Selasa, 09 November 2021

Filosofi Keris Dapur Brojol

 Filosofi Keris Dapur Brojol

Keris Brojol adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah normal. Bentuk Keris ini sangat sederhana dengan gandhik polos dan hanya terdapat pejetan saja, sedangkan ricikan lainnya tidak ada. Keris Brojol termasuk Keris yang populer dan paling banyak dijumpai seperti halnya Keris Tilam Upih.

Tapi dibalik bentuknya yang sangat sederhana dan lugu tersebut, Keris dhapur Brojol memiliki filosofi tentang kehidupan dan muatan spiritual yang dapat dijadikan sebagai tuntunan hidup. Tapi pandangan masyrakat umum tentang Keris Brojol yang sudah terlanjur melekat adalah pada tuah atau khasiatnya yang dapat mempermudah proses kelahiran jabang bayi, sehingga Keris ini identik sebagai pusakanya dukun bayi.

Filosofi Keris Brojol:

Sebagaimana dhapur Keris lainnya, Keris Brojol juga merupakan suatu karya yang memiliki muatan spiritual berupa ajaran-ajaran hidup. Secara terminologi, Brojol memang identik atau erat kaitannya dengan proses kelahiran (mbrojol).

Brojol merupakan ungkapan peristiwa kelahiran jabang bayi ke dunia yang biasa disebut "mbrojol" oleh masyarakat Jawa. Oleh karena itu, kemudian Keris Brojol banyak dimiliki oleh para dukun bayi untuk membantu mempermudah proses lahiran (persalinan). Dan faktanya Keris dhapur Brojol memang banyak dimiliki oleh para dukun bayi yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Hal itu menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat Jawa jaman dahulu pada kekuatan ghaib Keris Brojol yang diyakini dapat membantu melancarkan proses lahiran (persalinan), sehingga Keris ini identik sebagai pusaka ageman dukun bayi.

Padahal, makna sesungguhnya dari Keris dhapur Brojol sebagai simbol kelahiran jabang bayi sebetulnya yang dimaksud bukan pada proses kelahiran itu sendiri (mbrojol/lahir), akan tetapi lebih ditujukan pada kesucian jabang bayi yang baru dilahirkan, yaitu fitrah Manusia.

Bayi yang baru dilahirkan tentu masih polos dan suci tanpa dosa. Pesan yang ingin disampaikan oleh sang Empu melalui Keris dhapur Brojol adalah agar Manusia dapat dilahirkan/disucikan kembali secara spiritual atau kembali pada fitrahnya. Karena pada hakekatnya, dalam diri setiap Manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat dan angkara murka.

Sejatinya nurani Manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan, karena jauh didasar lubuk hati setiap Manusia pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk menuju jalan yang lurus. Inilah fitrah Manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan oleh semua Agama.

Ricikan pada Keris dhapur Brojol juga memiliki pesan moral yang dalam, yaitu: Pejetan menunjukkan kelapangan hati dan Gandhik polos menunjukkan ketabahan dalam menjalani hidup. Kelapangan hati terhadap segala sesuatu yang diperoleh, khususnya terhadap keadaan yang tidak menyenangkan hati.

Pada dasarnya setiap Manusia pasti memiliki keyakinan pada kekuasaan dan takdir TUHAN. Namun demikian, kita harus tetap berikhtiar, dan harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih apa yang kita cita-citakan. Namun setiap usaha yang kita lakukan perlu dijalani dengan sewajarnya, "ora ngoyo" atau memaksakan diri diluar batas kemampuan sampai melanggar norma-norma yang ada di masyarakat dan ajaran Agama serta merugikan orang lain.

Orang yang hidup ngoyo dan neko-neko (bertingkah) cenderung akan berbuat dan berperilaku tidak baik yang justru akan menjauhkan dirinya dari pencapaian fitrahnya sebagai Manusia.

Tuah Keris Brojol:

Jika mengacu pada arti kata "Brojol" atau "Mbrojol" yang artinya keluar dengan mudah atau lancar, maka dapat disimpulkan jika tuah dari Keris Brojol adalah untuk melancarkan segala urusan, termasuk melancarkan rejeki dan juga melancarkan proses kelahiran jabang bayi.

Keris Brojol adalah simbolisasi harapan dan doa kepada TUHAN agar pemilik Keris ini selalu diberikan kemudahan atau kelancaran dalam segala hal seperti filosofi Brojol atau mbrojol.

Menyingkap Makna Filosofis Keris Tangguh Wonobodro


 Setiap daerah di Jawa rata-rata memiliki Keris pusaka yang menjadi identitas dari daerahnya masing-masing dan memiliki ciri khas tersendiri.

Contohnya sepasang Keris legendaris dari Pekalongan, yaitu Keris Suratman - Guminah yang memiliki ciri khas pamor ketip dan bilahnya yang tajam sehingga mampu menancap pada koin logam.

Selain Pekalongan yang memiliki Keris lokal Suratman - Guminah yang sangat legendaris, ada juga Keris lokal yang berasal dari Batang - Jawa Tengah, yaitu Keris Kukon.

Keris Kukon adalah sebutan untuk Keris yang pada bagian sor-sorannya terdapat guratan seperti bekas ditekan dengan kuku jempol sehingga disebut Kukon (di kuku). Keris ini merupakan Keris asli dari daerah Batang, tepatnya desa Wonobodro.

Untuk dhapurnya sendiri kebanyakan Keris Kukon berdhapur Brojol dengan gonjo iras dan ukuran bilahnya tergolong pendek (Patrem).

Meskipun bentuknya sangat sederhana, namun Keris Kukon memiliki makna filosofi yang sangat dalam sebagai tuntunan hidup.

“Kukon” memiliki makna “kudu kuat lelaku supayo kelakon”, yang artinya: harus kuat tirakat supaya tercapai apa yang menjadi tujuan atau cita-cita.

Dengan lelaku (tirakat) kita bisa mencapai sesuatu yang mungkin terlihat mustahil, seperti halnya Keris Kukon karena logikanya kuku tidak akan bisa melukai besi, namun dengan laku spiritual dan keyakinan yang kuat nyatanya hal itu bisa dilakukan oleh sang Empu pembuatnya.

Keris Kukon mengandung pesan agar kita selalu optimis dan yakin bahwa segala sesuatu bisa dicapai, tentunya dengan selalu mengandalkan TUHAN, yaitu dengan cara lelaku untuk mendapatkan ridho-NYA, karena jika TUHAN telah berkehendak maka apapun bisa terjadi.

Keris Kukon tangguh Wonobodro lebih difungsikan sebagai Keris tayuhan yang lebih mementingkan isi daripada fisiknya. Oleh karena itulah, meskipun wijudnya sangat sederhana, namun Keris ini memancarkan aura wingit yang sangat kental.

Keris Kukon tangguh Wonobodro dipercaya memiliki tuah untuk kesaktian dan dapat membantu mempermudah pemiliknya untuk mencapai harapan dan cita-citanya.

Keris tangguh Wonobodro memang tidak ada dalam pakem dan tidak begitu dikenal dikalangan pecinta Tosan Aji. Tapi bagi para pecinta Tosan Aji didaerah Batang dan Pekalongan, Keris ini cukup diminati karena termasuk Keris yang langka dan biasanya disimpan sebagai Keris tayuhan.

Wonobodro adalah sebuah desa di Kecamatan Blado - Kabupaten Batang yang terkenal sebagai petilasan Syekh Maulana Maghribi. Nama Wonobodro juga memiliki arti yang berkaitan dengan sejarah tempat tersebut.

Wonobodro terdiri dari kata “Wono” yang berarti “hutan” dan “Bodro” yang berarti “usaha untuk mencapai tataran kemuliaan hidup”. Jadi Wonobodro secara harfiah dapat di artikan “hutan tempat orang-orang melakukan laku tertentu untuk mencapai tataran kemuliaan hidup”.

Kemuliaan hidup (Kamulyan) merupakan bagian dari budaya masyarakat Jawa dalam menyikapi kehidupan ditengah masyarakat umum.

Pada jaman dahulu, orang-orang yang di anggap mulia (mulyo) hidupnya adalah para pemangku jabatan/kekuasaan yang mendapatkan penghormatan tinggi dari masyarakat.

