Jumat, 22 Oktober 2021

Bolehkah Berdoa Memohon Banyak Anak Dan Harta???


Manusia memiliki fitrah cinta harta, anak, istri, dan kenikmatan hidup dunia. Jika bisa memilih, manusia lebih senang bergelimang harta, anak, dan istri daripada hidup miskin, banyak hutang, dan kesusahan. Islam sendiri memperbolehkan umatnya untuk memohon kepada Allah banyak harta, anak, istri, dan kenikmatan hidup duniawi lainnya.

Alloh Subhanahu Wata'ala Berfirman 

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَاوَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap apa-apa yang dungmi, wanita dan anak-anak, timbunan harta berupa emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak, sawah dan ladang. Inilah kesenangan hidup di dunia, padahal di sisi Allahlah tempat kembali yang lebih baik.

Ayat ini merupakan pernyataan menggelitik tentang sifat dasar manusia. Keinginan duniawi terlihat menarik dalam pandangan manusia. Secara alami manusia mencintai emas dan perak karena keduanya merupakan simbol kekayaan. "Kuda-kuda pilihan, sawah dan ladang” juga merupakan simbol kekayaan pada masa Nabi. Sedangkan pada masa kini, kekayaan manusia diukur oleh hitungan di atas kertas atau mesin elektronik. Keinginan paling kuat dalam diri seorang manusia normal adalah keinginannya untuk berhubungan intim dengan wanita, karena dalam keadaan ini kecemasannya hilang, atau dengan kata lain, dengan wanita ia dapat merasakan kehahagian bersama. Keadaan serupa dicapai dengan mengosongkan pikiran dalam meditasi. Dapat dipahami mengapa ketika pikiran seseorang terganggu, ia mencari bentuk pemulihan fisik. Orang-orang yang terganggu pikirannya biasanya memiliki keinginan seksual yang lebih kuat dibandingkan mereka yang berada dalam kedamaian batin, namun pada akhirnya gangguan ini boleh jadi justru membawa mereka kepada titik di mana mereka justru terganggu secara seksual, karena terjangkit penyakit seksual.

Rekreasi dan permainan periu dalam hidup ini. Fakta bahwa kita diciptakan dalam rangka mengenal Sang Pencipta dan kemudian mati, dapat dihilangkan jika meditasi dilakukan secara terus-menerus. Bagaimanapun permainan perlu disertakan, jika tidak, maka akan muncul bahaya bagi diri dan orang lain. Hubungan antara pria dan wanita memiliki pengeitian sebagai sebuah kontrak yang di dalamnya masing-masing pihak menjalankan perannya. Wanita mengakui kekuasaan pria sebagai imbalan atas perlindungan dan pemberian nafkah yang diterimanya. Tanggung jawab pria berbeda dari tanggung jawab wanita. Jika sama, maka kekacauan peran ini pada akhirnya akan memporak-porandakan struktur keluarga yang normal dan mendasar. Apa yang kita saksikan di dunia Barat sekarang ini menyangkut generasi mudanya yang bermasalah merupakan akibat dari kekacauan peran tersebut, ditambah dengan semakin menipisnya nilai-nilai keluarga tradisional. Kesan glamor dari wanita karir di pabrik atau kantor sengaja diciptakan untuk menyediakan angkatan kerja yang murah dan meningkatkan produktivitas. Sedangkan budaya keluarga telah dihancur-luluhkan. Sekarang ini anak-anak pulang dari sekolah ke rumah yang kosong dan langsung menghampiri oven microwave, ketimbang menghampiri ibu atau keluarga mereka. Karenanya, tak mengherankan jika obat-obatan, alkohol, dan seks bebas, kemudian memporak-porandakan generasi muda sekarang. Pada saat proses biologi dari kelahiran terjadi dalam diri seorang wanita, sang suami, jika ia memiliki sifat mulia, mengerti, melindungi, dan mencintai istrinya, maka anak yang dilahirkan tersebut akan menjadi seorang manusia yang menjalani kehidupan yang layak sebagai makhluk Allah yang termulia.
Harta merupakan perhiasan dunia yang Allah ta’ala jadikan sebagai salah satu ujian keimanan/cobaan bagi manusia, sebagaimana firman-Nya :
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا
”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” [QS. Al-Kahfi : 46].
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
”Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” [QS. Al-Anfaal : 28].

Nabi SAW sendiri pernah mendoakan para sahabat agar dikaruniai banyak anak, kekayaan, panjang umur, banyak ilmu, dan kenikmatan hidup dunia maupun akhirat lainnya. Nabi SAW juga memohon kepada Allah SWT kemenangan dalam peperangan-peperangan yang beliau terjuni. Beliau SAW juga memohon banyak perkara dunia dan akhirat, dan hal itu disebutkan dalam hadits-hadits shahih.

Doa agar dikaruniai banyak harta dan anak adalah hal yang disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : (( دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَمَا هُوَ إِلا أَنَا وَأُمِّي وَأُمُّ حَرَامٍ خَالَتِي فَقَالَ : قُومُوا فَلأُصَلِّيَ بِكُمْ ، فِي غَيْرِ وَقْتِ صَلاةٍ ، فَصَلَّى بِنَا ، ثُمَّ دَعَا لَنَا أَهْلَ الْبَيْتِ بِكُلِّ خَيْرٍ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَقَالَتْ أُمِّي : يَا رَسُولَ اللَّهِ خُوَيْدِمُكَ ادْعُ اللَّهَ لَهُ ، قَالَ : فَدَعَا لِي بِكُلِّ خَيْرٍ وَكَانَ فِي آخِرِ مَا دَعَا لِي بِهِ أَنْ قَالَ : اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيهِ ))

Dari Anas bin Malik RA berkata: “Nabi SAW mengunjungi rumah kami, dan saat itu yang berada di rumah hanyalah saya, ibuku, dan bibiku Ummu Haram. Beliau SAW bersabda: “Shalatlah kalian, aku akan memimpin kalian shalat!” Saat itu bukanlah waktu untuk melaksanakan shalat wajib. Maka beliau mengimami kami (shalat sunah), kemudian beliau mendoakan untuk kami sekeluarga seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.

Ibuku berkata: “Wahai Rasulullah, pembantu cilikmu ini, berdoalah kepada Allah untuk kebaikannya!” Maka Nabi SAW mendoakan untukku semua bentuk kebaikan. Di akhir doanya, beliau SAW berdoa: “Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan berkahilah untuknya!” (HR. Bukhari no, 6203, Muslim no. 1055, Tirmidzi no. 217, Nasai no. 859, dan Abu Daud no. 517)‎

Berdoa agar dijadikan orang yang banyak ilmu juga disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:‎

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : (( ضَمَّنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ الْكِتَابَ ))

Dari Ibnu Abbas RA berkata: “Rasulullah SAW merangkul saya dan berdoa ‘Ya Allah, ajarkanlah kepadanya Al-Kitab (Al-Qur’an).” (HR. Bukhari no. 75, Muslim no. 4526, dan Tirmidzi no. 3760)‎

Berdoa agar mata pencahariannya diberkahi juga disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:‎

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مِكْيَالِهِمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِي صَاعِهِمْ وَمُدِّهِمْ يَعْنِي أَهْلَ الْمَدِينَةِ ))

Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, berkahilah bagi penduduk Madinah timbangan mereka! Berkahilah bagi penduduk Madinah sha’ (takaran sebanyak empat tangkupan dua telapak tangan orang dewasa, sekitar 2,5 kg) dan mud (takaran sebanyak tangkupan dua telapak tangan orang dewasa, sekitar 6 ons) mereka!” (HR. Bukhari no. 2130)‎

Dalam hadits shahih juga disebutkan kebolehan mengharapkan panjang umur dan kelapangan rizki:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : (( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ))

Dari Anas bin Malik RA berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa senang apabila rizkinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, maka hendaklah ia menyambung tali kekerabatan.” (HR. Bukhari no. 2067, Muslim no. 4638, dan Abu Daud no. 1443)

Sekalipun seorang muslim boleh berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai banyak harta, anak, istri, suami, dan kenikmatan hidup duniawi lainnya; Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk memohon kepada Allah SWT permohonan yang lebih utama dan mulia daripada semua kenikmatan duniawi tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh hadits yang shahih:‎

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : (( قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “اللَّهُمَّ أَمْتِعْنِي بِزَوْجِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَبِأَبِي أَبِي سُفْيَانَ ، وَبِأَخِي مُعَاوِيَةَ” ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَدْ سَأَلْتِ اللَّهَ لآجَالٍ مَضْرُوبَةٍ ، وَأَيَّامٍ مَعْدُودَةٍ ، وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ ، لَنْ يُعَجِّلَ شَيْئًا قَبْلَ حِلِّهِ ، أَوْ يُؤَخِّرَ شَيْئًا عَنْ حِلِّهِ ، وَلَوْ كُنْتِ سَأَلْتِ اللَّهَ أَنْ يُعِيذَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ أَوْ عَذَابٍ فِي الْقَبْرِ كَانَ خَيْرًا وَأَفْضَلَ ))

Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata: “Ummu Habibah RA istri Nabi SAW pernah berdoa: “Ya Allah, berilah aku kebahagiaan dengan suamiku Rasulullah SAW, bapakku Abu Sufyan, dan saudaraku Mu’awiyah.” Maka Nabi SAW menegurnya: “Engkau telah memohon kepada Allah waktu-waktu (usia) yang telah ditetapkan, hari-hari yang telah ditentukan, dan rizki-rizki yang telah dibagi. Allah SWT sekali-kali tidak akan menyegerakan sesuatu hal sebelum waktunya tiba dan Allah sekali-kali tidak akan menunda sesuatu jika telah tiba waktunya yang telah ditetapkan. Jika engkau meminta kepada Allah SWT agar Allah melindungimu dari adzab neraka atau adzab kubur, maka hal itu lebih baik dan lebih utama bagimu.”‎ (HR. Muslim no. 4814 dan Ahmad no. 3517)‎

Nabi SAW mengutamakan untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya kebaikan akhirat atas kebaikan duniawi, meskipun memohon kedua kebaikan tersebut sama-sama disyariatkan dalam Islam. Apalah nilainya banyak harta, anak, istri, dan fasilitas hidup duniawi lainnya jika di akhirat tidak selamat dari adzab kubur dan adzab neraka? Jika selamat dari adzab kubur dan adzab neraka, niscaya semua kesusahan hidup di dunia tidak akan ada rasanya sedikit pun di akhirat. Semuanya terasa ringan, bahkan tidak terasa dan teringat sedikit pun.

Di sinilah rahasia kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Oleh karenanya, Nabi SAW menasehati istrinya bahwa selamat di alam kubur dan alam akhirat itu ‘lebih utama dan lebih baik’ dari nikmat suami yang shalih (sekalipun suami itu Rasulullah SAW, makhluk yang paling mulia dan dicintai oleh Allah SWT), orang tua yang shalih, dan saudara kandung yang shalih.

Dalam hadits shahih dijelaskan bahwa ketika istri-istri Nabi SAW meminta tambahan uang belanja dapur, Nabi SAW memberi sanksi mereka dengan tidur di ‘ruang sekretariat’ masjid selama satu bulan penuh, tanpa tidur di rumah para istri beliau. Hal itu sampai menimbulkan rumor bahwa Nabi SAW menceraikan istri-istri beliau. Untuk memastikan kebenaran berita tersebut, sahabat Umar bin Khathab RA meminta izin untuk menemui Nabi SAW. Umar RA bercerita:

“Saya masuk ke ruangan Rasulullah SAW. Beliau saat itu sedang berbaring di atas sebuah tikar, maka saya duduk. Beliau merapatkan syal beliau, dan beliau tidak mengenakan selimut apapun selain syal tersebut. Ternyata anyaman tikar itu membekas pada lambung beliau. Pandangan mataku tertuju kepada lemari Rasulullah SAW. Di dalam lemari itu saya hanya mendapati tepung gandum sebanyak kira-kira satu sha’. Di pojok ruangan, saya juga melihat tepung gandum dalam bakul anyaman daun. Ada juga kulit yang telah disamak, digantung di dinding. Maka meneteslah air mataku.

Rasulullah SAW bertanya, “Kenapa engkau menanggis, wahai Ibnu Khathab?” Aku menjawab, “Wahai nabi Allah, bagaimana saya tidak menangis sedangkan anyaman tikar ini membekas di kulit Anda. Di lemari Anda, saya hanya melihat tepung gandum ini. Padahal Kaisar Romawwi dan Kisra Persia hidup bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai. Anda adalah Rasul Allah dan makhluk pilihan-Nya, namun lemari Anda seperti ini.”

Maka Rasulullah SAW menjawab,

يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أَلا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَنَا الآخِرَةُ وَلَهُمْ الدُّنْيَا ، قُلْتُ : بَلَى

“Wahai Ibnu Khathab, apakah engkau tidak rela jika bagian kita adalah kenikmatan akhirat dan bagian mereka adalah kenikmatan dunia?”

Saya menjawab, “Tentu saya rela.” (HR. Muslim no. 2704, juga diriwayatkan oleh Bukhari dan lain-lain dengan lafal yang mirip)

Dalam hadits yang lain dijelaskan:‎

وعَنْ عَائِشَة رضي الله عنها قالت : (( دَخَلَتْ عَلَيَّ اِمْرَأَة فَرَأَتْ فِرَاش النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبَاءَة مَثْنِيَّة ، فَبَعَثَتْ إِلَيَّ بِفِرَاشٍ حَشْوه صُوف ، فَدَخَلَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ فَقَالَ : رُدِّيهِ يَا عَائِشَة ، وَاَللَّه لَوْ شِئْتُ أَجْرَى اللَّه مَعِي جِبَال الذَّهَب وَالْفِضَّة ))

Dari Aisyah RA berkata: “Seorang wanita bertamu ke rumahku, maka ia melihat kasur Rasulullah SAW terbuat dari kain yang dibelah dua. Maka ia mengirimkan kepadaku sebuah kasur yang berisikan bulu domba. Suatu ketika Rasulullah SAW masuk ke rumahku dan melihat kasur hadiah yang empuk tersebut, maka beliau SAW bersabda: “Kembalikanlah kasur empuk itu, wahai Aisyah. Demi Allah, jika aku mau, niscaya Allah akan menggelontorkan kepadaku gunung emas dan perak.” (HR. Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwah dan Abu Syaikh dalam ats-Tsawab. Hadits ini dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib. Hadits ini memiliki banyak hadits penguat dengan lafal yang mirip)‎

Saudaraku yang tercinta, muslimin dan muslimat…

Jika Anda memohon kepada Allah SWT limpahan nikmat berupa kelapangan harta, anak shalih, istri shalihat atau suami shalih, kesehatan, kepandaian, dan beragam kenikmatan duniawi lainnya…

Janganlah Anda lupa untuk memohon kepada Allah SWT nikmat yang lebih agung dan lebih utama…

Itulah nikmat akhirat, yaitu keselamatan dari siksa kubur dan siksa neraka….

Semoga Allah SWT menyelamatkan kita semua dari kedua siksa akhirat tersebut.

Penjelasan Tentang Kemiripan Anak Dengan Orang Tua-nya


Perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa kita bendung. Sains dan teknologi terus mendominasi dunia. Keberadaan ilmu-ilmu tersebut saling melengkapi satu sama lain. Bahkan kolaborasi yang terjadi bukan hanya di ilmu alam saja tetapi juga perpaduan antara ilmu alam dan agama, lebih tepatnya bagaimana agama melalui al-Quran dan hadist Nabi saw menjawab berbagai pengetahuan dan penemuan. Hadist yang merupakan segala yang berkaitan tentang Nabi saw jauh sebelum ilmu alam ini berkembang dengan pesat. Tetapi banyak hadist yang menceritakan tentang berbagai macam hal tentang sains yang baru akhir-akhir ini dapat dibuktikan oleh hasil penemuan para ilmuan barat.

Hal ini disatu sisi menabjubkan. Kalau kita logikakan bagaimana Nabi saw dengan segala keterbatasan alat dapat mengetahui perihal yang baru masa sekarang dibuktikan? Di sisi lain. Terjadi justifikasi tentang segala penemuan sains bahwa orang Islam mengaku bahwa segala penemuan yang ada sekarang ini sudah ada hadistnya. Hal inilah yang menjadikan penemuan ini terlihat “mencontek” dari Islam. padahal belum tentu kebanyakkan ilmuan Muslim dapat membuktikan hadist-hadist tersebut.

