Jumat, 20 November 2020

Sejarah Ternate dan Tidore


Tidore adalah sebuah pulau bergunung api di gugusan utara kepualuan Maluku. Pulau Tidore dahulu dikenal dengan sebutan “Kie Duko” atau gunung berapi Sebab saat itu masih aktif. Ketika Islam masuk, di Maluku, Kie Duko berubah nama menjadi “To Ado re atau (Thadore /Tidore)” yang merupakan nama tanda perdamaian antara penguasa pribumi pasca perang akbar (Antar penguasa di Maluku Utara) di tahun 846 Masehi.

Maluku saat itu dikenal dengan daerah yang penuh peperangan lokal (Perebutan wilayah) antara pribumi hingga akhirnya seorang ulama asal iraq bernama Syekh Yakub harus turun tangan dalam mendamaikan perang tersebut.

Dalam sejarahnya, Syeh Yaqub merupakan adalah utusan (Duta) Kerajaan Abbasyiah (era kekhalifahan Al-Muttawakil 847-946 Masehi) untuk tugas ekspansi perdagangan di maluku. Syeh Yaqub adalah tokoh penting dalam perundingan Togorebo (Nama tempat yang dijadikan nama perundingan) di sebuah wilayah dekat kaki gunung kie duko bernama Marijang (Sekarang dikenal dengan nama Kie Matubu).

SHAHJATI Merintis Kerajaan.

Tidore menjadi kerajaan setelah seorang keturunan ulama Arab dari hasil perkawinannya dengan salah satu putri penguasa pribumi bernama Jou Boki Nursafa melahirkan seorang laki-laki bernama Shahjati yang kelak mendirikan kerajaan Tidore.

RESTORASI ISLAM era CIRILIATI

Keturunan Shahjati  bernama Ciriliyati (1495-1512) sukses mentranformasikan kerajaan Tidore menjadi kerajaan Islam hingga beliau sepakat mengganti gelar Kolano (Gelar raja bagi kepemimpinan kerajaan Tidore) menjadi Sultan dengan yang memberinya nama Islam yakni Djamaluddin.

Tidore adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia yang terletak di utara kepulauan Maluku (Prop. Maluku Utara). Berbatasan dengan pulau Ternate dan Pulau Halmahera.

TIDORE DAN KONFEDERASI MOLOKU KIERAHA

Kesultanan Tidore pula merupakan anggota dari Konfederasi MOLOKU KIERAHA (Persekutuan 4 kerajaan besar ; Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan) yang dideklarasikan dalam konferensi MOTI / “MOTI Veerbond” pada tahun 1322) Moloku Kie Raha akhirnya diakui kedaulatan konfederasinya oleh Aliansi Kerajaan Islam Nusantara (Melayu, Demak, Mataram, Gowa-Tallo, Banggai, Bima, Hitu dll). Kerajaan Tidore sendiri berdiri tidaklah jelas, namun para ahli mengemukakan kepemimpinan Tidore (Secara pribumi) sudah cukup lama.

PASCA KEPERGIAN SYEH YAQUB

Kedatangan kembali seorang musafir barat jauh (Arab) bernama Maulana Maghribi Jaffar Ash Sadiq pada hari Senin 10 Muharam 470 Hijriah atau 1077 M.

Para penduduk pribumi memanggilnya dengan sebutan “Jafar sadiq / Jafar No”. Tercatat Jafar No meminang seorang putri Momole (Penguasa pribumi) bernama Jou Boki Nursafa, darinya mereka melahirkan keempat (4) orang putri dan ke (4) empat orang putra.

MEWARISI KEKUASAAN PARA LELUHUR

Sepeninggal Jafar No, keempat putranya mewarisi kekuasaan kakek-kakeknya (keluarga dari ibu). Hal ini karna kakeknya (dari ibu) merupakan penguasa saat itu. Sang kakek selalu memanggil mereka dengan panggilan “Dano” alias cucu. Kerap panggilan tersebut kelak menjadi gelar bangsawan bagi mereka para keturunan Boki Nursafa hingga kini. Keempat putera mereka melanjutkan kekuasaan leluhur mereka di setiap daerah Moloku Kieraha (Gamlamo, Kie Gapi, Bacan, Jailolo). Sedang keempat putrinya mengikuti jejak ayahnya membentuk kekuasaan di Banggai (Yang nantinya melahirkan kerajaan-kerajaan di banggai dan sekitarnya, Sulawesi Tenggara).

SILSILAH KEPEMIMPINAN

Merupakan daerah yang memiliki kepemimpinan absolut atas daerahnya. Dahulu Tidore menggunakan sistem kepemimpinan orang terkuat (Layaknya hukum rimba). kemudian berevolusi menjadi sistem kepemimpinan Islam. Para pemimpin di era zaman Tidore kuno dikenal sebagai orang yang kuat (Sakti) dengan julukan Momole (Gelar pemimpin / orang kuat).

Hingga pada zaman sejarah (terbentuknya sistem kerajaan modern akibat transformasi zaman), barulah diketahui bahwa seorang pemimpin/raja bergelar Kolano. Beberapa generasi kemudian (Ketika sistem pemerintahan islam diterapkan) barulah penggunaan gelar Sultan digunakan. Berikut para pemimpin dan gelarnya yang pernah memerintah Tidore. Urutan nomor dihitung dari tercatatnya sejarah :

Kolano Syahjati alias Muhammad Nakil bin Jaffar Assidiq
Kolano Bosamawange
Kolano Syuhud alias Subu
Kolano Balibunga
Kolano Duko adoya
Kolano Kie Matiti
Kolano Seli
Kolano Matagena
Kolano Nuruddin   (1334-1372)
Kolano Hasan Syah  (1372-1405)
Sultan Ciriliyati alias Djamaluddin (1495-1512)
Sultan Al Mansur   (1512-1526) ::::::::::: Pusat pemerintahan di Kadato (Istana) Sela Waring di Rum
Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnaen (1526-1535)
Sultan Kiyai Mansur  (1535-1569)
Sultan Iskandar Sani (1569-1586)
Sultan Gapi Baguna  (1586 -1600)
Sultan Mole Majimo alias Zainuddin  (1600-1626)
Sultan Ngora Malamo alias Alauddin Syah (1626-1631) memindahkan pemerintahan dan mendirikan Kadato (Istana) Biji Negara di Toloa.
Sultan Gorontalo alias Saiduddin (1631-1642)
Sultan Saidi  (1642-1653)
Sultan Mole Maginyau alias Malikiddin (1653-1657)
Sultan Saifuddin alias Jou Kota (1657-1674) ::::::::: memindahkan pemerintahan dan mendirikan Kadato (Istana) Salero, di Limau Timore (Soasio)
Sultan Hamzah Fahruddin  (1674-1705)
Sultan Abdul Fadhlil Mansur (1705-1708)
Sultan Hasanuddin Kaicil Garcia (1708-1728)
Sultan Amir Bifodlil Aziz Muhidin Malikul Manan (1728 – 1757)
Sultan Muhammad Mashud Jamaluddin   1757 – 1779
Sultan Patra Alam  (1780-1783)
Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar (1784-1797)
Sultan Syaidul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El Mab’us Kaicil Paparangan Jou Barakati, Nuku  (1797-1805)
Sultan Zainal Abidin (1805-1810)
Sultan Motahuddin Muhammad Tahir (1810-1821)
Sultan Achmadul Mansur Sirajuddin Syah (1821-1856) Pembangunan Kadato Kie
Sultan Achmad Syaifuddin Alting (1856-1892)
Sultan Achmad Fatahuddin Alting (1892-1894)
Sultan Achmad Kawiyuddin Alting Alias Shah Juan (1894-1906) Setelah wafat, terjadi Masa awal konflik internal, (Kadato kie dihancurkan) hingga vakumnya kekuasaan.
Sultan Zainal Abidin Syah (1947-1967) pasca wafat, vakumnya kekuasaan.
Sultan Hi. Djafar Syah (1999 – 2012) Pembangunan Kadato Kie kembali
Perdebatan kepemimpinan Islam di Tidore

Berdasarkan penjelasan diatas, disebutkan bahwa Agama Islam di wilayah Kesultanan Tidore hadir setelah raja ke-sembilan memimpin (Kolano Nuruddin 1334-1372). Namun, menurut Irham Rosyidi pendapat ini masih dapat diperdebatkan. Jika penjelasan diatas benar, mengapa raja/Kolano pertama Kesultanan Tidore bernama Syahjati alias Muhammad Nakil, bukankah nama tersebut mengindikasi pengaruh agama Islam?.  Berpijak pada nama tersebut maka Irham Rosyidi berpendapat bahwa agama Islam masuk wilayah Kesultanan Tidore diduga kuat sejak raja/Kolano pertama pada tahun 1108 M.