Untuk mencapai kedudukan yang tinggi (mulia), seperti Raja, Pejabat Kerajaan, Adipati, Lurah, Guru Spiritual, dan sebagainya, maka orang Jawa akan melakukan laku (tindakan) tertentu yang disebut “tirakat”, misalnya dengan melakukan puasa, mengurangi makan/minum, mengurangi tidur, mengurangi kesenangan, mengasingkan diri ditempat-tempat sunyi seperti didalam goa, gunung, hutan atau bahkan bertapa selama kurun waktu tertentu.

Hal itu dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud.

Berdasarkan namanya, kemungkinan Wonobodro dahulu merupakan kawasan hutan yang sering dijadikan sebagai tempat untuk melakukan “bebadran”.

Wonobodro sering dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah, bukan hanya dari wilayah Batang dan sekitarnya saja tapi juga dari luar kota bahkan dari luar pulau juga banyak yang datang ketempat ini untuk berziarah atau untuk ngalap berkah, terutama pada bulan Suro.

Di desa Wonobodro terdapat areal pemakaman kuno yang menurut cerita turun-temurun dari penduduk setempat adalah pesarean (pemakaman) para Aulia pengikut Syeh Maulana Maghribi.

Berbeda dengan situs Ujung Negoro yang hanya merupakan petilasan Syeh Maulana Maghribi, situs Wonobodro bukan hanya sekedar petilasan, melainkan tempat pemakaman. Artinya, para pengikut Syekh Maulana Maghribi tidak hanya sekedar beristirahat dalam perjalanan dakwahnya, tapi juga bermukim hingga wafat di tempat ini.

Di area pesarean Wonobodro juga tidak hanya terdapat satu makam saja, tapi ada banyak makam, jadi kemungkinan dahulu tempat tersebut merupakan sebuah komplek pemakaman. Penduduk setempat menyebutnya komplek makam Aulia Wonobodro.

Hampir sepanjang tahun banyak peziarah dari berbagai wilayah di tanah air berdatangan ke komplek pesarean Wonobodro, sehingga kemudian oleh pemerintah desa Wonobodro di adakan haul tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Muharram sekitar tanggal 11 sampai 13.

Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga memasukkan Komplek Makam Aulia Wonobodro sebagai salah satu tempat wisata ziarah andalan di Kabupaten Batang.

Keberadaan Komplek Makam Aulia Wonobodro membuktikan bahwa dakwah Islam di Nusantara pada waktu itu, khususnya di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran para aulia pengikut Syekh Maulana Maghribi. 

Filosofi Pamor Pandito Bolo Pandito


Pamor adalah motif yang timbul pada bilah Keris, Tombak, Pedang atau Tosan Aji lainnya akibat proses tempa lipat dari beberapa jenis logam berbeda yang disatukan, sehingga ketika diwarangai akan menghasilkan gradasi warna yang berbeda.

Setelah diwarangi, maka besi akan berubah warna menjadi hitam, baja akan berubah warna menjadi hitam pudar/abu-abu, sedangkan pamor (nikel atau meteor) akan tetap berwarna putih/keperakan karena bahan ini tidak terpengaruh oleh reaksi kimia dari warangan/arsenik.

Selain memperindah bilah Keris, pamor juga dipercaya sebagai gambaran dari tuah Keris. Filosofi dan tuah dari setiap pamor Keris bisa berbeda-beda tergantung dari bentuk motif dan nama pamornya, ada yang tuah atau angsarnya untuk kerejekian, perlindungan, derajat, kewibawaan, dll.

Nama dan jenis pamor juga bermacam-macam dan masing-masing memiliki makna dan tuah/manfaat yang berbeda-beda. Salah satu pamor Keris yang cukup populer dan cukup langka adalah pamor Pandito Bolo Pandito atau Pandita Bala Pandita yang akan kita bahas pada artikel kali ini.

Jika bicara soal pamor Pandito Bolo Pandito, tentunya ada sebagian penggemar Keris yang masih bingung tentang perbedaan pamor tersebut dengan 3 pamor lainnya yang bentuk motifnya hampir sama, yaitu pamor Ujung Gunung, pamor Junjung Drajat dan pamor Rojo Abolo Rojo.

Sekilas keempat pamor tersebut memang memiliki motif yang sama, yaitu berupa garis-garis yang menyudut ke atas membentuk segi tiga. Tapi jika di amati dengan lebih seksama sebetulnya ada beberapa perbedan yang cukup mencolok dari keempat pamor tersebut, antara lain:

- Pada pamor Ujung Gunung, bagian bawah (kaki) garis-garis sudut menerjang tepian bilah.

- Pamor Rojo Abolo Rojo mirip dengan pamor Ujung Gunung, tapi pada bagian garis yang bertemu dan membentuk sudut cenderung mengelompok/ada dibeberapa tempat, seperti di bagian sor-soran, tengah bilah, atau di ujung bilah dan tidak sampai menerjang tepi bilah.

- Pamor Junjung Drajat sangat mirip dengan pamor Rojo Abolo Rojo tapi hanya sampai disekitar pertengahan bilah, kemudian di atas sudut pamor biasanya terdapat pamor lain.

- Sedangkan pamor Pandito Bolo Pandito sendiri pada ujung-ujung dari pertemuan garis yang menyudut semuanya bertemu pada ujung bilah Keris.

Makna Pamor Pandito Bolo Pandito/Pandita Bala Pandita:

Pandito Bolo Pandito artinya Pendeta berpasukan Pendeta. Kata Pandito atau Pandita berasal dari bahasa Sansekerta yang maksudnya adalah orang yang tidak memiliki keterikatan lagi dengan keduniawian.

Dalam Bhagawadgita Bab IV. 19 dikatakan: “Yasya sarve samarambhah, kamasamkalpavarjitah, jnanagnidagdhakarmanam, tam ahuh panditham budhah”. Artinya: “Ia yang segala perbuatannya tidak terikat oleh angan-angan akan hasilnya dan ia yang kepercayaannya dinyalakan oleh api pengetahuan, diberi gelar Pandita oleh orang-orang yang bijaksana”.

Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain: Pedanda, Bujangga, Maharesi, Bhagawan, Empu, Kiai, Rohaniawan dan sebagainya yang merupakan golongan paling dihormati (kasta tertinggi). Pandita biasanya tidak terlepas dari kehidupan Raja.

Pandita pada umumnya bertugas sebagai penasehat Raja (Purohito), bahkan dikatakan bahwa Raja tanpa Pandita akan lemah dan Pandita tanpa Raja akan musnah.

Tuah Pamor Pandito Bolo Pandito/Pandita Bala Pandita:

Sesuai dengan namanya, Keris dengan pamor Pandito Bolo Pandito lebih cocok dimiliki oleh orang-orang yang menekuni ilmu sepiritual agar lebih peka terhadap isyarat-isyarat ghaib, memiliki ketajaman batin, dapat memancarkan kharisma dan dapat mewujudkan ketenangan serta penuh welas asih terhadap sesama sehingga lebih mudah untuk mencapai tataran keilmuan yang lebih tinggi.

Selain itu, pamor Pandito Bolo Pandito juga memiliki tuah atau angsar yang dapat menjadikan pemiliknya lebih disegani, dihormati, dipercaya oleh orang lain dan semua perkataannya akan didengar, sehingga lebih mudah untuk mencari murid atau pengikut. Karis pamor Pandito Bolo Pandito sangat cocok dimiliki oleh seorang guru spiritual.

Tapi pamor ini tergolong sangat pemilih dan tidak semua orang bisa cocok memilikinya. Energi Keris dengan Pamor Pandito Bolo Pandito atau Pandita Bala Pandita hanya bisa selaras dengan orang-orang yang berhati bersih, sudah matang secara spiritual, atau orang yang sudah tidak mementingkan urusan duniawi lagi.

Jadi, orang yang masih suka melakukan perbuatan-perbuatan tidak baik khususnya “Mo-limo” (Main, Minum, Madat, Maling, Madon) tidak akan cocok memiliki Keris berpamor Pandito Bolo Pandito/Pandita Bala Pandita.

Beberapa Cara Untuk Mengetahui Khodam Pusaka


Dari catatan sejarah, rata-rata para Raja di tanah Jawa pasti memiliki Keris Pusaka yang memiliki daya kesaktian luar biasa sebagai pusaka pribadi maupun pusaka Kerajaan.

Keampuhan dan kesaktian Keris Pusaka memang sengaja dibuat oleh sang Mpu atas permintaan pemesannya. Tentu saja untuk mencapai tataran seperti itu memerlukan proses yang panjang. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah, bahwa dibalik keampuhan sebilah Keris Pusaka ternyata ada yang dapat berpengaruh negatif pada pemiliknya. Dan untuk menghindari terjadinya hal-hal negatif tersebut seharusnya seorang pemilik Keris harus mengetahui dengan persis karakter dan tuah dari Keris yang dimilikinya.