Hadist tentang Penentuan Kemiripan Anak

حَدَّثَنِي حَامِدُ بْنُ عُمَرَ عَنْ بِشْرِ بْنِ الْمُفَضَّلِ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ حَدَّثَنَا أَنَسٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَلَامٍ بَلَغَهُ مَقْدَمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَأَتَاهُ يَسْأَلُهُ عَنْ أَشْيَاءَ فَقَالَ إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا نَبِيٌّ مَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ وَمَا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَمَا بَالُ الْوَلَدِ يَنْزِعُ إِلَى أَبِيهِ أَوْ إِلَى أُمِّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي بِهِ جِبْرِيلُ آنِفًا قَالَ ابْنُ سَلَامٍ ذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ قَالَ أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُهُمْ مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ الْحُوتِ وَأَمَّا الْوَلَدُ فَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدَ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ مَاءَ الرَّجُلِ نَزَعَتْ الْوَلَدَ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ قَوْمٌ بُهُتٌ فَاسْأَلْهُمْ عَنِّي قَبْلَ أَنْ يَعْلَمُوا بِإِسْلَامِي فَجَاءَتْ الْيَهُودُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ رَجُلٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ فِيكُمْ قَالُوا خَيْرُنَا وَابْنُ خَيْرِنَا وَأَفْضَلُنَا وَابْنُ أَفْضَلِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَسْلَمَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ قَالُوا أَعَاذَهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ فَأَعَادَ عَلَيْهِمْ فَقَالُوا مِثْلَ ذَلِكَ فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالُوا شَرُّنَا وَابْنُ شَرِّنَا وَتَنَقَّصُوهُ قَالَ هَذَا كُنْتُ أَخَافُ يَا رَسُولَ اللَّهِ.

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Hamid bin ‘Umar dari Bisyir bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada kami Humaid telah menceritakan kepada kami Anas bahwa telah sampai berita kepada Abdullah bin Salam tentang kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah, lalu dia menanyakan beberapa perkara kepada beliau. Katanya; “Aku akan bertanya kepada anda tiga perkara yang tidak akan dapat diketahui kecuali oleh seorang Nabi. Apakah tanda-tanda pertama hari qiyamat?, dan apa makanan pertama yang akan dimakan oleh penghuni surga dan bagaimana seorang anak bisa mirip dengan ayahnya dan bagaimana ia mirip dengan ibunya?. Beliau menjawab: “Jibril baru saja memberitahuku.” Abdullah bin Salam berkata; “Dia adalah malaikat yang menjadi musuh orang-orang Yahudi.” Beliau bersabda: “Adapun tanda pertama hari qiyamat adalah api yang muncul dan akan menggiring orang-orang dari timur menuju barat. Dan makanan pertama penduduk surga adalah hati ikan hiu, sedangkan (miripnya) seorang anak, apabila sang suami mendatangi istrinya dan air maninya mendahului air mani istrinya, berarti akan lahir anak yang menyerupai bapaknya, namun bila air mani istrinya mendahului air mani suaminya, maka akan lahir anak yang mirip dengan ibunya.” Mendengar itu Abdullah bin Salam berkata; “Aku bersaksi tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan engkau adalah Rasulullah.” Kemudian dia berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah kaum yang sangat suka berbohong (menuduh). Untuk itu, tanyalah mereka tentang aku sebelum mereka mengetahui keIslamanku.” Estela itu orang-orang Yahudi datang, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bagaimana pendapat kalian tentang seorang laki-laki yang bernama Abdullah bin Salam?”. Mereka menjawab; “Dia adalah seorang ‘alim kami dan putra dari ‘alim kami dan orang kepercayaan kami dan putra dari orang kepercayaan kami.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bagaimana pendapat kalian jika Abdullah bin Salam memeluk Islam?.” Mereka menjawab; “Semoga dia dilindungi Allah dari perbuatan itu.” Beliau mengulangi pertanyaannya kepada mereka, Namur mereka tetap menjawab seperti tadi. Lalu Abdullah bin Salam keluar seraya berkata; “Aku bersaksi tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Maka mereka berkata; “Dia ini orang yang paling buruk diantara kami dan putra dari orang yang buruk.” Mereka terus saja meremehkan Abdullah bin Salam. Lalu Abdullah bin Salam berkata; “Inilah yang aku khawatirkan tadi, wahai Rasulullah.”

Penjelasan Hadist dan Sains
Hadis di atas menerangkan tentang penentuan kemiripan anak. Dalam hadis di atas diterangkan bahwa dalam proses pertemuan antara sperma dan ovum ini terjadi proses penurunan sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat kebiasaan. Dalam ilmu sains dikenal ada istilah genetika. Genetika adalah cabang biologi tentang sifat-sifat yang menurun (hereditas) dan variasinya. Unit-unit hereditas yang dipindahkan dari satu generasi dan generasi berikutnya disebut gen. Gen-gen itu berada dalam suatu molekul panjang yang disebut asam dioksiribonukleat (DNA).

Jumlah kromosom pada manusia adalah 46 kromososm dengan perincian 44 kromosom autosom dan 2 kromosom seks. Pada manusia jenis kelamin jantan dikaitkan dengan pasangan kromosom yang tidak serupa bentuknya (heteromorfis), yang disebut kromosom seks. Suatu pasangan kromosom demikian lazimnya diberi nama X dan Y. Faktor-faktor genetik pada kromosom Y menentukan jenis kelamin jantan. Sedangkan betina mempunyai 2 kromosom X semua kromosom selain kromosom seks disebut kromosom autosom.‎

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengamati seorang anak laki-laki secara fisik mempunyai kemiripan dengan bapaknya sedangkan sifatnya mirip dengan ibunya. Dalam permasalahan sains mencoba menjawabnya dengan menggunakan Hukum Mendel. Hukum mendel ini sangat terkenal dalam masalah penurunan sifat. Beberapa Istilah yang perlu dikenal untuk mempelajari hukum mendel ini.

1.      Alel          

Salah satu dari versi alternatif sebuah gen yang menghasilkan efek fenotip tersendiri. Nama gen berpasangan disingkat dalam bentuk huruf, misalnya gen yang mempengaruhi warna mata biasanya disingkat “B” untuk mata berwarna coklat dan “b” untuk mata berwarna biru, dan gen yang berpengaruh lainnya. Singkatan huruf tersebut menandakan alel yang memiliki pengaruh yang dapat terdeteksi pada individu. Alel tersebut dikatakan dominan (B) terhadap alel biru (b) yang resesif.

2.      Fenotip

Sifat fisik dan fisiologis dari suatu organisme yang ditentukan oleh susunan genetiknya, misalnya mata biru mewakili sifat genotipe “BB” dan “Bb” serta mata coklat mewakili sifat genotipe “bb”. Selain itu, beberapa fenotip ditentukan melalui interaksi gen dengan faktor-faktor lingkungan. Misalnya, tinggi tubuh manusia secara genetik diatur oleh gen, tetapi pertumbuhan yang sebenernya dipengaruhi oleh nutrisi yang mencukupi.

3.      Genotip

Susunan genetik atau perangkat alel, suatu organisme. Genotip dari individu pada gen yang dibawanya atau pada unsur pokok genetik individu tersebut. Untuk satu autosom dengan sepasang alel ada tiga kemungkinan genotip: BB, Bb, dan bb.

Dalam genotip ini kita juga mempunyai istilah di dalamnya.

a.      Homozigot
Persatuan gamet-gamet yang membawa alel-alel identik menghasilkan sebuah genotipe homozigot. Suatu homozigot mengandung alel-alel yang sama pada suatu lokus tunggal dan hanya menghasilkan satu jenis gamet saja. Contoh : BB atau bb.

b.      Galur Murni

Sekelompok individu dengan latar belakang genetik yang sama, seringkali diacu sebagai sebuah garis/galur/varietas. Perkawinan antar individu homozigot sebuah galur murni menghasilkan hanya keturunan homozigot seperti induk-induknya.

c.      Heterozigot

Persatuan gamet-gamet yang membawa alel-alel yang berbeda menghasilkan genotipe heterozigot. Suatu heterozigot mengandung dua alel yang berbeda pada satu lokus tunggal dan menghasilkan jenis-jenis gamet yang berbeda. Contoh : Bb.

4. Hibrida

Adalah sinonim dari heterozigot.

Dalam percobaan yang dilakukan oleh Mendel menggunakan percobaan persilangan monohibrid (persilangan dengan satu tanda beda), menghasilkan hukum Mendel 1. Kemudian hasil dari persilangan Hukum mendel 1 tersebut di silangkan lagi (dihibrid) dan menghasilkan Hukum mendel 2. Hukum Mendel 2 inilah yang digunakan dalam persilangan manusia.

Hukum Mendel I atau hukum segregasi dapat dibuktikan dengan persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).
Hukum Mendel II atau hukum pengelompokan secara bebas dapat dibuktikan dengan persilangan dihibrid (persilangan dengan dua sifat beda). Hal ini berlaku untuk semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Contohnya:

Dengan hasil

Dari diagram dan tabel dapat kita lihat perbandingan fenotipe dari F2 adalah = 3 : 1 = bulat keriput.
Sedangkan untuk perbandingan genotipenya F2 dapat kita lihat adalah 1 : 2 : 1 = BB : Bb : bb

Dengan demikian gen faktor bulat (B) adalah dominan terhadap faktor keriput (b) dan Bb adalah individu yang mempunyai fenotipe biji bulat.