Misteri vakumnya kesultanan Tidore di tahun 1906-1946

Sejak mangkatnya Sultan Kawiyuddin Alting alias Shah Juan di tahun 1906. Kepemimpinan sultan vakum dipimpin oleh para Bobato. 10 Tahun kemudian tepatnya pada tahun 1912. Tidore dicengangkan dengan Penyusup (Bosi ; Tidore) yang menghasut warga untuk memilihnya naik menjadi sultan. Dengan rasa tanggung-jawab inilah pihak keluarga (Dano) melaksanakan protokol adat dengan menyelamatkan “Mahkota kesultanan” agar terhindar dari malapetaka (Kejahatan pencurian maupun lainnya). Terdengar kabar, Mahkota disimpan di salah satu rumah yang dirahasiakan oleh pihak Bobato dan keluarga di kediaman Soasio.

Sumber lain

Isu lain tentang mengapa terjadi kevakuman kepemimpinan Kesultanan Tidore berasal juga dari isu tentang trik yang digencarkan pemerintah kolonial Belanda yang tidak senang jika Kesultanan Tidore terlalu aktif dan berkesinambungan. Sebab Sultan Tidore dan para bobatonya dikenal Belanda sejak dahulu sebagai suatu subjek (pelaku) yang sulit dikendalikan dan tidak bisa diajak kerja sama. Apalagi Belanda masih harus memperjuangkan Irian barat (Papua) secara statuta agar harus jatuh di tangan Belanda meski dalam statuta kesultanan Papua masih wilayah kekuasaan Tidore. Olehnya itu “Devide et impera” kembali digencarkan di internal pejabat kesultanan guna mengganggu konsentrasi Kesultanan terhadap status Irian barat.

Bergabungnya Tidore kedalam Negara kesatuan republik Indonesia

Soekarno adalah ahli politik, tapi dibalik keberingasannya ia adalah orang cerdas dan pertama yang mengubah tak tik perlawanan senjata dengan tak tik meja perundingan internasional itupun tak lain dengan amunisi andalannya “Sejarah”. Soekarno paham tentang status papua dalam koridor wilayah kesultanan Tidore. Soekarno pun paham tentang konflik internal di kesultanan Tidore. Olehnya mengapa ia begitu merasa wajib harus mempelajari sejarah Tidore terlebih dahulu. Dan baginya, sangat tak sulit menemukan Tidore (Arsip lama kesultanan – VOC) selama ia masih bersekolah di Stovia (Batavia).

Tepat Pada tanggal 14 Desember 1946 pemerintah Kesultanan Tidore diaktifkan kembali dengan dilantiknya Zainal Abidin Syah sebagai Sultan Tidore ke-37. Sultan Zainal Abidin Syah dilantik di Denpasar Bali pada tanggal 14 Desember 1946, selanjutnya disusul dengan penobatan secara adat Kerajaan Tidore pada tanggal 27 Pebruari 1947 di Limau Timore, Soasio.

Sultan Zainal Abidin Syah bersedia mengintegrasikan Kesultanan Tidore kepada Indonesia dan menolak tawaran Belanda atas integrasi (Tidore – Belanda), atas jasa beliau Soekarno tetap menghormati Sultan selaku ahli waris wilayah dan mengangkat Sultan menjadi Gubernur I (Pertama) Irian barat.

Indonesia : “Semua karna Nuku”

Sikap konsisten yang anti terhadap kolonial Belanda tersebut membuat pemerintah Republik Indonesia memberi gelar pahlawan nasional kepada Sultan ke-30, yakni Sultan Syaedul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El Mab’us Kaicil Paparangan Jou Barakati alias Nuku, yang memerintah 1797-1805 Masehi pula terkenal mengalahkan Belanda secara telak hingga Belanda harus mengakui wilayah Nuku pada Perjanjian Stadbland 24 Juni 1824 . Bagi Soekarno, tanpa ada pengakuan ini, mungkin sekarang Tidore bukanlah Indonesia. 

 Sejarah Kesultanan Ternate

asal usul

Pulau Ternate merupakan sebuah pulau gunung api seluas 40 km persegi, terletak di Maluku Utara, Indonesia. Penduduknya berasal dari Halmahera yang datang ke Ternate dalam suatu migrasi. Pada awalnya, terdapat empat kampung di Ternate, masing-masing kampung dikepalai oleh seorang Kepala Marga, dalam bahasa Ternate disebut Momole. Lambat laun, empat kampung ini kemudian bergabung membentuk sebuah kerajaan yang mereka namakan Ternate. Selain Ternate, terdapat juga kerajaan lain di kawasan Maluku Utara, yaitu: Tidore, Jailolo, Bacan, Obi dan Loloda.

Dalam sejarahnya, Ternate merupakan daerah terkenal penghasil rempah-rempah, karena itu, banyak pedagang asing dari India, Arab, Cina dan Melayu yang datang untuk berdagang. Sebagai wakil masyarakat, yang berhubungan dengan para pedagang tersebut adalah para kepala marga (momole).
Bagaimana awal cerita pembentukan Kerajaan Ternate? Ceritanya, seiring semakin meningkatnya aktifitas perdagangan, dan adanya ancaman eksternal dari para lanun atau perompak laut, maka kemudian timbul keinginan untuk mempersatukan kampung-kampung yang ada di Ternate, agar posisi mereka lebih kuat. Atas prakarsa momole Guna, pemimpin Tobona, kemudian diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sebagai raja. Hasilnya, momole Ciko, pemimpin Sampalu, terpilih dan diangkat sebagai Kolano (raja) pertama pada tahun 1257 M dengan gelar Baab Mashur Malamo. Baab Manshur berkuasa hingga tahun 1272 M. Kerajaan Ternate memainkan peranan penting di kawasan ini, dari abad ke-13 hingga 17 M, terutama di sektor perdagangan. Dalam sejarah Indonesia, Kesultanan Ternate merupakan salah satu di antara kerajaan Islam tertua di nusantara, dikenal juga dengan nama Kerajaan Gapi. Tapi, nama Ternate jauh lebih populer dibanding Gapi.

Pembentukan Persekutuan

Sebagaimana disebutkan di atas, selain Ternate, di Maluku juga terdapat beberapa kerajaan lain yang juga memiliki pengaruh. Masing-masing kerajaan bersaing untuk menjadi kekuatan hegemonik. Dalam perkembangannya, Ternate tampaknya berhasil menjadi kekuatan hegemonik di wilayah tersebut, berkat kemajuan perdagangan dan kekuatan militer yang mereka miliki. Selanjutnya, Ternate mulai melakukan ekspansi wilayah, sehingga menimbulkan kebencian kerajaan lainnya. Dari kebencian, akhirnya berlanjut pada peperangan. 

Untuk menghentikan konflik yang berlarut-larut, kemudian Raja Ternate ke-7, yaitu Kolano Cili Aiya (1322-1331) mengundang raja-raja Maluku yang lain untuk berdamai. Setelah pertemuan, akhirnya mereka sepakat membentuk suatu persekutuan yang dikenal sebagai Persekutan Moti atau Motir Verbond. Hasil lain pertemuan adalah, kesepakatan untuk menyeragamkan bentuk lembaga kerajaan di Maluku. Pertemuan ini diikuti oleh 4 raja terkuat Maluku, oleh sebab itu, persekutuan tersebut disebut juga sebagai Persekutuan Moloku Kie Raha (Empat Gunung Maluku).

Islam di Ternate

Diperkirakan, Islam sudah lama masuk secara diam-diam ke Ternate melalui jalur perdagangan. Hal ini ditandai  dengan banyaknya pedagang Arab yang datang ke wilayah tersebut untuk berdagang, bahkan ada yang bermukim. Selain melalui perdagangan, penyebaran Islam juga dilakukan lewat jalur dakwah. Muballigh yang terkenal dalam menyebarkan Islam di kawasan ini adalah Maulana Hussain dan Sunan Giri

Ada dugaan, sebelum Kolano Marhum, sudah ada Raja Ternate yang memeluk Islam, namun, hal ini masih menjadi perdebatan. Secara resmi, Raja Ternate yang diketahui memeluk Islam adalah Kolano Marhum (1465-1486 M), Raja Ternate ke-18. Anaknya, Zainal Abidin (1486-1500) yang kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja, pernah belajar di Pesantren Sunan Giri di Gresik. Saat itu, ia dikenal dengan sebutan Sultan Bualawa (Sultan Cengkeh). Ketika menjadi Sultan, Zainal Abidin kemudian mengadopsi hukum Islam sebagai undang-undang kerajaan. Ia juga mengganti gelar Kolano dengan sultan. Untuk memajukan sektor pendidikan, ia juga membangun sekolah (madrasah). Sejak saat itu, Islam berkembang pesat di Ternate dan menjadi agama resmi kerajaan.  

