cleavages are at 60 Degrees. Composition : Ca2(Mg,Fe)5Si6O22(OH). Green color is due to Iron (Fe). Resembles jadeite in color and structure. Hardness – 6.0 to 6.5

Jadeite Jade

Part of the pyroxene family. Pyroxenes are silicate minerals. The simplest formula is MgSiO3. Forms single chain silicates. Cleavages are at 90 Degrees. Composition: NaAISi2O6. Deep green color is due to presence of Chromium (Cr) Iron produces paler green color. Hardness – 6.5 to 7.0

Nephrite

Chemical composition – A fibrous variety of the amphibole mineral series actinolite to tremolite,usually closer to actinolite.
Color – Green, black, brown, beige (mutton-fat jade). Usually darker and less intense colors thanthose of jadeite.
Optics – R.I 1.62.
Durability – Hardness 6-6.5. Extremely tough, except when its composition approaches that of tremolite.
Crystal structure – Monoclinic , usually massive.
Specific gravity – 2.9-3.0.
Sources – Many sources, including Chinese Turkestan, Taiwan, New Zealand, Wyoming, Lake
Baikal, British Columbia, and California. Prized for centuries in Chinese carvings.

Jadeite

Chemical composition – Sodium aluminum silicate.
Color – A wide range of colors including white, green, yellow, red, orange, violet, and black.
Optics – R.I. 1.64-1.67. Usually the refractometer shows only one line near 1.66.
Durability – Hardness 6.5-7. Very tough.
Crystal structure – Monoclinic, usually massive.
Specific gravity – 3.25-3.36.
Sources – Major sources include Burma, New Zealand, Guatemala, and Siberia. Prized for carvings,frequently from China. The finest green Imperial jade is very rare and expensive.

Sebenarnya, batu giok sendiri memiliki 2 jenis yang telah diakui secara paten dan ASLI di seluruh dunia. 2 jenis dengan kandungan mineral yang juga berbeda. 

Jenis batu jade/giok yang pertama adalah Nephriteatau yg lebih dikenal dengan istilah Soft Jade. Dan jenis batu jade/giok yang kedua adalah Jadeite yg dikenal dengan istilah Hard Jade.

Berbeda dengan Soft Jade/Nephrite yang sudah terkenal diantara masyarakat Tionghoa sejak zaman Neolitikum, Hard Jade/Jadeite justru baru berkembang pada abad ke 18 di zaman Dinasti Qing (Qing Dynasty) yang asal usulnya diimpor dari wilayah Burma serta memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dengan Nephrite/Soft Jade baik dari mineralogi maupun gemologinya.

Mineral yang dikandung oleh Hard Jade/Jadeite adalah piroksen sedangkan Nephrite/Soft Jade adalah amfibol. Massa jenisnya lebih besar, tingkat transparansinya lebih tinggi dan warnanya lebih hidup serta beragam. Karena unsur inilah, Hard Jade/Jadeite dihargai jauh lebih tinggi daripada Nephrite/Soft Jade.

Beberapa persyaratan oleh para pemburu batu giok/jade di dunia adalah tahan panas, tahan gores dan terasa dingin. Tetapi yang paling diakui oleh keshahihan sebuah batu giok/jade hanyalah tahan gores. Mengapa??
Adalah wajar mengingat tingkat kekerasan batu giok/jade bernilai 6.5 - 7.0 (dalam skala Mohs) untuk Nephrite/Soft Jade, dan mencapai 8.0 (dalam skala Mohs) untuk Jadeite/Hard Jade.

Kebanyakan hanyalah Soft Jade/Nephrite lah yang biasa digunakan untuk ukiran, ornamen maupun perhiasan. Sedangkan Hard Jade/Jadeite justru diburu dalam bentuk bongkahan dan sangat sulit dipahat karena kekerasan nya.

Mungkin, ada ahli batu yang mengunjungi blog sederhana ini, bisa kita berbagi ilmu dan mengoreksi kutipan unsur-unsur yang terkandung pada batu giok yang akan saya jabarkan disini.

Nephrite/Soft Jade memiliki unsur :
Amphibole. Amphiboles are double chain silicates. Unlike pyroxenes, amphiboles are Hydrous minerals (contain hydrogen). Cleavages are at 60 Degrees. Composition : Ca2(Mg,Fe)5Si6O22(OH). Green color is due to Iron (Fe). Resembles jadeite in color and structure. Part of the pyroxene family. Color Green, black, brown, beige (mutton-fat jade). Usually darker and less intense colors thanthose of jadeite.
Optics R.I 1.62.
Crystal structure Monoclinic , usually massive. 
Hardness 6.5 to 7.0 sodium aluminum silicate. Specific gravity 2.9-3.0. Prized for centuries in Chinese carvings. 