Contoh percobaan yang dilakukan Mendel adalah menggunakan tanaman, tetapi bisa juga diterapakan kepada manusia. Contohnya seorang ayah yang berambut lurus dan berkulit coklat (lebih dominan) dari pada ibu yang berambut ikal berkulit putih (resesif). Jadi keturunan pertamanya atau anaknya cenderung berambut luruh dan berkulit coklat. Selain sifat yang diturunkan oleh faktor gen terdapat juga penyakit yang disebabkan karena keturunan seperti hemofilia dan buta warna.

Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom seks‎

Hemofilia‎

~Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku
~ penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian
~ Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X.
~ Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.

Salah satu contoh gen rangkai X pada manusia adalah gen resesif yang menyebabkan penyakit hemofilia, yaitu gangguan dalam proses pembekuan darah. Sebenarnya, kasus hemofilia telah dijumpai sejak lama di negara-negara Arab ketika beberapa anak laki-laki meninggal akibat perdarahan hebat setelah dikhitan. Namun, waktu itu kematian akibat perdarahan ini hanya dianggap sebagai takdir semata. 

Hemofilia baru menjadi terkenal dan dipelajari pola pewarisannya setelah beberapa anggota keluarga Kerajaan Inggris mengalaminya. Awalnya, salah seorang di antara putra Ratu Victoria menderita hemofilia sementara dua di antara putrinya karier atau heterozigot. Dari kedua putri yang heterozigot ini lahir tiga cucu laki-laki yang menderita hemofilia dan empat cucu wanita yang heterozigot. Melalui dua dari keempat cucu yang heterozigot inilah penyakit hemofilia tersebar di kalangan keluarga Kerajaan Rusia dan Spanyol. Sementara itu, anggota keluarga Kerajaan Inggris saat ini yang merupakan keturunan putra/putri normal Ratu Victoria bebas dari penyakit hemofilia.

Genotip wanita hemofilia:
HH = XHXH = Homozigot dominan = normal
Hh = XHXh = heterozigot = carier = pembawa sifat
Hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia

~ genotip laki-laki hemofilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-laki hemofilia

Persilangan dengan pasangan yang membawa sifat Buta warna.

~ Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau
~ Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind)
~ gen buta warna terpaut pada kromosom X
~ genotip buta warna adalah sebagai berikut:‎

Persilangannya seperti di bawah ini :

Pada diri setiap manusia mempunyai fenotip dan genotip yang dapat diturunkan kepada keturunannya. Dalam istilah sains sering disebut persilangan, jadi keturunan mereka mempunyai kemiripan dari orang tuanya walaupun orang tua mereka melakukan operasi plastik, maka anaknya akan tetap mirip dengan mereka sebelum melakukan operasi plastik.

Dalam zigot ikut tercampur pula di dalamnya kode genetik yang ada di dala sperma suami dengan kode genetik ovum, sehingga janin yang dihasilkanpun memiliki tingkat kemiripan dan perbedaan dengan kedua orang tuanya dan pendahulu mereka (nenek-kakek).

Dengan begitu akan terjadi keragaman terhadap makhluk hidup (manusia), dimana setiap individu anak Adam memiliki kode genetik sendiri yang merekam ciri-ciri pribadinya, menentukan karakter-karakternya, talenta yang dimiliki, dan pembawaan yang membedakannya dengan orang lain.

Setiap sel hidup mempunyai jisim sentral yang disebut “inti sel”, kecuali beberapa jenis sel, seperti sel-sel darah merah. Inti sel memuat kode genetik yang mengandung kromosom dalam jumlah tertentu. satu molekul DNA terdiri atas gulungan-gulungan yang sangat kecil dan tersusun, berbentuk dua rantai yang saling menempel di tengah-tengah, terdiri dari unsur-unsur utama nitrogen, dan molekul-molekul gula pospat. Kedua rantai tersebut melingkari sebuah poros imaginer berbentuk spiral tergulung dengan gulungan sangat keras yang dikenal dengan nama Double Helix DNA Strand (DNA untai ganda).‎

Tiap satu kromosom dibagi dengan sejumlah tanda pembeda (markers) menjadi beberapa unit panjang yang disebut “gen”(pembawa karakter-karakter keturunan). Setiap gen mengontrol beberapa karakter-karakter alamiah, kimia, dan biologi. Setiap gen juga terbagi menjadi beberapa simpul yang sangat kecil dan dikenal dengan nucleotide. Masing-masing nucleotide terdiri dari sepasang unsur-unsur nitrogen (pair of nitrogenous bases). Masing-masing pasang unsur utama nitrogen ini bersandar pada satu molekul gula dan satu molekul fosfat dalam sistem yang sangat kuat. Molekul-molekul fosfat dan gula lebih lanjut membentuk dua dinding yang saling berhadapan, dan diantara keduanya tersebar beberapa pasang unsur utama nitrogen berbentuk anak-anak tangga kayu dengan pola hubungan selang seling yang sangat disiplin disepanjang molekul DNA.‎

Rangkaian nucleotida di dalam gen menentukan rangkaian asam amino yang membentuk molekul protein dan menghubungkannya satu sama lain. Dengan demikian, protein yang dibutuhkan tubuh diproduksi dengan arahan dari gen-gen. Satu hal yang mencengangkan, bahan penyusun bangunan tubuh seluruh organisme ternyata sama, yaitu 20 jenis asam amino yang terbentuk dengan instruksi dari gen-gen di dalam 200.000 jenis lebih protein yang berbeda-beda. Dan atom-atom asam amino yang ada di dalam tubuh seluruh organisme tersusun rapi di lajur kiri, begitu pula atom-ataom asam amino yang berada di dalam molekul-molekul protein. Semua itu terhubung satu sama lain dengan sebuah tali pengikat kimia, yaitu tali phiphtide.

Selain karakter fisik dan karakter tabiat yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya, terdapat juga penyakit yang dapat diturunkan dari salah seorang dari kedua orang tuanya. Penyakit-penyakit ini juga dibawa oleh gen-gen yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Tetapi perlu ditegaskan bahwa tidak semua anak yang orang tuanya mempunyai penyakit turunan mengidap penyakit ini. Contohnya seperti kasus Ratu Viktoria.

Jika kita baca ilmu pengetahuan kontemporer, khususnya di bidang biologi dan kesehatan, akan didapatkan beberapa teori yang mencoba menjawab permasalahan di atas. Namun, tahukah Anda bahwa Allah dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan jawaban atas pertanyaan di atas ? Saya ajak Anda – para Pembaca budiman – untuk memperhatikan beberapa hadits berikut :

1.        Hadits Tsauban radliyallaahu ‘anhu.

Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya tentang permasalahan anak. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab :‎

"ماء الرجل أبيض وماء المرأة أصفر. فإذا اجتمعا، فعلا مني الرجل مني المرأة، أَذْكَرَا بإذن الله. وإذا علا مني المرأة مني الرجل، آنثا بإذن الله"‎

“Air (mani) laki-laki warnanya putih, sedangkan air mani wanita warnanya kekuning-kuningan. Apabila keduanya berkumpul (melalui satu persetubuhan) yang ketika itu air mani laki-laki mengalahkan air mani wanita, maka anak yang akan lahir adalah laki-laki dengan ijin Allah. Namun apabila air mani wanita mengalahkan air mani laki-laki, maka anak yang akan lahir adalah wanita dengan ijin Allah” [HR. Muslim no. 315, Al-Baihaqiy 1/169, Ibnu Khuzaimah no. 232, dan yang lainnya].

2.        Hadits Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu.‎

عن أنس : أن عبد الله بن سلام أتى رسول الله صلى الله عليه وسلم مقدمه المدينة فقال يا رسول الله إني سائلك عن ثلاث خصال لا يعلمهن إلا نبي قال سل قال ما أول أشرط الساعة وما أول ما يأكل منه أهل الجنة ومن أين يشبه الولد أباه وأمه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم أخبرني بهن جبريل عليه السلام آنفا قال ...... وأما شبه الولد أباه وأمه فإذا سبق ماء الرجل ماء المرأة نزع إليه الولد وإذا سبق ماء المرأة ماء الرجل نزع إليها قال أشهد أن لا اله إلا الله وأنك رسول الله‎

Dari Anas : Bahwasannya ‘Abdullah bin Salaam mendatangi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam saat beliau tiba di Madinah. Ia pun bertanya : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku akan bertanya kepada engkau atas tiga permasalahan yang tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab :“Bertanyalah”. ‘Abdullah bin Salaam melanjutkan : “Apakah tanda hari kiamat untuk pertama kali ? Makanan apakah yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga ? Dan dari mana datangnya sebab seorang anak menyerupai ayah dan ibunya ?”. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Baru saja Jibril ‘alaihis-salaam mengkhabarkan kepadaku tentang jawaban ketiga hal tersebut”. Beliau melanjutkan : “………….Adapun sebab seorang anak menyerupai ayah dan ibunya : Apabila air mani laki-laki mendahului air mani wanita, maka anak (yang lahir) akan mirip ayahnya. Namun apabila air mani wanita mendahului air mani laki-laki, maka anak (yang lahir) akan mirip ibunya”. ‘Abdullah bin Salaam kemudian berkata : “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan (aku bersaksi) bahwa engkau adalah utusan Allah” [HR. Al-Bukhari no. 3329 , Ahmad 3/108, ‘Abdun bin Humaid no. 1389, Ibnu Abi Syaibah 13/125, dan yang lainnya].