Kedatangan Penjajah Eropa

Orang Eropa pertama yang datang ke Ternate adalah Loedwijk de Bartomo (Ludovico Varthema) pada tahun 1506 M. Enam tahun kemudian, pada 1512 M, rombongan orang Portugis tiba di Ternate di bawah pimpinan Fransisco Serrao. Ketika pertama kali datang, bangsa kulit putih ini masih belum menunjukkan watak imperialismenya. Saat itu, mereka masih menunjukkan itikad baik sebagai pedagang rempah-rempah. Oleh sebab itu, Sultan Bayanullah (1500-1521) yang berkuasa di Ternate saat itu memberi izin pada Portugis untuk mendirikan pos dagang.

Sebenarnya, Portugis datang bukan hanya untuk berdagang, tapi juga menjajah dan menguras kekayaan Ternate untuk dibawa ke negerinya. Namun, niat jahat ini tidak diketahui oleh orang-orang Ternate. Ketika Sultan Bayanullah wafat, ia meninggalkan seorang permaisuri bernama Nukila, dan dua orang putera yang masih belia, Pangeran Hidayat dan Pangeran Abu Hayat. Selain itu, adik Sultan Bayanullah, Pangeran Taruwese juga masih hidup dan ternyata berambisi menjadi Sultan Ternate. Portugis segera memanfaatkan situasi dengan mengadu domba kedua belah pihak hingga pecah perang saudara. Dalam perang saudara tersebut, Portugis berpihak pada Pangeran Taruwese, sehingga Taruwese berhasil memenangkan peperangan. 

Tak disangka, setelah memenangkan peperangan, Pangeran Taruwese justru dikhianati dan dibunuh oleh Portugis. Kemudian, Portugis memaksa Dewan Kerajaan untuk mengangkat Pangeran Tabarij sebagai Sultan Ternate. Sejak saat itu, Pangeran Tabarij menjadi Sultan Ternate. Dalam perkembangannya, Tabarij juga tidak menyukai tindak-tanduk Portugis di Ternate. Akhirnya, ia difitnah Portugis dan dibuang ke Goa-India. Di sana, ia dipaksa menandatangani perjanjian untuk menjadikan Ternate sebagai kerajaan Kristen, namun, ia menolaknya. Sultan Khairun yang menggantikan Tabarij juga menolak mentah-mentah perjanjian ini.

Tindak-tanduk Portugis yang sewenang-wenang terhadap rakyat dan keluarga sultan di Ternate membuat Sultan Khairun jadi geram. Ia segera mengobarkan semangat perlawanan terhadap Portugis. Untuk memperkuat posisi Ternate dan mencegah datangnya bantuan Portugis dari Malaka, Ternate kemudian membentuk persekutuan segitiga dengan Demak dan Aceh, sehingga Portugis kesulitan mengirimkan bantuan militer ke Ternate. Portugis hampir mengalami kekalahan. Untuk menghentikan peperangan, kemudian Gubernur Portugis di Ternate, Lopez de Mesquita mengundang Sultan Khairun untuk berunding. 

Berbekal kelicikan dan kejahatan yang memang telah biasa mereka lakukan, Portugis kemudian membunuh Sultan Khairun di meja perundingan.
Sultan Babullah (1570-1583 M) kemudian naik menjadi Sultan Ternate menggantikan Sultan Khairun yang dibunuh Portugis. Ia segera memobilisasi kekuatan untuk menggempur kekuatan Portugis di seluruh Maluku dan wilayah timur Indonesia. Setelah berperang selama lima tahun, akhirnya Ternate berhasil mengusir Portugis untuk selamanya dari bumi Maluku pada tahun 1575 M. Dalam sejarah perlawanan rakyat Indonesia, ini merupakan kemenangan pertama bangsa Indonesia melawan penjajah kulit putih.

Silsilah raja 

Berikut ini beberapa kolano dan sultan yang pernah berkuasa di Ternate. Data berikut belum lengkap, karena masih banyak nama sultan yang belum tercantum. Urutan nama-nama sultan disesuaikan dengan urutannya menjadi sultan.

1.   Kolano Baab Mashur Malamo (1257-1272)
7.   Kolano Cili Aiya (1322-1331)
17. Kolano Marhum (1465-1486)
18. Sultan Zainal Abidin (1486-1500)
19. Sultan Bayanullah (1500-1521)
20. Pangeran Taruwese
21. Pangeran Tabarij
22. Sultan Khairun (1534-1570)
23. Sultan Baabullah (1570-1583)
--   Sultan Mandar Syah (1648-1650)
--   Sultan Manila (1650-1655)
--   Sultan Mandar Syah (1655-1675)
--   Sultan Sibori (1675-1691)
--   Sultan Muhammad Usman (1896-1927)
48. Sultan Muhammad Jaber Syah
49. Sultan Mudaffar Syah (1975-2015)

Periode Pemerintahan

Ternate mencapai masa jaya pada paruh kedua abad ke-16 M, di masa pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583), berkat ramainya perdagangan rempah-rempah. Saat itu, untuk menjaga lalu lintas perdagangan di kawasan tersebut, Ternate memiliki armada militer yang tangguh. Ketangguhan armada ini telah terbukti dengan keberhasilan mereka mengalahkan penjajah Portugis. Pada paruh kedua abad ke-17 M, sebenarnya kejayaan Kerajaan Ternate telah berakhir, seiring dengan mundurnya Sultan Mandar Syah dari singgasana kerajaan karena dipaksa oleh Gubernur VOC di Ambon, Arnold de Vlaming. Bahkan, ternyata Sultan bukan hanya dipaksa turun, tapi juga dipaksa untuk menandatangani perjanjian agar Ternate melepaskan seluruh klaim teritorinya di Maluku.

Hingga saat ini, Kerajaan Ternate telah berdiri lebih dari 750 tahun. Dalam usianya yang sudah begitu tua, Kesultanan Ternate masih tetap berdiri, walaupun keberadaannya tak lebih dari simbol belaka. Jabatan sultan sekarang ini tak memiliki wewenang, tapi tetap berpengaruh di masyarakat. Sultan Ternate saat ini adalah Drs. Hi. Mudaffar Sjah, BcHk. (Mudaffar II) yang dinobatkan tahun 1975, dan merupakan sultan yang ke-49.

Wilayah Kekuasaan

Pada masa awal berdirinya, kekuasaan Kerajaan Ternate hanya mencakup beberapa kampung di Pulau Ternate. Seiring perkembangan, Ternate semakin maju dan mencapai masa jayanya di abad ke-16. Saat  itu, kekuasaan Kerajaan Ternate mencakup wilayah Maluku, Sulawesi Utara, Timur dan Tengah, Nusa Tenggara, Selatan Kepulauan Philipina (Mindanao) dan Kepulauan Marshal di Pasifik.

Struktur Pemerintahan
Sebagaimana diceritakan di atas, pada awal berdirinya, Kerajaan Ternate hanyalah kumpulan beberapa kampung. Saat itu, kepala kampungya disebut Momole. Ketika kampung-kampung ini bersatu membentuk sebuah kerajaan, pemimpinnya disebut Kolano (raja). Ketika Islam mulai menyebar ke seluruh penjuru nusantara dan Raja Ternate kemudian memeluk Islam, gelar Kolano diganti dengan sultan. Kolano pertama yang memakai gelar sultan adalah Zainal Abidin. Sejak saat itu, pemimpin tertinggi di Ternate adalah sultan. Selanjutnya, karena kerajaan menggunakan hukum Islam, maka, ulama juga memegang peranan penting.
Untuk membantu Sultan menjalankan tugas-tugas kerajaan, kemudian dibentuk pula jabatan Jogugu (perdana menteri) dan Penasihat Raja yang disebut Fala Raha (empat rumah). Fala Raha merupakan representasi empat klan bangsawan yang menjadi tulang punggung Kesultanan Ternate. Bisa dikatakan bahwa, Fala Raha sebenarnya pengganti empat momole di masa sebelum datangnya Islam. Masing-masing raha dipimpin oleh seorang Kimalaha. Di antara Kimalaha tersebut adalah: Marasaoli, Tomagola, Tomaito dan Tamadi. Para pejabat tinggi istana berasal dari empat klan ini. Jika sultan tak meninggalkan pewaris, maka penerusnya dipilih dari salah satu klan yang empat ini. Jabatan lain yang dibentuk untuk membantu tugas sultan adalah Bobato Nyagimoi (Dewan 18), Sabua Raha, Kapita Lau, Salahakan dan Sangaji.
Kehidupan Sosial Budaya
Ternate merupakan daerah yang terkenal penghasil rempah-rempah. Penduduk yang bertani adalah mereka yang tinggal di kawasan perbukitan, mereka menanam cengkeh, pala, kayu manis dan kenari. Cengkeh dari Ternate sangat terkenal karena kualitasnya yang baik. Di daerah yang agak rendah, penduduknya menanam kelapa. Masyarakat yang bermukim di pinggir pantai banyak juga yang menjadi nelayan. Selain petani dan nelayan, orang-orang Ternate juga banyak yang menjadi pedagang. Makanan utama orang Ternate adalah beras, sagu atau ubi kayu (singkong) yang diolah khusus, dikenal dengan nama huda, bentuknya mirip dengan irisan roti. Dari singkong, orang Ternate juga membuat papeda. Beras yang dikonsumsi masyarakat Ternate berasal dari Pulau Halmahera, Makassar dan Manado.
Jika direnungkan, sebenarnya peninggalan Ternate tidak sebanding dengan kebesaran namanya. Tidak ada warisan intelektual, arsitektur ataupun seni berkualitas tinggi yang ditinggalkannya. Satunya-satunya warisan sastra yang ditinggalkan hanyalah Dolo bololo se dalil moro. Sastra ini berbentuk puisi, peribahasa, ibarat, yang kebanyakannya berisi pendidikan moral tradisional. Padahal, sebagai bandar utama rempah-rempah di Maluku, Ternate sudah berhubungan dengan peradaban yang lebih maju seperti Jawa, Melayu, Cina, Arab dan Eropa. Namun, sepertinya hal itu tidak meninggalkan pengaruh. 