Cara termudah untuk mengetahui tuah/yoni dari sebilah Keris serta dampak yang akan ditimbulkan, yaitu dengan meminta bantuan Mpu Keris, Paranormal, orang yang mengetahui seluk-beluk Keris atau ahli tayuh Keris. Tapi cara ini kurang memberikan nilai lebih karena kita tidak berkomunikasi langsung dengan khodam Keris yang kita miliki.

Lain halnya jika kita bisa menayuh Keris kita sendiri dan berkomunikasi langsung dengan khodamnya, tentu akan lebih mengesankan karena kita bisa mengetahui secara langsung apa tuah dari Keris yang kita miliki dan kemauannya, baik itu sesaji, perlakuan maupun pantangannya.

Seperti diketahui, bahwa Keris diyakini banyak orang memiliki daya linuwih atau kekuatan ghaib yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Jadi sebaiknya sebilah Keris harus ditayuh dulu sebelum dimiliki atau disimpan sebagai ageman.

Keris dikatakan sakti apabila Keris tersebut tidak suwung (kosong), atau ada kekuatan ghaib/angsar yang ada didalamnya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui khodam/yoni dari sebilah Keris.

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menayuh atau mengetahui tuah dari Keris Pusaka:

• Menayuh Keris dengan laku tirakat/puasa:

Laku tirakat/puasa bisa dilakukan dengan kaifiat layaknya melakukan puasa wajib, puasa senin-kamis, atau puasa-puasa kejawen seperti mutih, puasa ngalong, puasa ngebleng atau pati geni.

Mulai magrib kita bisa melakukan wirid sesuai dengan kemampuan dan menjauhi perbuatan yang bersifat duniawi. Biasanya menjelang fajar wangsit/ilham biasanya akan muncul yaitu antara jam 02.00 sampai jam 04.00 menjelang waktu subuh. Adapun niat puasanya adalah beribadah pada Yang Maha Kuasa dan berniat untuk mengetahui tuah dari benda pusaka yang kita miliki.

• Menayuh Keris dengan cara Meditasi

Cara 1:

Siapkan ruangan khusus (kamar) beralaskan tikar. Sebelum melakukan meditasi terlebih dulu sucikan diri dan kuatkan niat untuk metsubudi (mengeluarkan kekuatan batin kita) agar dapat melakukan komunikasi ghaib dengan isi/khodam Keris.

Tempatkan Keris didepan kita dan nyalakan lilin disampingnya, bisa juga menggunakan wewangian seperti dupa atau minyak. Setelah itu duduk bersila dengan posisi kaki kanan di atas kaki kiri. Satukan kedua telapak tangan tepat ditengah dada.

Tataplah api lilin yang menyala tanpa berkedip selama mungkin sesuai kemapuan mata kita. Kemudian pejamkan mata, maka akan tampak dalam pandangan mata yang terpejam perwujutan makhluk ghaib/khodam yang ada pada Keris tersebut.

Cara 2:

Lakukanlah duduk bersila untuk meditasi kemudian letakkan Keris didepan kita. Meditasi dilakukan dengan tujuan untuk mencapai ketenangan. Karena energi ghaib sifatnya halus dan lembut, maka untuk bisa merasakannya harus dengan kelembutan.

Setelah merasakan ketenangan, kemudian peganglah Keris yang ingin ditayuh dengan niat kepada Allah agar diberikan petunjuk tentang Keris tersebut.

Gunakan hati dan perasaan untuk merasakan getaran energi yang ditimbulkan. Energi supranatural yang muncul bisa bermacam-macam, ada yang bersifat dingin, panas, atau getaran merambat, kesemutan dan lainnya. Setiap orang bisa berbeda-beda dalam merasakan energi ghaib yang ditimbulkan oleh sebilah Keris, tapi apapun itu tidak jadi masalah, karena hal itu hanya sensasi penyatuan energi rasa kita dengan khodam Keris.

Setelah cukup merasakan getaran dari Keris pusaka tersebut, mulai niatkan dalam hati untuk melihat wujud khodam secara batiniah namun nyata tergambar dari getaran yang di timbulkan ke dalam mata batin kita.

Setelah melihat khodam Keris dengan mata batin, segera tanyakan apa tuah Keris tersebut, bagaimana cara merawatnya dan apa pantangannya.

Ketika kita berkomunikasi dengan khodam Keris, biasanya akan ada gambaran yang muncul, misalnya saja kita melihat diri kita sendiri dikerubungi wanita-wanita cantik, dikeroyok orang, dibacok, ditembak, bertemu sosok orang tua, bertemu anak kecil/bayi yang minta dirawat, bertemu wanita yang minta dijadikan istri, dan ada juga yang ketika bertemu kita malah memberi hormat, serta masih banyak lagi isyarat-isyarat lainnya.

Apapun gambaran/petunjuk yang muncul, maka bisa di artikan sendiri, pastinya secara batin karena sudah terkoneksi dengan khodamnya.

Cara 3:

Lakukan puasa 1 hari pada hari kamis, tapi pada waktu buka jangan makan yang bernyawa seperti Ikan, daging, telor, dan lainnya.

Niatkan puasa hanya untuk mendekatkan diri dan memohon petunjuk dari Allah.

Niat puasa: "Nawaitu shoma ghodin liqodoi hajati sunatan lillahi ta’ala".

Setelah selesai melakukan puasa, lalu pada malam jumatnya tepat jam 12 malam kita harus mandi keramas dan memakai minyak wangi non alkohol. Setelah itu, masuklah ke dalam ruangan yang sunyi dan kerjakan sholat hajat 2 rokaat. Setelah selesai sholat hajat, kemudian tawasul kepada:

- Kanjeng Nabi Muhammad SAW
- 4 Malaikat muqorobin
- 4 Sahabat Nabi
- Kanjeng Nabi Khidir AS
- Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
- Syekh Maulana Maghribi
- Kanjeng Sunan Kalijogo
- Kedua orang tua kandung

Selanjutnya baca:

"ASSALAMMUALAIKUM YA KHODAMUL MINAL GHAIBI", sebanyak 21x

(hadir-hadir-hadir) sambil memukul lantai dengan keras 3x.

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca "Yaa bathin" sebanyak 1000x (dibaca pelan-palan saja dalam hati dengan khusuk dan tenang, jangan mengejar bilangan, santai dan rileks saja).

Kalau khodam Keris sudah datang, ucapkan salam dan ajaklah berkomunikasi. Tapi jika khodamnya tidak muncul juga, bacalah do'a ini:

"SYAMHAHIRIN SYAMKHOHIRIN" sebanyak 1000x

Kalo khodamnya sudah muncul, jangan lupa ucapkan salam. Cara ini harus dilakukan ditempat yang gelap, tidak boleh ada cahaya yang masuk ke dalam ruangan tempat meditasi.

• Menayuh Keris dengan cermin

Siapkan cermin berukuran sedang, lalu keluarkan Keris dari sarungnya. Letakkan Keris dibelakang cermin dengan ujungnya menghadap kedepan.

Kemudian lihat cermin dari depan, untuk Keris pusaka yang memiliki kekuatan ghaib tinggi akan berubah menjadi mahluk tertentu seperti ular, macan, atau mahluk-mahluk yang lain. Hal itu bisa dilihat secara kasat mata walaupun Keris tersebut diletakkan dibelakang cermin.

• Menayuh Keris dengan memanfaatkan insting hewan

Hewan adalah mahluk kasat mata yang dapat melihat keberadaan mahluk ghaib. Oleh karena itu, untuk menguji apakah Keris memiliki kekuatan ghaib atau tidak kita dapat mengujinya dengan memanfaatkan kemampuan dari hewan.

Hewan yang paling peka terhadap keberadaan mahluk ghaib adalah ayam. Terutama ayam yang memiliki anak. Induk ayam sangat peka terhadap ancaman sekecil apapun yang datang. Ketika ada sesuatu yang di anggap mengancam keselamatan anak-anaknya, maka induk ayam akan langsung bereaksi.

Untuk menayuh Keris, caranya cukup mudah, yaitu dengan mencari ayam yang sedang mencari makan bersama anak-anaknya. Kemudian lemparkan Keris di ke arah induk ayam tadi. Jika induk ayam bereaksi/marah atau hanya diam saja, maka bisa dipastikan jika Keris tersebut kosong (suwung). Tapi jika induk ayam lari tungang langgang ketakutan, atau terdiam kemudian berbunyi kruuk-kruuk-kruuk, berarti Keris tersebut ada isinya.