3.        Hadits Ummu Sulaim radliyallaahu ‘anhaa.
أن أم سليم حدثت؛ أنها سألت نبي الله صلى الله عليه وسلم عن المرأة ترى في منامها ما يرى الرجل. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم "إذا رأت ذلك المرأة فلتغتسل" فقالت أم سليم: واستحييت من ذلك. قالت: وهل يكون هذا؟ فقال نبي الله صلى الله عليه وسلم "نعم. فمن أين يكون الشبه. إن ماء الرجل غليظ أبيض. وماء المرأة رقيق أصفر. فمن أيهما علا، أو سبق، يكون منه الشبه".
Bahwasannya Ummu Sulaim pernah menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang wanita yang bermimpi sebagaimana mimpi yang dialami oleh laki-laki. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila ia melihat yang demikian, hendaklah ia mandi”. Ummu Sulaim berkata (kepada perawi) : “Sebenarnya aku malu menanyakan hal tersebut”. Ia kembali bertanya kepada beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Mungkinkah hal itu terjadi (pada diri seorang wanita) ?”. Nabi ‎shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab :“Ya. (Jika tidak), maka darimana adanya penyerupaan (seorang anak kepada orang tuanya) ?. Sesungguhnya air mani laki-laki kental lagi berwarna putih, sedangkan air mani wanita encer dan berwarna kekuning-kuninganan. Siapa saja di antara keduanya yang mengalahkan atau mendahului dari yang lain, maka akan terjadi penyerupaan (dari si anak) terhadap dirinya” [HR. Muslim no. 311].

4.        Hadits ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa.‎

عن عائشة؛ أن امرأة قالت لرسول الله صلى الله عليه وسلم: هل تغتسل المرأة إذا احتلمت وأبصرت الماء؟ فقال "نعم" فقالت لها عائشة: تربت يداك. وألت. قالت فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم "دعيها. وهل يكون الشبه إلا من قبل ذلك. إذا علا ماؤها ماء الرجل أشبه الولد أخواله. وإذا علا ماء الرجل ماءها أشبه أعمامه".‎

Dari ‘Aisyah : Bahwasannya ada seorang wanita yang bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Apakah seorang wanita harus mandi jika ia bermimpi dan melihat air ?”. Beliau menjawab : “Ya”. Maka ‘Aisyah berkata kepadanya : “Taribat yadak ! (sebuah kalimat pengingkaran atas pertanyaan wanita tadi‎)”. Rasulullah ‎shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Biarkanlah ia. Dari mana datangnya penyerupaan bila tidak berasal dari yang demikian ? Apabila air mani wanita mengalahkan/mengungguli air mani laki-laki, maka anak yang lahir akan menyerupai keluarga ibunya. Apabila air mani laki-laki mengalahkan air mani wanita, maka anak yang lahir akan menyerupai keluarga ayahnya” [HR. Muslim no. 314].‎

Al-Haafidh Ibnu Hajar rahimahullah berkata :
والمراد بالعلو هنا السبق، لأن كل من سبق فقد علا شأنه فهو علو معنوي، وأما ما وقع عند مسلم من حديث ثوبان رفعه: "ماء الرجل أبيض وماء المرأة أصفر فإذا اجتمعا فعلا مني الرجل مني المرأة أذكرا بإذن الله، وإذا علا مني المرأة مني الرجل أنثا بإذن الله" فهو مشكل من جهة أنه يلزم منه اقتران الشبه للأعمام إذا علا ماء الرجل ويكون ذكرا لا أنثى وعكسه، والمشاهد خلاف ذلك لأنه قد يكون ذكرا ويشبه أخواله لا أعمامه وعكسه، قال القرطبي: يتعين تأويل حديث ثوبان بأن المراد بالعلو السبق. قلت: والذي يظهر ما قدمته وهو تأويل العلو في حديث عائشة وأما حديث ثوبان فيبقى العلو فيه على ظاهره فيكون السبق علامة التذكير والتأنيث والعلو علامة الشبه فيرتفع الإشكال، وكأن المراد بالعلو الذي يكون سبب الشبه بحسب الكثرة بحيث يصير الآخر مغمورا فيه فبذلك يحصل الشبه، وينقسم ذلك ستة أقسام: الأول أن يسبق ماء الرجل ويكون أكثر فيحصل له الذكورة والشبه، والثاني عكسه، والثالث أن يسبق ماء الرجل ويكون ماء المرأة أكثر فتحصل الذكورة والشبه للمرأة، والرابع عكسه، والخامس أن يسبق ماء الرجل ويستويان فيذكر ولا يختص بشبه، والسادس عكسه‎

“Yang dimaksud dengan al-‘ulluw adalah as-sabq (mendahului), karena setiap yang mendahului berarti ia telah mengungguli/mengalahkan dalam arti maknawi. Adapun hadits Tsauban yang diriwayatkan oleh Muslim : ‘Air (mani) laki-laki warnanya putih, sedangkan air mani wanita warnanya kekuning-kuningan. Apabila keduanya berkumpul (melalui satu persetubuhan) yang ketika itu air mani laki-laki mengalahkan air mani wanita, maka anak yang akan lahir adalah laki-laki dengan ijin Allah. Namun apabila air mani wanita mengalahkan air mani laki-laki, maka anak yang akan lahir adalah wanita dengan ijin Allah’ ; maka dalam hadits tersebut terdapat hal yang sulit dipahami (musykil). Karena, apabila air mani laki-laki yang mendahului, maka hal itu berkonsekuensi anak yang terlahir akan menyerupai keluarga suami dan berjenis kelamin laki-laki. Demikian pula jika sebaliknya. Sementara kenyataan yang ada, kadangkala anak laki-laki mirip dengan keluarga dari pihak ibu, bukan dari pihak keluarga ayah. Demikian juga sebaliknya. Al-Qurthubi berkata : “Dengan demikian jelaslah bahwa maksud dari kata al-‘ulluw dalam hadits Tsauban adalah as-sabq (mendahului)”. Aku (Ibnu Hajar) katakan : “Menurutku, demikianlah makna kata al-‘ulluw yang tercantum dalam hadits ‘Aisyah. Adapun hadits Tsaubaan, kataal-‘ulluw tetap ditafsirkan sesuai dengan dhahirnya. Dengan demikian, as-sabq(mendahului) merupakan penentu jenis kelamin laki-laki atau wanita, sedangkan al-‘ulluw(mengalahkan/dominansi) merupakan tanda penyerupaan/kemiripan. Berarti tidak ada lagi kesulitan dalam memahami makna hadits. Seakan-akan maksud al-‘ulluw yang merupakan sebab penyerupaan/kemiripan karena banyaknya air mani yang keluar sehingga membanjiri yang lainnya. Dengan keadaan ini, maka akan tercapailah penyerupaan/kemiripan. Perkara ini ada enam keadaan :

1.        Apabia air mani laki-laki lebih banyak dan keluar mendahului air mani wanita, maka anak yang lahir adalah laki-laki dan serupa dengan ayahnya atau keluarga ayahnya.

2.        Sebaliknya dari yang di atas (yaitu : apabila air mani wanita lebih banyak dan keluar mendahului air mani laki-laki, maka anak yang lahir adalah wanita dan serupa dengan ibunya atau keluarga ibunya).

3.        Apabila air mani laki-laki mendahului air mani wanita, namun air mani wanita lebih banyak; maka anak yang lahir adalah laki-laki dan serupa dengan ibunya atau keluarga ibunya.

4.        Sebaliknya dari yang di atas (yaitu apabila air mani wanita mendahului air mani laki-laki, namun air mani laki-laki lebih banyak; maka anak yang lahir adalah wanita dan serupa dengan ayahnya atau keluarga ayahnya).

5.        Apabila air mani laki-laki mendahului air mani wanita dan dua-duanya sama banyaknya, maka anak yang lahir adalah laki-laki tanpa ada keserupaan secara khusus kepada keduanya.

6.        Sebaliknya (yaitu apabila air mani wanita mendahului air mani laki-laki dan dua-duanya sama banyaknya, maka anak yang lahir adalah wanita tanpa ada keserupaan secara khusus kepada keduanya).

[selesai – Fathul-Baariy, 7/273].