Berkaitan dengan absennya kebudayaan tulis, mungkin disebabkan Ternate selalu sibuk dengan urusan peperangan dan konflik. Sebelum Eropa datang, Ternate konflik dengan kerajaan sekitarnya karena memperebutkan hegemoni. Setelah bangsa Eropa datang, konflik terjadi dengan bangsa Eropa. Implikasinya, orang Ternate mencurahkan segenap energinya hanya untuk mempertahankan diri, sebab, konteksnya adalah: menyerang atau diserang. Karena alasan-alasan inilah, maka seni budaya yang muncul di Ternate, seperti tarian cakalele, memiliki watak militer dan kepahlawanan.

Kamis, 19 November 2020

Sholawat Basyairul

  ( صلاة بشائر الخيرات )


خصائص صلاة بشائر الخيرات 

KEISTIMEWAAN SHOLAWAT BASYAIRUL KHOIROT

هذه صلاة بشائر الخيرات على سيدنا النبي صلى الله عليه وسلم تأليف إِمام الأَئمة الشيخ عبد القادر الجيلاني– قدس الله تعالى سره ونفعنا الله سبحانه ببركته آمــــــيــــــن .

Ini adalah Sholawat Basyairul Khoirot ‘Ala Sayyidina An nabiyyi Shollollohu Alaihi Wasallam -karangan- Imamul Aimmah Asy-syikh Abdul Qodir Jailaniy- Qoddasalloh Ta’ala Sirrohu Wa Nafa’anallohu Subhaanahu Bibarokatihi -Amiiin...-
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .

Rahmat dan kesejahteraan semoga terlimpah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, serta para keluarganya dan sahabatnya.
 
الحمد لله الذي منّ علينا بنعمة الإِيمان والإِسلام قال إِمام الأَئمة – وشيخ الأَمة سيد الأَنجاب ، وقطب الأَقطاب ، الغوث العظيم ( الســـيد عبد القادر الجيلاني ) لبعض إخوانه في الدين : خذوا مني هذه الصلاة فإني قد أخذتها بإِلهام من الله عزّ وجل ثم عرضتها على النبي صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم وأَردت أن أسأله عن ثوابها فأخبرني قبل أن أسأله, 

Segala puji milik Alloh yang telah menganugrahkan kepada kami ni’mat iman dan islam. Talah berkata oleh Imamul Aimmah Syaikhul ummah Sayyidul Anjab Qutbul Aqtob Al ghostul Adziim ( As sayyid Abdul Qodir A jailaniy ) kepada sebagian ikhwannya dalam agama : “ Ambilah dariku akan sholawat ini , karena sesungguhnya aku mendapatkannya melalui ilham dari Alloh Azza Wa Jalla, kemudian aku hadapkan sholawat ini kepada baginda Nabi SAW, dan aku ingin bertanya mengenai pahala yang di peroleh bagi si pembaca, kemudian baginda rosul menjelaskan kepadaku sebelum aku bertanya kepadanya,

فقال لي : لها من الفضل شيء غريب لا ينحصر فإِنها ترفع أصحابها إلى أعلى الدرجات وإذا قصد أمر  لا يخيب ظنه ولا ترد له  دعوة عند الله ومن قرأها مرة واحدة غفر الله تعالى له ولمن في المجلس وإن حضر أجله عند الموت حضر عنده أربعة من الملائكة ، الأول : يمنع – الشيطان ، والثاني : يلزمه كلمتي الشهادة ، والثالث : يسقيه بكأس من الكوثر ، والرابع : بيده طاسة من الذهب مملؤة من ثمار الجنة ،

Kemdian beliau bersabda kepadaku : “ Sholawat ini memiliki suatu keutamaan yang sangat agung, hampir hampir tak dapat terhitung, di antaranya :
-         Dapat mengangkat posisi pembaca ke derajat yang luhur
-         Apabila menginginkan sesuatu tidak akan kecewa ( gagal )
-         Tidak akan Alloh tolak segala do’anya
-         Siapa orang yang membaca satu kalisaja akan Alloh ampuni dosanya dan dosa orang yang hadir pada majlis tersebut
-        Dan apabila tiba ajalnya akan hadir di sisinya empat malaikat, Malaikat pertama akan melindungi dari syaitan, Malaikat kedua akan memantapkan kalimat Syahadat di hatinya, Malaikat ketiga akan memberi minum air dari telaga kautsar, dan Malaikat keempat membawa keranjang dari emas yang berisi aneka buah surga.

ويقول الله تعالى له : أبشر  يا عبد الله انْظُرْ لك منزلاً في الجنة فينظر فيراه بعينيه قبل أن تخرج روحه ويدخل الجنة ، وفي قبره آمناً ولا يرى فيه وحشة ولا ضيقاً ، ويفتح له أَربعون باباً من الرحمة ويعلق على رأَسه قنديل من النور يبعث به يوم القيامة ، وعن يمينه ملك يبشّره ، وعن شماله ملك يؤمنه ، وعليه حلتان ويهدي له نجيب من الجنة يركب عليه ، ولا يرى حسرة ، ولا ندامة ولا يحاسب بسؤ العمل ،

Dan Alloh berfirman kepadanya : “ hai hamba Alloh berbahagialah kamu, lihatlah tempatmu di surga, kemudian orang tersebut melihat surga dengan mata hatinya, dan keluarlah ruhnya kemudian masuk kedalam surga,
-         Dan dalam kuburnya akan merasa nyaman, tidak ada kegelisahan dan kesempitan
-         Di bukakan 40 pintu rahmat
-         Dan di pasang di kepalanya akan lampu dari cahaya untuk penerangan pada hari kebangkitan
-         Dan di sebelah kanan ada malaikat yang menghibur
-         Dan di sebelah kiri ada malaikat yang menjaganya
-         Dan di beri mahkota di kepalanya
-         Dan di beri kendaraan dari surga
-        Tidak terlihat sedih dan penyesalan serta tidak di hisab,

وإِذا مرّ على الصراط فتقول له النار جُزْ سريعاً يا عتيق الله إنني محرمة عليك ، وأدخل الجنة من أي باب تشاء ، كل ذلك في الجنة يعطى إِليه ، ولكل باب أربعون قُبّة من الفضة في كل قبة مائة خيمة من النور في كل خيمة سرير من الكافور على كل سرير فراش جارية من الحور العين خلقها الله تعالى من الطيب المطيب كأَنها البدر ليلة التمام ، ثم يعطيه الله تعالى ما لا عين رأَت ولا أُذنٍ سمعت ولا خطر على قلب بشر ،

Dan apabila dia melintas di shirot, maka shirotpun berkata : “ silahkan melintas wahai orang yang sudah di merdekakan Alloh, sesungguhnya aku telah di haramkan untukmu, dan silhkan masuk ke surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan, semua yang ada di surga di berikan kepadanya, di setiap pintu terdapat qubbah dari emas, di setiap qubbah ada seratus istana dari cahaya, di setiap istana ada tempat tidur dari kafur, di setiap tempat tidur ada ada bidadari yang bermata indah, Alloh menciptakan bidadari tersebut dari wewangian yang harum semerbak seolah olah bulan purnama, kemudian Alloh menganugrahkan apa yang belum pernah di lihat mata, belum pernah di dengar telinga, dan belum pernah terlintas di hati manusia,

وفي الخبر عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم ليلة أسري به إلى حضرة ربه فقال الله عز وجل وعلا : السموات لمن يا محمد ؟ فقال له لك يا رب فقال له أنت لمن يا محمد؟ فسكت النبي صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم  ومنعه الحياءُ أن يقول شيئاً ، فقال له الجليل جلا وعلا أَنت لمن صلى عليك زاد تشريفاً وتعظيماً ،