Reaksi induk ayam dengan bersuara kruk-kruk-kruk merupakan gambaran akan hadirnya sosok mahluk lain yang tidak sama dengan Manusia.

Bisa juga dengan cara meletakkan Keris diwadah yang disekitarnya ditaburi beberapa butir beras atau pakan hewan lainnya. Hewan yang dapat melihat keberadaan khodam Keris adalah ayam, burung, kucing dan anjing.

Setelah itu tunggu reaksi dari hewan yang dipancing dengan makanan tersebut. Jika mendekat dan berebut makan, berarti Keris tersebut kosong (suwung). Tapi jika hewan malah berbalik menjauhi makanan, berarti Keris tersebut ada isi/khodamnya.

Jika Anjing atau kucing bereaksi akan menerkam, berarti Keris tersebut masih ada khodamnya, tapi kekuatanya sudah lemah. Tapi jika anjing atau kucing lari tunggang langgang, berarti khodam Keris tersebut sangat kuat.

• Menayuh Keris lewat mimpi

Cara ini biasa dilakukan oleh orang yang awam tentang dunia supranatural. Cara ini sangat mudah dilakukan dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

Caranya sebelum tidur kita harus mensucikan diri dulu dengan berwudlu. Kemudian keluarkan Keris dari sarungnya dan letakkan didepan wajah kita. Ajaklah berkomunikasi agar diberikan petunjuk tentang tuah Keris tersebut melalui mimpi. Setelah itu letakkan Keris dibawah bantal yang digunakan untuk tidur.

Jika Keris tersebut cocok dengan pemiliknya, maka mimpi yang muncul biasanya tidak menyeramkan, misalnya saja: mimpi bertemu wanita cantik yang minta di jadikan istri, bertemu anak kecil yang mau ikut dan minta dirawat, atau bertemu orang tua yang menitipkan bayi kepada kita.

Tapi jika Keris tersebut tidak cocok dengan pemiliknya, maka mimpi yang akan muncul biasanya menyeramkan, misalnya: dikejar-kejar macan, dikeroyok orang, kecelakaan dan mimpi-mimpi menyeramkan lainnya.

Menyelaraskan Keris Dengan Pemiliknya


Agar Keris dapat berfungsi dan memberikan tuahnya, maka antara Keris dan pemiliknya harus terjalin ikatan batin yang selaras. Ghaib Keris harus mengenal pemiliknya dan merasa simpati sehingga mau menjadi pendampingnya, dan juga agar Keris tersebut benar-benar dapat menjadi pusaka atau sipat kandel, tidak hanya menjadi Keris koleksi/pajangan saja.

Pada jaman sekarang banyak Keris yang hawa aura mistisnya sudah redup, sudah dingin/adem/anyeb, seperti Keris kosong yang tidak ada isi ghaibnya. Jika sudah seperti itu, maka Keris tersebut sudah tidak aktif lagi, dan tidak dapat memberikan tuahnya.

Hilangnya aura ghaib Keris disebabkan karena pengaruh perkembangan jaman dimana keberadaan Keris sudah tidak di anggap sebagai benda pusaka dan mulai diabaikan keberadaannya.

Aura ghaib Keris akan terasa ketika sudah menyatu dengan pemiliknya dan selama masih ada jarak antara kebatinan Manusia dengan Kerisnya, maka keberadaan Keris tidak akan banyak berarti karena Keris tersebut tidak akan dapat dirasakan tuahnya.

Oleh karena itu, jika ingin memiliki atau menyimpan Keris sebaiknya kita sudah memiliki pengetahuan tentang tatacara dan etika penggunaan Keris, perawatan Keris, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan Keris. Jangan hanya sekedar memiliki, menyimpan atau memakainya agar tidak terpengaruh cerita-cerita mistis tentang Keris atau bahkan mengagungkan keghaiban Keris.

Karena dari cerita-cerita dan mitos-mitos yang keliru serta cara memperlakukan Keris yang menyimpang, akibatnya bagi orang-orang yang tidak memahami tentang sejatinya Keris akan menjauhinya dan menganggap sirik jika memiliki Keris.

Pada dasarnya Keris adalah sebuah filosofi tentang kehidupan dan mengandung nilai-nilai spiritual yang dalam. Tapi dijaman sekarang ini hampir bisa dipastikan sudah sangat jarang ada orang yang mampu memahami ajaran-ajaran pada sebilah Keris yang sejatinya tidak ada sama sekali unsur-unsur sirik didalamnya, dan justru sangat kental dengan unsur-unsur spiritual.

Tapi secara pengetahuan umum, Keris dibuat dengan tujuan agar menyatu dan mendampingi pemiliknya. Tuah dan kekuatan ghaibnya juga sudah disesuaikan dengan pemiliknya (pemilik pertama).

Sifat kejiwaan Keris bisa dikatakan seperti orang tua yang memomong dan menjaga anaknya. Jika Manusia sebagai pihak yang di emong mampu peka rasa, bisa mendengarkan bisikan-bisikan ghaib dari Kerisnya yang berupa ide dan ilham serta firasat (mimpi), maka orang itu akan dituntun kepada jalan/perbuatan yang dapat mengantarkannya pada kesuksesan sesuai dengan tujuan atau jenis tuah Kerisnya masing-masing, dan juga menjauhkannya dari kesulitan.

Karakter seperti itu tidak dimiliki benda-benda pusaka lain. Umumnya orang-orang Jawa jaman dulu memiliki kepekaan rasa dan batin, sehingga bisa menyatukan batinnya dengan Keris miliknya. Itulah sebabnya leluhur masyarakat Jawa jaman dulu yang peka rasa dan mendalami ajaran Kejawen, pasti lebih memilih Keris sebagai agemannya daripada benda-benda ghaib lainnya.

Oleh karena itu sebaiknya harus dipahami, jika kita memiliki sebilah Keris, apapun jenis dan tuahnya, supaya bisa mendapatkan keghaibannya secara maksimal dibutuhkan adanya penyatuan kebatinan dengan Kerisnya (ada interaksi batin), dan bukan hanya sekedar memiliki dan menyimpannya saja.

Jika kita merasa tidak bisa peka rasa dan firasat, atau tidak bisa menyatukan diri dengan Keris, sebaiknya jangan memiliki atau menyimpan Keris. Lebih baik menyimpan atau memiliki benda-benda pusaka lain sebagai jimat atau pegangan.

Sebaiknya kita memiliki sedikit pengetahuan tentang Keris agar tidak memilih Keris yang tidak mau menyatu dengan kita, karena tanpa adanya penyatuan batin, Keris tersebut tidak akan dapat dirasakan tuahnya.

Banyak sekali Keris yang sama sekali tidak mau menyatu dan tidak mau memberikan tuahnya kepada pemiliknya. Kondisi tersebut bisa terjadi karena beberapa sebab, antara lain:

• Ada Keris-Keris tertentu yang tidak cocok dimiliki oleh sembarang orang seperti Keris-Keris luk 5 yang tidak cocok dimiliki orang yang bukan keturunan ningrat/bangsawan.

Keris-Keris luk 5 atau Keris-Keris keningratan lainnya, biasanya hanya akan diam saja (pasif) dan tidak akan menyatu serta tidak akan memberikan tuahnya jika dimiliki oleh orang yang bukan keturunan ningrat.

Sifat/karakter tersebut menjadikan Keris-Keris luk 5 dan Keris-Keris keningratan lainnya tergolong sebagai Keris khusus (pemilih) yang tidak bisa cocok dimiliki semua orang.

• Sebab lainnya bisa karena ada masalah dalam etika dan cara mendapatkan Keris tersebut, misalnya Keris tersebut didapat dengan cara mencuri, memaksa, merampas, atau ada rekayasa pembodohan, penipuan/tipu muslihat dan atau penggelapan dalam proses pemindah-tanganan atau dalam proses tawar-menawar mahar Keris.

Oleh karena itu, jika kita berkenan/berminat memiliki sebilah Keris sebaiknya dalam proses tawar-menawar mahar Keris jangan menawar sampai semurah-murahnya yang menimbulkan kesan jika Keris tersebut barang murahan yang tidak cukup berharga untuk dimiliki. Tingkat penghargaan kita pada sebilah Keris, dan perlakuan sehari-hari dalam merawatnya dapat berpengaruh pada tingkat penyatuan Keris dan kadar tuah yang akan diberikan oleh Keris tersebut kepada kita.