Hadis Hadis di atas adalah hadis yang dikaitkan dengan miripnya seorang anak dengan kedua orang tuanya. Baik dari fisiknya maupun tabiatnya.     Dalam penggalan hadis di atas, kalimat sedangkan (miripnya) seorang anak, apabila sang suami mendatangi istrinya dan air maninya mendahului air mani istrinya, berarti akan lahir anak yang menyerupai bapaknya, namun bila air mani istrinya mendahului air mani suaminya, maka akan lahir anak yang mirip dengan ibunya. Dijelaskan bahwa seorang anak itu akan mirip dengan ayahnya apabila air mani ayahnya itu mendahului dari air mani ibunya ataupun sebaliknya ketika mereka berhubungan. Tetapi hal yang perlu ditekankan dalam penggalan hadis di atas adalah  “air mani yang mendahului”. Maksud yang pemakalah pahami disini adalah “sifat yang mendominasi atau gen yang dibawa yang lebih mendominasi dari pasangannya” seperti penjelasan sains di atas.

Kemiripan seorang anak juga tidak hanya di pengaruhi oleh gen yang dibawa oang tuanya tetapi juga kakek dan nenek atau orang tua dari bapak ibunya. Kasus seperti ini juga sering muncul ketika anak yang terlahir dengan rambut pirang dan ikal padahal kedua orang tuanya berambut kurus dan hitam. Kejadian seperti bisa menimbulkan fitnah diantara mereka dan masyarakat. Tetapi kita juga harus tahu bahwa gen-gen yang diturunkan kepada anak-anak itu masih terpengaruh oleh gen dari kakek dan neneknya.

Seperti contoh tadi bahwa anak yang lahir dengan rambut pirang dan ikal, sedangkan kedua orang tuanya berambut lurus dan hitam. Bisa jadi gen yang turunkan oleh orangtuanya itu terpengaruh oleh gen kakek dan neneknya yang berambut pirang dan ikal. Berarti orang tua dari anak tersebut adalah pembawa sifat fenotif (berambut pirang dan ikal) dari kakek-neneknya. Hal semacam ini sangat mungkin terjadi. Seperti contoh Ratu Viktoria diatas yang mempunyai keturunan yang mengidap penyakit hemofilia.

Ungkapan “air maninya mendahului” tidak hanya berlaku untuk sifat-sifat fisik dan tabiat saja tetapi juga untuk beberapa penyakit turunan, baik itu yang terkait dengan kromosom sek maupun autosom. Penyakit-penyakit itu seperti hemofilia, buta warna, dll. Penyakit-penyakit ini tidak serta merta langsung diturunkan kepada anak-anaknya. Tetapi bisa juga nanti kecucu-cicitnya dan seterusnya. Air mani siapa yang mendahului kita tidak bisa memprekdisikan atau mengaturnya. Jadi hal yang semacam itu tidak bisa kitacegah tetapi kita bisa meminimalisirnya.

Langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir itu adalah chek-up ke dokter, walaupun cuma setahun sekali, tanya-tanya tentang silsilah keluarga mengenai nenek moyang dan tentang riwayat penyakit. Mungkin hal-hal yang semacam ini sangat sepele, tetapi hal ini cukup efektif untuk meminimalisir segala kemungkinan yang tidak terduga.

MASALAH: BAGAIMANA KALAU TIDAK MIRIP ORANGTUANYA? 

Permasalahan ini sepertinya layak untuk ditambahkan ke dalam pembahasan hadits. Bagaimana jika anak tidak mirip dengan kedua orang tuanya? Tidak mirip bapaknya, demikian juga tidak mirip dengan ibunya?

Di dalam shahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

جَاءَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي فَزَارَةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: إِنَّ امْرَأَتِي وَلَدَتْ غُلَامًا أَسْوَدَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ؟» قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: «فَمَا أَلْوَانُهَا؟» قَالَ: حُمْرٌ، قَالَ: «هَلْ فِيهَا مِنْ أَوْرَقَ؟» قَالَ: إِنَّ فِيهَا لَوُرْقًا، قَالَ: «فَأَنَّى أَتَاهَا ذَلِكَ؟» قَالَ: عَسَى أَنْ يَكُونَ نَزَعَهُ عِرْقٌ، قَالَ: «وَهَذَا عَسَى أَنْ يَكُونَ نَزَعَهُ عِرْقٌ»،

“Seorang lelaki dari Bani Fazarah datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Sesungguhnya istriku telah melahirkan seorang anak berkulit hitam.” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya, “Apakah kamu punya unta?” 

Lelaki itu menjawab, “Ya.” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lagi, “Apa warnanya?” 

Lelaki itu menjawab, “Merah”. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apakah ada warna abu-abunya?” 

Lelaki tadi menjawab, “Ya, ada warna abu-abunya.” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Dari manakah datangnya warna abu-abu itu?” 

Lelaki itu menjawab, “Mungkin karena faktor keturunan (genetis).” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Begitu juga dengan anakmu, mungkin sebab keturunan.” 

Al Imam An Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan,

“Di dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa anak itu tetap diikutikan kepada sang suami meskipun warna kulitnya berbeda. Sampai-sampai walau bapaknya putih dan anaknya hitam atau sebaliknya. Tidak boleh bagi sang bapak untuk menolak sang anak hanya karena perbedaan warna kulit, meskipun kedua suami istri kulitnya putih, tapi anak yang keluar kulitnya hitam, atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan si anak mewarisi gen dari leluhur-leluhur bapak dan ibunya.”

Jadi mungkin si anak tidak mirip bapaknya, tidak mirip ibunya, akan tetapi mirip dengan kakek-kakeknya atau nenek-neneknya yang terdahulu.

Dari uraian sedikit tentang rekayasa penentuan kemiripan anak, diketahui bahwa setiap manusia itu membawa sifat dari pendahulunya dan juga memiliki ciri khas dia sebagai individu independen yang berbeda dari pendahulunya. Rangkain gen yang ada di dalam tubuh sebagai pembawa sifat keturunan. Gen ini jumlahnya banyak dan sangat kecil sekali.

Sedikit penjelasan di atas dapt memberikan gambaran kepada kita bahwa sifat-sifat kita dipengaruhi oleh gen-gen dari orang tuan, nenek kakek serta nenek moyang kita. Tidak hanya sifat-sifat fisik dan tabiat saja yang dapat dwariskan, tetapi juga ada beberapa penyakit yang memang berasal dari gen turunan. Hal ini sangatlah mungkin ada.

Ilmu pengetahuan dan agama nampaknya kolaborasi yang di hasilkan membuat pengetahuan itu terlihat menarik. Ini juga memperlihat suatu hubungan pengetahuan lampau dengan pengetahuan yang baru, yang masih aneh dan membingungkan. Bagaimana pengetahuan yang lampau bisa mengetahui ilmu sains dengan begitu banyak.

Apapun alasan yang ada, pengetahuan agama dan sains saling melengkapi satu sama lain yang saling memperkuat. Hadist tentang rekayasa kemiripan anak ini misalnya, hadisnya sudah ada dan marfu dan diperkuat dengan munculnya ilmu sains yang mengatakan tentang adanya sifat turunan yang terjadi baik yang berupa fisik maupun sifat.

Membangun Generasi Penerus Yang Kuat Dan Tangguh


Generasi muda adalah dambaan setiap umat. Generasi muda adalah penerus cita-cita. Tanpa mereka, sebuah bangsa akan hancur dan tertinggal oleh bangsa lain. Oleh sebab itu, peran serta generasi muda selalu dinanti-nantikan.

Bangsa ini tentu membutuhkan seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik tentu akan lahir dari masyarakat yang baik. Seorang pemimpin harus memiliki pandangan yang arif dan bijaksana dalam mengambil sikap. Oleh sebab itu, sosok pemimpin harus memiliki ilmu yang cukup, wawasan yang luas, dan mampu memberikan teladan bagi pengikutnya. Pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Kita sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan, harus rajin belajar, menuntut ilmu tanpa lelah dan putus asa. Kita harus mampu memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan agama kita. Rasulullah SAW pernah bersabda: 

شُبَّانُ ْاليَوْمِ رِجَالُ اْلغَدِّ 

Artinya: “Anak muda sekarang adalah pemimpin masa depan.”

Hadis di atas memberikan motivasi kepada kita bahwa kita kaum muda saat ini adalah calon-calon pemimpin umat di masa mendatang. Mereka yang sekarang memimpin tentu akan dibatasi oleh waktu. Mereka akan berhenti dan kita akan menggantikan mereka. Tanpa kita, mereka pasti akan kehilangan semangat karena apa yang telah mereka lakukan saat ini akan sia-sia. 