Dan ada dalam sebuah hadist nabi SAW prnah bersabda :

“ pada malam aku di isro kan ke hadrot Alloh SWT, Alloh Azza Wa ‘Ala berfirman kepadaku: “ langit itu milik siapa muhammad...?”
Nabi menjawab : “ milik Engkau ya Tuhanku...!”
Lalu Alloh berfirman: “ kamu milik siapa Muhammad...?”
Kemudian Nabi SAW terdiam karena malu, sehingga tak mengatakan sesuatu apapun...
Maka Alloh Al Jalil Jalla Wa ‘Ala berfirman: “ engkau itu milik orang yang bersholawat kepadamu, menambah kemuliaan dan keagungn derajatmu,

فقال له سيدي عبد القادر الجيلاني هذه الصلاة يليق بها الحديث وهذه الصلاة تفتح سبعين باباً من الرحمة وتظهر عجائبها من عن طريق الحكمة ، وخير من عِتقِ ألف نسمة ، ونحر ألف بدنة وصدقة ألف دين وصيام أَلف شهر ، وفيها سر مكنون ، وهي تجلب الأَرزاق وتطيـِّب الأّخلاق ، وتقضي الحوائج ، وتغفر الذنوب وتستر العيوب ، وتعز الذليل .

Telah berkata oleh Sayyidi syaikh Abdul Qodir Al jailaniy : “ Sholawat ini sangat sesuai dengan hadist diatas, Sholawat ini dapat membuka 70 pintu rahmat, dan akan muncul keajaibannya dari hikmah Alloh, dan lebih baik dari pada memerdekakan 1.000 budak, menyembelih 1.000 unta, shodaqoh 1.000 dinar, puasa 1.000 tahun, dan pada sholawat ini banyak rahasia yang tersembunyi, dapat memudahkan rezeki, memperbaiki akhlak, meluluskan hajat, menghapus dosa-dosa serta menutupi ‘aib, dan mengangkat derajat orang yang hina,

قال ســــــــــيدي مُكِيِنُ الدين : كانت هذه الصلاة لا تعطى إلا لرجل كامل الخصائل وكثير النوائل وأن صاحب هذه الصلاة إذا أَهمه أَمر من أُمور الدنيا والآخرة كُــلُّ صلاة قرأَها من هذه الصلاة كانت له شفاعة عند النبي صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم ، وهى صلاة للمصلين ، وقرآن للذاكرين ، وموعظة للمتقين ، ووسيلة للمتوسلين وهي هذه الصلاة المَحـْـ كِيُّ  عنها.

Telah berkata oleh Sayyidi Mukinuddin : “ Ada satu sholawat yang tidak di berikan kecuali kepada seseorang yang sempurna Akhlaknya dan sering berderma, orang yang memiliki sholawat ini apabila dia di bingungkan oleh satu urusan baik dunia maupun akhirat, jika dia baca satu kali sholawat ini akan menjadi Syafa’at ( penolong ) di hadapan baginda nabi SAW, inilah sholawat bagi orang yang gemar bersholawat, bacaan bagi orang yang gemar berzikir, nasihat bagi orang yang bertaqwa, dan wasilah bagi orang mencari perantara,
DAN SHOLAWAT INI ADALAH SHOLAWAT BASYAIRUL KHOIROT, YANG TELAH DI CERITAKAN DI ATAS.

INILAH SHOLAWAT BASYA'IRUL KHOIROT:

بسم الله الرحمن الرحيم

* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمؤمنين بما قال العظيم :وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للذاكرين بما قال العظيم : فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً *هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للعاملين بما قال العظيم : أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى* وبما قال : وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للأوابـين بما قال العظيم : فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا*لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ذَلِكَ جَزَاءُ الْمُحْسِنِينَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للتوابين بما قال العظيم : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ*وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنْ السَّيِّئَاتِ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمخلصين بما قال العظيم : فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا*مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للخاشعين بما قال العظيم : وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ-الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمصلين بما قال العظيم : وَأَقِمْ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ-أَقِمْ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنْ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للصابرين بما قال العظيم : إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ، أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمْ اللَّهُ وَأُوْلَئِكَ هُمْ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للخائفين بما قال العظيم : وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ ، وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنْ الْهَوَى فإِن الجنة هي المأَوى .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمتقين بما قال العظيم : وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ-الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ، فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمخبتين بما قال العظيم : الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ ، وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ أُوْلَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ .


اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للصابرين بما قال العظيم : وَبَشِّرْ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمْ الْمُهْتَدُونَ ،إِنِّي جَزَيْتُهُمْ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمْ الْفَائِزُونَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للكاظمين بما قال العظيم : الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنْ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ، فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمحسنين بما قال العظيم : وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ، مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للشاكرين بما قال العظيم : وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ ، لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمُنْـفِقِن بما قال العظيم : وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ ، وَمَا أَنفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمتصدقين بما قال العظيم : وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ ، إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للسائلين بما قال العظيم : فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِي إِذَا دَعَانِي ، وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للصالحين بما قال العظيم : أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِي الصَّالِحُونَ ، أُوْلَئِكَ هُمْ الْوَارِثُونَ ،الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمصلين بما قال العظيم : إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ،يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمبشرين بما قال العظيم : وَبَشِّرْ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ، لَهُمْ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للفائزين بما قال العظيم : وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للزاهدين بما قال العظيم : الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للأَميّـــين بما قال العظيم : كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنكَرِ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمصطفين بما قال العظيم : ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمذنبين بما قال العظيم : قُلْ يَا عِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمستغفرين بما قال العظيم : وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرْ اللَّهَ يَجِدْ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا .


* اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للعابدين بما قال العظيم : إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُوْلَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ ، لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنفُسُهُمْ خَالِدُونَ ،لَا يَحْزُنُهُمْ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمْ الْمَلَائِكَةُ هَذَا يَوْمُكُمْ الَّذِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ .


•اللهم صلِّ وسلم على ســيدنا محمّد البشير المبشّر للمسلمين بما قال العظيم : إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ،وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى ، وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى ، ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى ، وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى .

Terjemahan nya 

‎SHALAWAT 1

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami,Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada kaum mukminin, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan berikanlah kabar gembira bagi orang – orang yang beriman ( QS 2:223 ).
Dan bahwa Allah tidak mengabaikan pahala orang – orangh beriman ( QS 3: 171 ).

SHALAWAT 2

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang ingat ( berzikir ), sebagaimana firman Allah SWT:
Ingatlah Aku, maka Aku akan mengingatmu ( QS 2 : 125 ).
Ingatlah Allah dengan zikir yang banyak, dan sucikanlah Dia di pagi dan petang hari. Dialah yang memberikan rahmat kepada kalian, untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya, dan Dia amat sayang kepada kaum yang beriman. Penghormatan mereka di hari saat bertemu dengan Nya  adalah “salam!” dan Dia menyediakan bagi mereka pahala yang baik ( QS 33 : 41 – 44 )

SHALAWAT 3

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang beramal, sebagaimana firman Allah SWT :
Aku tidak mengabaikan amal setiap orang yang beramal, baik laki – laki maupun wanita ( QS 3 : 195 )
Dan barang siapa melakukan amal shaleh, baik laki – laki ataupun wanita, dan dia seorang yang beriman, maka orang itu akan memasuki surga, dan di sana mereka akan di beri rezeki tanpa batas ( QS 40 : 40 )

SHALAWAT 4

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada mereka yang kembali kepada Tuhannya, sebagaiman firman Allah SWT :
Sesungguhnya Dia selalu mengampuni orang – orang yang mau kembali kepada Nya ( QS 17 : 25 )
Mereka akan memperoleh apa yang mereka inginkan di sisi Tuhan mereka, dan itulah balasan bagi orang – orang yang berbuat kebaikan ( QS 39 : 34 )

SHALAWAT 5

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bertobat, sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang bertobat dan menjaga kebersihan dirinya ( QS 2 : 222 )
Dia lah yang menerima tobat dari hamba – hamba Nya dan memaafkan keburukan – keburukan ( QS 42 : 25 )

SHALAWAT 6

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang ikhlas, sebagaimana firman Allah SWT :
Barangsiapa berharap bertemu dengan tuhannya, hendaklah dia melakukan amal shaleh dan tidak menyekutukan Tuhannya dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Nya ( QS 18 : 110 )
Ikhlas dan mempersembahkan agama hanya kepada Nya ( QS 7 : 29 )