Jika ghaib Keris merasa disepelekan/direndahkan atau sampai merasa terhina dengan perlakuan kita, maka bisa jadi Keris tersebut kemudian akan menjadi pasif, dan tidak menunjukkan penyatuannya dengan kita karena ghaib Keris menjadi tidak bersimpati kepada kita sebagai pemiliknya.

Kondisi Keris yang tidak mau memberikan tuahnya kepada pemiliknya karena sebab-sebab di atas biasanya tidak dapat diperbaiki/di akali dengan pemberian sesaji, atau dengan cara yang lain. Jika kondisinya sudah seperti itu sebaiknya Keris tersebut dipindah-tangankan kepada orang lain, dan sebagai gantinya carilah Keris lain yang cocok dan mau menyatu dengan kita agar dapat dirasakan tuahnya.

• Jika Keris tidak mau memberikan tuahnya karena ada kesalahan atau perbuatan pemiliknya yang membuat ghaib Keris tidak berkenan, misalnya karena pemberian sesaji yang tidak disukai oleh ghaib Keris, hal itu bisa diperbaiki dengan memberikan sesaji minyak cendana merah yang dioleskan pada bilah Keris atau memberikan sesaji lain yang di inginkan oleh ghaib Keris.

• Sebab lainnya bisa karena proses penjamasan yang membuat ghaib Keris merasa tidak senang dengan cara kerja si penjamas Keris, hal itu bisa diperbaiki dengan melakukan penjamasan pada tahun berikutnya kepada penjamas Keris lain yang lebih berpengalaman.

• Penggantian bagian komponen kelengkapan Keris, seperti deder (gagang Keris), warangka (sarung Keris), mendak, pendok atau komponen lainnya yang membuat ghaib Keris tidak berkenan, hal itu bisa diupayakan dengan memasang kembali komponen-komponen aslinya atau mengganti dengan komponen lain yang kira-kira bisa membuat ghaib Keris berkenan.

Tetapi jika kesalahan itu terjadi karena pemiliknya dengan sengaja mengganti komponen utama Keris, seperti "gonjo" atau "pesi", biasanya kesalahan itu tidak dapat diperbaiki karena sudah menyebabkan ghaib Keris marah dan sakit hati, walaupun sudah diupayakan dengan memasang kembali komponen aslinya atau mengganti dengan komponen lain yang kira-kira ghaib Keris berkenan.

Oleh karena itulah sebaiknya kita harus berhati-hati, terutama ketika berminat membeli Keris yang ada hiasan emas pada bagian gonjo atau bilahnya karena harus benar-benar di amati dulu apakah hiasan emas itu asli atau susulan/tambahan, karena ditakutkan jika ternyata ghaib Kerisnya tidak berkenan dengan pemasangan/penambahan emas tersebut.

• Kesalahan lain yang tidak dapat diperbaiki adalah jika kita mengampelas/mengikis/menghaluskan bilah Kerisnya, atau mengukir ulang bagian bilah, luk atau ricikan lainnya.

Jika kebetulan kita memiliki Keris yang bagian pesinya sudah sangat aus (keropos) atau tipis karena termakan karat, bisa diperbaiki dengan memasangkan pipa bekas antena televisi atau pipa lain yang ukurannya pas dengan ukuran pesi Keris dengan cara dipasang menyelubungi pesi tersebut. Jika terlalu longgar bisa ditambah lilitan benang wol hitam pada pesi Keris supaya lebih kencang.

Usahakan ukuran pipa yang digunakan pas dengan lubang pada deder Keris (jika terlalu longgar bisa ditambah lilitan benang wol hitam).

Tetapi jika pesi Keris tersebut sudah patah pada bagian pangkalnya, sehingga tidak dapat diperbaiki dengan penggunaan pipa antena dan terpaksa harus diganti agar bisa dipasang pada gagangnya, maka bisa diupayakan dengan menggantinya dengan cara di las (disrumbung) menggunakan gagang besi lain dengan terlebih dulu menyampaikan niat kita sebagai pemberitahuan awal kepada ghaib Keris.

• Jika kita merubah bentuk Keris atau mengganti komponen utamanya karena kita menganggap Keris itu bentuknya jelek atau kurang bagus, maka bisa dipastikan jika ghaib Keris akan marah dan sakit hati, sehingga tidak akan memberikan tuahnya kepada kita sebagai pemiliknya. Jika sudah begitu maka Keris tersebut tidak akan berfungsi lagi sebagai Keris tayuhan.

Tapi jika kita merubah bentuk Keris atau mengganti komponen utamanya bukan karena kita menganggap Keris itu jelek, tetapi kita melakukannya karena merasa sayang ada bagian yang rusak, mungkin hal itu bisa dimaklumi atau bisa diterima karena sosok ghaib Keris mengerti bahwa maksud dan tujuan kita tidak untuk merusak atau menganggap Keris itu jelek, tapi untuk memperbaiki.

Atau jika kita ingin mengganti komponen kelengkapan Keris, seperti gagang (deder), sarung (warangka), mendak atau selut Keris, sebaiknya ditanyakan dulu apakah Kerisnya berkenan atau tidak, misalnya dengan cara menayuh Keris dan menyampaikan maksud kita kepada Keris dengan menggambarkan dipikiran kita mengenai benda yang akan menjadi penggantinya.

Jadi apapun yang akan kita lakukan terhadap fisik Keris, sebaiknya dilakukan dengan menyampaikan terlebih dahulu niat kita itu sebagai pemberitahuan awal kepada ghaib Keris.

Dari semua uraian di atas maka dapat dipahami bahwa Keris tidak sama dengan benda pusaka lainnya, karena Keris memiliki jiwa yang akan aktif berinteraksi dengan pemiliknya, karena sejak awal tujuan dibuatnya sebilah Keris adalah untuk menjadi “pendamping” bagi Manusia.

Oleh karena itu jika kita memiliki sebilah Keris, perlakukanlah seolah-olah Keris itu seperti Manusia yang memiliki perasaan dan pikiran serta bisa diajak bertukar pikiran (komunikasi) seperti kita memiliki teman dari alam lain. Semua itu tergantung kemampuan kita untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan sosok ghaibnya, karena Keris dapat mengikuti jalan hidup Manusia pemiliknya.

Tetapi jika kita hanya menginginkan tuah dari sebuah benda ghaib (pusaka), sebaiknya jangan memiliki Keris, lebih baik memilih jenis benda pusaka lain sebagai jimat untuk keberuntungan, kesuksesan, keselamatan, kesaktian, kewibawaan, atau lainnya.

Faktor lain yang menghalangi menyatunya Keris dengan pemiliknya yaitu jika pemilik Keris ternyata memiliki khodam pendamping yang berasal dari golongan hitam, karena mahluk ghaib golongan putih tidak akan mau bergaul/berkomunitas dengan mahluk ghaib golongan hitam.

Bukan hanya khodam Keris Jawa saja, tapi juga khodam batu akik atau mustika dan juga khodam ilmu/khodam pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda ghaib yang di miliki atau yang dipakai seperti cincin batu akik dan mustika juga akan menjadi kosong karena ditinggalkan oleh isi ghaibnya.

Penyebabnya karena selain mahluk halus dari golongan putih akan menyingkir atau tidak mau bergaul dengan golongan hitam, juga karena mahluk ghaib dari golongan hitam tersebut akan mengambil alih semua peranan dari khodam-khodam yang lain, sehingga Manusia pemiliknya akan menjadi bergantung hanya kepada khodam dari golongan hitam itu.

Mahluk ghaib golongan hitam bisa juga terpanggil datang karena kita melakukan wirid, mantra atau do'a-do'a tertentu. Karena tujuan kedatangan mahluk tersebut tidak untuk mengganggu, tetapi datang untuk menjadi pendamping kita, maka sekalipun sebelumnya kita telah memiliki khodam-khodam penjaga, tapi khodam-khodam penjaga yang kita miliki itu tidak akan melarangnya.

Tapi yang terjadi kemudian, khodam-khodam penjaga yang kita miliki sebelumnya akan menyingkir semua dan tidak mau lagi mendampingi kita karena mereka tidak mau bergaul/bercampur dengan mahluk ghaib golongan hitam.