Masa muda adalah masa yang banyak tantangan dan pertarungan pengaruh baik dan buruk, sedangkan kebanyakan pemuda belum mencapai kedewasaan yang matang, sehingga sangat terbuka peluang untuk dirubah dan dikotori pengaruh negatif. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,‎
وهذا هو الموسم الأعظم الذي يقع فيه جهاد النفس والهوى وغلبة الشيطان. وبصيانة هذا الموسم يحصل القرب من الله عز وجل، وبالتفريط فيه يقع الخسران العظيم، وبالصبر فيه عن الزلل يثنى على الصابرين، كما أثنى الله فيه على الصابر يوسف.

“Masa muda adalah masa yang terbesar yang terjadi didalamnya perjuangan dalam mengendalikan jiwa, menundukkan hawa nafsu dan mengalahkan setan. Dengan menjaga masa ini, maka seorang pemuda akan dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla, sedangkan menelantarkan masa muda ini akan menelan kerugian yang besar. Sabar di masa muda dari kemaksiatan akan meraih pujian (Allah) yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar. Sebagaimana Allah memuji sang penyabar Nabi Yusuf saat masa muda(nya)” (Masimil ‘Umri, Ibnul Jauzi, hal.45)‎

Imam Asy-Syauqiy berkata :

وَ اِنَّمَا اْلاُمَمُ اْلاَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ، فَاِنْ هُمُوْ ذَهَبَتْ اَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا. الشوقنى

Sesungguhnya bangsa itu tergantung akhlaqnya, bila rusak akhlaqnya, maka rusaklah bangsa itu. [Asy-Syauqiy]
Kerusakan moral (akhlaq) inilah mushibah yang paling serius yang melanda bangsa kita ini, karena sudah menembus semua lapisan, dari bawah sampai atas. Padahal rusaknya akhlaq akan membawa rusaknya bangsa ini.

Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, sarat dengan cita-cita dan penuh romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih kuat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengilat, walaupun banyak jerawat, tapi tidak gawat karena masih ada obat di took-toko terdekat. Karena itu pantas jika para pemuda merupakan salah satu penentu maju atau mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dulu kala, sekarang, dan yang akan datang sesuai fitrahnya pemuda merupakan tulang punggung Negara, penerus estapeta perjuangan terhadap bangsanya.

Seringkali kita dapati dalam banyak artikel, bahwa pemuda mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembangunan bangsa dan agama. Mereka adalah harapan bangsa yang akan berjuang demi masa depan Negara yang lebih cerah. Mereka juga diwaktu yang sama adalah tumpuan agama yang akan berjuang demi kejayaan Islam dimasa yang akan datang. Kita semua maklum bahwa masa depan bangsa dan agama ditentukan oleh pemuda masa kini,

شبان اليوم رجال الغد, 

young today is Leader Tomorrow, pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. 

Bagaimana keadaan bangsa ini 10, 20, 30 tahun yang akan datang, jawabannya ada ditangan pemuda-pemuda hari ini, kalau pemudanya baik, maka baiklah bangsa ini, kalau pemudanya rusak maka wallahu A’lam.

Pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan pengkaderan generasi yang akan datang. Jika dipersiapkan dengan baik dan sungguh-sungguh insya Allah akan menghasilkan suatu generasi yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu generasi yang lebih buruk dari generasi pendahulunya. 

Jika kita perhatikan kondisi pada akhir-akhir ini, jelas terlihat adanya gejala demoralisasi di masyarakat. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi konsumsi kita setiap hari di surat kabar dan televisi. Perzinahan, aborsi dan kasus kecanduan narkoba menduduki peringkat tertinggi yang terjadi pada generasi muda. Selain itu arus informasi yang masuk hampir tanpa batas, seperti mode/gaya hidup orang barat, telah diadopsi tanpa filter (saringan) dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan dan kebanggaan. 

Maka dari itu marilah secara hati-hati kita cermati tingkah laku generasi muda bangsa ini, yang menyebabkan datangnya mushibah demi mushibah sebagaimana yang kita rasakan.Rasulullah SAW bersabda :

اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى

Sesungguhnya diantara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya pengetahuan agama dan didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan.[HR. Bukhari juz I, hal. 28]
Memang di beberapa daerah masih ada oknum aparat penegak hukum yang berlaku bodoh dan mendukung pembodohan terhadap pengetahuan agama. Di tempat-tempat berlangsungnya kemakshiyatan dibiarkan berjalan, malah pengajian untuk membina akhlaq bangsa dibubarkan dengan alasan bermacam-macam.
Dalam sabdanya yang lain Rasulullah SAW menjelaskan :
مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيْهِمْ بِاْلمَعَاصِى ثُمَّ يَقْدِرُوْنَ عَلَى اَنْ يُغَيّرُوْا ثُمَّ لاَ يُغَيّرُوْا اِلاَّ يُوْشِكُ اَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ. ابو داود 4: 122
Tidaklah suatu qaum yang di tengah-tengah mereka dilakukan kemakshiyatan, sedang mereka mampu mencegahnya, tetapi tidak mau mencegahnya, melainkan Allah akanmenimpakan adzab secara merata kepada mereka. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 122]
اِذَا ظَهَرَ الزّنَا وَ الرّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. الحاكم
Apabila perbuatan zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk diri mereka. [HR. Hakim]
Kalau kita perhatikan petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW tersebut jelas bahwa masyarakat atau bangsa akan rusak binasa apabila membiarkan berlangsungnya kemakshiyatan dengan segala bentuknya dan tidak adanya nahi munkar di negeri itu.
karena terlalu longgarnya tindak kemakshiyatan di negeri ini, dan tidak adanya hukum yang tegas terhadap segala bentuk kejahatan dan kemakshiyatan, maka semakin hari tidak semakin berkurang, apalagi hilang, tetapi semakin subur tumbuh di mana-mana.Sebagai contoh : dari miras, sekarang menjadi lebih parah lagi dengan berbagai jenis narkoba yang merusak bangsa ini, dari anak-anak usia SD sampai orang dewasa, bahkan di berbagai tempat sering terjadi pesta shabu-shabu laki dan perempuan, sehingga generasi penerus bangsa ini sangat memprihatinkan. Masih ditambah lagi penghancuran generasi bangsa ini dengan beredarnya dan transparannya gambar-gambar porno lewat berbagai media cetak, bahkan tayangan-tayangan TV - VCD dengan adegan-adegan yang kelewat batas dan amoral.
Namun ironis, masih ada manusia yang menganggap gambar-gambar wanita telanjang bahkan penampilan wanita berpakaian minim dengan menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya (3/4 telanjang), dianggap tidak apa-apa, dengan alasan “seni”.
Pergaulan bebas laki-laki dan perempuan dengan mengabaikan norma-norma agama dan susila, maka terjadilah perzinaan di mana-mana, sehingga perkosaan terhadap anak di bawah umur pun sering terjadi. Gadis hamil sampai melahirkan tidak berbapak pun hal yang biasa, tidak ada rasa malu. Itulah rusaknya moral generasi bangsa.
Keadaan yang sudah separah ini, rupanya Pemerintah dan para Penegak Hukum di negeri ini belum tanggap mengenai akibat yang akan timbul terhadap nasib bangsa dan negara di masa mendatang. Maka tidak sepenuh hati dan tidak serius dalam memberantas kejahatan dan kemakshiyatan tersebut.

Maraknya kemakshiyatan dan tidak tegaknya amar ma’ruf nahi munkar menjadi penyebab datangnya adzab Allah. Oleh karena itu kita bangkitkan semangat amar ma’ruf nahi munkar, sebelum Allah menolak doa kita sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

لَتَأْمُرُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ وَ لَتَنْهَوُنَّ عَنِ اْلمُنْكَرِ وَ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ اَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ فَتَدْعُوْنَهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ. الترمذى
       

Hendaklah kamu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, atau (kalau tidak) Allah akanmendatangkan siksa (adzab) akibat dari dosa-dosamu, kemudian kamu berdoa niscaya Allah tidak akan mengabulkannya. [HR. Tirmidzi]

Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan  cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :

أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها

“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”

Maka penting sekali kita mempersiapkan anak-anak (generasi muda) kita, sehingga menjadi generasi muslim yang kuat,dimulai sejak anak-anak.  Allah ‎subhanahu wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat Ar Ruum ayat 54 :

۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفٍ۬ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفٍ۬ قُوَّةً۬ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ۬ ضَعۡفً۬ا وَشَيۡبَةً۬‌ۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ‌ۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡقَدِيرُ (٥٤)
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.(Surat Ar Ruum ayat 54).

Ketika manusia masih bayi dalam kandungan ibunya adalah lemah. Begitu lahir ke dunia, bayi masih lemah. Setelah menjadi anak remaja, pemuda maka manusia itu mempunyai kekuatan. Sampai menjadi orang dewasa ia mempunyai kekuatan yang luar biasa.  Tetapi selanjutnya semakin tua kekuatannya semakin menurun, menjadi kekek-nenek yang semakin melemah sampai seperti semula kembali melemah, bahkan perilakunya seperti bayi yang baru di lahirkan.
Itulah Sunnatullah.