SHALAWAT 7

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang  melakukan sholat, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat membantu mencegah perbuatn keji dan tercela ( QS 31 : 17 )
Wahai anakku, dirikanlah sholat, anjurkanlah yang baik, cegahlah perbuatan tercela, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesunggunya hal itu termasuk kewajiban yang pasti ( QS 31 : 17 )

SHALAWAT 8

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang khusyuk, sebagaimana firman Allah SWT :
Mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat, meski hal itu di rasa amat berat, kecuali bagi orang – orang yang khusyuk. Yaitu orang – orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhannya dan bahwa kepada Nya mereka akan kembali ( QS 2 : 45 – 46 )
Yaitu mereka yang selalu mengingat Allah, baik dalam keadaan duduk, berdiri, atau berbaring, dan mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata : “ Tuhan kami, tidaklah Kau ciptakan semua ini sia – sia. Maha suci Engkau! Maka hindarkanlah kami dari siksa neraka.” ( QS 3 : 191 )

SHALAWAT 9

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang sabar (dalam ke ta’atan), sebagaimana firman Allah SWT :
Sungguh, orang – orang yang sabar akan di penuhi pahalanya tanpa perhitungan ( QS 39 : 10 )
Mereka itulah orang – orang yang di beri petunjuk oleh Allah, dan mereka itulah yang memiliki akal yang jernih ( QS 39 : 18 )

SHALAWAT 10

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang takut (kepada Allah), sebagaimana firman Allah SWT :
Dan bagi orang – orang yang takut kepada Tuhan nya, ada dua surga ( QS 55 : 46 )
Adapun orang – orang yang takut menghadap Tuhannya dan menahan dirinya dari mengikuti hawa nafsu, maka sesungguhnya surgalah tempat kembalinya ( QS 79 : 40 – 41 )

SHALAWAT 11

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan Aku tetapkan ia bagi mereka yang bertakwa, menunaikan zakat, dan beriman kepada ayat – ayat Ku. Yaitu mereka yang mengikuti Rasul, nabi yang Ummi…..( QS 7 : 156 – 157 )
Bagi mereka pahala dua kali lipat dari apa yang mereka kerjakan, dan mereka akan merasa aman di tempat yang agung ( QS 34 : 37 )

SHALAWAT 12

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bersahaja, sebagaimana firman Allah SWT :
Berilah kabar gembira kepada orang – orang yang bersahaja, yaitu orang yang hatinya bergetar ketika Allah di sebut ( QS 22 : 34 – 35 )
Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan dengan hati yang penuh rasa takut, karena mereka akan kembali kepada Tuhannya ( QS 23 : 60 )

SHALAWAT 13

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang sabar ( dalam menghadapi musibah ), sebagaimana firman Allah SWT :
Berilah kabar gembira kepada orang – orang yang sabar,yaitu orang – orang yang apabila di timpa musibah mereka berkata “ sesungguhnya kami ini milik Allah, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami akan kembali.” Mereka itulah yang di beri kesejahteraan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang – orang yang mendapat petunjuk ( QS 2 : 155 – 157 )
Aku memberikan balasan baik bagi mereka pada hari ini atas kesabaran mereka, sehingga mereka menjadi orang – orang yang beruntung ( QS 23 : 111 )

SHALAWAT 14

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang menahan amarahnya, sebagaimana firman Allah SWT :
Mereka yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang – orang yang berbuat kebaikan ( QS 3 : 134 )
Maka barangsiapa memaafkan dan memperbaikinya, maka pahalanya ada di tangan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang – orang yang berbuat kezaliman ( QS 42 : 40 )

SHALAWAT 15

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang aktif dalam kebiakan, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang aktif dalam kebaikan ( QS 2 : 195 )
Barangsiapa melakukan kebaikan, baginya balasan sepuluh kali yang seperti itu, dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka baginya balasan yang setimpal dengannya, dan mereka semua tidak akan di zalimi ( QS 6 : 160 )

SHALAWAT 16

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bersedekah, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan jika kalian menyedekahkannya, maka itu baik bagi kalian jika kalian mengetahui ( QS 2 : 280 )
Sesungguhnya Allah akan memberikan pahala kepada orang – orang yang bersedekah ( QS 12 : 88 )

SHALAWAT 17

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang menafkahkan hartanya, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan mereka menafkahkan sebagian dari apa yang kami anugerahkan kepada mereka ( QS 2 : 3 )
Dan apapun yang kalian nafkahkan, maka dia akan memberikan gantinya ( QS 34 : 39 )

SHALAWAT 18

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bersyukur, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan syukurilah nikmat Allah jika hanya kepada Nya kalian menyembah ( QS 16 : 144 )
Jika kalian bersyukur, sungguh Aku akan meberikan lebih kepada kalian, namun jika kalian mengingkarinya, sungguh azab Ku amatlah pedih ( QS  14 :17 )

SHALAWAT 19

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang meminta ( kepada Mu ), sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguh Nya aku dekat, Aku menjawab permohonan orang yang bermohon jika ia memohon kepada Ku ( QS 2 : 186 )
Serulah Aku, pasti Ku jawab seruanmu ( QS 40 : 60 )

SHALAWAT 20

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang saleh, sebagaimana firman Allah SWT :
Bahwa bumi ini akan di warisi oleh hamba – hamba Ku yang saleh ( QS 21 : 105 )
Merekalah orang – orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya ( QS 23 : 10 – 11 )

SHALAWAT 21

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang aktif  berbuat baik, sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya Allah dan para malaikat Nya bersalawat kepada nabi. Wahai orang – orang yang beriman bersalawatlah kepadanya dan berilah salam kepadanya dengan penuh penghormatan ( QS 33 : 56 )
Dia akan memberikan kepadamu cahaya penerang yang dengannya engkau berjalan, dan Dia akan mengampunimu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang ( QS 57 : 28 )

SHALAWAT 22

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang di beri kabar gembira, sebagaimana firman Allah SWT :
Bagi mereka kabar gembira di dalam kehidupan dunia ini dan di akhirat kelak. Tak ada perubahan bagi kalimat Allah. Itulah keberuntungan yang besar ( QS 10 : 64 )

SHALAWAT 23

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang beroleh kemenangan, sebagaimana firman Allah SWT :
Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul Nya, maka sungguh ia telah memperoleh kemenangan yang besar ( QS 33 : 71 )

SHALAWAT 24

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang zuhud, sebagaimana firman Allah SWT :
Harta dan anak – anak adalah hiasan kehidupan dunia. Namun amal baik yang abadi adalah lebih baik di sisi Tuhanmu dalam hal pahalanya dan lebih baik untuk di harapkan ( QS 18 : 46 )

SHALAWAT 25

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang ummi, sebagaimana firman Allah SWT :
Kalian adalah sebaik – baik umat yang di keluarkan oleh manusia, kalian akan memerintahkan yang baik dan mencegah yang mungkar ( QS 3 : 110 )

SHALAWAT 26

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang terpilih, sebagaimana firman Allah SWT :
Lalu kami wariskan kitab itu kepada orang – orang terpilih dari hamba kami. Di antara mereka ada yang menzalimi dirinya sendiri, di antara mereka ada yang sedang – sedang saja, dan di antara mereka ada yang terdepan dalam melakukan kebaikan dengan izin Allah. Itulah keutamaan yang besar ( QS 35 : 32 )

SHALAWAT 27

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang berdosa, sebagaimana firman Allah SWT :
Katakanlah, “ wahai hamba – hamba ku yang telah melanggar batas – batas dirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang ( QS 39 : 53 )
SHALAWAT 28
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang beristighfar (memohon ampunan), sebagaimana firman Allah SWT :
Barangsiapa melakukan keburukan atau menzalimi dirinya sendiri, lalu ia memohon ampun kepada Allah, maka ia akan mendapati Allah maha pengampun lagi maha penyayang ( QS 4 : 110 )‎

SHALAWAT 29
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang yang di dekatkan (kepada Allah), sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya orang – orang yang lebih dulu memperoleh kebaikan dari kami, mereka itu di jauhkan dari neraka. Mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa mereka inginkan. Mereka tidak di susahkan oleh kedahsyatan yang besar ( pada hari kiamat ), dan mereka di sambut oleh para malaikat : “inilah harimu yang telah di janjikan kepadamu.” ( QS 21 : 101 – 103 )
SHALAWAT 30
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang berserah diri (kepada Allah), sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya laki – laki dan wanita yang berserah diri, laki – laki dan wanita yang beriman, laki – laki dan wanita yang taat, laki – laki dan wanita yang jujur, laki – laki dan wanita yang sabar, laki – laki dan wanita yang khusyuk, laki – laki dan wanita yang bersedekah, laki – laki dan wanita yang berpuasa, laki – laki dan wanita yang menjaga kemaluannya, laki – laki dan wanita yang banyak mengingat Allah, maka kami sediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar ( QS 33 : 35 )
Dan bahwa seseorang hanya akan memperoleh apa yang di usahakannya. Dan bahwa usahanya itu akan di lihat, lalu akan di beri balasan dengan balasan yang setimpal ( QS 53 : 39 – 41 )‎