Oleh karena itu, jika kita sudah memiliki benda pusaka atau khodam pendamping, sebaiknya kodham-kodham tersebut juga disugestikan untuk mengusir semua mahluk ghaib golongan hitam yang datang, apapun tujuan kedatangan mereka.

Demikian sedikit informasi tentang proses menyatunya ghaib Keris dengan pemiliknya yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini.

Cara Sederhana Dalam Menayuh Keris


Bagi para pecinta Tosan Aji tentu sudah tidak asing dengan istilah Keris Tayuhan, yaitu Keris yang di utamakan tuahnya. Keris Tayuhan memang sengaja dibuat dengan mengutamakan tuah atau isoterinya daripada keindahan garap dan pamornya.

Keris Tayuhan biasanya memiliki kesan wingit, angker, memancarkan perbawa yang sangat kuat dan kadang terkesan menakutkan. Meskipun kebanyakan Keris Tayuhan tidak mementingkan sisi keindahan fisiknya, tapi untuk Keris Tayuhan yang dibuat oleh seorang Empu berpengalaman tetap akan terlihat indah dan luwes.

Keris Tayuhan biasanya juga berdhapur sederhana dan kebanyakan adalah dhapur Keris lurus dan Keris luk yang tidak memiliki banyak ricikan. Jarang sekali Keris Tayuhan yang berdhapur mewah dan umumnya berpamor tiban.

Doa atau mantra-mantra yang disematkan oleh sang Empu pada Keris Tayuhan jauh lebih kuat dan lebih spesifik karena konsentrasi sang Empu hanya terfokus untuk menggarap isi dari Keris tersebut, tidak terbagi untuk memikirkan sisi keindahan fisik Keris sehingga karakter dan getaran energi Keris Tayuhan bisa dirasakan bahkan oleh orang awam sekalipun.

Keris Tayuhan yang sudah menyatu dengan pemiliknya akan berlaku sebagai pendamping dan penjaga bagi pemiliknya. Misalnya saja ketika ada sesuatu yang mengancam keselamatan pemiliknya maka Keris Tayuhan bisa memberi tanda secara langsung seperti bergerak sendiri atau keluar dari warangkanya sebagai bentuk peringatan agar pemiliknya lebih waspada. Dari sisi isoteri, khodam dari Keris Tayuhan juga akan berlaku sebagai khodam pendamping yang selalu siap sedia membantu pemilik Keris dalam berbagai hal. 

Oleh karena itulah biasanya pemilik Keris Tayuhan tidak akan memperlihatkan Kerisnya kepada orang lain, apalagi dengan tujuan untuk dipamerkan. Keris Tayuhan biasanya hanya disimpan didalam kamar pribadi atau tempat khusus yang terpisah dari Keris atau pusaka koleksi lainnya dan hanya akan dikeluarkan ketika akan dibersihkan atau diwarangi saja.

Selain Keris Tayuhan, tentu kita juga sering mendengar istilahTayuh atau menayuh Keris. Istilah ini sangat akrab dikalangan pecinta Tosan Aji, terutama bagi mereka yang mementingkan isoteri Keris karena memang di anjurkan ketika baru mendapatkan sebilah Keris sebaiknya ditayuh dulu untuk mengetahui cocok atau tidaknya Keris tersebut dengan pemiliknya.

Tayuh adalah sejenis ilmu tradisional atau suatu cara yang digunakan untuk mengetahui apakah sebilah Keris cocok dimiliki oleh seseorang atau tidak. Ilmu tayuh berguna untuk meningkatkan kepekaan seseorang agar dapat menangkap kesan atau karakter dari sebilah Keris sehingga bisa menyesuaikannya dengan karakter dari calon pemiliknya.

Karakter dari Keris sendiri terbentuk dari perpaduan antara karakter bawaan material yang digunakan, bentuk dhapur, tampilan pamor, ukuran/dimensi fisik, proses pembuatan, dan doa/harapan yang disematkan oleh sang Empu pada saat membabarnya. Karakter dari sebilah Keris akan disesuaikan dengan karakter dan profesi dari pemesannya.

Contohnya: Keris dengan karakter yang Keras dan galak tidak cocok dimiliki oleh orang yang memiliki karakter panasan (mudah marah) karena akan membuatnya semakin brangasan dan emosinya semakin tidak terkontrol. Jadi, untuk orang yang berkarakter keras dan emosional sebaiknya dipilihkan Keris yang berkarakter lembut dan dingin. Keris yang tuahnya untuk wibawa kepemimpinan tidak cocok dimiliki oleh orang yang profesinya sebagai buruh atau karyawan karena energinya tidak akan bisa selaras.

Pada prinsipnya, ilmu Tayuh tidak hanya berlaku untuk Keris saja, tapi bisa juga diterapkan untuk semua jenis Tosan Aji atau bahkan untuk benda-benda pusaka lainnya. Untuk menayuh Keris sebaiknya dilakukan oleh sipemilik Keris sendiri agar terjalin ikatan batin dengan Kerisnya dan bisa mengetahui secara langsung hal-hal yang berhubungan dengan Kerisnya karena menayuh Keris sebetulnya adalah bentuk komunikasi batin yang bersifat personal antara sipenayuh dengan Keris yang ditayuh.

Niat ketika menayuh Keris juga harus spesifik, apakah hanya untuk mengetahui kecocokan Keris tersebut atau untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan Keris sampai sejarah dan silsilahnya. Inti dari tujuan menayuh Keris adalah meminta petunjuk kepada TUHAN untuk bisa mengetahui tentang Keris yang akan ditayuh.

Menayuh Keris kadang juga perlu dilakukan beberapa kali dalam rentang waktu yang agak lama agar kita bisa mendapatkan informasi yang sama atau serupa dari penayuhan yang kita lakukan untuk lebih memastikan apakah petunjuk-petunjuk yang didapatkan ketika menayuh Keris tersebut merupakan petunjuk yang benar.

Cara yang paling umum dan paling mudah dilakukan untuk mengetahui cocok tidaknya sebilah Keris yaitu dengan diletakkan dibawah bantal atau langsung dibawah tengkuk saat tidur. Cara ini juga tertulis didalam buku primbon Jawa dan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu memiliki kemampuan khusus. Tapi untuk keamanan sebaiknya Keris yang akan ditayuh di ikat dengan warangkanya agar bilahnya tidak terlepas karena bisa melukai pemiliknya.

Berikut ini cara menayuh Keris seperti yang tertulis didalam buku primbon Jawa:

1. Buatlah garis silang di atas tanah dari arah utara ke selatan dan dari arah barat ke timur dengan mengucapkan mantra "yahoa".

2. Setelah itu keluarkan Keris dari warangkanya dengan mengucapkan mantra betikut ini:

"Iman sari sukmo mulyo, tinampanan podho sukmo, telek erang araning wesi, ter putih araning wojo, mani roso araning cahyo. Wesi pulosani aku njaluk weruh gelem melu aku opo ora"

3. Kemudian Keris di asapi kemenyan madu dan diberi kembang telon dengan mengucapkan mantra berikut ini:

"Wesi pulosani diaturi dhahar sego putih gondo arum"

4. Setelah itu Keris diletakkan diatas tanah yang tadi sudah digaris silang dengan arah membujur ke utara lalu tanah tersebut ditaburi kembang telon.

5. Setelah beberapa saat diletakkan di atas tanah, sarungkan kembali Keris kedalam warangkanya.

6. Pada malam harinya ketika akan tidur letakan Keris dibawah bantal atau dibawah tengkuk agar diberikan petunjuk melalui mimpi.

Tujuan dari cara menayuh Keris seperti ini adalah untuk mendapatkan petunjuk mengenai Keris tersebut melalui mimpi. Tapi cara ini tidak selalu berhasil, terkadang harus di ulangi sampai beberapa kali karena seringkali mimpi yang diharapkan tidak juga muncul atau kalaupun muncul terkadang saat bangun tidur sudah lupa dengan isi dari mimpinya.

Cara ini sebaiknya dilakukan beberapa kali sampai didapatkan beberapa kali mimpi yang maksudnya sama dan jelas. Jika mimpi yang muncul masih samar-samar dan berbeda-beda, berarti proses menayuh Keris masih belum berhasil.

Cara menayuh Keris dengan meletakkannya dibawah bantal atau tengkuk sebetulnya cukup riskan karena bisa mengakibatkan Keris menjadi bengkok atau warangkanya patah, atau yang lebih fatal lagi Keris bisa terlepas dari warangkanya dan melukai pemiliknya.