Jadeite/Hard Jade memiliki unsur :
Pyroxenes are silicate minerals. The simplest formula is MgSiO3. Forms single chain silicates. Cleavages are at 90 Degrees. Composition: NaAISi2O6. Deep green color is due to presence of Chromium (Cr) Iron produces paler green color. 
Color a wide range of colors including white, green, yellow, red, orange, violet, and black.
Optics R.I. 1.64-1.67. Usually the refractometer shows only one line near 1.66.
Durability hardness 7.5 - 8. Very tough.
Crystal structure monoclinic, usually massive.
Specific gravity 3.25-3.36.
The finest green Imperial jade is very rare and expensive. 

Tidaklah mengherankan untuk sebuah cincin batu giok/jade dengan kualitas kelas rendah saja sudah dibanderol dengan harga ratusan ribu. Sedangkan, batu giok/jade dari kelas menengah dan terbaik dari kelas Nephrite sudah dibanderol di seputar harga belasan juta.

Bila anda memang pecinta sekaligus seorang pemburu batu giok/jade setara kelas seorang raja, maka anda harus memiliki batu giok/jade dari kelas Jadeite yang sudah dibanderol diangka ratusan juta bahkan milyaran rupiah. ‎

 

Batu Zamrud dan sejarahnya


Zamrud (Be3Al2SiO6) adalah batu permataatau batu mulia yang berwarna hijau sampai hijau tua. Zamrud termasuk mineralsilikat beril (mengandung beryllium) dan warna hijaunya disebabkan oleh kelumitkromium. Adanya vanadium dan besi yang menyertai kelumit kromium akan menyebabkan ragam zona pada warna hijau tersebut. Kekerasan zamrud termasuk tinggi (7,5 dalam skala Mohr).

Penghasil zamrud kualitas tinggi adalahKolombia, Siberia, Afrika Selatan,Zimbabwe, Australia, dan Brasil.

Letak geografis Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa menjadikan Indonesia ini menjadi salah satu negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai macam kandungan alam yang dipunyai di berbagai macam tempat, mulai dari Aceh hingga Papua. Setiap daerah mempunyai barang tambang sendiri-sendiri, Aceh terkenal dengan hasil gas bumi atau disebut juga LNG. Di Papua, kandungan emasnya yang terbaik di dunia, terkandung juga tembaga, dan uranium.

Bukan hanya itu, di wilayah Indonesia juga memiliki kandungan emas, mutiara, perak, dan batu permata (ruby, zamrud, dan berlian). Salah satu batu permata yang populer juga di tingkat internasional serta banyak diminati adalah batu zamrud atau disebut juga dengan istilah emerald. Keindahan bentuk serta warnanya banyak menghipnotis kalangan masyarakat dunia.

Berbagai Khasiat Batu Zamrud


Batu zamrud juga memiliki manfaat tersendiri. Khasiat batu zamrud sudah banyak dirasakan oleh orang banyak.
Batu zamrud merupakan salah satu batu tertua dan dijadikan sebagai perhiasan. Kepopulerannya dapat mengalahkan batu permata lainnya. Batu zamrud ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Negara-negara penghasil zamrud berkualitas tinggi di antaranya yaitu Kolombia, Siberia, Afrika Selatan, Zimbabwe, Australia, dan Brasil. Warna dari batu zamrud adalah berwarna hijau sampai hijau tua.

Batu zamrud atau emerald termasuk mineral silikat beryllium dan warna hijaunya disebabkan oleh kelumit kromium. Berdasarkan sejarah, kaum Mesir (dalam bahasa Inggris disebut Egypt) telah menambang batu zamrud sejak 3500 SM. Pada masa itu, memang telah banyak dilakukan penambangan batu zamrud terbesar, memang berada di Mesir sampai dengan abad ke 16.

Namun penjelajah dari negeri matador akhirnya telah menemukan pertambangan yang terbengkalai di daerah Kolombia (Amerika Selatan) dan hingga saat ini Kolombia masih menjadi sebagai negara penghasil emerald terbaik di dunia.

Orang-orang pada zaman dahulu juga sering menghubung-hubungkan batu zamrud ini dengan dewi cinta atau Venus dikarenakan warna hijau yang begitu indah diartikan akan memberikan tentang getar-getar cinta, harmoni, dan kebahagiaan dalam hidup.

Batu zamrud ini juga dijadikan sebagai simbol sebuah harapan. Batu zamrud dipercaya dapat membantu menyembuhkan suatu hubungan yang lagi ada permasalahan serta digunakan juga untuk kesehatan seseorang. Masyarakat India menganggap bahwa batu zamrud ini dapat membawa peruntungan nasib yang baik dan dapat mendatangkan kekayaan.