SHALAWAT 31
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepadanya dengan shalawat yang membuat dada menjadi lapang, berbagai urusan menjadi mudah, berbagai penghalang menjadi terbuka, dan sampaikan kepadanya salam yang banyak, berkesinambungan hingga hari  kiamat. Seruan mereka di sana adalah “ maha suci Engkau, Ya Allah”. Penghormatan mereka di sini adalah “salam.” Dan akhir ucapan mereka adalah “ Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” ( QS 10 : 10 )
==============================================================

هذه صلاة بشائر الخيرات على سيدنا النبي صلى الله عليه وسلم لإِمام الأَئمة الشيخ عبد القادر الجيلاني – قدس الله تعالى سره ونفعنا الله سبحانه ببركته آمــــــيــــــن

 

Sholawat Badar dan Sejarahnya


‎Sholatullah salamulloh ‘ala thoha rosulillah
Sholatullah salamulloh ‘ala yaasiin habibillah
Tawasalnaa bibismillah wa bil hadi rosulillah
Wa kulli majahid lillah Bi ahlil badri ya Allah

Sholawat Allah dan salamNya semoga tercurah kepada Thaha Rasulullah
Sholawat Allah dan salamNya semoga tercurah kepada Yasin Habibillah
Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan pemberi petunjuk, Rosulalloh
Dan dengan seluruh orang yang berjihad di jalan Allah, serta dengan ahli Badr, ya Allah

Kyai Ali Mansur adalah seorang kyai pencipta Sholawat Badar yang sangat terkenal dikalangan NU.
Selain menjabat sebagai ketua pengurus NU Kabupaten Bayuwangi, ia juga menjabat sebagai kepala kantor Departemen Agama Banyuwangi. Dilihat sisi nasab, Kyai Ali Mansur adalah seorang cucu dari KH. Muhammad Shiddiq Jember.
Banyak orang yang tidak tahu bahwa Sholawat Badar adalah ciptaan Kyai Ali Mansur yang asli Indonesia. 

Orang banyak menyangka bahwa Sholawat Badar adalah sholawat atau madah produk Arab. Padahal, sesungguhnya Sholawat Badar baru terkenal setelah 1960 karena memang baru digubah oleh Kyai Ali Mansur pada tahun 1960.

Riwayat terciptanya Sholawat Badar ini penuh degan misteri dan teka-teki. Dalam Antonologi NU, pada suatu malam, Kyai Ali Mansur tidak bisa tidur. Hatinya merasa gelisah karena terus menerus memikirkan situasi politik yang semakin tidak menguntungkan NU. Orang-orang PKI semakin mendominasi kekuasaan di pedesaan.

Sambil merenung, Kyai Ali Mansur terus memainkan penanya diatas kertas, menulis syair-syair dalam Bahasa Arab. Dia memang dikenal mahir membuat syair sejak menjadi santri di Lirboyo Kediri. 

Kegelisahan Kyai Ali berbaur dengan rasa heran kerena malam sebelumnya dia bermimpi didatangi para Habaib berjubah putih-hijau. Semakin heran lagi karena pada saat yang sama istrinya mimpi bertemu dengan Rosululloh. 

Keesokan harinya, mimpi itu ditanyakan pada Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi. Itu adalah Ahli Badar, ya akhi, jawab Habib Hadi.
Kedua mimpi aneh dan terjadi secara bersamaan itulah yang mendorong dirinya menulis syair, yang kemudian dengan Sholawat Badar. 

Keheranan muncul lagi karena keesokan harinya banyak tetangga yang datang kerumahnya sambil membawa beras, daging, dan barang-barang lain layaknya akan mendatangi orang yang akan punya hajat mantu. Mereka bercerita bahwa pada pagi-pagi buta, pintu rumah mereka didatangi orang berjubah yang memberitahu bahwa dirumah Kyai Ali Mansur akan ada kegiatan besar. Mereka diminta membantu. Maka, mereka membantu sesuai dengan kemampuannya.
Siapa orang berjubah putih itu???

Pertanyaan itu terus mengiang dalam benak Kyai Ali Mansur tanpa ada jawaban. Akan tetapi, malam itu banyak orang bekerja di dapur untuk menyambut kedatangan tamu, yang mereka sendiri tidak tahu "tamu" itu siapa, dari mana datangnya, dan untuk apa keperluan apa.
Menjelang matahari terbit, serombongan Habib berjubah putih-putih hijau yang dipimpin Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi dari Kwitang Jakarta datang kerumah Kyai Ali Mansur.
"ﺍﻟﺤـﻤﺪﺍﻟﻠﻪ "
ucap Kyai Ali Mansur ketika melihat rombongan yang datang adalah Habib yang sangat dihormati keluarganya.

Setelah berbincang agak lama, membahas perkembangan PKI dan kondisi politik yang tidak menguntungkan, Habib Ali al-Habsyi menanyakn topik lain yang tidak diduga oleh Kyai Ali Mansur.
Ya akhi, mana syair yang ente buat kemarin???
Tolong ente bacakan dan lagukan dihadapan kami-kami," kata Habib Ali al-Habsyi.
Tentu saja Kyai Ali Mansur terkejut, sebab ternyata Habib Ali al-Habsyi tahu apa yang dikerjakan Kyai Ali semalam.
Segera saja Kyai Ali mengambil kertas yang berisi catatan Sholawat Badar hasil gubahannya semalam, lalu melagukannya di hadapan mereka. Kebetulan Kyai Ali juga memiliki suara yang bagus.
Para Habaib mendengarkannya dengan khusyuk sambil meneteskan air mata karena terharu dengan bait-bait syair Sholawat Badar.

Al-Allamah sayyid Abdurrohman bin musthofa Al-Idrus ( tinggal di mesir ), menyatakan (dalam penjelasan Beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad Al-Badawi.
Komentar ini di tulis dalam kitab yang berjudul Miraatu Al-Syumus fi manaqibi Aali Al-Idrus. bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tidak di temukan seorang murobbi (Mursyid) yang memenuhi syarat, tidak ada satu pun amalan yang bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan Sholawat kepada Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.

Kemudian setiap amalan itu mungkin di terima dan mungkin juga di tolak kecuali bacaan sholawat kepada Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam yang pasti di terima, karena memuliakan kepada Nabi,
Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan keterangan tersebut berdasarkan kesepakatan ulama’.
Ketahuilah sesungguhnya para ulama’ telah sepakat atas diwajibkannya
membaca “Sholawat dan Salam” untuk Baginda Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Secara umum, membaca sholawat kepada nabi, merupakan hal yang agung dan keutamaannya pun sangat banyak. Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yang paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai-sampai sebagian kaum “arifin”, mengatakan :
“sungguhnya sholawat itu, bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual ( mursyid )” . Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. 

Ingat ! Setiap sholawat yang dibaca seseorang selalu diperlihatkan kepada beliau dan beliau membalasnya dengan do’a yang serupa ( artinya nabi tahu siapa saja yang membaca sholawat kepada beliau dan nabi menjawab sholawat dengan do’a yang serupa kepada pembaca nya tadi)


Gubahan KH. M. Ali Mansur Shiddiq

(1)
صَلَاةُ اللَّهْ سَـلَامُ اللَّهْ   *   عَـلَى طَــهَ رَسُـوْلِ اللَّهْ
صَلَاةُ اللَّهْ سَـلَامُ اللَّهْ   *   عَلَى يَـس حَبِـيْبِ اللَّهْ

Sholaatullooh, salaamullooh  *  ‘Alaa thohaa rosuulillah
Sholaatullooh, salaamullooh  *  ‘Alaa yaasiin habiibillaah.

Semoga Shalawat (rahmat ta’zhim) dan salam (kesejahteraan) Allah dilimpahkan kepada Thaha (Nabi Muhammad), seorang utusan Allah.. Shalawat dan salam Allah semoga dilimpahkan-Nya kepada Yasin(Nabi Muhammad), kekasih Allah


(2)
تَـوَسَّلْنَـا  بِـبِسْمِ   اللَّهْ   *   وَ بِالْـهَادِي رَسُـوْلِ اللَّهْ
وَ كُـلِّ مُـجَـاهِـدِ اللَّهْ  *    بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Tawassalnaa bibismillaah  *  Wa bil haadii rosuulillaah.
Wakulli mujaahidillaah  *  Bi ahlil badri yaa Allooh.

Kami bertawassul (berperantaraan) dengan Bismillah, dengan al-Hadi (Nabi Muhammad, pembawa hidayah), utusan Allah, dan dengan perantaraan semua pejuang fisabilillah, terutama dengan (perantaraan) Ahli badar, Ya Allah.