Agar lebih aman sebaiknya Keris yang akan ditayuh diletakkan agak jauh atau diletakkan didinding didekat tempat tidur yang penting ruangan untuk menayuh Keris tertutup dan gelap maka komunikasi antara pemilik Keris dan Keris yang ditayuh masih bisa terjadi.

Petunjuk yang didapatkan melalui mimpi ketika menayuh Keris biasanya bersifat tersirat, seperti kebiasaan orang-orang jaman dulu yang sering menggunakan simbol-simbol yang tersirat. Hal itu sesuai dengan tata krama yang berlaku, jika memberikan nasehat atau petunjuk biasanya tidak dikatakan secara gamblang/langsung, tetapi dalam bentuk kiasan atau simbol yang memiliki maksud atau makna tertentu yang harus dimengerti sendiri arti/maknanya. Seperti halnya bentuk dan ricikan Keris yang syarat akan makna.

Jika Keris yang ditayuh tersebut tidak cocok atau tidak berjodoh dengan pemiliknya, maka biasanya firasat yang didapat melalui mimpi adalah kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan, misalnya saja bertemu dengan sosok menyeramkan yang tidak bersahabat, marah, memusuhi, menyerang, mengejar-ngejar, mengancam atau  mimpi-mimpi menyeramkan lainnya.

Mimpi yang seperti itu merupakan sebuah isyarat bahwa Keris tersebut tidak cocok dengan pemiliknya atau tidak mau dirawat. Jadi sebaiknya jangan memaksakan untuk tetap merawat atau menyimpan Keris tersebut karena Keris tersebut tidak akan memberikan tuahnya.

Tapi jika Keris tersebut cocok atau berjodoh dengan pemiliknya, maka ketika ditayuh akan memberikan isyarat melalui mimpi dalam wujud sebagai sosok yang bersahabat atau sosok yang menyenangkan, contohnya:

- Bermimpi menemukan bayi atau dititipi bayi oleh seseorang untuk dirawat.

- Bermimpi bertemu anak kecil yang minta ikut atau minta di angkat sebagai anak.

- Bermimpi bertemu seorang wanita cantik yang minta diperistri atau mimpi bercinta.

- Bermimpi bertemu orang tua yang menyatakan diri untuk mendampingi atau menyertai perjalanan kita, atau mimpi-mimpi lainnya yang sifatnya bersahabat, menyenangkan dan baik.

Mimpi-mimpi tersebut merupakan isyarat bahwa Keris tersebut berkenan untuk dirawat atau cocok dengan pemiliknya.

Berikut ini adalah perkiraan arti mimpi yang berupa simbol ketika menayuh Keris:

- Bertemu anak-anak

Artinya: Keris tersebut akan mengikuti dan menuruti apa yang menjadi keinginan pemiliknya dan membuat bahagia pemiliknya.

- Bertemu wanita, bercinta, atau ada perempuan yang minta diperistri

Artinya: Keris tersebut akan mendampingi kehidupan pemiliknya (seperti seorang istri). Seringkali tuahnya bisa untuk apa saja menyesuaikan kebutuhan dan kehidupan pemiliknya.

- Bertemu seorang ksatria muda

Artinya: Keris tersebut sangat aktif dan bisa mengikuti semua aktivitas pemiliknya, tuahnya bisa untuk penjagaan ghaib, kekuatan, kewibawaan, atau yang lainnya sesuai aktivitas pemiliknya.

- Bertemu sosok orang tua (bapak-bapak atau ibu-ibu)

Artinya: Selain dapat memberikan tuah tertentu, Keris tersebut juga bersifat mengayomi (ngemong) dan juga akan memberikan peringatan-peringatan dan nasehat seperti sifat orang tua, baik melalui ilham atau mimpi.

- Bertemu sosok macan atau naga yang tidak menyerang (bersahabat)

Artinya: Keris tersebut memiliki tuah untuk penjagaan ghaib, untuk kekuatan, untuk keberanian, untuk kekuasaan dan kewibawaan. Tapi jika sosok macan atau ular naga tersebut menyerang, berarti Keris tersebut tidak cocok dengan pemiliknya.

- Bertemu sosok Manusia tinggi besar

Artinya: Keris tersebut memiliki tuah untuk penjagaan ghaib, kesaktian/kekuatan dan untuk kewibawaan.

- Bertemu dengan beberapa orang sekaligus

Biasanya mimpi tersebut sering di alami oleh seseorang yang memiliki beberapa Keris Tayuhan. Jika orang-orang yang muncul dalam mimpinya itu menunjukkan sikap bersahabat dan hormat, berarti semua Kerisnya memiliki aura positif dan bersama-sama  akan mendampingi pemiliknya. Tapi jika ada di antara sosok-sosok tersebut yang perilakunya tidak simpatik atau tidak hormat, berarti ada di antara Keris-Kerisnya yang tidak cocok. Jadi sebaiknya cari tahu Keris mana yang tidak cocok dan segera dilepas atau dipindah tangankan agar tidak membawa dampak buruk bagi pemilik dan keluarganya.

- Bertemu dengan seseorang yang ingin mendampingi/menemani dalam perjalanan

Artinya: Keris tersebut akan mendampingi dan akan membantu semua aktivitas keseharian pemiliknya, termasuk untuk penjagaan ghaib dan menjaga keselamatan pemiliknya.

- Bertemu seseorang yang menolong ketika kita berada dalam kesulitan/bahaya

Artinya: Keris tersebut akan membantu menjaga keselamatan pemiliknya atau untuk penjagaan ghaib.

Menayuh Keris juga bisa dilakukan dengan cara duduk bersila sambil memejamkan mata dan memusatkan konsentrasi pikiran dan batin. Keris yang akan ditayuh diletakkan dipangkuan atau didekap didada dengan niat memohon kepada TUHAN untuk bisa mengetahui hal-hal yang ingin diketahui tentang Keris tersebut. Tapi untuk melakukan cara ini diperlukan kepekaan batin yang tinggi dan ketahanan untuk duduk bersila selama beberapa lama sampai mendapatkan isyarat atau petunjuk yang diharapkan.

Tempat atau ruangan yang digunakan untuk menayuh Keris juga harus bersih dari najis dan sebaiknya tubuh juga suci dari hadast (berwudhu). Ketika menayuh Keris sebaiknya dilakukan sendirian tanpa ada orang lain didalam kamar atau ruangan yang digunakan agar bisa lebih konsentrasi dan juga untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Agar lebih mudah konsentrasi dan mempercepat koneksi, ruangan tempat untuk menayuh Keris juga perlu diberikan aroma wewangian seperti kembang, minyak wangi atau dupa. Semakin sering seseorang berlatih menayuh Keris maka akan semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang benar ketika menayuh Keris.

Demikian sedikit informasi tentang pengertian Keris Tayuhan dan cara menayuh Keris yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini.

Mengenal Watak Condong Lelahnya Keris


Bagi para pecinta Tosan Aji, terutama Keris tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah Condong Leleh, yaitu istilah untuk menyebut derajat kemiringan sebilah Keris jika dilihat dari garis horisontal bilah paling bawah yang berbatasan dengan gonjo.

Condong Leleh juga bisa merupakan suatu ciri tangguh tertentu dan juga menggambarkan watak/karakter dari sebilah Keris Pusaka sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk membantu dalam penangguhan sebilah Keris dan memahami sifat/karakter Pusaka.

Jika ditinjau dari penggambaran sifat Pusaka, Condong Leleh terbagi menjadi 4 Sifat/Watak, yaitu:
• Suryo: Cenderung tegak
• Candro: Agak condong
• Kartiko: Lebih condong
• Bantolo: Condong sekali

• Watak Suryo/Matahari (Hambeging Suryo)

Matahari bersifat menerangi. Seseorang yang berwatak matahari akan selalu menjadi penerang bagi sesamanya sebagaimana watak Bathara Surya yang mampu menerangi kegelapan dalam kehidupan dengan sinarnya. Kapanpun dan di manapun dia akan selalu memberikan pencerahan pada orang lain.

Matahari juga menghidupi segala makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan, hewan dan juga Manusia. Sinar matahari menjadi penghangat suhu sehingga kehidupan bisa berlangsung di bumi dan tidak terjadi kemusnahan massal di muka bumi akibat kegelapan dan kedinginan.

Seseorang yang berwatak matahari bisa menjadi sumber pencerahan bagi kehidupan Manusia, serta mampu berperan sebagai penuntun, guru, pelindung sekaligus menjalankan dinamika kehidupan Manusia ke arah kemajuan peradaban yang lebih baik.