Adapun suku Aztec dan Inca yang berada di Amerika Selatan menganggap bahwa batu zamrud ini sebagai batu suci yang dipergunakan untuk berbagai acara ritual khususnya.    

Khasiat batu zamrud yang berasal dari Kalimantan dipercaya memiliki khasiat
pengasihan tingkat tinggi. Contohnya untuk harapan dapat memberikan faktor kesuksesan dalam hidup yang disertai dengan keteraturan dalam menjalani hidup, menjernihkan sesuatu yang membuat bingung sehingga dapat memecahkan masalah yang belum terselesaikan. Dapat juga menumbuhkan sifat spiritual, memberikan kedinamisan, dan mengarah kepada kejujuran.

Untuk kesehatan, dapat menyeimbangkan hormon dan mengharmonisasikan fungsi-fungsi dari kelenjar pituitary dan thyroid, untuk penyakit jantung. Kemampuan melihat jarak jauh ataupun jarak dekat mata serta memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Karena Keunikannya, di dalam batu tersebut terbentuk benang-benang asap.

Batu zamrud atau emerald adalah lambang batu mulia (birth stone) bagi mereka yang terlahir pada bulan Mei dan batu zamrud tersebut bisa juga untuk peringatan wedding anniversary yang ke-20 dan ke-35.

Perawatan Batu Zamrud


Untuk menjaga batu zamrud ini agar tetap terjaga baik, perawatannya tidaklah sulit dan tidak menghabiskan biaya banyak. Untuk membersihkannya, ada baiknya digunakan air sabun dan sikatlah dengan halus dan lembut , lebih tepatnya dengan menggunakan sikat gigi karena bulu sikatnya bersifat lembut.

Meskipun telah dibersihkan dengan air sabun, energi yang diperoleh dari alam dan yang sudah terkandung di dalam batu zamrud tersebut Insya Allah masih tetap terjaga dan tidak hilang. Hal ini karena energi alam pastinya sudah dikunci dan disimpan oleh batu zamrud tersebut.

Agar batu zamrud bisa memberikan energi positif pada diri kita sehingga aura dalam diri bisa terpancar, maka hal yang dapat kita lakukan agar selalu dekat dengan emerald tersebut, kita bisa menyimpan batu zamrud atau emerald tersebut di dalam tas, bisa juga di dompet atau dalam saku baju.

Akan tetapi untuk mendapatkan kemudahan dalam pemakaiannya, kita bisa menjadikan batu zamrud tersebut sebagai perhiasan yang dapat kita pakai sehari-hari. Bisa kita gunakan untuk liontin, anting-anting, cincin buat wanita maupun laki-laki tergantung dari bentuk cincinya, kalung, dan gelang. Dengan begitu, ke mana pun pergi, kita bisa memakainya setiap hari merasa dekat selalu, tanpa merasa kehilangan energi positif yang dipancarkan oleh emerald tersebut.

Namun batu zamrud ini memiliki sifat yang mudah rapuh atau pecah. Hal ini memiliki perbedaan yang sukup jelas dengan batu mulia lainnya, seperti safir dan ruby yang memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan batu zamrud.

Kelebihan Lain dari Batu Zamrud

Kelebihan lainnya, sifat batu zamrud tahan dengan panas dan warna dari batu ini juga tidak mudah untuk berubah. Karena sifatnya yang rentan pecah atau rapuh menjadikan harga batu zamrud yang sudah telah dipotong lalu dibentuk dengan bentuk yang indah, menjadikan harga batu zamrud yang berbetuk cutting ini sedikit lebih tinggi dibandingkan harga batu zamrud yang berbentuk biasa tanpa melalui proses cutting.

Proses cutting inilah yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian pengrajinnya agar tidak membuat batu zamrud itu rusak atau pecah akibat proses cutting yang sedang dilakukan. Harus diperhatikan juga apabila hendak membeli batu zamrud, Anda harus berhati-hati karena di pasaran banyak beredar batu zamrud palsu. Batu zamrud palsu tersebut diberi nama sendiri-sendiri seperti Kimberly Emerald, Chatham Emerald, Biron Emerald, dan lain-lain.

Jika dilihat secara sekilas, kecantikan warna hijau dari batu zamrud hampir mirip dengan batu giok dan batu bacan yang berasal dari pulau Bacan (Indonesia Timur). Kedua batu tersebut mempunyai warna dasar yang sama dengan batu zamrud. Namun jika diteliti secara mendalam bagian dalam batu zamrud tersebut, terdapat serat dengan pancaran dari warnanya. Itulah yang membuat batu zamrud lebih indah dari batu giok dan batu bacan.