(3)
إِلَــهِـيْ سَـلِّـمِ الْاُمَّــةْ   *   مِنَ الْلآفَـاتِ وَ النِّـقْـمَةْ
وَ مِـنْ هَـمٍّ  وَ مِـنْ غُـمَّةْ  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii wallimil ummah  *  Minal ‘aafaati wan niqmah.
Wa min hammin wa min ghummah  * Bi Ahlil badri yaa Allooh.

Ya Tuhanku! Selamatkan umat Islam dari bala’ bencana, malapetaka, serta kesusahan dan kegelisahan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(4)
إِلَـهِـيْ نَـجِّـنَا وَاكْـشِفْ  *   جَـمِـيْعَ أَذِيَّـةٍ وَ اصْرِفْ
مَكَائِـدَ الْـعَدَا وَ الْـطُـفْ  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii najjinaa waksyif  *  Jamii’a adziyyatin washrif.
Makaa-idal ‘adaa walthuf  * Bi Ahlil badri yaa Allooh

Ya Tuhanku! Selamatkan kami. Hilangkan semua yang menyakitkan kami. Gagalkan tipudaya (rekayasa jahat) musuh. Dan bersikap lemah lembutlah kepada kami. Berkat (perantaraan) Ahli Badar, Ya Allah!

(5)
إِلَـهِيْ نَفِّسِ الْكُرَبَـا *   مِنَ الْعَاصِيْنَ وَ الْعَـطْـبَا
وَ كُـلَّ بَـلِــيَّـةٍ   وَ  وَبَــا  *    بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii naffisil kurobaa  *  Minal ‘aashiina wal ‘athbaa.
Wa kulla baliyyatin wa wabaa  *  Bi Ahlil badri yaa Allooh.

Ya Tuhanku! Lenyapkan berbagai kesusuhan, bala'-bencana dan berbagai penyakit menular, akibat dari perbuatan para ahli maksiat dan pengrusak. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(6)
فَكَـمْ  مِنْ رَحْـمَةٍ حَصَلَتْ  *   وَكَـمْ مِـنْ  ذِلَّـةٍ  فَصَلَتْ
وَ كَـمْ مِـنْ نِـعْمَةٍ  وَصَلَتْ  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Fakam min rohmatin hasholat  *  Wa kam min dzillatin fasholat.
Wakam min ni’matin washolat  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Banyak sudah rahmat yang berhasil kita raih. Tidak terhitung kerendahan yang tersingkir. Dan tidak sedikit kenikmatan yang kita terima. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(7)

وَكَـمْ أَغْـنَـيْتَ ذَا الْعُمْرِ  *    وَ كَمْ أَوْلَيْتَ ذَا الْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيْتَ ذَا الْـوِزْرِ  *    بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Wakam aghnaita dzal ‘umri  *  Wakam aulaita dzal faqri.
Wakam ‘aafaita dzal wizri  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Banyak sudah Engkau membuat kaya orang-orang. Tidak terhitung jumlahnya Engkau curahkan (kenikmatan) kepada orang yang membutuhkan. Dan tidak sedikit Engkau berikan ampunan kepada orang-orang yang berdosa. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(8)
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَلْبِ *   جَـمِيْعَ الْأَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجُ مِـنَ الْبَلَا الصَّعْبِ  *  بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ


Laqod dhooqot ‘alal qolbi  *  Jamii’al ardhi ma’ rohbi.
Fanju minal balas sho’bi  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Sungguh, seluruh dataran bumi yang terbentang luas ini benar-benar terasa sempit oleh hati (yang sedang susah). Karenanya, selamatkan kami dari bala’ bencana yang menyulitkan ini. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(9)
أَتَـيْنَـا طَالِبَ الـرِّفْـقِ   *   وَ جُـلَّ الْـخَـيْرِ وَ السَّعْدِ
فَوَسِّعْ مِنْـحَةَ الْأَيْدِي   *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ataita thoolibar rifqi  *  Wajullal khoirc was sa’di.
Fawassi’ min-hatal aidii  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Kami datang seraya memohon kasih sayang, kebajikan dan kebahagiaan hidup. Karenaitu, bentangkan uluran anugerah-Mu kepada kami. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(10)
فَلَا تَـرْدُدْ   مَع  الْخَـيْـبَـةْ   *   بَلِ اجْعَلْنَـا عَلَى الطَّيْبَةْ
أَيَا ذَا الْعِـزِّ وَ الْـهَـيْـبَةْ   *   بِـاَهْـلِ الْبَـــدْرِ   يَـا اَللَّهْ

Falaa tardud ma’al khoibah  *  Balij’alnaa ‘alat thoibah.
Ayaa dzal ‘izzi wal haibah  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Jangan Engkau tolak (permohonan kami), sehingga mengalami kerugian. Sebaliknya, jadikan kami selalu diatas kebaikan. Wahai Tuhan Pemilik kemuliaan dan kewibawaan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

‎(11)
وَ إِنْ  تَـرْدُدْ     فَـمَـنْ نَـأْتـِي  *   بِنَـيْـلِ جَـمِيْـعِ حَاجَاتِي
أَيَـا جَـالِـي الْـمُـلِـمَّـاتِ  *  بِـاَهْـلِ الْبَـــدْرِ  يَـا اَللَّهْ


Wa in tardud faman na’ytii  *  Binaili jamii’I haajaatii.
Ayaa jaalil mulimmaatii  * Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Jika Engkau tolak (permohonan kami), lantas kepada siapa kami akan datang mengadu untuk tercapainya seluruh hajat kami? Wahai Tuhan Yang meringankan penderitaan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(12)
إِلَـهِي اغْفِـرْ وَأَ كْـرِمْنَـا  *  بِنَـيْـلِ مَـطَالِـبٍ مِـنَّـا
وَ دَفْـــعِ  مَــسَـاءَةٍ   عَــنَّـا   *    بِـاَهْـلِ الْبَـــدْرِ   يَـا اَللَّهْ


Ilaahighfir wa akrimnaa  *  Binaili mathoolibin minnaa.
Wa daf’i masaa-atin ‘annaa  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Ya Tuhanku! Ampuni dan muliakan kami dengan memperoleh apa saja yang kami mohon, dan dengan tercegahnya kejahatan musuh dari kami. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(13)
إِلَـهِي أَنْــتَ    ذُوْ لُـطْـــفٍ   *     وَ ذُوْ فَضْلٍ وَ ذُوْ عَطْفٍ
وَ كَـمْ  مِـنْ كُـرْبَـةٍ تَـنْـفِي  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii anta dzuu luthfin  *  Wadzuu fadhlin wa dzuu ‘athfin.
Wakam min kurbatin tanfii  * Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Ya Tuhanku! Engkau Pemilik kelemah-lembutan, Pemilik anugerah dan kasih sayang. Sudah berapa banyak kegelisahan yang Engkau lenyapkan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(14)
وَ صَلِّ عَلَى النَّبِي الْـبِـرِّ  *  بِلَا عَــدٍّ   وَ لَا حَــصْرِ
وَ  آلِ     سَـــادَةِ   غُــــــرِّ  *  بِـاَهْـلِ الْـبَـدْرِ يَـا اَللَّهْ

Washolli ‘alan-nabil birri  *  Bilaa ‘addin wala hashri.
Wa aali saadati ghurri  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Limpahkan shalawat (rahmat ta'zhim) kepada Seorang Nabi yang baik hati, tanpa terhingga dan tanpa hitungan. Limpahkan juga shalawat tersebut kepada keluarga beliau, para sayyid yang mulia. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

(15)
صَلِّ وَ سَلِّمْ لِلنَّبِي خَيْرِ الْبَشَرِ *   وَ الْآلِ وَ الْبَدْرِ قِنـَا مِنْ كُلِّ شَرِّ
أَللَّهُـمَّ لَا تُؤَاخِذْنَا بِالْجَرِيْرَة  *   وَ أَصْلِحْ لَنَا الْعَلَانِيَة وَ السَّرِيْرَة

Sholli wasallim linnabiyyi khoiril basyar  * wal aali wal badri qinaa min kulli syarr
Alloohumma laa tu-aakhidznaa bil jariirah *  wa ashlih lanal ‘alaaniyati wassariiroh

Limpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, sebaik-baik manusia, beserta keluarga dan Ahli Badar. Lindungi kami dari semua kejahatan.

Ya Allah! Jangan Engkau siksa kami akibat keburukan amal perbuatan kami. (Akan tetapi) perbaguslah perilaku lahir dan batin kami.



Semog bermanfaat ‎

 

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Hewan dan Jin

  Nabiyullah Sulaiman  'alaihissalam  (AS) merupakan Nabi dan Rasul pilihan Allah Ta'ala yang dikaruniai kerajaan yang tidak dimilik...