Sikap dan prinsip hidup orang yang berwatak matahari akan selalu konsisten, teguh dalam memegang amanat, "ora kagetan" (tidak mudah kaget), "ora gumunan" (tidak gampang heran dengan hal-hal yang baru dan asing).

Seseorang yang memiliki watak matahari ibarat perjalanan matahari yang berjalan pelan dalam arti hati-hati dan tidak terburu-buru (kemrungsung) tapi dengan langkah yang pasti dan konsisten pada orbit yang telah dikodratkan Tuhan (istikomah).

Lakuning srengenge (matahari), seseorang harus teguh dalam menjaga tanggung jawabnya terhadap sesama yang merupakan titah dari TUHAN, yakni menetapkan segala perbuatan dan tingkah laku diri ke dalam "sifat" TUHAN.

Karena TUHAN Maha Mengetahui, maka kita sebagai titah TUHAN hendaknya terus-menerus berusaha mencari ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya dan setinggi-tingginya agar ilmu tersebut bermanfaat untuk kemajuan peradaban Manusia, menciptakan kebaikan-kebaikan yang konstruktif untuk kemaslahatan sesama dan alam.

Tuah Keris Condong Leleh Suryo:

Keris dengan Condong Leleh Suryo dipercaya memiliki tuah yang baik untuk memangku kekuasaan, untuk kehormatan dan kepemimpinan.

• Watak Condro/Rembulan (Hambeging Condro)

Condro (rembulan), berwatak memberikan penerang kepada siapapun yang sedang mengalami kegelapan budi, serta memberikan suasana tenteram pada sesama.

Rembulan membuat terang tanpa membuat panas suasana (dapat ikannya tanpa membuat keruh airnya). Langkah rembulan selalu membuat sejuk suasana pergaulan dan tidak merasa diburu-buru oleh keinginannya sendiri (rahsaning karep).

Watak rembulan menggambarkan nuansa keindahan spiritual yang mendalam. Selalu eling lan waspodo, selalu mengarahkan perhatian batinnya, senantiasa berpegang pada harmonisasi dan keselarasan terhadap hukum alam.

Lakuning wulan (rembulan), seseorang mampu "nggayuh kawicaksananing Gusti", artinya mampu memahami apa yang menjadi kehendak (kebijaksanaan) Sang Pencipta.

Setelah memahami, lalu kita ikuti kehendak TUHAN menjadi sebuah "laku topo ngeli", artinya kita hanyutkan diri pada kehendak Illahi. Witing klopo saglugune wong Jowo, dhasar nyoto laku kang prasojo.

Orang yang berwatak rembulan selalu mengagumi keindahan ciptaan TUHAN yang tampak dalam berbagai bahasa alam sebagai pertanda kebesaran TUHAN.

Bulan purnama menjadi bahasa kebesaran TUHAN yang begitu indah. Orang-orang tua dan anak-anak kecil jaman dahulu selalu bersuka ria saat datang malam bulan purnama. Karena menyaksikan keindahan malam bulan purnama bagaikan membaca ayat-ayat TUHAN, mampu menggugah kesadaran batin dan akal-budi Manusia akan keagungan TUHAN.

Saat ini kebiasaan itu sudah dianggap kuno, tergerus hiburan modern yang kaya akan tawaran-tawaran hedonis. Bahkan secara agama, kebiasaan merayakan "padhang mbulan" oleh orang-orang tertentu dianggap sebagai tradisi yang sia-sia karena tidak menimbulkan pahala. Padahal bulan purnama memiliki khasiat lain sebagai media terapi lahir dan batin di saat terjadi berbagai kegelisahan jiwa.

Sinar bulan purnama sangat baik untuk mengobati segala macam penyakit dengan cara menjemur diri di bawah sinar bulan purnama. Apalagi disertai dengan semedi sebagai wahana olah raga dan olah rasa. Itulah mengapa para leluhur kita jaman dahulu sering melakukan semedi pada saat datangnya malam bulan purnama.

Tuah Keris Condong Leleh Condro:

Keris dengan Condong Leleh Condro dipercaya memiliki tuah yang baik untuk kerejekian dan kemapanan.

• Watak Kartiko/Bintang (Hambeging Kartiko)

Kartiko (bintang) berwatak selalu mapan dan tangguh, walaupun di hempas angin prahara (sindhung riwut) namun tetap teguh dan tidak terombang-ambing. Sebagaimana watak Bathara Ismaya, dalam menghadapi persoalan-persoalan besar tidak akan mundur selangkahpun bagaikan langkah Pandawa Lima.

Sifat Bethara Ismaya adalah tertata, teratur, dan tertib. Mampu menghibur yang sedang sedih, dan menuntun orang yang sedang mengalami kebingungan, serta menjadi penerang di antara kegelapan.

Seseorang yang mengadopsi perilaku bintang akan memiliki cita-cita, harapan dan target yang tinggi untuk kemakmuran dan kesejahteraan, bahkan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang banyak. Maka "bintang" selalu dikiaskan dengan suatu pencapaian prestasi yang tinggi.

Posisi bintang akan memperindah kegelapan langit di malam hari. Orang yang berwatak bagai bintang akan selalu menunjukkan kualitas dirinya dalam menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan.

Tuah Keris Condong Leleh Kartiko:

Keris dengan Condong Leleh Kartiko dipercaya memiliki tuah yang baik untuk mencapai harapan dan cita-cita yang tinggi.

• Watak Bantolo/Bumi (Hambeging Kismo)

Digambarkan watak Bethara Wisnu sebagai karakter bumi yang memiliki sifat kaya akan segalanya dan suka berdherma. Pemimpin yang mengikuti sifat bumi adalah seseorang yang memiliki sifat kaya hati.

Dalam terminologi Jawa, kaya hati disebut sabar drono, ati jembar, legowo dan lembah manah. Rela menghidupi dan menjadi sumber penghidupan bagi seluruh makhluk hidup.

Bumi secara alamiah juga berwatak melayani segala yang hidup. Bumi dengan unsur tanahnya bersifat dingin "ora kagetan lan ora gumunan", tapi bersifat luwes (fleksibel) mudah beradaptasi dengan segala macam situasi dan kondisi tanpa harus merubah unsur-unsur tanahnya. Maknanya, meskipun seseorang bersifat mudah beradaptasi atau fleksibel namun tidak mudah dihasut, tidak mudah diprovokasi karena berbekal ketenangan pikiran, kebersihan hati, dan kejernihan batin dalam menghadapi berbagai macam persoalan dan perubahan.

Bumi juga selalu menempatkan diri berada di bawah menjadi alas pijakan bagi seluruh mahluk. Artinya seseorang yang bersifat bumi akan bersifat rendah hati, namun mampu menjadi tumpuan dan harapan bagi orang banyak.

Sifat tanah berlawanan dengan sifat negatif api. Maka tanahlah yang memiliki kemampuan efektif untuk memadamkan api. Api atau nar, merupakan ke-aku-an yang sejatinya adalah sifat "iblis", yaitu nafsu angkara dalam diri Manusia. Seseorang yang bersifat bumi atau tanah tidak akan mudah lepas kendali dan mengikuti hawa nafsu angkaranya.

Bumi dalam hukum adi kodrati memiliki prinsip keseimbangan dan pola-pola hubungan yang harmonis dan sinergis dengan kekuatan manapun. Namun demikian, pada saat tertentu bumi dapat berubah karakter menjadi tegas, lugas dan berwibawa.

Bumi dapat melibas kekuatan apapun yang bertentangan dengan hukum-hukum keseimbangan alam. Seseorang yang memiliki watak bumi dapat juga bersikap sangat tegas dan mampu menunjukkan kewibawaannya di hadapan para musuh dan lawan-lawannya yang akan mencelakai dirinya. Akan tetapi, bumi tidak pernah melakukan tindakan indisipliner yang bersifat aksioner dan sepihak meskipun sebetulnya dia mampu melakukannya. Karena ketegasan bumi hanya sebagai bentuk akibat (reaksi) atas segala perilaku yang tidak selaras dan semestinya.

Tuah Keris Condong Leleh Bantolo:

Keris dengan Condong Leleh Bantolo dipercaya memiliki tuah yang baik untuk ketentraman dan pengayoman.

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Hewan dan Jin

  Nabiyullah Sulaiman  'alaihissalam  (AS) merupakan Nabi dan Rasul pilihan Allah Ta'ala yang dikaruniai kerajaan yang tidak dimilik...