Banyak para pebisnis biasanya memakai batu emerald ini, karena mereka memiliki keyakinan bahwa batu yang dipakainya akan memberikan energi positif yaitu membawa keberuntungan untuk bisnis mereka.

Apa pun khasiat batu zamrud yang diberikan atau dihasilkan dalam pemakaiannya, kita kembalikan lagi kepada Yang Maha Kuasa. Karena yang memberikan kelancaran rezeki, kesehatan, keberuntungan dalam hidup, keberhasilan dalam berbisnis, atau kebahagiaan cinta kita dengan pasangan hidup tidaklah selalu diatur atau bergantung dengan pemakaian batu zamrud tersebut atau batu-batu mulia lainnya.

Kepercayaan atau sugesti tentang hal itu datangnya dari kepercayaan orang-orang pada masa lampau, yang biasanya sesuatu hal dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis, seperti kepercayaan orang-orang pada Mesir Kuno. Kita sebagai orang yang beriman dan memiliki Allah SWT, haruslah melakukan yang terbaik di jalan-Nya yang benar dan tidak melanggar dari ajaran agama yang kita miliki.

Pemakaian batu-batu mulia tersebut bisa kita jadikan hanya sebagai tambahan pada tubuh. Pemakaian batu zamrud atau batu-batu mulia lainnya hanya sebagai perhiasan di tubuh kita untuk menambah kecantikan ataupun kewibawaan kita, tanpa menduakan Yang Maha Kuasa.

Pada masa dahulu, zamrud hanya dipakai oleh golongan bangsawan,raja-raja dan pembesar negara sebagai simbol keagungan dan kekuasaan. Para pemakai batu zamrud juga percaya dan yakin batu ini akan memberi keuntungan da keyakinan yang tinggi.

zamrud digunakan untuk penyembuhan physik dan emosional yaitu mengatasi penyakit di syaraf dan tidak adanya persepsi maupun kejernihan bathin. Di Persia dan sekitarnya dikatakan bahwa “Siapa yang memiliki pesona ini akan menikmati perlindungan khusus dari Tuhan”. Menurut legenda, Emerald berfungsi menguatkan memori dari pemiliknya, mempercepat daya pikir maupun kreativitas dan menolong untuk memprediksi masa depan.

Zamrud adalah lambang cinta sejati dan kebijaksanaan.

Dengan senyawa Al2Be3[Si6O18] zamrud adalah batu permata yang bernilai tinggi dengan warna hijau sampai hijau tua dengan variasi warna : hijau segar, hijau – kekuningan, hijau kebiruan. Mayoritas mineral zamrud membawa ciri khas alami berupa retakan-retakan ataupun serat-serat. 

Kekerasan zamrud termasuk rendah / rapuh (7,5 dalam skala Mohs) dengan Sistem kristal Heksagonal dan Index bias : 2,67 – 2,78.
Banyak batu-permata berwarna hijau, tetapi hijau zamrud-lah yang dianggap paling mempesona dengan Aura batu yang menciptakan suasana sejuk, aman dan nyaman serta menjaga kesegaran rohani dan jasmani.
Kesehatan: 

Digunakan untuk penyembuhan fisik dan emosional serta penyakit saraf dan mental, menguatkan memori/mempercepat daya pikir & kreativitas. Orang yang pelupa cocok untuk mengenakannya karena Zamrud dapat menstimulasi visi dan pemahaman yang jelas. Warnanya yang hijau merupakan penyembuh luar biasa bagi penyakit mata serta mencegah keracunan, mencegah serangan epilepsy dan bila diletakkan di mulut dapat menurunkan gejala desentri. Juga untuk penyembuhan liver, masalah di bagian kepala, mengatasi kencing manis dan penawar sengatan/gigitan binatang berbisa.

Aura Batu: 

Konon dapat mengusir roh jahat. Selain itu membawa kesetiaan, keberhasilan kehidupan percintaan dan menemukan teman-teman yang jahat, juga membantu ketegasan pikiran, menemukan teman sejati dan merupakan symbol kelahiran kembali dan kemudaan.

Menurut legenda, Zamrud dapat mmperkuat daya ingat pemiliknya, meningkatkan kepandaian dan membantu memprediksi masa depan. Dapat membawa kebijaksanaan, kerajinan, kebahagiaan, menjauh dosa, dan membantu menempuh cobaan. Selain itu banyak para pengusaha yang memakai Zamrud karena mereka yakin batu yang dikenakannya akan membawa keberuntungan.
Batu ini dipercaya juga membantu wanita saat melahirkan. ‎

 

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Hewan dan Jin

  Nabiyullah Sulaiman  'alaihissalam  (AS) merupakan Nabi dan Rasul pilihan Allah Ta'ala yang dikaruniai kerajaan yang tidak dimilik...