Ibarat matahari bersinar di waktu pagi, sinarnya masih lembut (lemah), dan ketika siang hari (jam 12.00 – 13.00) panas (kekuatan) matahari mencapai puncaknya dan ketika senja hari sinarnya mulai surut melemah kembali. Itulah Sunatullah. Sesuatu yang dalam posisi tengah-tengah itu memiliki puncak kekuatan yang luar-biasa. Itulah generasi umat kita yang akan datang.  Itulah generasi muda yang akan membawa bangsa ke masa depan,  tetapi akan dihancurkan oleh musuh-musuh Islam.

Bila kita menyimak kembali sejarah Islam sejak zaman Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam,  beliau mempunyai sahabat dan pendukung yang rata-rata (pada umumnya) anak muda dan masih kuat baik fisik maupun mentalnya. Sahabat yang berusia agak tua hanya Abubakar as Siddiq dan Umar bin Khathab ‎rodhiyallahu anhuma. Selain itu rata-rata sahabat umurnya masih di bawah Rasulullah saw.

Ali bin Abi Thalib ketika itu berusia 10 tahun sudah menjadi sahabat dan pengikut Rasulullah saw. Demikian juga ‘Utsman bin ‘Affan, ketika itu masih muda usia. Maka wajarlah kalau mereka generasi pertama Islam adalah generasi berlian.  Maka dalam Hadits shahih Rasulullah ‎sholallahu menyatakan : “Sebaik-baik generasi manusia di dunia ini adalah generasi semasa aku, sesudahnya dan sesudahnya”. 

Sebagai contoh : Ali bin Abi Thalib rodhiyallahu ‘anhu ketika masih berusia 10 tahun, dengan segala keberaniannya sudah sanggup (berani) menggantikan tidur di tempat tidur Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, ketika suatu malam beliau sudah diancam akan dibunuh oleh kaum kafir Quraisy, dan ketika malam itu rumah beliau sudah benar-benar dikepung. Tetapi beliau sempat menyelinap keluar rumah dan Ali bin Abi Thalib yang menggantikan tidur berselimut di tempat tidur beliau.
Artinya Ali bin Abi Thalib siap mati dengan menggantikan tidur di tempat tidur Rasulullah saw.

Memang generasi terdahulu umat Islam diajarkan berani untuk segala kebaikan oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.  Sementara generasi kita sekarang, anak-anak remaja kita hanya berani tawuran, kalau disuruh melawan sendiri mereka tidak mau. Maka Main-set harus kita ubah, sebagai orang tua dalam mempersiapkan generasi yang akan datang. 

Sahabat lainnya seperti Zubair bin Awwam, usianya 10 tahun ketika itu sudah menjadi pendukung dakwah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Juga sahabat yang bernama Usamah bin Zaid usia 17 tahun, dalam suatu peperangan,  ia ditugasi oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasaallam, membawa panji-panii Islam dalam pasukan Islam. Sementara anak-anak kita usia 17 tahun bangun pagi untuk sholat Subuh saja malas, tidak sholat Subuh. Segala keperluan hidupnya masih menggantungkan kepada orangtua. Belum bisa mandiri.

Juga Muhammad bin  Qosim As Saqofi usia 17 tahun sudah bisa memimpin pasukan dengan membawa panji Lailaha illallah ke India. Juga Muhammad Al Fatih II usia 19 tahun sudah berjuang untuk menaklukkan Konstantinopel (Sekarang Turki) dan setelah berjuang selama beberapa tahun pada usia 23 tahun bisa menaklukkan Konstantinopel sampai sekarang masih di kuasai umat Islam. Benar-benar luar biasa generasi Islam terdahulu.

Ulama besar Imam As Syafi’i rohimahumullah,  usia 17 tahun sudah menjadi Mufti Besar di tengah-tengah umat. Beliau belum genap usia 10 tahun sudah hafal AlQur’an 30 Juz. Beliau menjadi Fuqaha (Ahli Hukum Fiqih) dan beliau mengambil dasar hukum adalah dari ayat-ayat AlQur’an semua. Maka beliau menjadi salah satu Madzhab Imam Ahlussunnah wal Jamaah yang empat (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal)
Rasulullah SAW bersabda :

فَاِذَا ضُيّعَتِ اْلاَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ اِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: اِذَا وُسّدَ اْلاَمْرُ اَلَى ِغَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. البخارى فى كتاب العلم

Maka apabila amanat telah hilang, maka tunggulah qiyamat (kehancurannya). Ada seorang shahabat bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah qiyamatnya (kehancurannya)”. [HR. Bukhari, dalam kitab Al-’Ilmu]
Oleh karena itu orang-orang yang mempunyai keahlianlah yang harus memegang suatu urusan, apalagi urusan negara. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda :

اِذَا اَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ خَيْرًا وَلَّى اَمْرَهُمُ اْلحُكَمَاءَ وَ جَعَلَ اْلمَالَ عِنْدَ السُّمَحَاءِ، وَ اِذَا اَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ شَرًّا وَلَّى اَمْرَهُمُ السُّفَهَاءَ وَ جَعَلَ اْلمَالَ عِنْدَ اْلبُخَلاَءِ. ابو داود

Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu bangsa/qaum, maka Allah mengangkat orang-orang yang cakap dan bijak sebagai pejabat yang mengelola urusan mereka, dan Allah memberikan harta kepada orang-orang yang pemurah (dermawan). Dan apabila Allah menghendaki kejelekan suatu bangsa/qaum, maka Allah mengangkat orang-orang yang bodoh sebagai pejabat yang mengelola urusan mereka, dan Allah menyerahkan harta kekayaan kepada orang-orang yang bakhil. [HR. Abu Dawud]

مَنْ وَلَّى مِنْ اَمْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ شَيْئًا فَاَمَّرَ عَلَيْهِمْ اَحَدًا مُحَابَّةً فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ. الحاكم

Barangsiapa memegang suatu urusan kaum muslimin, lalu ia memberi kuasa (jabatan) kepada seseorang karena cintanya (bukan karena kemampuannya) maka laknat Allah menimpa atasnya. [HR. Hakim]
Para ulama hendaklah peka melihat keadaan dan berperan aktif memperhatikan nasib generasi penerus yang sangat memprihatinkan ini. Firman Allah SWT :

وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ. الحشر:18
       
Dan hendaklah setiap diri memperhatikanapa yang telah diperbuat untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al-Hasyr : 18]
 
Para ulama beserta semua komponen bangsa yang peduli terhadap nasib generasi penerus, hendaklah mendesak kepada Pemerintah agar memberantas kejahatan dan kemakshiyatan, serta menutup tempat-tempat yang dijadikan kegiatan kemakshiyatan untuk selama-lamanya, karena jelas-jelas sangat merusak moral bangsa.
Para pembesar negeri hendaklah menthaati Allah, agar bangsa ini terhindar dari kehancuran, serta memberi contoh yang baik pada masyarakat, memberantas semua bentuk kejahatan, dimulai dari dirinya sendiri.

Para penegak hukum hendaklah berlaku adil dalam menjalankan tugasnya, tanpa pandang bulu, sekalipun pada dirinya sendiri/ keluarganya.
Aparat penegak hukum (kepolisian), jangan setengah-setengah memberantas penyakit masyarakat, hendaklah sampai akar permasalahannya. Tidak akanmenyelesaikan masalah dengan menyita ribuan botol miras yang diambil dari warung-warung kecil dan dimusnahkan, tetapi pabriknya terus memproduksi. Oleh karena itu bersama-sama masyarakat yang peduli nasib generasi penerus, mendesak kepada pemerintah agar menutup pabrik produksi miras, diganti dengan produksi lain yang halaalan thayyiban (halal dan yang baik).
Mengajak kepada semua masyarakat, hendaklah hati-hati benar dalam memilih wakil-wakil rakyat untuk masa-masa mendatang, hendaklah orang-orang yang benar-benar mampu dan berakhlaqul karimah, serta bertaqwa kepada Allah SWT.

Kepada semua ummat Islam hendaklah menggiatkan dakwah di tengah-tengah masyarakat, agar mereka terbina menjadi masyarakat yang berakhlaq mulia.
Semoga Allah SWT selalu menyertai kita dan mengampuni dosa-dosa kita, serta selalu membimbing dan menuntun kita kejalan yang lurus.

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Hewan dan Jin

  Nabiyullah Sulaiman  'alaihissalam  (AS) merupakan Nabi dan Rasul pilihan Allah Ta'ala yang dikaruniai kerajaan yang tidak dimilik...